Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sebuah Pensil

Joseph Wise Poriman's picture

Aku hanyalah sebatang pensil di tangan Tuhan. Biarlah pensil ini dipakai Tuhan. Untuk menuliskan apapun yang IA kehendaki. 

Karna aku adalah sebatang pensil. Maka hanya kebaikan Tuhan yang akan kutuliskan. Hanya kebajikan Tuhan yang akan kugoreskan. 

Di tengah dunia yang penuh kejahatan. Aku ingin menuliskan kasihMU Tuhan. Di tengah dunia yang begitu menakutkan. Aku ingin menuliskan FirmanMU yang menguatkan. Di tengah kesedihan manusia yang berlinangan air mata. Aku akan menuliskan penghiburan yang dari Firman. Di tengah kekecewaan manusia yang tanpa pengharapan. Aku akan menuliskan kebaikan Tuhan yang memberikan kekuatan dan penghiburan.

Apa yang bisa dilakukan sebuah pensil kecil ?Hanyalah menulis dan menulis. Menulis dan terus menulis. Aku tidak akan berhenti menulis. Aku akan terus menulis dan menulis.

 Di tengah amukan deru ombak kejahatan. Aku akan menuliskan cinta dan kasih Tuhan. Di tengah badai yang bergelora. Aku akan menuliskan pertolongan Tuhan.

Aku bertekad menuliskan kebaikan Tuhan untuk hati yang keras. Aku bertekad menuliskan pengharapan untuk yang putus asa. AKu bertekad menuliskan penghiburan untuk yang dalam kesedihan .

Satu hal yang paling aku takutkan. Melewati sehari tanpa menuliskan kebaikan Tuhan. Satu hal yang tidak boleh kulakukan. Melupakan dan mengabaikan kebaikan Tuhan.

Hidupku sudah bagaikan sebuah pensil. Pensil yang tak akan lekang dimakan waktu. Pensil yang akan terus berkarya di sepanjang masa. Tanpa mengenal lelah. Tanpa dipengaruhi waktu dan masa.

Tulisanku akan tetap ada. Menyejukkan hati setiap pembaca  

 

 

Joseph Wise

cahyadi's picture

Indahnya...

Alangkah indah dan bahagianya bisa menjadi pensil Tuhan...

Salam kenal dari Cahyadi, Pak...

triji's picture

Aku juga pensil

Aku ingin menulis kebaikan Tuhan, tetapi sering sekali gagal, ujungnya patah karena aku terlalu kuat menekannya. aku diraut dan mencoba  menulis lagi. Kadang kadang aku tidak menulis apa-apa, Aku rindu untuk menuliskan kebaikan Tuhan.