Submitted by clara_anita on

Peluangnya tipis. Kurang dari 1% untuk lolos. Ada tujuh belas ruang tes yang masing-masing penuh terisi 20 orang. Berarti total keseluruhannya ada sekitar 340 peserta tes yang berlomba mengisi 6 formasi saja. Bila bermain angka, berarti peluang untuk lolos hanya sekitar 1,7% -- dengan kata lain amat kecil. Tapi justru karena kecilnya peluang itulah aku akhirnya mau mengikuti bujukan teman-teman yang sebelumnya sudah berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk mengikuti tes penerimaan calon pegawai negeri sipil itu. Paling juga aku akan gagal. Tak masalah, aku sudah beberapa kali belajar dari yang disebut kegagalan.

Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain.

Tuhan sedang bercanda ya?

Begitu reaksiku ketika melihat nama, nomor tes, dan tanggal lahirku ada di situ. Kuperiksa berulang kali. Benarkah Anita yang sama sekali tidak belajar; yang salah satu pendaftar urutan bontot; yang benar-benar jauh dari kata sungguh-sungguh dalam tes itu lolos tes? Teringat jelas soal-soal dalam tes itu. Hampir semua ada di luar bidang kepakaranku-- tata negara, ekonomi, dan matematika yang komplit dengan trigonometrinya itu. Pasti ada kesalahan. Pengumuman itu akan diralat segera.

Tapi itu tidak terjadi, dan sekarang aku harus meninggalkan pekerjaanku saat ini karena lolos tes itu. Entah sedih, entah senang. Semua orang bilang aku beruntung; tapi aku malah bingung. Beruntungkah aku? Berat rasanya meninggalkan semua di belakang.....

Ternyata tidak hanya gagal yang sensasinya luar biasa, keberhasilan pun dapat memutar balikkan dunia -- semoga ke arah yang lebih baik..

 

 

Submitted by Evylia Hardy on Sat, 2009-03-28 09:36
Permalink

ke mana aja Nita, lama ndak keliatan tulisan atau komennya. muncul2 sudah jadi PNS, selamat yah. kira2 ditugasin di mana nanti?

Eha

Submitted by clara_anita on Thu, 2009-04-02 17:17

In reply to by Evylia Hardy

Permalink

Evylia,

pengumuman diterima sudah dari penghujung tahun lalu, tapi baru ditempatkan bulan ini.

Puji Tuhan, masih ditempatkan di kota tercintaku Salatiga, meskipun letak sekolahnya ada di pinggiran kota. Tantangan baru untuk bangun lebih pagi dan merubah pola kebiasaan, dan saya siap menerima dan mencintai ladang baru dimana saya ditempatkan.. karena di manapun adalah ladangnya TUHAN...

Thanks..

 

GBU

 

Submitted by ebed_adonai on Sat, 2009-03-28 11:36
Permalink

Selamat dan sukses sebelumnya kepada mbak Clara...

Saya dan istri sudah berapa kali mengikuti tes CPNS. Kami sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin jauh-jauh hari. Bahkan kami sudah mengambil Akta IV sebagai modal dasar, karena latar belakang kami yang bukan tamatan dari lembaga pendidikan yang dikhususkan untuk mengajar.

Namun, seperti yang juga banyak terjadi pada rekan-rekan seprofesi lainnya yang seperti kami, Tuhan berkehendak lain...................

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

Submitted by clara_anita on Thu, 2009-04-02 17:25

In reply to by ebed_adonai

Permalink

Terima kasih ebed...

Ebed,

Saya percaya TUHAN telah menentukan di mana DIA ingin kita berkarya...

Institusi swasta ataupun pemerintah hanyalah sarana untuk mempermuliakan namaNYA; makanya di manapun harus terus bekerja seolah-olah untuk DIA...

 

GBU

Submitted by Anak El-Shadday on Mon, 2009-03-30 10:06
Permalink

PNS adalah posisi aman yang banyak didambakan orang-orang termasuk saya hehehe..

selmat ya mbak clara.. jangan telatan lho masuknya... :-)

but the one who endure to the end, he shall be saved.....

Submitted by clara_anita on Thu, 2009-04-02 17:33

In reply to by Anak El-Shadday

Permalink

AES,

Ada yang bilang ketika berada di posisi aman kinerja justru menurun...
Salah satu konsekuensinya ya jadi telatan seperti kata AES..
Terima kasih ya sudah diingatkan...

Sampai hari ini saya selalu jadi yang pertama datang di kantor dan yang paling akhir meninggalkan meja..
Moga-moga bisa terus bertahan :)
Mohon doanya ya

GBU
 

Submitted by kaswan on Tue, 2009-03-31 14:40
Permalink

Saya ucapkan selamat ya mbak Anita.....

Yang sebentar lagi punya NIP di dada, ya jadi abdi negara.

Semoga jadi abdi yang baik ( Harus dong kan dibayar rakyat, apalagi anda adalah wakil dari anak - anak Tuhan lho...)

Kemarin aku dan kawan2 juga ditawarin Orang Dirjen tuk jadi pegawai negeri di HUBLA, ga pake penyaringan segala, karena tiap dibutuhkan dari element pelaut mesti ga ada yang ngisi, meski dirayu bakal dapat pensiun dan tunjangan di hari tua.Butuh 40 orang yg daftar cuma 1orang, yang sudah di dalam pengen pensiun awal supaya dapat melaut lagi karena ingin berburu dolar.

Yah kadang2 aneh, yang pengen mau jd PNS direwangi antree berjubel ga katut, yang asal ikut, ketrima.

Aku ucapkan selamat mengabdi deh.......

GBU

 

 

Submitted by clara_anita on Thu, 2009-04-02 17:38

In reply to by kaswan

Permalink

Terima kasih Kaswan.

NIP nya sudah dapat, ada 18 digit (puanjang bukan main); untungnya deretan angka-angka itu mengikuti pola tertentu sehingga tak terlalu sulit dihapalkan.

Iya juga ya; yang antri bejubel eh.. makhluk tak niat seperti saya malah diterima. Makanya sesaat sesudah membaca pengumuman saya langsung berkomentar pada teman saya "Is it a joke?"

Tapi memang TUhan penuh kejutan ya

 

GBU

Submitted by sahabat on Mon, 2009-04-06 13:38
Permalink

Pada umur 25 tahun you sudah jadi PNS! Tahniah! Bagaimana dengan umur

30?

35?

40?

45?

50?

55?

60?

65?

70?

75?

80?

85?

90?

95?

100?

Semoga anda bekerjasama dengan Tuhan sentiasa agar rancangan-Nya tidak akan pernah tergendala dalam hidupmu!

Amin!!!!!!!

 

Damai Sejahtera bagimu dan seisi keluargamu.

sahabat.

"Allah sangat mengasihi orang di dunia ini sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Anak itu tidak binasa tetapi beroleh hidup sejati dan kekal" Yohanes 3:16