Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tokoh-tokoh Perjanjian Baru yang Membaptist

gbiajohnthebaptist's picture

Biarlah Dia semakin besar dan aku semakin kecil John the Baptist

Pada waktu itu tampilah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: “Bertobatlah, sebab kerajaan Sorga sudah dekat!” Sesungguhnya dialah yang dimaksud nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit dan makananya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan”(Mat 3:1-6). “Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air…” (Mat 3:16). “Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air dan orang-orang pun datang ke situ untuk dibaptis.” (Yoh 3:23). Yohanes pernah menegor Herodes, katanya: “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!” (Mrk 6:18). Ada beberapa hal yang ditekankan Yohanes pembaptis kepada setiap orang yang mau dibaptis pada zamannya;

1. Menyerukan bertobat dan percaya lebih dahulu sebelum melakukan baptisan. Sudah pasti yang dibaptis orang dewasa bukan anak bayi, karena anak bayi tidak bisa bertobat dan percaya.

2. Membaptis dengan cara selam. Yohanes membaptis di sungai Yordan dan di Ainon tempat yang banyak air. Ketika Yesus dibaptis, “Ia masuk ke dalam air dan keluar dari air.”

3. Keberanian Yohanes dalam menegor dan menyatakan kesalahan. Kondisi kekristenan hari ini sangat jauh berbeda dengan semangat Yohanes, bahkan sampai pada tingkat dimana ada slogan “jangan mengatakan orang lain salah”, “kalau dia mau percik silakan, kalau mau selam silakan.”

Keberanian menyatakan kebenaran kepada setiap orang dan menegur Herodes mengakibatkan kepala Yohanes dipenggal. Ada harga yang mahal harus dibayar bagi setiap pemberita kebenaran. Bagaimana dengan Anda ?

Petrus dan Rasul-rasul

Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia Rasul Petrus “Maka bangkitalah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dengan suara nyaring berkata kepada mereka…” (Kis 2:14-36). “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:”Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah…” (Kis 2:37). “Orang-orang yang menerima perkataanya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” (Kis 2:41). Apa yang ditekankan Yohanes pembaptis juga diberitakan dengan tegas oleh Petrus dan rasul-rasul yaitu:

1.Bertobat dan percaya lebih dahulu sebelum menerima baptisan. Sudah pasti yang dibaptis orang dewasa bukan anak bayi, karena anak bayi tidak bisa terharu dan bertobat.

2.Mengenai tempat baptisan yang digunakan para rasul ada beberapa tempat yang mungkin bisa dipakai untuk menyelamkan, antara lain: 1.Kolam Bethesda, panjang 360kaki, lebar 130 kaki dan dalam 75 kaki. 2.Kolam Siloam, panjang 56kaki, lebar 18kaki dan dalam 19kaki. 3.Kolam Salomo, panjang 582kaki, lebar 148-275kaki dan 35-42kaki (Lower Pool) dan masih banyak tempat lain.

3.Yang membaptis tiga ribu orang tentu bukan hanya Petrus sendiri melainkan dibantu sebelas rasul lainnya. Sangat mungkin pembaptisan dilakukan dua belas rasul, karena rasul-rasul sudah pernah membaptis ketika bersama dengan Tuhan Yesus. Injil Yohanes 4:2 berbunyi, “Membaptis murid lebih banyak dari Yohanes…Meskipun Yesus sendiri tidak membaptis melainkan murid-murid-Nya.” Jumlah jiwa yang memberi diri dibaptis 3000 : 120 murid = 25, sulitkah jika satu murid membaptis 25 orang ?  Akhir hidup dari Petrus menurut catatan sejarah tradisi Yahudi, Ia disalib terbalik dengan kepala dibawah. Semua rasul-rasul mati karena membela kebenaran Injil hanya rasul Yohanes yang mati tua di pulau Patmos. Tetapi bukan berarti Yohanes tidak pernah disiksa karena membela kebenaran. Yohanes pernah direbus dengan minyak yang mendidih namun tidak mati. Apakah Anda menderita karena membela kebenaraan ? atau Anda seorang penakut yang tidak berani menyatakan kebenaran ?

FILIPUS 

“…Lalu kata Roh kepada Filipus: “pergilah kesitu dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: “mengertikah tuan apa yang tuan baca?” …maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya…lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halanganya jika aku dibaptis? Sahut Filipu: “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya: “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”… Dan keduanya turun kedalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia ( Kis 8:26-38).” Apa yang ditekankan Yohanes pembaptis juga ditegaskan oleh Filipus ketika ia membaptis sida-sida Etiopia, antara lain:

1. Seseorang yang mau dibaptis harus sungguh-sungguh mengerti dan percaya akan Injil Yesus. Bayi atau anak kecil tidak mungkin bisa mengerti Injil.

2. Filipus memberikan syarat baptisan yaitu orang yang bersangkutan harus sudah percaya. Apakah anak anak bayi bisa percaya?

3. Membaptis dengan cara selam, “mencari tempat yang ada air dan keduanya turun ke dalam air.” Kalau boleh dengan cara percik maka tidak perlu cari tempat ada air dan keduanya turun ke dalam air, karena sida-sida pasti membawa bekal air. Berapa banyakah air yang diperlukan untuk memercik? Beberapa tetes sudah cukup. Filipus adalah seorang penginjil Baptis fundamental yang tidak memakai faham “tidak ada rotan akar pun jadi.” Walaupun di padang gurun sulit mencari air tetaplah kebenaran harus dilaksanakan dengan setepat-tepatnya. Sikap kompromi bisa saja ia ambil tetapi ia memilih taat pada perkataan Tuhan Yesus, “setialah dalam perkara-perkara kecil.” Hari ini setiap gembala yang melaksanakan baptis percik seharusnya malu pada Filpus, bukan malahan menambah dosa fitnah dengan mengatakan, “Filipus melaksanakan baptisan percik, karena di padang gurun tidak ada air.” Saudara bertobatlah!

Paulus

 “Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka:”Sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka:”Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka: “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus: “Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak itu bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang akan datang kemudian daripadanya yaitu Yesus. Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis…” (Kis 19:1-5) Apa yang ditekankan Yohanes pembaptis yaitu orang yang menerima baptisan harus sudah bertobat lebih dahulu juga ditekankan Paulus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Ketika bertemu dengan beberapa murid ia langsung bertanya, “sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya?” ini konsisten dengan Efesus 1:13 “ketika seseorang percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus.” Paulus mendapati ternyata mereka belum sungguh bertobat, walaupun sudah dibaptis. Ada kemungkinan mereka ikut-ikutan orang banyak ketika dibaptis Yohanes (Bagaimana pun Yohanes tidak tahu isi hati manusia). Akhirnya Paulus menjelaskan Injil kepada mereka dan mereka bertobat sehingga Paulus membaptis ulang mereka.

2. Paulus membaptis orang yang bertobat dan mereka memberi diri dibaptis, ini pasti orang sehat bukan orang sakit dan tentu bukan anak kecil.

3. Paulus membaptis ulang, ini menunjukan baptisan pertama yang mereka lakukan ketika belum mengerti, tidak sah dihadapan Allah. Seharusnya orang yang dibaptis sudah bertobat dan mengerti Injil lebih dahulu. Banyak orang mengatakan, “Baptisan ulang sesat” itu sama saja dengan mengatakan “Paulus sesat.” Silakan baca perikop di atas dengan baik dan teliti. Paulus adalah seorang rasul sekaligus penginjil yang mengorbankan segala-galanya untuk Juruslamatnya, tidak terhitung penderitaan yang ia alami demi Injil. Akhir hidup rasul Paulus menurut sejarah, ia mati dipenggal kepalanya oleh kaisar Nero.

Para Profesor ahli sejarah dan ahli bahasa memberikan komentar mengenai baptisan dalam Perjanjian Baru:

Dean Stanley berkata, “John the Baptist seharusnya diterjemahkan John the Immerser.”

Conant, the great philologist and translator, mencari arti kata Baptizein dengan mengumpulkan literature Yunani dari 500 B.C. sampai abad kesebelas A.D. dengan 168 contoh literature Yunani dan mendapatkan bahwa kata Baptizein memiliki makna, ‘ To immerse, immerge, submerge, to dip, to plunge, to imbathe, to whelm’ (membenamkan, menyelam, mencelup, semua kata tersebut memiliki arti memasukan sesuatu ke dalam air).

Dollinger, seorang ahli Katolik, professor dibidang sejarah gereja di Universitas Munich mengatakan; “Tidak ada bukti atau tanda-tanda di dalam Perjanjian Baru bahwa para rasul membaptis bayi atau memerintahkan bayi-bayi dibaptis.” (John Joseph Ignatius Dollinger, The first age of the church,11,184). “Encyclopedia of Religion and Ethic” yang diedit oleh

Profesor James Hastings dan Profesor Kirsopp Lake dari Universitas Leyden, mengatakan; “ Tidak ada indikasi baptisan bayi dalam Perjanjian Baru.”

DR. Dosker, Profesor sejarah gereja dari Presbyterian Theological Seminary Louisville mengatakan; “Setiap sejarahwan yang tulus akan mengakui bahwa kaum Baptis memiliki argumentasi lebih bagus, baik secara ketatabahasaan maupun mengenai sejarah bentuk baptisan yang berlaku. Kata baptiso berarti menyelam, baik dalam kesusastraan Yunani maupun Alkitab bahasa Yunani, kecuali secara nyata menunjukan pemakaian yang berubah makna.” (Dosker, The Dutch Anabaptists, 176,Philadelphia 1921.).

__________________

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan
Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan
http://gbiapontianak.blogspot.com

hai hai's picture

gbiapontianak, Baptis SELAM atau TENGGELAM?

Saya hanya mengevaluasi tulisan gbiapontianak.

1 Kaki = 0,3048 meter

Kolam Bethesda = Panjang 360 kaki, Lebar 130 kaki dan dalam 75 kaki. Berarti Ukuran kolam Bethesda adalah Panjang 109,728 meter, Lebar 36,624 meter dan DALAMNYA 22, 860 meter.

Kolam Siloam, panjang 56 kaki, lebar 18 kaki dan dalam 19 kaki. Di dalam ukuran meter, adalah: Panjang 17,069 meter, lebar 5,486 meter dan DALAMNYA 5,791 meter.

Kolam Salomo, panjang 582 kaki, lebar 148-275 kaki dan 35-42 kaki. Di dalam ukuran meter,: Panjang 177,394 Meter, lebar 45,110 – 88,820 meter dan DALAMNYA 10,668 – 12,802 meter.

Ada tiga kolam, dalamnya masing-masing:

Kolam Bethesda DALAMNYA = 22, 860 meter
Kolam Siloam  DALAMNYA = 5,791 meter
Kolam Salomo DALAMNYA = 10,668 – 12.802 meter.

Dari 120 murid Kristus yang hadir pada hari Pentakosta, berapa yang bisa berenang? Dari 3.000 orang yang dibaptis, berapa yang bisa berenang? Ha ha ha  ha … Acara baptisan pada hari itu pasti seru sekali. Ha ha ha ha … Baptis Selam atau TENGGELAM?

Pilipus membaptis sida-sida.

Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.Kisah Para Rasul 8:39

Wah, Baptis yang benar itu: mereka keluar dari air.  Berarti yang membaptis dan yang dibaptis sama sama MENYELAM. Itukah yang terjadi di gbia pontianak? Pasti lucu sekali.

Bila anda mau tahu ajaran Alkitab tentang Baptis, silahkan klik di sini dan di sini dan di sini dan di sini.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

gbiajohnthebaptist's picture

terima kasih komentarnya

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan http://gbiapontianak.blogspot.com

 

Pak, hai-hai yang baik dan kritis. Terima kasih anda membantu saya melengkapi data-data.

Apakah anda tidak bisa berenang? Sehingga takut sekali tengelam?

Jika Anda pergi ke kolam renang tentu ada tempat yang lebih dangkal untuk kita berdiri....dan kolam renang itu bukan dibuat seperti gali sumur.

"Mereka keluar dari air" Tentu jika seorang hamba Tuhan membaptis keduanya turun ke dalam air, justru di sinilah membuktikan baptisan percik itu sebuah kesalahan besar.

Jika baptisan dengan percik maka cukup dengan semangkuk air di percikan, tidak perlu turun ke dalam air.

Maaf, sepertinya hati anda terlalu emosi untuk menyalahakan orang lain tanpa memakai akal budi yang baik akhirnya nampak bodoh.

 

thanks

john sung

 

 

__________________

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan
Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan
http://gbiapontianak.blogspot.com

jesusfreaks's picture

@gbiajth : makhluk hit and run

Baptis selam udah ketinggalan zaman kaleee. Yang up to date, baptis roh kudus masss.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

hai hai's picture

gbiapontianak, Siapa Yang Berakal Budi?

gbiapontianak,bukankah anda yang mengajarkan bahwa para rasul melakukan pembaptisan di kolam Bethesda, yagn dalamnya hampir 23 meter, kolam Siloam yang dalamnya hampir 6 meter serta kolam Salomo yang dalamnya lebih dari 11 meter? Kenapa tiba-tiba mengajak saya untuk pergi ke kolam renang karena ada tempat yang dangkal untuk berdiri?

Apabila anda tidak membual tentang kedalaman kolam-kolam tersebut, maka itu adalah bukti bahwa anda sedang membual bahwa para rasul melakukan baptis selam di ketiga kolam tersebut.

Apabila ada tempat yang cukup dangkal di ketiga kolam tersebut di mana orang bisa berdiri, maka anda pasti menulis, misal, kedalaman kolam Bethesda, 01-22,8 meter, ada tempat bagi orang berdiri tanpa tenggelam. Ha ha ha ha ... Anda pikir ketiga kolam tersebut adalah kolam renang seperti kolam renang yang biasa anda lihat? Anda tidak tahu bahwa anda tidak tahu, itu sebabnya anda berprilaku seolah anda paling tahu.

Kawan, silahkan melakukan studi yang lebih lengkap sebelum anda menarik kesimpulan lalu mengajarkannya sebagai kebenaran Alkitab. bila tidak, maka anda akan menanggung malu.   

"Mereka keluar dari air" Tentu jika seorang hamba Tuhan membaptis keduanya turun ke dalam air, justru di sinilah membuktikan baptisan percik itu sebuah kesalahan besar.


Jika baptisan dengan percik maka cukup dengan semangkuk air di percikan, tidak perlu turun ke dalam air.

gbiapontianak, untuk melakukan baptis SIRAM memang cukup menggunakan semangkuk air, namun itu tidak berarti orang tidak boleh melakukan baptis siram di sungai atau di tempat yang airnya banyak. Jangan pura-pura tidak tahu bahwa walaupun disebut baptis PERCIK, namun yang terjadi adalah baptis SIRAM atau CURAH. Pendeta menciduk air dengan tangannya lalu mencurahkannya di atas kepala orang yang dibaptis.

Apakah semua orang yang keluar dari air PASTI menyelam? Bukankah Filipus keluar dari air TANPA menyelam? Bukankah setelah membaptis Yohanes keluar dari air tanpa menyelam?

Kenapa Yohanes membaptis di sungai? Karena dia tinggal di padang. Kenapa dia membaptis di DALAM sungai? Karena di sana airnya berlimpah. Walaupun untuk membaptis satu orang cukup air satu mangkok, namun untuk membaptis banyak orang diperlukan air berember-ember. Membaptis di dalam sungai memang cara yang paling praktis melakukan baptisan.

Apakah Yohanes membaptis dengan MELELEPKAN orang yang dibaptis ke dalam sungai? Tentu saja tidak. Nabi dan tua-tua MENAHBISKAN raja dengan MENGURAPI atau menuangkan minyak ke atas kepala. Para Iman MENTAHIRKAN orang dengan memercikkan darah korban dan MENGURAPI atau MENUANGKAN air campur darah ke atas kepala orang yang ditahirkan.

Kenapa muncul orang Kristen yang UJUG-UJUG mengajarkan baptis SELAM? Karena mereka MENYANGKA bahwa baptis adalah cara untuk MEMBERSIHKAN dosa dari tubuh seseorang lalu mencari ayat-ayat Alkitab dan menafsirkannya sembarangan guna mendukung prasangka mereka.

Anda sudah melihat contohnya kan? Karena Alkitab mencatat bahwa Yohanes membaptis di sungai dan filipus membaptis di tempat yang airnya banyak, maka mereka langsung MEMASTIKAN bahwa keluar dari air berarti membaptis dengan MELELEPKAN orang.

gbiapontianak, walaupun saya tidak pernah menghormati orang-orang yang mengagul-agulkan akal budi namun tidak berakal budi sama sekali seperti anda, namun saya tidak pernah sembarangan menyalahkan orang-orang demikian tanpa bukti. Anda bisa membuktikannya sendiri kan, siapa yang mengaku berakal budi namun mengagul-agulkan kebodohannya? Tentu saja bukan saya. Ha ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

gbiajohnthebaptist's picture

terima kasih komentarnya

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan http://gbiapontianak.blogspot.com

 

Apakah bapak pernah belajar tata bahasa? dalam bahasa Yunani Baptiso itu SELAM dan Rantiso itu Percik. Jika Alkitab sudah memakai tata bahasa yang jelas mengapa anda tidak mengerti juga? Bahasa indonesia saja membedakan apa itu selam dan apa itu percik. kalau katanya saja sudah beda bagaimana mungkin caranya sama. Baptisan juga melambangakan Injil yaitu kematian, penguburan dan kebangkitan.

Sedangkan di percik melambangkan apa?

Sebenarnya saya malas membalas komentar anda, karena habiskan waktu saya meladeni orang sombong dan bodoh.

__________________

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan
Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan
http://gbiapontianak.blogspot.com

hai hai's picture

gbiapontianak, Maafkan Kebodohan Saya

Walaupun bukan ahli bahasa namun saya menguasai bahasa Indonesia dengan baik, bahasa Inggris cukup baik, bahasa hokian cukup baik, bahasa jawa dan bahasa sund cukup baik. Serta mempelajari bahasa Yunani cukup agar tidak mudah dibohongi oleh orang-orang seeprti anda.

Di dalam bahasa YUNANI:

SELAM = Dendruazo
BAPTIZO = membersihkan dengan AIR

Saya belum menyimak kamus namun baiklah saya percaya:

Rantiso = Percik

Anda tahu kenapa para penulis perjanjian baru menggunakan kata BAPTIZO bukan DENDRUAZO atau RANTISO? Karena Baptis itu tidak MENYELAM.

And belajar bahasa? Anda belajar bahasa Yunani dengan baik? Apabila anda belajar bahasa Yunani dengan baik maka nampak gamblang sekali maksud JAHAT anda, karena anda sama sekali tidak pernah mengajarkan arti kata BAPTIZO, DENDRUAZO dan RANTISO dengan obyektif.

Anda belajar Alkitab dengan baik? Anda belajar penggunaan kata BAPTIZO di dalam alkitab perjanjian baru dengan baik? BILA benar, maka nampak GAMBLANG sekali maksud JAHAT anda, karena anda tidak pernah MENJELASKANNYA dengan obyektif hanya mengutip ayat-ayat untuk MENDUKUNG keyakinan anda.

orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Lukas 11:38

Kata cuci tangan dalam ayat tersebut diterjemahkan dari kata BAPTIZO. Bila anda mempelajari Alkitab dengan benar dan tidak bermaksud JAHAT, maka anda harus menjelaskan bahwa TRADISI cuci tangan dan CUCI kaki bangsa Yahudi dilakukan dengan MEMBILAS, bukan MENCELUPKAN tangan atau kaki ke dalam AIR. Dan kata YUNANI yang digunakan adalah BAPTIZO, bukan RANTISO atai DENDRUAZO.

Ha ha ha ha ha ... gbiapontianak, Saya memang SOMBONG, namun tidak pernah MEMBUAL. Saya juga BODOH, namun sayang, TIDAK cukup CODOH sehingga termakan BUALAN anda. Tentu saja anda MALAS membals komentar saya sebab saya menelanjangi BUALAN anda sekaligus menunjukkan BETAPA TIDAK TAHUNYA anda. Coba anda baca kembali komentar-komentar saya, adakah yang salah?

Contohnya: Apakah anda masih KEKEH jumekeh yakin bahwa para rasul membaptis 3000 orang di kolam Bethesda yang dalamnya hampir 23 meter, kolam Siloam yang dalamnya hampir 6 meter serta kolam Salomo yang dalamnya lebih dari 11 meter dan menjadikannya sebagai sumber pustaka untuk mendukung ajaran BAPTIS DENDRUAZO anda? Ha ha ha ha ...

Apakah anda masih menganggap semua orang yang keluar dari air air pasti menyelam setelah membaca tulisan saya:

Apakah semua orang yang keluar dari air PASTI menyelam? Bukankah Filipus keluar dari air TANPA menyelam? Bukankah setelah membaptis Yohanes keluar dari air tanpa menyelam?

gbiapontianak yang terhormat dan tidak bodoh serta tidak sombong, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat. Siapa yang MEMBUAL? Siapa yang bodoh? siapa yang sombong? Tentu saja hai hai BUKAN? Ha ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

hiskia22's picture

@hai hai

Markus 7 : 4 juga menggunakan kata baptizo

7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 

GBU
 

__________________

GBU

hai hai's picture

@ Hizkia22, Terima kasih ...

Hizkia22, terima kasih sudah menambahkan ayat yang lainnya. Semoga gbiapontianak tidak TERLALU MALAS dan menganggap kita TEERLALU BODOH sehingga mau menanggapi komentar kita.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

hiskia22's picture

@gbi

tanya bro....saulus dibaptis percik atau selam ?

GBU

__________________

GBU

gbiajohnthebaptist's picture

terima kasih komentarnya

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan http://gbiapontianak.blogspot.com

Saudara Hiskia yang baik, terima kasih atas pertanyaannya.

Jika Alkitab dengan jelas mengajarkan baptisan selam maka semua tokoh di dalam Alkitab yang merupakan contoh, pasti melakukannya dengan benar.

__________________

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan
Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan
http://gbiapontianak.blogspot.com

hiskia22's picture

@gbi

Ketika membaca kis 9 : 17 - 19....saya merenungkan bahwa baptisan Saulus tidak dilakukan secara selam. Karena Saulus dibaptis di dalam rumah . Kalau saya renungkan lagi...di rumah tidak mungkin ada kolam....atau mungkin saya salah merenungkan. mohon penjelasannya

9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus." 

9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. 

9:19 Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.

GBU

__________________

GBU

Purnawan Kristanto's picture

Uppercut telak

 Uppercut telak...

“Jaman lagi susah, buat apa susah? Susah itu tiada gunanya ”

~Manthous

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

sandman's picture

@Hizkia

@1.saya merenungkan bahwa baptisan Saulus tidak dilakukan secara selam. Karena Saulus dibaptis di dalam rumah.

Darimana anda tahu saulus di baptis dalam rumah? ayat yang anda sajikan itu cuma mengatakan bahwa saulus itu bisa melihat kembali alias tidak buta lagi, di kalimat Ia bangun lalu dibaptis tidak menyatakan bahwa saulus dibaptis percik atau selam, apakah dengan dibaptis didalam atau di luar rumah kita bisa menegaskan jenis baptisan tertentu?


Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

hiskia22's picture

@sandman

Kis 9 : 17 dikatakan ananias masuk ke dalam rumah....dan saulus berada di dalamnya. Dan Ananias menumpangkan tangan ke atas Saulus ( Masih di dalam rumah )

Kis 9 : 18 dikatakan Saulus melihat...bangun lalu dibaptis....saya menyimpulkan bahwa Saulus dan Ananias masih di dalam rumah. Kenapa ?

Lihat Kis 9 : 20.....sesudah itu Saulus makan ( Di dalam rumah )....Kenapa tidak dibaptis di luar rumah ? karena saat itu Saulus tidak punya kekuatan. Setelah makan....maka pulihlah kekuatan Saulus.

Kesimpulan saya...Baptisan Saulus dilaksanakan di dalam rumah. Yang pasti bukan baptis selam.

Pertama karena di dalam rumah tidak ada kolam.

Kedua Saulus dalam keadaan tidak sehat ( Tidak punya kekuatan untuk di selam ).

Setelah dibaptis....Saulus makan....baru kekuatannya pulih.

GBU

 

__________________

GBU

DEDE WIJAYA's picture

to Hizkia & all tt Baptisan Paulus

(3)     Penyelaman sangat mungkin telah dilakukan dalam setiap keadaan. Cukup tersedia banyak kolam di Yerusalem sehingga memungkinkan 3000 orang yang bertobat dibaptis (SELAM) pada Hari Pentakosta. Jalan ke Gaza itu sepi dan gersang, namun bukan berarti tak ada air. Rumah-rumah seringkali memiliki kolam-kolam di luar rumah dimana, misalnya, keluarga kepala penjara Filipi sangat mungkin telah dibaptis selam

(4)     Baptisan proselit dilakukan dengan cara menyelamkan diri sendiri ke dalam sebuah tangki air. Cara baptisan seperti inilah yang mungkin biasa dilakukan dalam gereja Kristen

selengkapnya baca di sini

Cara Baptis Percik atau Selam? sini

baptisan Menyelamatkan?

8 Macam Baptisan sini

Bagaimana Tentang Baptisan 4 sini

Bagaimana Tentang Baptisan3 sini

Bagaimana Tentang Baptisan 2 sini

Bagaimana Tentang Baptisan sini

masih ada artikel lain di blog saya di SS ini tentang baptisan.

dede wijaya

__________________

dede wijaya

Mikhael Romario's picture

@John Sung: baptizo

Salam John Sung,

Pada KIS 1: 4-5   Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.

Sebab Yohanes membaptis (baptizo) dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis (baptizo) dengan Roh Kudus."

 

Apakah kata baptizo di atas, khususnya untuk Roh Kudus bermakna selam? Untuk lebih jelasnya mari kita teliti ayat-ayat berikut:

 

Kis 2: 17   Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia

 

Kis 2: 18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.

 

Kis 2: 33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini

 

 

Dari kutipan ayat-ayat di atas jelaslah sudah arti kata baptizo bukan dimaksudkan selam.

 

Damai Kristus

__________________

Damai Kristus

priester's picture

Hi ...john

Hi... salam kenal

numpang lewat dikios anda, sepertinya mulai rame pembeli... asal jangan kiosnya yang ditawar...

GBU all

__________________

"Karena Hidup adalah perjalanan untuk belajar menjalani hidup yang sesungguhnya"

gbiajohnthebaptist's picture

Boleh kenalan?

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan http://gbiapontianak.blogspot.com

 

Terima kasih atas komentarnya...haha

Kebenaran tidak bisa ditawar, banyak atau sedikitnya orang yang menerima itulah kebenaran. Sebenarnya saya hanya menuliskan sejarah Kristen dan mengenai tulisan teologi dan argumentasi yang banyak sudah ada di Graphe-ministry dan Dedewijaya.blogspot.

Thanks GBu

__________________

Jika Kita Hidup, Kita Hidup Untuk Tuhan
Jika Kita Mati, Kita Mati Untuk Tuhan
http://gbiapontianak.blogspot.com

hai hai's picture

gbiapontianak, Kamu Ketahuan ...

gbiapontianak, walaupun mengaku mengajarkan kebenaran namun nampak jelas sekali bahwa yang anda ajarkan hanya BUALAN belaka. Kenapa tidak berusaha mempertanggungjawabkan apa yang anda ajarkan?

Apabila anda memang tulus seperti yang anda katakan, bukankah seharusnya anda bertobat setelah mengetahui bahwa apa yang anda ajarkan hanya bualan semata?

Kenapa KURA-KURA tidak tahu? Ha ha ha ha .... saya tahu pasti jurus yang anda gunakan. Jurus yang sama digunakan oleh para pengamen di lampu merah. Selama lampu lalu lintas berfungsi dengan baik, pasti ada mobil yang berhenti dan ada orang yang memberi. Selama tulisan anda di klik, cepat atau lambat pasti ada orang yang TERTIPU oleh bualan anda.

Ha ha ha ha .... Kamu ketahuan! Itulah jurus kaum Fundamentalis. Ha ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak