Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sinopsis cerita kehidupan: Film I, FRANKENSTEIN

big blind's picture

Adam berusaha mencari jati dirinya, mengapa ia dibuang. Hingga akhirnya dia menemukan bahwa dirinya adalah hasil ciptaan sang Dokter. Bagaimanapun juga, Adam tetap menganggap sang Penciptanya sbg "Bapa"....

(Saksikan cerita selengkapnya di bioskop kesayangan anda)

 

Banyak cara utk menyebarluaskan "kabar gembira" dan salah satunya adalah melalui film. Sepenggal cerita diatas menggambarkan akar permasalahan mengapa manusia jatuh ke dlm dosa. Mengapa Adam kehilangan kemuliaan Allah & diusir dari hadiratNya? Jwbannya bkn sekedar krn dia telah memakan "forbidden fruit", tp krn mslh kepercayaan, percaya kpd siapa? Manusia itu dihadapkan pd dua pilihan, yg ?pertama? adalah perkataan Allah: "makan maka kau akan mati" dan yg ?kedua? adalah perkataan Iblis: "makan maka kau akan serupa dg Allah". Allah telah merancang keselamatan manusia sejak awal zaman. Tp sejak itu pula Iblis telah memutrbalikkan skenario rancangan keselamatan tsb.

 

Dari mulanya kedatangan Adam (Yesus) kedunia sbg Anak tunggal Allah telah menjadi kontroversi yg melahirkan dosa. Adam lbh memilih percaya kpd pilihan kedua: "Jika kumakan maka aku akan menjadi Allah". Apakah Adam (Yesus) menjadi serupa dg Allah? Jwbannya sangat subjektif, tp yg menjadi faktanya adalah bhw DIA mati secara rohani dlm dosanya. Setelah kematian tsb, Allah menghendaki "lahir baru" dlm jati diri Adam, "Engkau harus dilahirkan kembali". Allah melakukan suatu perjanjian baru dlm diri AnakNya. Dlm perjanjian yg baru ini, Allah menghendaki Anak-Nya tdk mengulangi kesalahan yg sama. Dlm sosok Yesus, kembali Ia dihadapkan pd dua pilihan tsb perihal meminum cawan Allah. Dan kali ini mana yg Ia percayai, apakah pilihan pertama: "minumlah maka kau akan mati di kayu salib" atau yg kedua: "minumlah maka kau akan serupa dg Allah". Spt yg telah saya katakan sblmnya, permasalahnnya bkn pd "forbidden" nya, melainkan kpd siapa anda percaya?

 

Jika Adam (Yesus) tdk memakan / meminum "the forbidden thing" tsb maka tdk akan ada jalan keselamatan, sebab utk apa jalan keselamatan jika manusia tdk berdosa? Krn Allah telah merancangan keselamatan manusia jauh sblm manusia itu diciptakan, maka Adam (Yesus) mmg telah ditakdirkan utk melakukan hal tsb. Dosa telah masuk ke dlm dunia oleh satu org, dan dosa itu telah menjalar kpd setiap org krn semua manusia telah berbuat dosa. Dan kali ini, pd perjanjian yg baru, apakah Yesus (Adam) mengulang kesalahan yg sama? Jwbannya akan berbeda tergantung jenis iman anda. Namun satu fakta yg tdk bs dipungkiri bhw Yesus memilih percaya pd pilihan pertama: "Ketika Aku meminum cawan ini, Aku akan mati". Itu sebabnya Yesus berulangkali memberitahukan berita tentang kematianNya sblm hal itu terjadi, supaya meneguhkan pilihanNya. Dia tdk percaya godaan Iblis yg mengatakan "Jika Engkau meminumnya, Kau akan serupa dgn Allah". Adakah Yesus menjadi Allah setelah perjamuan terakhir tsb? Tidak. Yesus (Adam) mmg telah digoda, tp Dia tdk percaya kpd Iblis tsb. Itu artinya Dia lebih percaya kpd perkataan Allah, sebab Dia sendiri tdk pernah mengakui diriNya adalah Allah.

 

Mendakati saat2 terakhir sblm kisah penyaliban, Yesus yg turut merasakan kelemahan2 spt yg kita rasakan mulai gentar hati menghadapi kutuk kayu salib yg merupakan takdirNya. Dia percaya bhw jika ia meminum cawan itu maka ia akan mati. Kegentaran hatinya menghadapi maut terlihat jelas dlm doaNya: "Ya Bapa biarlah cawan ini berlalu daripadaKu, tetapi jgn kehendakKu melainkan kehendakMu lah yg jadi".

Apakah Allah menjawab doaNya? Lagi2 tergantung iman anda, yg mana yg anda percayai pilihan pertama atau kedua?

Jika anda percaya yg pertama (perkataan Allah) itu artinya: Anda percaya kpd Allah bhw Yesus akan mati jika meminumnya.

Jika anda percaya yg kedua (perkataan Iblis) maka: Anda percaya kpd Iblis bhw Yesus adalah Allah krn Ia telah meminum cawan itu.

Setelah perjamuan terakhir yg fenomenal tsb Yesus meminum cawan itu, shg Dia dihadapkan pd pengadilan Sanhedrin utk menanyaiNya perihal "Apakah Dia Allah?". Dia tetap setia walaupun Ia tau Ia akan dihukum mati oleh kesetiaanNya tsb, Ia tdk pernah mengaku sbg Allah.

 

Walaupun serupa, perbuatan Yesus meminum cawan Allah tidaklah sama dgn pelanggaran Adam memakan buah terlarang. Keduanya melahirkan dosa yg diwarisi kpd manusia hingga saat ini.

 

  1. Mereka yg mempercayai perkataan Allah bhw "Engkau akan mati jika memakannya",membuat mereka tidak? percaya bhw Yesus adalah Allah. Sebab mereka (yahu*i) berkata: Bagaimana mgkin Allah bisa mati di kayu salib? Jika Dia adalah Allah baiklah Ia selamatkan diriNya dari salib itu. Dan bagi mereka (isl*m) yg percaya bhw Yesus tdk mati di kayu salib, mereka membuat Allah mereka menjadi pendusta, sebab Allah sendiri yg berfirman: "Engkau akan mati dan akan dibangkitkan hidup kembali". Bagimana mgkin Yesus dikatakan mati jika Ia terangkat hidup2 ke surga? Atau bagaimana mgkin Yesus dibangkitkan hidup kembali jika Dia blm mati? Mereka percaya kpd Allah tp tdk percaya pd kuasa Allah akan rancangan keselamatan manusia yg menjangkau setiap individu tnpa membedakan golongan.
  2. Sebaliknya bagi mereka (Kr*sten) yg percaya bhw Yesus adalah Allah, secara tdk lgsung mereka mempercayai Iblis yg berkata "Engkau akan menjadi Allah jika kau memakannya".


Inilah dosa yg turun temurun diwariskan kpd setiap manusia. Inilah akar dosa manusia, percaya pd pilihan pertama atau pilihan kedua?

Dlm bhs Ibrani Adam berarti “umat manusia", dia mengalami 2 kali kematian yaitu kematian jasmani dan kematian rohani. Kematian rohani seseorang akan membuat org tsb mengalami perubahan spiritual yg signifikan, Allah mengharapkan kelahiran baru dlm dirinya. Kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematianNya, supaya kita jg akan hidup dalam hidup yang baru dlm kebangkitanNya [Roma 6:4]. Jika kita telah menerima baptisan tsb, itu artinya kita telah mati berasama dg Dia krn kita percaya kpd Iblis yg mengatakan bhw Dia adalah Allah. Dan jika kita percaya kpd kuasa Allah akan rancangan keselamatan dariNya, maka kita akan hidup baru bersama dgn Dia dlm kebangkitanNya.

 

Beranikanlah dirimu dlm iman dan tanpa rasa takut utk mengikuti jejak Adam (Yesus) utk memakan "the forbidden thing" tsb sebab buah itu memberi pengertian akan yg baik dan yg jahat, dan kita telah tau bhw setiap agama memiliki buah tersendiri, makanlah buah tsb dan lakukanlah yg baiknya. Kata "terlarang" hanyalah suatu ilusi si jahat utk membuat kita tdk mau menerima buah dari pohon yg lain. Allah telah berfirman: Semua tumbuhan yg buahnya berbiji boleh kau makan buahnya. Yesus jg berkata: kamu memang sanggup meminum cawan yg disediakan bagiKu. Makan dan minumlah spy matamu terbuka shg kau menyadari bhw dirimu telanjang.

 

Allah seakan membuat lelucon alam semesta, peraturan yg berlawanan: lihatlah tp jgn disentuh, sentuhlah tp jgn dimakan, makanlah tp jgn ditelan. Dan kembali ke permasalahan diatas, apakah kita percaya bhw "Jika memakannya kau akan mati" atau "Jika memakannya kau akan serupa dgn Allah". Tdk ada paksaan, kehendak bebas manusia berperan....Amin

__________________

Hallelujah