Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Penjunan

Purnawan Kristanto's picture

Kopdar Komunitas Penjunan

Meskipun istriku orang Jakarta, tetapi aku sendiri tidak terlalu antusias setiap kali pergi ke ibukota negara itu. Dengan diantarkan oleh Kirana dan isteri, aku berangkat ke bandara menumpang kereta Pramex dari stasiun di Klaten. Duduk di depanku, ada satu keluarga besar. Setelah aku amati, ternyata dua di antaranya adalah anak kembar lai-laki. Satu anak sedang disusui, sedangan kembarannya bermain dengan kakaknya.

Si Kembar

Aku tertawa sendiri karena di peron stasiun tadi aku juga melihat anak kembar yang lain. Aku segera mengirim SMS pada isteriku.

"Tahu nggak, aku ketemu anak kembar lagi di kereta," tulisku.

"Kayaknya asyik juga ya punya anak kembar," balas isteriku.

"Kalau anak kembar itu sama ceriwisnya dengan Kirana, maka RT kita bakal gaduh," responsku.

***

Perjalanan udara biasa saja. Maksudnya biasa terlambat dari jadwalnya. Sesampai di terminal 3, aku segera mengirim SMS ke Darsum. Pada saat yang bersamaan, SMS dari Darsum juga masuk. Kami janjian bertemu di Gambir.

Purnawan Kristanto's picture

Betawi Expedition:Kopdar Komunitas Penjunan

"Masih berani naik Hercules, mas?" Bayu Probo mengirim pesan lewat Yahoo Messenger [YM], Rabu siang [20/5]. Aku tahu maksudnya. Dia pasti hendak mengingatkan obsesi yang pernah aku sampaikan pada Workshop Menulis Buku dan Kopi Darat Komunitas Penjunan. Saat itu aku katakan bahwa salah satu obsesiku adalah naik helikopter dan pesawat Hercules.

Purnawan Kristanto's picture

Betawi Expedition:Workshop

Rasanya belum ada satu jam aku tertidur ketika alarm berbunyi. Aku matikan alarm, lalu membenahi bantal dan tidur lagi. Itulah gunanya alarm, untuk membuat jengkel orang yang kurang tidur.