Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Soeharto, Mantan Presiden Kalian! Sudah Pergi!

Gedalia Lynch's picture

Saya lahir setelah belasan tahun kekuasaan Soeharto. Aku hidup dan besar dalam suasana kekuasaan Soeharto. Setelah masa remaja aku mengagumkan Soeharto. Setelah mengerti dunia politik aku hidup dalam tekanan Soeharto. Pengalaman-pengalaman hidup dalam pengaruh Soehartoisme sangat membekas dalam diriku. Tetapi akhir-akhir ini aku hanya menganggapnya sebagai pengalaman masa lalu yang perlu dilupakan.

Kemarin, 27 Januari 2008, sejak kabar memburuknya kesehatannya sampai ia meninggal kira-kira jam 13:5/10 WIB; aku terus memantau beritanya. Harap maklum, aku ingin melihat bagaimana kondisi orang terkenal dan berpengaruh meninggal dunia yang pernah ia hendak tahlukan ini. Sekarang, aku tidak lagi hidup dalam era Soeharto. Eranya sudah lewat dan sudah benar-benar sirna setelah ia meninggal. Aku senang, tetapi aku juga merasa bersalah atau aku hanya merasa kehilangan? Bercampur galau!

Harap maklum, aku tidak satu suku dengan Soeharto dan Aku juga tidak pernh memilihnya menjadi Presidenku seumur hidupku setiap kali PEMILU. Aku orang kecil yang merdeka tetapi ditekan oleh Soeharto semasa kekuasaannya. Bagaimana tidak, selama kekuasaannya, ia benar-benar REFRESIF, JAWANISASI, ISLAMISASI dan GOLKARISASI serta OTORITER terhadap orang-orang yang bukan Jawa dan di Luar Pulau Jawa.

Aku ingat, pada waktu kekuasaanya, foto-foto Soeharto harus ada di setiap rumah penduduk. Baik gubung reot sampai rumah elit. Aku ingat, saluran TV atau Radio atau Surat Kabar dia kuasai. Aku ingat, sewaktu PEMILU orang-orang merasa tidak berdaya karena sewaktu kampaye penduduk ditekan untuk mencoblos GOLKAR. Aku juga ingat, di semua kantor-kantor pemerintah harus dikuasai oleh orang bersuku Jawa, mulai dari kepala kantor sampai kepada tukang-tukang sapu di kantor itu. Tidak bersuku Jawa, jangan harap jadi Tentara, Pegawai Negeri atau Tukang Sapu sekali pun! Aku ingat di semua pojok daerah, baik di lokasi perkantoran Pemerintahan, Sekolah-Sekolah dan Pasar, harus dibangun Mesjid atau Surau dengan uang negara. Aku ingat, banyak pejabat yang menggunakan nama Soeharto untuk memuluskan proyek-proyeknya. Banyak sekali yang buruk dan mengharukan…. Aku malas mencatatnya! Sekarang, semuanya tinggal kenangan. Tetapi Era Soeharto dan intrik-intrik yang menyertainya sudah hampir lenyap dan akan lenyap bersama jasadnya.

Sekarang, Soeharto telah tiada dan pergi untuk selama-lamamnya. Entah pergi kemana? Yang aku tahu, ia telah pergi dan tiada. Selamat jalan Soeharto. Aku mengenangmu karena kehebatanmu tetapi juga menyayangkan sikapmu yang tidak pernah mau minta maaf kepada orang-orang yang kau tindas, tekan dan pengaruhi lewat tangan-tangan militer, menteri-menterimu dan kroni-kronimu serta anak-anakmu. Engkau hebat! Tetapi bawahanmu adalah jahat. Engkau hebat! Tetapi anak-anakmu kekurangan. Meskipun engkau telah pergi, peringatkanlah kroni-kronimu yang masih hidup dan selama ini berlindung di bawah bayanganmu. Ingatkanlah mereka agar mereka mengingat hari seperti ini, di mana semuanya tidak berguna sama sekali. Kecuali sebuah kenangan yang segera dilupakan.

SELAMAT JALAN JENDRAL… TERSENYUMLAH!

Ari_Thok's picture

Bye bye .. Mbah Harto

Bye bye .. Mbah Harto .. meski banyak hal negatif yang engkau tinggalkan, namun jasamu tetap dikenang. Sebagian besar masyarakat masih mendambakan pemimpin kayak dirimu, dimana Indonesia bisa tentram, makmur (ya rakyat kecil tahu apa sih, yang penting perut kenyang dan aman, hehe). Yah, pro dan kontra soal Soeharto memang gak ada habisnya .. mungkin kalau dah tiada gini baru abiss kali. Eh, mungkin juga belum dink, kan masih ada keluarganya dan kroni-kroninya ..

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Kalitan's picture

Kepahitan

Wah kayaknya Anda benar-benar mengalami kepahitan dengan Soeharto. Jangan-jangan Anda dulunya anggota PRD yang diuber-uber pemerintahannya Soeharto. Btw menurut Anda R Hartono, Theo Syafei, Cornel Simbolon itu tentara dari mana ya?
Gedalia Lynch's picture

Oh... Ketiga orang itu bukan

Oh... Ketiga orang itu bukan pahlawan dan bukan juga lawan.

Mereka hanya segelintir alat di antara komponen alat-alat politik ORBA. Mereka tidak memiliki pengaruh sedikit pun kecuali hanya sebagai "alat" yang siap dipakai apabila diperlukan dan diperintahkan seperti robot. Mirip senjata taktis ABRI yang bisa mendukung ORBA dan sekaligus sebagai penenang/peninabobo rakyat dalam ketertindasan mereka sehingga dengan kehdiran orang-orang yang anda maksud tersebut seakan-akan ORBA dianggap mampu mengayomi semua pihak. Inilah kehebatan Soeharto. Tidak ada kepahitan. Kepahitan telah terkubur sejak 1998 yang lalu. Ini hanya sikap politik yang Anda sendiri mungkin belum siap atau tidak bisa membacanya.

Kalitan's picture

Belajar dulu sebelum berkomentar

Anda bilang " Tidak bersuku Jawa, jangan harap jadi Tentara" Dan saya memberikan bukti orang non Jawa bisa jadi Tentara. Terus Anda bilang mereka bukan siapa-siapa. Lha maksud Anda gimana? Apakah pernyataan "Tidak bersuku Jawa, jangan harap jadi Tentara, Pegawai Negeri atau Tukang Sapu sekali pun!" itu maksudnya Tentara yang apa-apa?, PNS yang apa-apa? atau Tukang Sapu yang hebat dan bisa berkawan dengan Soeharto?

Sebaiknya Anda belajar dulu sebelum berpendapat soal politik. Apakah Anda kenal ketiga jendral yang saya sebutkan tadi?  R. Hartono itu new Harmoko,  Theo Syafei juga pernah menentang pemerintah sehingga dia di copot dari keanggotaannya di fraksi ABRI.  Cornel Simbolon? Kalau itu dia jendral laki-laki

Gedalia Lynch's picture

Sama-Sama Belajar ya...

Memang tidak adil jika kita harus berkutat pada masalah kekuasaan orang yang telah tiada. Dibicarakan pun tidak akan mengubah sejarah. Tetapi mungkin untuk mengulanginya. Di RI ini masih ada banyak saksi-saksi hidup, yang berpikiran lebih cerdas dibanding anda sendiri yang berlindung di bawah bayang-bayang Soeharto. Bayang-bayang itu telah tiada.

Ada banyak perintis-pemikir untuk demokrasi yang lebih baik, bukan pemeliharan feodalisme. Mereka yang berpikir maju bag masa depan RI bukan masa lalu Soe harto. Anda mungkin mengenal beberpa orang ini, seperti Budiman Sujatmiko. Akhbar Tanjung, dan ribuan lagi yang lainnya, yang masih duduk di Kampus-Kampus.

Sekarang Soeharto sudah pergi dengan tersenyum sambil menitipkan hutang-hutang negara yang sangat besar jumlahnya, dan mungkin tidak akan terbayar selama tujuh turunan. Apa yang dibanggakan?

Kalitan's picture

Bagaimana?

Bagaimana Anda bisa mengambil kesimpulan ini "dibanding anda sendiri yang berlindung di bawah bayang-bayang Soeharto." Apakah Anda menuduh saya berlindung di bawah bayang-bayang Soeharto? Ah benar kata Sdr Harmoko kalau Anda terlalu hiperbola. Yang saya soroti dalam postingan Anda hanyalah isi postingan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dan Anda menjawabnya kembali dengan berbelit-belit.

Btw Akbar Tanjung itu juga didikannya Soeharto, bagian dari masa lalu Soeharto, sedangkan Budiman gak tahu kenapa dia malah duduk di kepengurusan PDIP

Ari_Thok's picture

Sambutan Presiden Yudhoyono Pada Pemakaman Soeharto

Astana Giribangun, Karanganyar, 28 Januari 2008

Bismillahirahmanirahim,

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hadirin sekalian yang saya muliakan, segenap rakyat Indonesia dimana pun berada, inna lillahi wa inna ilaihi roji`un, dengan penuh rasa duka yang amat dalam, pada hari ini kita semua seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Jenderal Besar TNI Purnawirawan HM Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia.

Almarhum telah berpulang ke Rahmat Allah dengan tenang pada hari Minggu, tanggal 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.

Kita telah kehilangan salah seorang putra terbaik bangsa, seorang pejuang setia, prajurit sejati dan seorang negarawan terhormat.

Selengkapnya

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

clara_anita's picture

The Smiling General

begitulah salah satu media asing menyebutnya, dan senyum itu kini harus berakhir dalam kenangan. Entahlah, saya tidak akan memberi komentar berbau politis. Hanya satu hal yang perlu ditiru, senyumnya.... dalam keadaan apapun he keeps on smiling. Lepas dari semua, mampukan kita tetap tersenyum seperti sang jendral? GBU
Harmoko's picture

Hiperbola

Tulisan Anda di bagian ini rasanya terlalu hiperbola "foto-foto Soeharto harus ada di setiap rumah penduduk. Baik gubung reot sampai rumah elit." Soal islamisasi, jangan lupa dengan kasus Tanjung priok, dll. zaman Suharto Islam juga ditekan. tampaknya anda perlu belajar politik
happy lee's picture

kalau sejarah bisa diulang

kalau sejarah bisa dirubah atau diulang pak harto akan memimpin lebih bijaksana dan arif. tapi sebaik apapun juga tidak dapat memuaskan semua orang,tentu ada yang diuntungkan dan sebaliknya. karena Jesus Kristus didunia ini menebus dosa-dosa manusia. nona Gedalia Lynch kalau boleh tanya bagaimana caranya orang yang sudah meninggal untuk menperingati kroni-kroninya yang masih hidup
__________________

Happy Lee

Gedalia Lynch's picture

Caranya...

--- "bagaimana caranya orang yang sudah meninggal untuk menperingati kroni-kroninya yang masih hidup? -----

Semua agama dan kemanusiaan selalu mengajarkan satu titik temu, "PERTOBATAN atau PERUBAHAN hidup". Hidup ini hanya "mampir minum", menuju ke Astana Giribangun....juga to...? Jika masih hidup saja kita sudah dianggap salah dan dihakimi oleh sesama kita, apalgi dihadapan TUHAN. Bukankah begitu?

Lynch 

Harmoko's picture

Tidak Menjawab

Ah Anda memang tidak pernah menjawab pertanyaan. Hiperbola.....
fery's picture

i've lost one of my

i've lost one of my heroes.. selamat jalan bapak pembangunan.

anda hanyalah "BARISAN ORANG SAKIT HATI"...

ga usah munafik dan menyangkal...

 

cobalah untuk melihat dengan lebih proporsional...

HARI INI, JUTAAN ORANG INDONESIA MERINDUKAN MASA LALU YANG JAUH LEBIH AMAN.

JANGAN KOMENTAR POLITIK KALO TIDAK TAU.

APA ANDA NDAK MALU? KLO TERNYATA POSTINGAN ANDA DIBACA BANYAK ORANG?

 

Gedalia Lynch's picture

Bersuara atau Ditindas?

"Kita tidak akan pernah menjadi warga negara yang baik jika tidak mau belajar politik. Inilah kekuatan yang pernah dimanfaatkan oleh Soeharto sehingga ia dengan mudah mempolitisasi rakyatnya."

----------

Jika jutaan penduduk Indonesia yang merindukan sejarah masa lalu, maka 275 juta penduduk Indonesia lain merindukan masa depan Indonesia yang lebih baik. 

Jika sejarah di masa kepemimpinan Soeharto hanya mampu memuaskan 100 juta penduduk di Jawa, maka ia juga telah menyengsarakan 175 juta penduduk di luar pulau Jawa.

Terlepas dari kontroversi peristiwa dan gerakan G30/S-PKI. Yang mana, dalam peristwa itu sebenarnya hanya melibatkan segelintir orang di masyarakat; tetapi apakah anda tahu, bahwa sejarah telah menunjukkan bahwa peristiwa Penembakkan Misterius dan pengebirian hak-hak orang-orang yang dianggap terlibat tanpa bukti dan alasan yang jelas telah menelan ribuan orang yang dibantai dengan alasan yang tidak jelas itu. Peristiwa ini berlangsung sejak tahun pertama kekuasaan Soeharto sampai tahun 1998 lalu? Tidak menyenangkan untuk membicarakan fakta ini, tetapi kita jangan menutup mata terhadap kekelaman sejarah dan jangan berusaha untuk menutupnya.

Anda mungkin masih mengingat sejarah tentang normalisasi atau naturalisasi kependududkan? Yang mana, warga negara sendiri diharuskan membuat pernyataan tertulis dalam suasana tertekan harus mengubah idetitas dan sumpah di depan para pejabat pemerintahan. Ini memang masalah kependudukan, tetapi apakah kita juga telah melupakan peristiwa pelanggaran HAM itu?
 
Mungkin anda telah sengaja melupakan sejarah DOM Aceh, Timor-Timur, Papua, Maluku, dan beberapa Wilayah Publik Kalimantan yang diobrak-abrik oleh Tentara.

Berlanjut…..

Rakyat Biasa's picture

Mendoakan??

Halo halo ..... berapa lama waktu yang dihabiskan untuk mendoakannya di hadapan Bapa sewaktu dia masih berkuasa dulu? Berapa tetes air mata yang sudah tertumpah untuk mendoakan sang Mantan Presiden tersebut dahulu? Berapa panjang kalimat yang sudah diucapkan dihadapan Bapa memohon agar Ia memberikan hikmat kepada penguasa orde baru itu? ataukah lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berdemo agar dia sadar? ataukah lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk sekedar mengkritik, menghujat, dan mencaci maki kesalahan seorang manusia biasa tersebut? Ataukah lebih banyak waktu dihabiskan untuk mengikuti seminar menuju indonesia yang lebih baik di masa depan dan ditutup dengan kesimpulan tanpa tindak lanjut nyata apapun? Ya, mungkin paling tidak aku belajar, bahwa doa syafaat mendoakan bangsa, negara, dan pemerintah kita itu bukan hanya sekedar rutinitas di gereja (iya kalau ke gereja -- kalau gak kegereja mungkin gak didoain deh pemerintah kita ini) ... yo wes gitu dulu deh, aku bukan orang politik jadinya ya komentarnya gitu aja :)
Mujiono's picture

Ada yang baik ada yang tidak baik

Ada beberapa hal yang baik telah dilakukan oleh alm. Soeharto dan ada juga yang tidak baik. sekarang kita melihat dari sisi yang mana? Politik itu kejam! kita tidak tau mana lawan dan kawan kalau dibandingkan keberadaan sekarang di negara kita ini dengan pada saat masa alm Soeharto berkuasa, banyak orang awam dan rakyat jelata lebih memilih keadaan pada saat alm Soeharto berkuasa. inilah realitanya. kalau dibandingkan keberadaan sekarang di negara kita ini dengan pada saat masa alm Soeharto berkuasa, para elit politik lebih suka keberadaan yang sekarang, karena banyak peluang untuk menjadi penguasa di propinsi, kabupaten, bahkan kalau bisa satu propinsi di pecah menjadi sepuluh, biar banyak yang menjadi penguasa dan akhirnya ribut dan bertarung antar pendukung. yang sengsara siapa ya? saya bukan orang politik, tetapi fenomena inilah yang terjadi pada saat ini. Pada hakekatnya pemerintah itu baik, tetapi oknumnya banyak yang tidak baik. mari kita berdoa untuk pemerintah kita dari jajaran yang paling atas, hingga yang paling bawah. agar mereka sadar bahwa sebenarnya mereka adalah "pelayan masyarakat" "Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Pengunjung's picture

KAMU AJA DEH YANG JADI PRESIDEN

SIAPAPUN YANG JADI PRESIDEN KITA TETAP SAJA AKAN MENUAI BANYAK KRITIK,PRO DAN KONTRA SEBAB MEREKA ADALAH PEMIMPIN YANG DIPILIH OLEH MANUSIA DAN DIURAPI OLEH MANUSIA. ALKITAB MENGAJARKAN JANGANLAH MENGATANGATAI PEMIMPINMU AGAR JANGAN DINDING MENDEGARNYA DAN MENYAMPAIKANNYA SEHINGGA ENGKAU TERKENA HUKUMAN (CARI SENDIRI AYAT LENGKAPNYA). TIADA PEMIMPIN SEPERTI YESUS YANG RELA BERKORBAN DEMI UMATNYA, YANG ADA ADALAH PEMIMPIN YANG RELA MENGORBANKAN UMATNYA DEMI KEHIDUPAN URATNYA (NADI,POLITIK,SUKU,AGAMANYA) HENDAKNYA SELURUH UMAT KRISTEN BERDOA AGAR PEMIMPIN KITA DIURAPI OLEH TUHAN AGAR KITA DIPIMPIN OLEH MANUSIA YANG DIPILIHKAN OLEH TUHAN ATAS KEHENDAKNYA. SEBAB TIDAK ADA SATU UMAT PUN YANG MENGELUH DAN MENYESAL JIKA DIBAWAH PIMPINAN YESUS