Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah Dua Nabi (Bagian 1)

widdiy's picture

Tersebutlah dua orang nabi, hidup di tempat yang berbeda dan zaman yang berbeda. Sebutlah namanya Nabi Hukum dan Nabi Kasih. Dua-duanya mempunyai banyak persamaan dan juga banyak perbedaan. Tapi ada satu kisah ketika dua orang nabi ini menghadapi masalah yang sama, yaitu seorang perempuan lacur, yang hobinya berzinah.

Kuceritakan dulu mengenai Nabi Hukum ketika menghadapi seorang perempuan lacur, hobi berzinah. Sebut saja perempuan lacur ini dengan nama Sutiyem, yang dijuluki Salome di kampungnya. Suatu hari perempuan ini menghadap sang Nabi karena sudah hamil tapi nggak jelas siapa ayah dari si jabang bayi....dan dia sadar, menyadari sepenuhnya bahwa perbuatannya adalah dosa.

Ia menghadap sang Nabi Hukum, ketika sang Nabi sedang dikerumuni oleh para pengikutnya.

S : "Ya Nabi, saya telah berdosa, saya telah berzinah, saya sangat menyesal ya Nabi...apa yang harus saya lakukan?" katanya sambil terisak-isak.

NH : "Dan sekarang kau hamil wahai perempuan lacur?" kata sang Nabi dengan tatapan nanar ke arah perut Salome....

S : "Benar ya Nabi, saya hamil, tapi saya tak tahu siapa ayah dari bayi ini"

NH : "Pulanglah!!...Menghadap lagi kepadaku bila anak itu sudah lahir!"

Beberapa bulan kemudian, Salome melahirkan bayi laki-laki yang sangat lucu dan ganteng. Ia teringat perintah sang Nabi Hukum, lalu menghadapnya...

S : "Ya Nabi, ini anak hamba sudah lahir, apa yang harus hamba lakukan?"

Sang Nabi Hukum menatap anak itu, lalu berkata

NH : "Pulanglah, susuilah anakmu, kembali lagi kepadaku dua tahun lagi!"

Dua tahun kemudian, anak itu sudah menjadi anak yang ganteng dan lucu. Sudah bisa berlari-larian di sekitar rumahnya. Salome teringat perintah sang Nabi, lalu kembali menghadapnya.

S : "Ya Nabi, ini hamba beserta anak hamba kembali menghadapmu...apa yang harus saya lakukan ya Nabi?"

Sang Nabi melihat anak itu digandeng ibunya sambil memegang sekeping roti dan menggigit-gigit roti itu. Sang Nabi keluar dan memanggil salah satu muridnya, sebutlah namanya Tarji.

NH : "Tarji....gali lobang di halaman depan, kumpulkan batu sebanyak-banyaknya! Lalu kumpulkan semua orang kampung ini di depan"

T : "Baik ya Nabi...tapi seberapa dalamnya...dan untuk apa..??

NH : "Ya dalamnya kira-kira se dada kamulah...udah jangan banyak tanya!"

T : "Baik ya Nabi..."

Beberapa lama kemudian selesailah lobang itu dan seluruh kampung sudah berkumpul di depan rumah sang Nabi. Sudah terkumpul pula setumpuk batu besar dan kecil. Sang Nabi lalu memanggil salah satu istrinya, sebut saja namanya Fifi.

NH : "Fifi...coba kamu ambil anak dari perempuan lacur ini dan ajaklah pergi bermain yang jauh dari sini. Kalau perlu minta antar Parjo, naik onta"

Maka Fifi mengambil anak laki-laki itu, dibujuknya untuk naik onta bersama, si Salome ibunya hanya bengong menatap anaknya. Setelah anak itu tidak kelihatan, sang Nabi keluar ke depan rumahnya.

NH : "Wahai warga kampung dan pengikutku semua...hari ini kamu akan melihat...bagaimana aku menghukum seorang perempuan lacur...supaya di kampung ini tidak ada lagi perempuan lacur dan pezinah..."

NH : "Tarji, masukkan perempuan lacur ini ke dalam lobang itu, dan timbun sampai sebatas dadanya!"

Lalu Tarji menyeret Salome yang gemetaran, memasukkannya ke dalam lobang itu, lalu menimbunnya sampai sebatas dada.

NH : "Wahai semua pengikutku dan warga kampung semua...beginilah hukuman untuk perempuan lacur...lemparilah perempuan itu dengan batu sampai mati!"

Dan batu pertama dilemparkan oleh sang Nabi Hukum, mengenai kepala Salome...lalu batu-batu selanjutnya oleh para pengikutnya, dan kemudian seluruh kampung melemparinya dengan batu. Matilah Salome...dengan kepala pecah, terkulai dan darahnya membasahi tanah berpasir di halaman rumah sang Nabi Hukum...

Dan sadarlah semua pengikut sang Nabi dan seluruh kampung itu, bahwa itulah hukuman bagi pezinah...