Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Selembar Uang 100 Ribuan Palsu (2)

Pak Tee's picture

      Seorang Ibu penjual sayuran di sebuah pasar tradisional berusaha mengejar seorang pembelinya. Ditangannya ada selembar uang seratus ribuan yang diduganya palsu. Di tempat parkir Ibu itu menemukan orang yang dicarinya. Orang itu hampir meninggalkan tempat tersebut. Mereka bertengkar ramai sekali. Penjaga parkir dan keamanan pasar yang curiga membawa orang itu ke kantor pasar. Ketika digeledah, di dalam tasnya ada ratusan lembar uang palsu.

***

      Jika diantara sejumlah uang yang Anda terima, terdapat selembar uang seratus ribuan palsu, tanpa Anda sadari sebelumnya... apa yang akan Anda lakukan? Orang yang menyerahkan uang itu sudah meninggalkan Anda, lalu ketika Anda menghitung kembali uang tersebut Anda baru menyadari bahwa selembar diantaranya ternyata palsu.

 

      Seorang pemilik toko menempelkan selembar uang palsu di kaca etalasenya. Ada tulisan yang menyertainya : "Teganya Anda membayar dengan uang ini!"

 

      Seorang Bos tertawa senang ketika memanggil masuk seorang karyawannya ke dalam ruang kantornya. "Kemarin uang yang kamu setorkan kepadaku ada selembar yang palsu. Tapi jangan kawatir, kamu tak perlu mengganti. Aku berhasil menyetorkannya! Hebat kan?"

      "Iya, Pak! Tapi kok bisa lolos, Pak?"

      "Ya... nggak tahu, padahal aku cuma setor empat ratus tiga puluh juta....!"

 

      Seorang pengusaha yang lain ketika kutanya, apakah sering terima uang palsu, menjawab "Sering sih tidak, tapi beberapakali dapat!"

      "Diapakan kalau dapat?"

      "Dibakar! Aku tak mau repot!"

      "Rugi kalau begitu...?"

      "Ya, mau diapakan lagi? Kalau dibelanjakan malah menyusahkan orang lain..."

 

      Uang palsu itu seperti sebuah tongkat estafet. Jadilah selalu orang terakhir, dengan tidak lagi meneruskannya ke orang lain. Jangan jadi pengedar uang palsu, meskipun hanya selembar. Dengan membelanjakannya kerugian Anda akan lebih banyak dari nominal uang tersebut, karena Anda telah mencoba membunuh hati nurani Anda sendiri.

(Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.     1 Timotius 6:10)

 

__________________

Seperti pembalakan liar, dosa menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan meluas. Akibatnya sampai ke generasi-generasi sesudah kita. Aku akan menanam lebih banyak pohon!

Love's picture

Suamiku sering dapat tugas

Suamiku sering dapat tugas untuk melakukan penagihan kepada customer kantornya. Dan, tidak pernah juga dia dapat setoran uang palsu. Ketahuannya, waktu mau ditransfer ke rekening kantor, pihak bank menolak. Kalau mau protes kepada si pemberi uang, pengalaman yang ada, pihak pemberi uang tidak mau tahu. Toh, kesalahan suamiku tidak terlalu teliti ketika menerima uang, jadinya dia "tombok", harus mengganti dari uang pribadinya sendiri :(

Ya, ini juga jadi pelajaran untuk dia, agar lebih teliti ketika menerima uang, dari customer terpercaya sekalipun. Namun, jadi pelajaran juga bagi dia, untuk tidak sengaja membelanjakan uang palsu yang dia dapat. Pikirannya, kalau bukan orang lain yang rugi, bisa saja dia yang malah kena tuduhan sebagai pengedar uang palsu. Berabe urusannya! Uang palsu yang dia terima, dimuseumkan di rumah saja :)