Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Catatan harian : " Gadis kecil, bangunlah !"

N.Brady's picture

Kali ini Yesus mengunjungi salah satu rumah kepala ibadat. Dia melihat banyak orang menangis dan meratap sedih karena kematian seorang gadis kecil.
------------------------------------------------------------------------------------------
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak (gadis kecil) Aku berkata kepadamu, bangunlah!" ( Markus 5: 39-41)
------------------------------------------------------------------------------------------
Gadis kecil itu berumur 12 tahun seketika itu pula dia bangkit dan berjalan. Yesus menyuruh mereka untuk memberinya makan.

Ayat-ayat diatas membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa akan segalanya. Dialah satu-satunya yang memiliki otoritas dan kuasa akan kematian dan kehidupan. Sentuhan lembut tangan Yesus pada gadis tersebut dan perintahNya yang begitu halus mendatangkan kehidupan. Saya yakin kenapa Yesus mengatakan anak kecil itu tidur dan tidak mati karena Dia tahu bahwa saat itu adalah bukan hari kematiannya (anak kecil tersebut).

Allah Bapa di Sorga telah merencanakan kunjungan ini, karena Yesus hanya melakukan kehendak Allah Bapa di Sorga. Segala yang Dia lakukan memiliki tujuan yang memuliakan Allah Bapa di Sorga. Remehan dan cemoohan yang ditujukan padaNya bukanlah menjadi penghalang bagiNya yang pada akhirnya membuat mereka kagum atas pekerjaanNya.

Kita belajar bahwa apa yang orang lain lihat atas sesuatu yang tidak mungkin kalau memang itu adalah rencana Allah maka semuanya akan menjadi mungkin. Sangat penting sekali segala doa dan tindakan serta langkah yang kita lakukan sejalan dengan rencanaNya. Bukan hanya iman  kita akan terus bertumbuh maka kita akan semakin lebih lagi mengenal Allah. Demikian pula halnya dengan waktu,  ayat diatas menjelaskan ada saat dan tempat tertentu yang dikunjungi Yesus demikian juga  halnya dengan hidup kita ada saat/tempat tertentu yang Dia rencanakan bagi kita. Kita tak perlu memacu diri untuk meraih sesuatu namun percaya akan mimbinganNya sehingga kita dapat hidup tenang dan penuh dengan damai sejahtera Allah.

Bagaikan sentuhan lembut tangan Yesus pada gadis kecil itu, pada saat kita jatuh dan merasa bahwa tidak ada lagi harapan (harapan yang hancur berkeping-keping/mati), maka Kristus dapat menyentuh lembut hati kita dan berbicara memberikan harapan yang baru yang membimbing kita pada kehidupan seutuhnya apabila kita percaya….

Tuhan berkati...

 

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)