Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Allah yang Semena-mena

Debu tanah's picture

Umumnya kita mengetahui bahwa arti kata “semena-mena” = “sewenang-wenang”. Tetapi tahukah anda bahwa ini adalah salah kaprah sama sekali? Penggunaan kata “semena-mena” telah digunakan secara salah oleh hampir semua orang. Bila kita mencari kata “semena-mena” pada Sabdaspace maka kita akan menemukan penggunaan kata semena-mena yang semuanya salah. Kenapa ? Karena semua orang telah salah menggunakannya dan celakanya ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI telah salah mendefinisikan “semena-mena” = “sewenang-wenang”.

 
Menurut KBBI arti “semena-mena” adalah:
 
se·me·na-me·na adv sewenang-wenang; tidak berimbang; berat sebelah: pembagian harta warisan itu dilakukan secara -;
ke·se·me·na-me·na·an n perihal atau keadaan tidak berimbang
 
Dan ini ternyata salah !!
 
Waktu saya kuliah dulu, dosen Bahasa Indonesia telah memberitahu kami bahwa arti “semena-mena” = “tidak sewenang-wenang”. Anda pasti tidak percaya kan?
 
 
Nah, menurut artikel INI, referensi yang berkata bahwa “semena-mena” = “tidak sewenang-wenang” adalah Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI),tulisan J.S. Badudu dalam bukunya “Inilah Bahasa Indonesia yang Benar” dan Kamus Bahasa Indonesia (KBI, yang tidak diperjualbelikan)
 
Tetapi tahukah anda bahwa Alkitab bahasa Indonesia sudah dengan tepat menggunakan istilah “semena-mena” = “tidak sewenang-wenang” atau “tidak semena-mena “ = “sewenang-wenang”. (sepertinya merujuk kepada KUBI, KBI dan buku J.S. Badudu itu).
 
 
Ayub 9:17 Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena,
 
KJV 9:17 For he breaketh me with a tempest, and multiplieth my wounds without cause.
 
Amsal 1:11 jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
 
KJV 1:11 If they say, Come with us, let us lay wait for blood, let us lurk privily for the innocent without cause:
 
Amsal 3:30 Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.
 
KJV 3:30 Strive not with a man without cause, if he have done thee no harm.
 
Yesaya 58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
 
KJV 58:4 Behold, ye fast for strife and debate, and to smite with the fist of wickedness: ye shall not fast as ye do this day, to make your voice to be heard on high.
 
Menurut ayat di atas “tidak semena-mena” = “sewenang-wenang”, atau “semena-mena” = “tidak sewenang-wenang”.
 
Jadi menurut arti kata”semena-mena” pada ayat-ayat diatas, untuk mengatakan bahwa Allah itu adil adalah “Allah yang semena-mena”, bila kita mengatakan “Allah yang tidak semena-mena” justru mengatakan bahwa “Allah itu sewenang-wenang” ! Nah, lho!!
 
Bila sudah runyam begini, bagaimana kita menggunakan kata “semena-mena” untuk selanjutnya?

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...