Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengapa?

KEN's picture


Hari ini...


Aku begitu menyesal...


Penyesalan yang pasti sulit aku lupakan...


Aku telah sangat megecewakan seseorang yang dikasihi Tuhan...


Aku mengecewakannya...


Seharusnya aku tak boleh berkata-kata selagi malu...


Oh Tuhan...


Ijinkan aku bertanya...


Mengapakah hal ini harus terjadi?


Apa maksud-Mu Tuhan?


Ampuni aku Tuhan...


Aku telah mengecewakan saudaraku yang Engkau kasihi...


Katakan padanya untuk memaafkanku Tuhan...


Tolong katakan padanya...


Bahwa ada hal yang Engkau ketahui namun tidak dia ketahui...


Bahwa hal yang kualami lebih dari yang bisa dia bayangkan...


Ampuni aku Tuhan dan maafkan aku saudaraku...

hai hai's picture

Bila Waktunya Tiba Akan Ketemu Juga

Ken, santai saja, tidak ada yang perlu dimaafkan. Orang bilang jodoh di tangan Tuhan, dan klo kita blom ketemu hari ini itu berarti jodohnya belum tiba. Masih ada besok dan besok dan besoknya lagi.... Bila waktunya bertemu kita pasti akan bertemu dan bersenang-senang. Tadinya mau ngajak Yenti dan Indonesia Saram sekalian, namun karena jarak yang harus ditempuh dan kondisi lalu lintas yang cukup padat, akhirnya semuanya batal. Dalam perjalanan menuju tempat Priska menginap, aku telpon mbak Esti, sayang tidak diangkat, lalu telpon Ken, karena menurutku rumahnya cukup dekat dengan tempat Priska menginap. Aku juga menelpon Raissa, dia sedang libur, dan rumahnya juga cukup dekat dengan tempat Priska menginap, namun sayang telponku tidak diangkat. Aku ketemu Priska, dia cantik dan teman ngobrol yang menyenangkan. Kami ngobrol tentang banyak hal, tentang umurnya yang baru 22 tahun juga tentang murid-murid bengalnya, tentu saja tentang para bloger pasar Klewer, juga tentang istri dan anakku. Mbak Esti telpon dan kami lalu mencoba merancang pertemuan berikutnya, mungkin pada hari SABTU. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Bila waktunya telah tiba, kita pasti akan ketemu. Kami lalu pergi ke Ancol, Priska mengajak dua orang temannya, jadi kita pergi pergi berempat. Karena sedang ingin makan seafood, maka aku megnajak mereka ke Bandar Jakarta. Kangkung tumis belacan, Kepa masak tauco, ikan baronang bakar, udang pancet bakar bumbu cabe dan bawal hitam tim kecap. di luar dugaan, Bandar Jakarta ramai bukan kepalang. Kami duduk menunggu giliran lalu memilih ikan dan udang. Sayang tidak dapat memilih tempat yang menyenangkan, di pondok tepi pantai. Kami menerima tempat yang tersedia, pas di depan panggung di mana dua orang gadis melantunkan lagu-lagu. di antara dentuman musik kami ngobrol sambil menunggu makanan matang sementara menikmati otak-otak. Ketika makanan datang, kami menikmatinya pelan-pelan. ah, ternyata ikannya tidak sesegar biasanya sehingga rasanya pun tidak senikmat biasanya, namun tetap nikmat. Ha ha ha ... ternyata Priska tidak suka makanan pedas, sementara semua makanan yang dipesan rasanya cukup pedas. suasana cukup lenggang ketika kami selesai menikmati makanan, dan Priska dengan kamera pada Hpnya membuat bebarapa Foto. Setelah membayar aku mengajak teman-teman untuk pergi dan duduk di pondok tepi pantai. Kami duduk di tempok pagar pantai dan asyk ngobrol. Aku dan Priska terlibat dalam obrolan yang seru tentang anak-anak bengalnya sehingga lupa waktu. Jam 11.35 kami pulang. Setelah mengantar Priska dant emannya, aku punmemacu kencang mobilku, jam 01.20 aku sampai di rumah, setelah mandi aku pun nongkrong di depan komputer, memutar ulang kisah tadi dan menulisnya. Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak