Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

gue kecewa sama orang tua gue

hotmida lubis's picture


dear, teman2 aku mungkin salah di tulisan ini, so i need ur compalain.


sering sekali aku merasa kekecewaan terhadap keluargaku, terlebih sama orang tua aku.  sometimes aku emang sangat membanggakan mereka, tapi sometimes gue ga bisa bangga sama mereka, karena menurut gue mereka ga perduli dengan keadaan gue. terlebih ayahku, kalo ibuku, dia adalah ibu yang selalu gue banggain n gue ga pernah sedikitpun mengingkari kebaikannya.



kekecewaan ini bermula, ketika aku memasuki perkuliahan, kebetulan gue masuk di kampus yang emang mahal biayanya, yang awalnya bermodalkan beasiswa. tapi beasiswaku ga selamanya lancar..dan mau ga mau gue hanya mengharapkan orang tuaku. tapi masalah timbul, seringkali mereka berpikir kalo gue bisa melewatinya sendirian. mengusahakan uang sendirian, karena sebelumnya gue pernah meminjam dan itu berhasil, tapi karena memang waktu itu keadaan masih memihak gue. tapi semester demi semester berlalu, orang tuaku seolah semakin lepas tanggung jawab. gue tau bonyok gue bukan orang yang kaya, dan gue ga mengingkari usaha mereka, mereka juga udah banyak mengeluarkan uang buat gue, gue cuman butuh perhatian mereka, mrk lbh care sama mslh gue, karena sekarang hanya gue tanggungan mrk, mereka sedikit bantu gue terlebih dalam pikiran..karena gue bukan orang yang tegar, tapi itu ga gue dapatkan dari mrk. emang mereka banyak seh mengeluarkan biaya buat gue, tapi itu juga dengan paksaan, sampai sering gue berbohong sama mereka ttg keadaaan yang sebenarnya, supaya mereka perduli. terahir, 4 hari yang lalu gue kembali meminta uang kuliah dari bonyok, tapi apa jawaban yang gue terima, mereka nyuruh gue minjam, ato minta dari abang gue, sedangkan abang gue udah  menyediakan lebih dari yang gue harapkan. tapi gue kasihan sama abang gue, karena semenjak abang gue kerja, dia yang biayai gue, orang tua gue semakin lepas tanggung jawab akan gue. dan kali ini gue bener2 dalam masalah, karena uang kuliah gue besar sekali, sedangkan abang gue hanya bisa menyumbang 3.5jt, kekurangan 2jt lagi + lagi dengan uang kosan gue. disitulah letak kekecewaan gue sama orang tua gue, sampai gue kena masalah di kampus krn belom membayar, mungkin orang2 di fakultas gue udah bosan dengan gue, n gue malu sekaligus ga enak, karena gue jadi membebani banyak orang terlebih fakultas, tu dan macam2, dengan masalah yang gue timbulkan. gue menjalani ini sendirian, gue ga mau cerita, toh itu bakal lebih nyakitin hati gue, tapi itu emang bener2 nyiksa gue, karena pada akhirnya gue harus menyalahkan mereka lagi, padahal gue tau bener, tuhan pasti punya rencana dengan memberikan orang tua yang yang gue punya sekarang. tapi ga selamanya kata2 itu bisa menguatkan gu..sampai sekarang pun, gue jadi malas menghubungi orang tua gue karena kekecewaan yang gue rasakan, ntah sampai kapan. gue kena masalah di kampus,krn uang kuliah, bagiku itu sangat berat untuk gue jalani sendirian.gue  mijam sana-sini tapi gue blom dapat bantuan, ntah siapa yang bisa gue harapin sekarang..hari ini gue masih bermasalah di kampus


menurut temen2 gue knp? samapi kapan gue begini, apa yang harus gue lakuin? 

__________________

GBU

hai hai's picture

Orang Tua Kecewa Sama Gua

Orang tua kecewa sama gua, sebab gua selalu yakin bahwa orang tua gua punya duit sedangkan orang tua tidak punya duit dan berpikir harusnya gua tahu mereka nggak punya duit. Orang tua juga kecewa sama gua karena mereka melihat gua lebih suka menyusahkan dan membebani mereka orng tua sendiri dari pada menyusahkan dan membebani orang Fakultas yang bukan apa apa gua. Orang tua gua kecewa sama gua sebab gua sering memperlakukan mereka seolah-olah orang sakti yang bisa membaca pikiran gua dan tahu semua kemauan gua. Namun gua sendiri tidak pernah berpikir untuk menanyakan kesulitan mereka apalagi bila itu berhubungan dengan duit. Mungkin seharusnya gua dan orang tua gua lebih jujur satu dengan lainnya. Saling menceritakan kesulitan kami masing-masing untuk dipahami yang lainnya. Namun siapa yang akan memulainya ya? Mungkin sebaiknya gua mulai dengan berkata jujur kepada mereka dan minta kakak gua untuk menjadi jembatan bila gua mersa gengsi atau kesel untuk ngomong sama mereka.Lalu pelan pelan mulai sering cerita kepada mereka tentang diriku, kuliahku, biaya yang mungkin gua perlukan dan kapan kira-kira gua bisa mulai cari duit sendiri. Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

hotmida lubis's picture

kena banget..

makna dari setiap balasan ini, kena banget ke gue, mungkin emang bener,selama ini gue hanya menuntut orang tua gue ngertiin gue, padahal gue ga selalu bisa memahami kondisi mereka. terkadang gue memahami, tapi disaat kondisi gue bener2 butuh, mereka ga ada. mereka seolah pergi ntah kemana, bahkan untuk sekedar menanyakan bagaimana kuliahmu, apa udah dibayar? itu pertanyaan yang gue rindukan dari orang tua gue..bukan diam..masa gue mulu yang harus menanyakan kabar mereka..

 

memang bener, gue selalu menyusahkan mereka. yup gue mengakuinya. itu berlaku semenjam gue kuliah di bandung. kalo dulu gue bahagis banget, karena gue adalah anak yang selalu mereka banggakan, karena prestasi yang gue miliki sampai sma. sedangkan sekarang gue menyusahkan mereka, bukan hanya dari materi, tapi fisik mereka mungkin udah sangat lemah, memikirkan gue yang tiap kali minta uang inilah, itulah. 

 

thanks banget buat tanggapannya. semoga gue lebih bijaksana dalam menghadapi ini semua 

__________________

GBU

pampambul's picture

pandang dari sisi lain..

Sudah manusiawi banget kalo kita ngerasa bahwa kita udah mencoba semaximal kita untuk ngertiin orang lain, manusiawi kalo kita berpikir "gw tuh udah .........." tapi bukankah lebih baik kalo kita juga mencoba melihat dari sudut pandang orang lain terhadap kita? kita merasa kita banyak mempunyai masalah, apakah orang lain tidak? kalo masih bisa bertemu kenapa tidak dibicarakan dan dicari jalan keluar, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena tak sempat mengungkapkan isi hati kita. "Hidup memang hanya sekali, tapi bukan berarti hidup seenaknya sendiri, jadikan hidupmu mempunyai arti positif bagi dirimu sendiri, keluargamu, orang disekitarmu yang mengasihimu dan yang membencimu dan paling utama Tuhanmu...."
dennis santoso a.k.a nis's picture

kerja?

mida, kuliah lo memungkinkan elo buat cari kerjaan sampingan nggak? paling gampangnya misalnya ngelesin...?
hotmida lubis's picture

punya

kalo kerja sampingan gue jabanin., gue ngelesin, kerja di warnet n apapun. kalo uang bulanan gue lumayan terbantulah..emang knp kamu ada tawaran kerjaan buat gue?
__________________

GBU

dennis santoso a.k.a nis's picture

konfirmasi dulu ;-)

bagus, cuma ngetest aja, soalnya gue paling males ama anak manja. syukurlah kamu bukan tipe seperti itu ;)

so, jadi ceritanya kamu kuliah sambil kerja. uang hasil kerja kamu cuma cukup buat ngebantu uang bulanan. dan sekarang kamu lagi puyeng ama uang kuliah sehingga kamu sebel karena ortu kamu terkesan ga rela ngebantuin kamu.

begitu ceritanya? 

hotmida lubis's picture

yup

yap, begitulah ceritanya
__________________

GBU

dennis santoso a.k.a nis's picture

kalo gitu sih wajar lah

kalo gitu sih wajar lah.

hubungan ama orang tua itu kan selalu bolak-balik antara benci-sayang-rindu-benci-dst, muter terus, sama kayak hubungan dengan kekasih, sama juga begitu. yang penting kamu tau batas aja ;)

solusi hai2 lumayan tuh, solusi lainnya maybe yah kamu lebih banyak banting tulang sembari sekaligus lebih mengencangkan ikat pinggang aja. tunjukkan bahwa kamu beneran niat kuliah ke ortu kamu, bahkan belikan mereka oleh2 yang mereka minta, tunjukkan bahwa anak mereka sudah jadi lebih dewasa daripada sebelumnya.

johajes's picture

aneh, ada orang salahkan ortu krn kuliah

maaf ya kalo ikut komen, tp kata2 om Hai-hai sudah pernah jadi inspirasi ku waktu kuliah dulu. kita sama2 terbuka, saya yatim sejak smp kls 1, tp kami berlima bisa selesai kuliah even mama hnya irt. mama jual rmh, kakak 1 kuliah, sy D3 dulu br cr uang. Seorang anak harusnya bersyukur jika ortu sudah bisa sekolahkan smpai jenjang SMA. lepas itu, tugas bersama tambah doa, motivasi, dll. *Oleh kasih Setia-Nya
hotmida lubis's picture

bersyukur

seharusnya emang gue selalu bersyukur..tapi itulah manusia ga pernah puas. mungkin gue terlalu banyak menuntut, karena orangtua teman2 gue, semuanya pada bisa menyenangkan anaknya. mungkin karena lingkungan gue juga yang mempengaruhunya, gue hidup dalam lingkungan orang2 yang berduit
__________________

GBU

Daniel's picture

bersyukur

kalo tahun kelahiran yg kamu tulis di user profile itu benar, mestinya kamu udah 22 tahun sekarang ya...

di barat, sejak usia 19 tahun anak sudah harus keluar dari rumah dan belajar hidup sendiri, cari uang sendiri... masih enak di sini, orang tua terus menyokong anaknya sampe lewat 20an, bahkan setelah menikah... bersyukurlah.. :)

hotmida lubis's picture

mandiri

itulah yang seharusnya, kalo gue bisa, gue juga mau mandiri. tapi gue ga sanggup. malah dengan gue kerja part timer, itu bagi gue udah mandiri..bukan membandingkan diri gue dengan temen2 gue..gue juga ga mencari pembenaran atas diri gue..semoga gue bisa lebih bersabar n mandiri
__________________

GBU

Taksakanoid's picture

Keep smile..

Philippians 4:6-7 " Be careful for nothing; but in every thing by prayer and supplication with thanksgiving let your requests be made known unto God. " And the peace of God, which passeth all understanding, shall keep your hearts and minds through Christ Jesus.
salam kenal bwt Mida...tetap semangat ampe lulus ok. Laughing
__________________

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ely's picture

lingkaran setan

Dear HL, Kekecewaan yang u rasakan adalah hal wajar... Saya dulu pernah merasakan hal yang sama, bahkan saya sempat berfikir bahwa ayah saya tidak pernah menyayangi saya... Tapi setelah sekian lama bergumul dengan berbagai pertanyaan saya akhirnya mendapat bahwa pernyataan saya salah... Pertama waktu saya akan pergi jauh (keluar kota) utk melanjuti sekolah, saya mendapati ayah saya menangis... dari situ saya yakin bahwa ayah mengasihi saya... Kedua, setelah saya membaca beberapa buku mengenai keluarga... Saya mendapati bahwa ada sebagian orang yang tidak bisa mengungkapkan kasihnya melalui kata-kata atau mungkin seperti apa yg biasa kita lakukan dan harapkan orang lain lakukan kepada kita... Ketiga, faktor bawaan dari didikan keluarga semula... Hal ini yang memang harus kita sadari dan mengerti sebagai anak (keturunan dari orang tua), kita merupakan gabungan dari 2 didikan dari kedua orang tua kita masing-masing, dan ada didikan-didikan yg tanpa disadari sudah tertanam dalam diri, entah itu hal baik atau hal buruk, dan itu akan menjadi lingkaran yang akan terus berlanjut pada keturunan berikutnya, salah satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah kebiasaan2 buruk....ini akan menjadi lingkaran setan untuk keturunan berikut apabila tidak diperbaiki atau diputuskan.... Jadi jangan pernah menyalahkan orang tua, Karena kemungkinan kebiasaan buruk atau kesalahan2 yg mereka perbuat adalah sebuah benih yang terlanjur tumbuh tanpa mereka sadari. Sebagai generasi baru kitalah yang berusaha untuk memutuskan lingkaran itu pada masa/keturunan kita... Karena masa depan akan ada untuk sebuah harapan
__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

hotmida lubis's picture

bener seh

banyak seh gue mengalami kekecewaan, atas pengajaran mereka dan masa kecil gue yang rasannya kurang mendapat kasih sayang orang tua
__________________

GBU

Maria's picture

kecewa ama bokap ya.... hmm...

kalo dibilang kecewa sih, mungkin sekarang udah ngga lagi ya... bukannya sembuh sih, tapi emang aku udah gak ngarepin apa2 lagi dari bokapku. kalau orang gak berharap, tentunya gak akan kecewa bukan... (ah, jangan ditiru..ga baik jadi orang yg "hopeless")

apalagi setelah aku merantau begini - demi mencari sesuap nasi segenggam berlian, hohoho... setahun ini, ngomong ama bokap di telepon aja baru sekali. itupun ngga ada rencana sebenarnya, "accidentally". mamaku telpon aku, n tanya aku mau ngomong ngga ama bokap..aku bilang: ngga usahlah, mo ngomong apa...yailah, ternyata di-speaker ma mamiku... bokapku ngomel denger aku bilang gitu, trus diambil teleponnya...

beberapa menit ngobrol (tanya jawab tepatnya, coz aku cuma jawab iya-ndak, sama sekali gak berbagi cerita), ujung2nya jadi cekcok... bokapku ngomel2 begitu tau apa yg aku dapet setahun kerja disini. Dibanding2in lagi, ama sepupuku yang udah meraih ini itu, dapet ini itu.. wah, paling ga suka aku kalo dibanding2in,Yell apalagi ini kasusnya beda… bercampur kesel dan ngga terima, jadilah aku ngomong (pake bahasa jawa): ya sak sakku no, wong sing kerja aku dewe, sing nglakoni aku dewe (terjemahan: ya terserah aku lah, orang yang kerja aku, yang ngalamin juga aku). Akhirnya, mamaku yang ambil alih tuh hape, mamaku bilang nanti ditelepon lagi. Sayup2 masih aku denger omelan bokapku diseberang sono.

Masih dengan emosi, dalam hati aku bilang: emangnya siapa yang bikin aku jadi begini? Seandainya bokap ngga begini, kondisiku pasti lain..seandainya bokapku itu orang yang bertanggung jawab, pasti gak gini keadaanku… (kok pikiran kaya gitu justru masuk saat aku udah nutup telepon ya, kalo pas telepon tadi, kan bisa aku omongin sekalian…bisa perang dunia kalo sampe aku keceplosan bilang gitu, heheh…)

Ngga lama, mamaku telpon lagi. Mamaku bilang: tuh tadi papimu kangen, pingin nelpon. Aku jawab: apaan, ujung2e ngomel2 gitu, mending gak usah telpon sekalian. Denger aku ngomong gitu, mamaku cerita panjang lebar. Intinya sih, biar bagaimanapun juga, dia tuh tetep bokapku. Selagi dia masih ada (baca: masih hidup), jangan disia-siakan, harus tetep bersikap baik. Karena kita ngga tau apa yang akan terjadi bahkan semenit kemudian, jangan sampai kita baru menyesal kalo sudah kehilangannya.

OOT nih, sempet takjub juga kok namaku ngga dihapus ama admin ya, mengingat gw ga pernah kontribusi sejak lebih dari setahun lalu, hehehe...

hotmida lubis's picture

lebih tepatnya begitu

sebenaranya bener, kekecewaan terbesar gue adalah ma bokap gue. terlalu banyak jika harus gue ceritain disini. intinya banyak hal yang tidak gue suka dari bokap gue, orangnya keras, glamor, mau aja biarin nyokap gue kerja sendirian.
__________________

GBU

jesusfreaks's picture

@hotmida : so what gitu loh ?

Dear hotmida, gw gak tahu lo berapa lama jadi Kristen ? kira - kira, lo paham gak lo milik siapa sekarang ini ? I Korintus 7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. Hidup lo SEPENUHNYA MILIK TUHAN, TANGGUNG JAWAB TUHAN. SETUJU DONKKK !!! ITU BERARTI HAK - HAK DALAM HIDUP LO SUDAH TIDAK ADA. Maksud gw, lo pasrah aza, lakukan yang terbaik. seandainya tidak sesuai dengan yang lo harapkan, so what gitu loh ? kalau memang uang gak ada...cuti lah (sambil layani TUHAN)...cari kerja(sambil layani TUHAN)...kumpulkan uang(sambil layani TUHAN)... kalau masih gak ada...cuti lagi (sambil layani TUHAN)...cari kerja (sambil layani TUHAN)...kumpulkan uang(sambil layani TUHAN)... kalau akhirnya putus kuliah...bersyukurlah (sambil layani TUHAN)... yang penting SATU HAL LO MOHON SAMA TUHAN, AGAR DIRI LO TIDAK JAUH DARI TUHAN, APAPUN YANG TERJADI... Shalom,

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

NoStressInDepress's picture

Nosid ngalor ngidul

Hai Mbak Mida, kalo dari bio anda sih, kira-kira anda lulus tahun ini ya sama kayak ogut. Gw juga soal duit gini lebih parah nih kayaknya..Gw keluarga yang ada malah bisa dibilang berlimpah duit tapi gw gak pernah dikasih tuh ama Bokap..apa kata dunia coba?? alasannya; hidup itu mesti usaha sendiri weleh..weleh 2 semester kuliah gak dibayarin suruh belajar hidup, sempet kena DBD..gak ke Rumah Sakit, udah mau mati. Tapi masih bisa hidup nih ternyata, kuliah juga lancar hehe. Ooo..gw udah tahu aturan mainnya, intinya iman mbak. Bukan dari yang Kelihatan, tapi yang tak terlihat, walau tidak INSTANT. Mau Tau Otak saya ada dimana kalo lagi susah?? Di KAKI hahaha..Yang Penting JALAN..ngelangkah dengan iman, walau sambil tutup mata. Perencanaan tetap ada, walau seadanya. Nah dengan cara ini tiap gw ingat ternyata koleksi kesusahan yang sudah gw lewati udah bertrilyun-trilyun hahaha. Rahasia lainnya lagi adalah bobo alias tidur, udah tidur aja kalo lagi mumet. Btw, intinya ya action. Dari perbuatan seseorang akan tereflexi imannya. Hidup itu misteri, badai bisa teduh dalam sehari, hari teduh bisa jadi badai dalam sehari. Kamu gak akan pernah nyangka loh. Ingat..ingat, apa yang kamu lihat dan yang kamu rasa BELUM TENTU BENAR. Jadi jangan terlalu cepat menyimpulkan. Bless U *Shallom4Ever@all
__________________

*Shallom4Ever@all

hotmida lubis's picture

lo kerja sendiri

gimana cara lo menghadapinya? apa iya ortu lo setega itu? maap yah teman2, mungkin tulisan gue nih bikin lo pada marah sama gue. tapi percaya deh, gue mengiyakan semua nasehat lo semua, mungkin gue butuh iman yang lebih besar biar ga banyak nuntut
__________________

GBU

jesusfreaks's picture

@hotmida : gak butuh iman besar

Dear hotmida, cukup sebesar biji sesawi...

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

NoStressInDepress's picture

Enjoy Aja

Hi Mida, Hihi kerja sendiri, ialah kerja serabutan serampangan. Ngisi Quiz di TV segala loncat sana-sini. Intinya gak ada yang pasti. Tapi yang bikin gw kuat, karena banyak temen seperjuangan hehe. Ini Rumit sekali. Btw shut up and mve on!!..Langkah Praktis pertama JURUS anti NGELUH+Nyalahin. Coba lulus ujian satu ini aja dulu deh BISA?? *Shallom4Ever@all
__________________

*Shallom4Ever@all

hotmida lubis's picture

bisa aja

lo mah bisa aja..mungkin lo emang udah lebih kuat iman n mengalami asam grama hidup..but saran lo lumayan juga. pray for me yee hope i i can learn more
__________________

GBU

clara_anita's picture

@mida: DIA pasti memberikan yang terbaik ^^

Dear Mida, Saya jadi teringat juga masa kuliah dulu, Dua tahun pertama saya masih ditopang orang tua dan beasiswa, namun pada tahun terakhir saya diberi "kesempatan" untuk membayar uang kuliah sendiri. Sokongan ortu yang semenjak awal pun tak berapa sudah benar-benar dilepas... Saat itu ada dua pilihan: 1. Drop Out 2. Bertahan meskipun itu berarti harus kerja keras dan puji TUHAN saya diijinkan lulus studi dalam tempo 3 tahun 4 bulan. Tapi masalah tidak berhenti di situ. Meski sudah lulus, saya belum bisa mendapatkan surat keterangan lulus karena masih menunggak sisa pembayaran uang kuliah yang kala itu hanya Rp. 100.000. Sewaktu itu rasanya ingin menangis... eh... TUHAN punya jalan.... ternyata pada masa penantian saya untuk mendapatkan 100 ribu itu saya justru ditawari bergabung dalam "korps" asisten dosen (gak mungkin kalau dah lulus saya dapat kesempatan itu; cuma yang masih punya status mahasiswa yang bisa ^_^). Bahkan setelah selesai dan bekerja saya masih dipercaya mengajar 1 semester lagi. Singkat kata, akhirnya 4 bulan kemudian saya lulus... meskipun saat wisuda bukannya senang malah terharu biru (huh.. foto wisudaku jadi jelek banget).... karena terkenang bagaimana harus bekerja di minimal 4 tempat sekaligus dalam sehari demi terus bertahan kuliah... Tapi satu hal Mbak Mida, saya hadapi semua dengan syukur... syukur saya masih bisa bertahan di sini (kuliah itu barang mewah yang tak bisa dinikmati semua orang) syukur saya diberi kesempatan untuk membentuk diri jadi lebih kuat (tak terus jadi anak manja) Jangan pernah menyalahkan orang tua... pernah tidak menghitung betapa besar kasih dan pengorbanan mereka hingga kini??? Selamat berjuang GBU
penambang_liar's picture

Jangan Menyerah!!

Saya coba berbagi pengalaman sedikit. Sewaktu saya masuk kuliah tahun 98, bertepatan dengan krisis moneter. Usaha kecil2an ortu ikut kena dampak. Ha...ha...(sekarang saya bisa ketawa). Abang saya kuliah semester 6 di bogor sedangkan saya baru mau masuk kul. Adek 2 masih skul, 1 smu n 1 smp. Bisa dibayangkan gimana ortu kami berjuang untuk ini. Semua karna kasih dari Yesus. Seorang Accountant seperti saya ga bakal mampu ngitung dari mana semua duit mereka dapat ga tau klo accountant laen bisa hitung. Cuma yang perlu tekad dari kita. Saya coba cerita hal ini ke sepupu, puji Tuhan karna abang sepupu saya bisa bantuin saya selama 2 tahun sampe abang yg pertama wisuda. Knapa dia bantu saya, alasannya simpel. Dia liat saya punya tekad untuk maju. Saya ga menyesal punya utang ke spupu walaupun utang tersebut ga bakal lunas. Namanya spupu kadang kiriman telat datang mpe hitungan minggu, tp saya ga pernah ngeluh. Tuhan paste buka jalan. Jalannya apa?? Salah satunya Tuhan kase saya muka tebal, jadi tanpa malu saya ceritakan smua masalah saya ke teman2. Tanpa saya minta mereka banyak bantu. Ternyata mereka anak Tuhan dari Perkantas. Sejak 2003 saya dah kerja dan bantu adek2 kuliah. Bulan ini yg di Jogja wisuda n yg bidan bulan oktober. Teman saya lebih extrim lagi, dia bilang ke saudara spupunya. Klo abang bisa biayai kuliah saya mpe tamat. Anakmu akan saya sekolah kan mpe SMA. Life must go on, Tekad + Doa akan menyertaimu untuk mencapai sasaran. Klo lingkunganmu emang tempat orang2 berada, knapa kamu harus ikut2an. Tunjukin donk klo ga dari keluarga sukses aja yang bisa sukses. From Nearest virgin forest GBU
__________________

Life Must Go On

Lina Waty TDS's picture

Nikmatin aja ...

Boleh ikutan ? Saya sih bersyukur punya ortu yang mencukupkan, bahkan saya sempet kuliah di 2 perguruan tinggi, satu keinginan saya, satu keinginan ortu saya. Yang terbaik menurut saya adalah bicara ... Sudah belum Mida bicara terbuka sama ortu Mida mengenai kesulitan kesulitan keuangan Mida. Ketika saya kecil sampai remaja saya juga berpikir ortu gak peduli pada saya dalam banyak hal. Tetapi sesudah saya menginjak dewasa, saya banyak bicara dengan ortu. Baru deh banyak hal yang dibukakan. Ternyata ortu kita itu bukan orang yang "maha tahu", beliau sama seperti kita. Kadang sebagai anak kita hanya melihat luarnya, dan kita tidak tahu keadaan ortu kita yang sebenarnya. Ortu kadang menutupi dari kita kekurangan mereka, mereka ingin terlihat sempurna di depan anaknya. Ini kan salah. Saran saya coba bicara dengan ortu mengenai kesulitan Mida dan apa saja yang sudah Mida lakukan, dan minta mereka untuk membantu Mida mencari jalan keluar. Setiap kesulitan yang kita hadapi kan mendewasakan kita dalam banyak hal. Nikmatilah kesulitan itu dengan ungkapan bahwa Allah tahu yang terbaik bagi anak-anaknya. Saya selalu punya ungkapan untuk setiap teman "hidup itu sudah susah, jangan di buat susah, tapi nikmati saja". Yakinlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan anak-anaknya, kesulitan yang kita hadapi Tuhan ijinkan untuk membuat kita terus bertumbuh dan berharap hanya kepadaNYA.
Yenti's picture

Kecewa mungkin karena membandingkan:)

Hallo mida,,,salam kenal:).Bukan kamu satu-satunya orang yang kerja sambil kuliah kok,masih banyak orang di luar sana yang begitu:). Saya lulus tahun 1994 di daerah.Tahun 1995,bekerja di daerah dan akhirnya 1996 melanjutkan kuliah di Jakarta dan sengaja memilih tempat kuliah lumayan bagus denga standar harga yang bisa dibayar dan tujuannya bisa cepat dapat kerja( itu yang terpikir di otak saat itu).Malah yang terpikir saat itu adalah saya tidak mau membebankan orang tua dan akan mengambil kuliah malam pada semester 3. Selama kuliah, saya tidak pernah mendapatkan kiriman uang, karena uang hanya diberikan saat pas pulang lebaran setahun sekali dan jumlahnya juga tidak banyak yah mungkin hanya 300rb-1jut(angpao tahunan). Semester 3,saya mendapatkan penghasilan dari ngelesin anak. Semester 5, sambil ngelesin, kuliah dan mengajar dikampus. Bersyukur, uang kuliah sering ngak bayar karena dapat beasiswa prestasi di kampus, jadi yah emang hanya bayar uang pembangunan atau BP3. Sampai sekarang, kalo mikir ke belakang, saya nggak pernah menyesal,malah bersyukur, karena dengan demikian, bisa terlatih hidup lebih keras sendiri. Yakinlah, setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik buat anaknya.Mungkin ada juga orang tua yang tidak dapat mengekspresikan kasih sayangnya sehingga keliatan mengecewakan kita karena sebenarnya kita sendiri mungkin kadang2 suka membandingkan keadaan kita dengan orang lain:).