Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Testera Testy

Kolipoki's picture

Kalau ditanya, "Kapan tepatnya saya menerima Tuhan Yesus?", saya tidak akan malu mengatakan "Saya tidak tahu", karena memang saya tidak tahu kapan tepatnya saya menerima Tuhan Yesus. Ketika saya mulai mengenal-Nya, saya juga mulai dituntun untuk semakin mengenal-Nya sampai sekarang.

Semasa SD, bisa dibilang saya tidak kenal dengan Tuhan Yesus. Yang saya tahu tentang sosok ini adalah bahwa setiap bulan Desember, setiap orang akan disibukkan dengan mengurus keluarga dan gereja; di keluarga sibuk mengurus pakaian baru dan membuat kue sedangkan di gereja, orang-orang sibuk membuat dekorasi. Saya hanya tahu bahwa seorang bayi bernama Yesus yang begitu mulia sudah datang ke dunia untuk menghapus dosa manusia tanpa saya tahu makna sesungguhnya dari kelahiran-Nya.

Pelajaran agama di bangku SMP ternyata tidak juga dapat menolong saya untuk mengetahui siapa sebenarnya Yesus. Tidak bisa dibilang bahwa saya menerima-Nya, tidak juga bisa dibilang bahwa saya menolak-Nya.

Pergi ke gereja bagi saya pada masa-masa SMA merupakan kewajiban karena kalau tidak pergi ke gereja, orang-orang akan bertanya-tanya. Pada masa-masa ini, saya sempat mempertimbangkan beberapa agama tapi pada akhirnya memang tidak ada satu pun dari 'agama pilihan' tersebut yang saya pilih. Tapi justru pada masa-masa ini, saya mulai kenal kata 'memberikan hidup pada-Nya'. Mazmur 2:8

Ayat itu teramat berarti bagiku dan segera menjadi ayat hafalan karena pendek:p Ada perasaan sukacita ketika menemukan ayat ini walau saya tidak tahu apa arti ayat ini. Saat inilah saya mengerti makna dari ayat tersebut serta pesan yang disampaikan-Nya.

Di akhir masa SMA saya rasa disini saya mulai 'aware' untuk menaruh Yesus sebagai Juruselamat hidupku. Tidak langsung ada perubahan karena kemudian saya lupa lagi. Di sini, saya sempat kepikiran mau jadi biarawati supaya bisa menolong orang-orang dari berbagai bangsa.

Lulus SMA, saya berniat masuk sekolah teologi karena saya mau jadi seorang pendeta, sayang saya telat mendaftar. Lalu tahun berikutnya saya coba lagi, dan tidak lolos karena ... pertama, saya menempatkannya sebagai pilihan kedua, dan kedua karena saya tidak mau menaikkan uang sumbangannya ... pada dasarnya, saya memang tidak berniat masuk fakultas teologia UKSW, saya pikir juga kuliahnya akan membosankan.

Semasa kuliahlah saya baru sungguh-sungguh 'aware' dan disini mungkin bisa dibilang bahwa saya sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat saya. Ada satu kejadian yang membuat saya benar-benar bertekuk lutut di bawah kaki-Nya. Suatu kali saya menghadiri KKR, yang khotbah waktu itu adalah pendeta Gilbert Lumoindang ... lewat dialah saya benar-benar menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya, menyadarkan saya bahwa Ia sungguh-sungguh memerhatikan saya, Ia peduli pada saya. Tidak peduli dalam keadaan seperti apa saya waktu Ia temukan, Ia bersihkan dan Ia peduli.

Mulai dari sini sepertinya segala sesuatu dimulai. Saya mulai berdoa untuk gereja tetap saya di Salatiga karena sebelumnya sebagai seorang mahasiswa adalah maklum kalau berpindah-pindah gereja. Saya juga berdoa untuk sebuah persekutuan dimana saya bisa belajar dan bertumbuh. Tuhan jawab keduanya, saya menemukan gereja dan persekutuan seperti yang saya doakan, tempat dimana saya tidak hanya menerima tetapi juga memberi ... take and give.Galatia 2:19-20

Saya sungguh-sungguh mengangap bahwa hidup saya ini adalah anugerah-Nya dan Dia teramat sangat mencintai saya sehingga Dia mau mati untuk saya. Apa pun yang saya lakukan untuk-Nya bukanlah pengorbanan karena memang tidak layak disebut pengorbanan. Dialah yang berkorban untuk saya. Saya sungguh berharap agar hidup saya dapat menjadi korban ucapan syukur yang harum yang Ia cium, wujud cinta saya pada-Nya.

__________________

www.talentakasih.or.id

fredy's picture

ora et labora

Satu tahapan yang cukup krusial sudah teman lewati (menerima Dia), tapi jangan berbangga hati dulu. Ingat akan banyak cobaan/ujian yang akan berjejer mengantri di hadapan teman.

Tetaplah ingat akan Dia, karena hanya Dialah yang dapat mengalahkan semuanya. Namun jangan hanya berdiam diri, berdoa dan bekerjalah (ora et labora).

Semoga menjadi perenungan.

MayGBU+ (ikut mendoakan)