Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

UJIAN NASIONAL = BENCANA NASIONAL untuk Pendidikan

Josua Manurung's picture

 

Shalom...

Ujian Nasional SMA baru saja dilangsungkan pada 16-18 April 2007 yang lalu... UN SMP akan diadakan tanggal 25-28 April 2007 yang akan datang... sementara UN SD akan diadakan tahun 2008 yang akan datang....

Apa yang tersisa dari Ujian Nasional hanyalah ngebut belajar sehari semalam, berusaha ikut bimbel sana-sini dan dapat prediksi soal, bayar ratusan ribu rupiah untuk dapat bocoran soal, bayar guru private untuk datang ke rumah dan akhirnya pada pagi hari dapat bocoran jawaban lewat sms ( Trans TV, 19/04 ). Semua yang dipelajari terkadang menjadi terlupakan setelah ujian selesai. Itulah yang terjadi di kota besar Jakarta... bayangkan yang terjadi di desa-desa pelosok, di daerah bencana dan daerah tertinggal lainnya... dimana guru hanyalah seorang volunteer yang mempunyai itikad baik mengajar anak-anak di kampungnya... bisa kita bayangkan bagaimana kelabakannya anak-anak di sana menghadapi soal-soal yang begitu susahnya dan tidak terbayang oleh akal pikirannya.

Lalu mengapa harus Ujian Nasional?

"Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) Depdiknas Suyanto mengatakan, UN itu untuk mencapai
standar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan secara
nasional."

Dengan alasan standar kompetensi... semua murid-murid diharuskan untuk menjadi jagoan matematika, ahli dalam fisika dan mampu menghapal tumpukan buku dan segala isinya... terkadang saya berpikir apakah bapak-bapak dirjen yang terhormat itu tidak pernah datang langsung ke beberapa sekolah dan melihat apa yang menjadi kekurangan di sana... mereka hanya membebankan semuanya itu ke sekolah yang bersangkutan... sekolah lalu membebankannya ke guru... lalu guru membebankannya ke murid... jadi semuanya terbeban karena dirjen-dirjen pendidikan yang kerjanya hanya duduk di balik kursi dan menghabiskan setoran dari tiap-tiap sekolah untuk ujian nasinal....

Saya salut kepada sekolah-sekolah Katolik dimana mereka konsisten dalam dunia pendidikan dibanding dengan beberapa sekolah negeri yang terkadang mentok hanya karena masalah dana dan penggajian. Beberapa anak sma negeri di gereja saya berusaha untuk belajar dengan saya tentang bahasa inggris. Lalu saya bertanya kepada mereka... "bagaimana sistem guru mengajar di sekolah kalian? Guru mengajar sistem KBK bang (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dia datang, suruh kita buka buku, dan kita belajar sendiri.... WOW... kok malah jadi sistem kuliah yang diterapkan di SMA, padahal kuliah sendiri pun terkadang tidak seperti itu... itu baru pelajaran bahasa Inggris... bagaimana Matematika, Fisika dan pelajaran lainnya? Tidak mengherankan jika tahun lalu angka kelulusan di sebuah sekolah ternyata 0 alias tidak ada yang lulus...

Mari kita saksikan bersama-sama apa yang akan terjadi ke depan... dengan dinaikkan-nya angka standar kelulusan... yang saya lihat ke depan hanyalah bencana nasional... jika siswa gagal dalam satu mata pelajaran... maka dia harus mengulang tahun depan... Lalu dirjen itu menyalahkan sekolah... sekolah menyalahkan guru... guru menyalahkan murid karena kurang belajar... murid menyalahkan diri sendiri... stress dan depresi.... sungguh mengenaskan... mengapa kita tidak bisa memperbaiki sistem pendidikan kita... mengapa semua anak diharapkan untuk jadi jago matematika... mereka di plot untuk jadi dokter, insinyur, pilot... apakah itu pengharapan dari semua anak? pernahkah kita bertanya pada mereka besok mau jadi apa? Mengapa orangtua tidak bisa memberi kesempatan pada anak untuk menjadi apa yang mereka inginkan dibanding apa yang dulu gagal kita raih... dan demi gengsi kepada sanak famili dan tetangga serta rekan kerja... apakah kita berhak menentukan masa depan mereka?

Masih banyak anak di sekolah saya yang ingin menjadi polisi, guru, pelukis, pengusaha, arsitek, penulis komik, koreografer bahkan fashion designer... apa yang salah dengan cita-cita seorang anak?

Apa yang salah dengan sistem pendidikan kita?

atau ada yang salah dengan cara kita berpikir dan ekspektasi kita terhadap seorang anak?

 

BIG GOD BLESS YOU!

 

__________________

BIG GBU!

clara_anita's picture

Learning how to learn...

Ya.., saya setuju 200 persen kalau ujian nasioanal memang membahayakan generasi muda bangsa. Bagaimana tidak, belajar bertahun-tahun dinilai hanya dari tiga mata pelajaran yang dipandang hanya dari aspek kognitif, dan bentuknya pilihan ganda yang menumpulkan kreatifitas siswa.... Implikasinya,anak cenderung belajar demi sebuah nilai, buka demi kenikmatan mendapat pengetahuan itu sendiri. Kapankan kita benar-benar belajar untuk menikmati esensi belajar sendiri? Ingat, knowledge gives power dan bukannya grades give power GBU
mine's picture

ya

Bener banget Harusnya ujuan nasional dijadikan tolak ukur perkembangan pendidikan, bukan menjadi penentu lulus tidaknya siswa, bayangkan saja jika seorang siswa yang biasanya cerdas tapi segalanya runtuh ketika dia tidak lulus karena saat itu mungkin dia ada masalah atau sakit, atau juga jika sebuah sekolah yang kurang dana dan akhirnya kurang berkualitas sehingga muridnya banyak tidak lulus. Lagian dengan adanya ujian nasional maka muncul juga kecurangan dan dosa di mana-mana
Pengunjung's picture

kirimin dunkz!!

tolong kirimin prediksi soal UN SMA dan UN SMP 2007 donk!! Tolong kirimin ke alamat e-mail ku y!!
aditya's picture

Ujian nasional hanya jadi

Ujian nasional hanya jadi ajang penghabisan uang ortu,,buat apa belajar kimia,fisika atau apa saja kalo akhirnya hanya mengisis bulatan,,anak sd juga bisa!!!klo mau,,ujian nasional hanya menjadi salah satu penilaian,bukan penentu kelulusan,,Turunkan menteri pendidikan!!!
vida's picture

ketidaksenangan

saya g suka ujian nasional diadakan pada bulan besok kalau saya boleh saranin ujian nasional di tiadakan aj supa.pada kalangan pelajar tidak perlubelajar terus menerus..cukup dikasi ujian prakterk aj..............
Josua Manurung's picture

Ujian perlu...

Ujian itu perlu... untuk membentuk akhlak anak supaya mau belajar dengan kesadaran sendiri... belajar memperjuangkan apa yang telah diberi oleh orangtua sebagai bentuk terima kasih dan ucapan syukur pada TUHAN bahwa masih bisa sekolah di sekolah yang layak... tanpa ujian seorang anak akan menjadi malas... tidak mau belajar, cepat putus asa, tidak punya inisiatif dan tidak tahu bagaimana cara berpikir panjang ke depan... dan hanya menghabiskan uang orangtuanya karena merasa itu toh kewajiban orangtua untuk menyekolahkan anak... Jadi ujian itu perlu .. hanya saja bentuk dan format ujian yang seperti apa yang masih menjadi PR bagi pemerintah dan lenbaga-lembaga pendidikan dewasa ini. BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

Coco's picture

UNAS kali nie seperti Kelinci Percobaan.........!

Q anak XII IPA

Sial betul aku Tahun nie....

Tahun 2008 merupakan momok menakutkan bagiku....

Menurutku UNAS kali nie sangat aneh, gimana tidak? Tiap tahunku mesti ganti-ganti peraturan...! Gimana g sebel! Seharusnya pemerintah tu diem n duduk manis dirumah, n g usa ikut campur... Seharusnya pihak sekolah yang menentukan dan membuat soal sendiri... Udah ngeberitahunya telat, udah nambah 6 pelajaran, apalagi kita semua belum siap...!

.........................PEMERINTAH........................

 Liat ja, kalau kita semua g ada yang LULUS, kita g bakalan kuliah semua..... Walau ada paket C, kita tak akan ikut tu...! Pemerintah harus tanggung jawab atas ketidak lulusnya kita... Jangan semenah-menah menambah pelajaran yang di buat untuk UNAS. Sekali menambah pelajaran itu adalah tindakan FATAL... Apalagi kali nie seluruh sekolah diperketat penjagaannya...!!!! Wuiiiihhhhh

........... .........................PEMERINTAH........................

Lihatlah hasil tryout kami, sudah melakukan 9x tryout dari 6 mata pelajaran cuma 3 yang LULUS, B.Indo, B.Ingg, Bio. Gimana.....!!! Jangan anggap kita sebagai kelinci percobaan... Gimana kalau terjadi sama anak kalian semua...! Dimana hati nurani kalian...! Kita sudah sekolah bayar mahal2 1 bulan 560rb...! Mentang-mentang kalian kaya, seenaknya saja menambah pelajaran.... G mikir uang...! Jangan anggap uang itu segaalanya...! Liatlah kita orang biasa, g semudah itu ngeluarin uang banyak...! Kalau g terima balas lewat EmailQ...!

Josua Manurung's picture

Tadi Pagi...

Tadi pagi di Jak-TV ada seorang pejabat depdikbud yang diwawancarai tentang Unas... katanya dari dulu ujian sudah ada namanya ujian negara lalu ebta, ebtanas.... lalu sekarang ujian nasional... lalu banyak yang menelepon... bahwa anaknya stress, ada kemungkinan tidak lulus, kalau keputusannya kontroversial kenapa diteruskan...... lalu pejabat itu dengan santainya menjawab... soalnya akan mudah kok.... karena mencakup dari sabang sampai merauke.... soalnya kita tidak mau ketinggalan dengan bangsa lain... lalu dia juga membual bahwa tingkat kelulusan tahun lalu sangat baik karena itu standar nilainya bisa saja dinaik-kan... BULLSHIT... pejabat itu tidak tahu bahwa tahun lalu... anak-anak mendapat sms bocoran soal pagi-pagi sekali.... pejabat itu tidak tahu ada oknum guru yang membagikan jawaban soal di wc murid... pejabat itu tidak tahu bahwa kalangan guru2 yang peduli dalam kelompok "Air Mata Guru" berusaha protes dengan kebijakan sekolah dan akhirnya dipecat.... Pejabat itu tidak tahu dengan sekolah yang menjamur seperti sekarang ini peringkat sekolah akan sangat menentukan apakah mereka bisa meluluskan anak-anaknya atau tidak..... sehingga akan dicap sekolah bagus atau tidak.... Pejabat itu tidak tahu? Atau tidak mau tahu.... TUHAN selamatkan negeri kami... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

NoStressInDepress's picture

Susah Bang

ha..ha.. susah bang disini buat jadi guru itu butuh mental besi, "kenapa?" karena levelnya masih dipandang sebelah mata. Jauh sekali dengan di Jepang atau di Jerman. Buat yang jadi guru ya tetp saja butuh makan dan segala macem, jadi mau gak mau mesti nambah obyekan. Nah karena banyak guru Stress, ngjaranya asal-asalan akibatnya murid2 pada rusuh. Guru dan murid sama2 kacau mau jadi apa masa depan bangsa. Mari Home Schooling saja, which is better like in USA and Europe *Shallom4Ever@all
__________________

*Shallom4Ever@all

hai hai's picture

PERTAHANKAN Ujian Nasional!

Ujian Nasional harus dipertahankan karena itulah standard pendidikan nasional. Yang jadi masalah bukan ujian nasionalnya, namun sistem pendidikan di Indonesia, jadi benahilah sistem pendidikkannya agar dapat mencapai standardnya, UJIAN NASIONAL.

Banyak orang melanggar lalu lintas, apakah itu berarti peraturan tanda-tanda lalu lintas tidak berguna dan buang buang uang? Tidak, para pengendara yang harus dibenahi dan para polisi yang harus di bina.

Alasan daerah berbeda harus menggunakan standard berbeda itu tidak ada logis sama sekali. siapa bilang karena prasarana pendidikan di Jakarta lebih baik di banding di Jaya Pura maka standard pendidikan Jakarta harus beda dengan Jaya Pura? Mustahil. Sarana pendidikan yang sama menghasilkan siswa yang berbeda. Anak yang sekolah di sekolah yang sama dengan guru yang sama, kelas yang sama akan menghasilkan murid-murid yang beerbeda-beda. Apakah itu berarti setiap orang harus memiliki standard sendiri-sendiri?

Ujian Nasional adalah Standard minimal yang harus dicapai oleh sekolah di Indonesia, bila sekolah tidak dapat mencapainya dengan wajar, maka itu berarti sistem pendidikan kita bermasalah, sistem ujian nasional kita bermasalah, mari kita benahi, bukan menghilangkannya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Josua Manurung's picture

Memperbaiki Sistem Pendidikan

Memperbaiki sistem Pendidikan.... sama seperti memperbaiki sistem Peradilan.... hahaha.... susahnya minta ampyuuun..... kita mulai dari kita saja dulu.... selalu meluangkan waktu untuk sekedar menemani anak belajar di rumah....  

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

Josua Manurung's picture

Kekurangan Home Schooling...

Kekurangan Home Schooling... anak-anak kekurangan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang banyak... membangun komunikasi yang baik dengan banyak teman-temannya, merasakan bagaimana rasanya kekalahan dan kemenangan, merasakan berdebat, dimusuhi atau dikagumi oleh teman-temannya.... Memang setiap sistem ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

NoStressInDepress's picture

UNAS sikat ajalah!!

Yang kaya makin terpelajar, yang miskin makin bodoh,yang miskin gak boleh sehat dan pinter berarti di negri ini yak Banyak sekolah swasta yang bagus, tapi harga uang sekolah selangit. Faktanya banyak anak tidak merasa perlu sekolah, misalnya saja 2 tahun kemarin saya didatengin temen dari Solo yang mau nyari kerja di Jakarta, dia putus sekolah sejak SMP, bukan gak punya biaya tapi karena MALAS. Dengan kerja buka tenda "Nasi Goreng Mawut" dia bilang sudah untung. Kalo cerita soal waktu dia sekolah dulu , sampe bawa2 samurai segala, kalau gak buat gertak guru ya buat tawuran. Temenku lagi yang sempet kerja di resto ku, dia dari Yogya dan sudah berhenti sekolah dengan alasan MALAS, dia mending jualan mie ayam daripada sekolah.Yang mesti sekolah saja pada gak mau sekolah, apalagi yang nangani masalah sekolah (Depdik). makin rendah tingkat pendidikan, makin kacau moral bangsa,makin rentan kerusuhan. Yang di Pemerintahan juga banyak yang pinter2 tapi gak ada integritas. Sami Mawon.Katanya orang rajin-malas pelajar di Indonesia skalanya 2:8, berbanding terbalik dengan di Korea. Jumlah sekolah di Indonesia 5 kali lebih banyak dibanding di China (berdasar perbandingan jumlah penduduk). tapi Qualitasnya??Well, yang juara olimpiade fisika juga sering dari Indonesia juga sih dari anak-anak SMA ku dulu (ehm). Tapi pas kuliah mereka pada kabur ke Luar Negri dan gak pulang lagi, malah ngajak kesana. Ha..ha..ha repot deh. Lagian uang sekolahanya sekarang sudah naik dekitar 300%, dan uang pangkalnya lebih mahal 1,5 kali dari uang pangkal masuk Universitasku.kalo di angkatanku kemarin UAN SMA pada bagus-bagus semua. rata-rata diatas 8,0. @Coco Ya udah belajar aja baik-baik dicicil donk, masak kalo kita jawab bener disalahin juga. Soal yang susah itu ya soal yang belum ketemu jawabannya, biar gak bosen bikin aja klub belajar, gw dulu juga gitu. Di Indonesia gak susah2 banget lah, temen SMA ku yang dari Singapore aja pas try out matematika dapet 100 koq. -------------- Nah masalahnya gimana supaya Sekolah-sekolah bagus dan berkualitas di Indonesia bisa dinikmati tidak secara exklusif saja, itulah PR Pemerintah, dan modal jualan politik tahun 2009.ha..ha..ha. *Shallom4Ever@all
__________________

*Shallom4Ever@all

hai hai's picture

Sekolah Tidak Mendidik Sama Sekali!

Wisely anakku baru kelas 1 SD. Menurutku dia tidak bodoh! Itu yang aku katakan kepada istriku waktu dia dipanggil ke sekolah karena nilai nilai ulangan wisely ji sam soe, 2 3 4.

Saya melihat kertas ulangannya dan menarik kesimpulan bahwa guru-gurunya yang perlu pembinaan agar dapat mengajar dengan baik dan membuat soal dengan baik. Ini salah satu contohnya. Satu minggu dia belajar bahasa mandarin 1 jam pelajaran. Guru mandarinnya menuntut dia dapat menulis bahasa mandarin dan membaca tulisan mandarin. Menurutku itu gila!

Salah satu soal ulangannya berbunyi demikian, "Bulan purnama bentuknya?" a. bulat, b. bundar, c. segitiga, d. segi empat. Ada dua mata pelajaran yang menanyakan pertanyaan yang sama dan di kedua ulangan itu jawaban wisely di salahkan. Pada pelajaran pertama dia menajawab bundar, pada pelajaran kedua dia menjawab bulat!

Tadi wisely ulangan, bahannya adalah permainan-permainan yang disebut tradisional, Gobak sodor, benteng bentengan, sebar kutik, main kelereng dll. Saya yakin ulanganny akan mendapat nilai bagus, karena guru-gurunya menyuruh dia menghafal dan istriku juga menyuruhnya menghafal, aku mengajaknya untuk memainkan semua permainan itu.

Lembaga pendidikan yang ada saat ini tidak mendidik sama sekali, mereka hanya mengajarkan INFORMASI. Anak-anak sekarang tidak pintar sama sekali, mereka hanya tahu banyak hal.

Ki Hajar Dewantara, tentang pendidikan, berkata, "Pada hakekatnya pendidikan adalah mendidik anak untuk MANDIRI, MENGHARGAI hidup dan menghargai hidup orang lain!" Nampaknya kita harus kembali mengembalikan lembaga pendidikan sebagai lembaga pendidikan, bukan penyebar INFORMASI.

3 Minggu yang lalu istriku kembali diundang ke sekolah, dia khawatir setengah mati dan menduga nilai-nilai wisely bakal kebakaran. KEtika pulang dari sekolah dia tersenyum cerah, ternyata nilai-nilai wisely meningkat luar biasa dan gurunya ingin tahu kenapa hal itu bisa terjadi? Wisely les di mana? Menurut istriku, dia jawab, "papanya yang banyak di rumah, klo ditanya gimana cara mengajar wisely, dia hanya bilang, hukum pertama melatih anjing!" ketika di tanya apa itu, istriku bilang dia lupa!

Hukum pertama melatih anjing, "Jangan melakukan KOREKSI (menghukum) sebelum yakin anjing memahami perintah itu 100%.   

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Josua Manurung's picture

kami butuh guru seperti Ci yang... hehehe....

ada korelasi antara nilai anak dengan tingkat kepedulian orangtua terhadap anak di rumah.... kalau anaknya bandel, bodoh, nakal, suka omong jorok... biasanya kita akan melihat dari latar belakang keluarganya.... tingkat pendidikan orangtua, aktivitas orangtua di rumah, seberapa sering menemani anak belajar, seberapa peduli dengan kegiatan anak di sekolah, orangtua pergi dan pulang bekerja jam berapa, akhir pekan dihabiskan di mana, disiplin yang seperti apa yang diterapkan orangtua di rumah, apakah ada pembagian waktu yang jelas, lalu kita melihat lingkungan si anak tersebut... tetangganya, teman bermain nya di rumah, saudara-saudarinya, ada orang siapa lagi di rumah, pembantu, paman, supir, nenek, kakek... dll... baru kita dapat mengambil langkah-langkah yang pasti untuk dapat membantu si anak... tapi hanya satu kuncinya yang pasti... Temani anakmu belajar di rumah... se-simple itu saja.... Ada penelitian yang mengatakan.... tingkat kematian bayi tergantung dari seberapa sering bayi itu didekap dan dipeluk dan ditimang.... bayi yang sering didekap, ditimang dan dipeluk resiko kematiannya lebih rendah daripada bayi yang tidak diinginkan kelahirannya.... ini teori saya... walaupun anak kita sudah sma... mereka masih ingin juga lho bermanja-manja dengan orangtuanya.... tapi tidak menjadikan mereka manja lho ya.... beraktifitas bersama... memancing, berbelanja, memasak, kerja bakti di rumah... itu akan membuat mereka lebih nyaman di rumah.... buat orangtua: buat satu hari spesial tanpa marah-marah di rumah.... lihat bagaimana perubahan mereka... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

NoStressInDepress's picture

Hai hai Escalante

ya.. Indonesia bisa maju kalau anak2 lebih dihargai sebagai sahabat seperti kata om Hai. bukan cuma di kasih duit doank. Nation Strong from Home, sangat TEPAT. Jadi ingat film tahun 80-an yang diinspirasi kisah nyata, seorang walikelas sekaligus guru aljabar 3 SMU bernama Jaim Escalante yang mampu membawa kelasnya menjadi salah satu kelas terbaik dari kelas terbodoh,dalam ujian tingkat nasional USA, isi kelasnya bandar narkoba, gengster, siswi hamil dll. Escalante menjelaskan aljabar dengan pendekatan gaya anak jalanan, dan sering berkunjung ke rumah murid untuk membantu mangatasi masalah murid2nya. Wah om Hai2 cocok nih kayaknya. Pak Guru Hai2 bakal jadi guru favorit penjinak kelas berandalan, dengan jurus kaipang "tongkat penggebuk anjing" apalagi mottonya mantap sekali "Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak" *Shallom4Ever@all
__________________

*Shallom4Ever@all