Submitted by noni on

Tadi pas jam 21.30 aku merayu kakak sepupuku untuk mengantar sekaligus menemaniku ke warnet. Maklum, rumahku di desa, sementara warnetnya cuma ada di kota kabupaten. Tadi siang sebenarnya sudah nongkrong di warnet, tapi pas lagi asyik-asyiknya dolan di pasar klewer, tiba-tiba servernya trouble trus gak bisa ngakses kemana-mana. Maka, sepulangnya kakak sepupuku dari Jogja, langsung aja aku ngeluarin jurus rayuan pulau kelapa setengah memaksa dan memelas. Jadilah dia mengorbankan dirinya untuk mengantarku ke warnet.

Dan malam ini terasa beda dengan malam-malam sebelumnya, karena malam ini turun hujan walau baru sebatas gerimis (setelah sekian lama kota kecilku tidak disinggahi hujan yang tercurah dari langit). Udara semakin terasa dingin karena kabut tebal menutup kota kecilku.

Ketika mobil yang kami tumpangi sudah memasuki kota, di sebelah kiri jalan kami (aku dan kakak sepupuku) melihat seorang bapak tua berjalan sembari memikul seikat batang jagung. Sontak kakak sepupuku meminggirkan mobilnya. Aku melongokkan kepala dari jendela, dan kutawari tumpangan kepada bapak tua tersebut. Awalnya dia seperti agak curiga dan takut, tapi kemudian ketika adik sepupuku yang duduk di belakang membuka pintu mobil, dia maju menghampiri kami dan setuju untuk ikut dengan kami.

Sepanjang perjalanan, kami terlibat dalam obrolan. Namanya Pak Sopyan. Ternyata dia telah terbiasa berjalan kaki ketika bepergian kemana saja. Jika malam ini dia tidak mendapat tumpangan dari kami, dia memperkirakan perjalanannya akan memakan waktu kira-kira 4 jam dengan berjalan kaki. Tapi aku sangsi kalau dalam waktu 4 jam dia bisa sampai, karena cuaca malam ini betul-betul tidak bersahabat. Apalagi dengan membawa seikat besar batang pohon jagung.

Ternyata rumah bapak itu memang cukup jauh, sampai keluar dari kota. 1 jam perjalanan jika di tempuh dengan mobil. Aku semakin trenyuh membayangkan seandainya bapak tua itu harus berjalan kaki sejauh itu, apalagi jalanan yang harus dilalui gelap tanpa lampu dan berkabut.

Sesampainya di gang masuk ke rumahnya, pak Sopyan turun setelah berkali-kali mengucapkan terima kasih dan mengajak kami untuk mampir, tapi dengan halus kami menolak karena sudah malam, bukan waktunya bertamu.

Dalam perjalanan kembali dari rumah Pak Sopyan, aku berkelakar pada kakak sepupuku : "Memang Tuhan punya rencana kita malam ini harus ke warnet, bro...karena DIA pengen kamu nolong Pak Sopyan. Bayangin aja kalau dia harus jalan kaki ditengah gerimis dan jalanan yang berkabut ini, belum lagi dengan sepikul bawaannya...hehe". Kakak sepupuku tersenyum, aku tertawa lebar dan adik sepupuku cengar-cengir....

Tuhan memang selalu punya rencana yang indah, bahkan pada perkara kecil yang kita lakukan sekalipun. DIA mengajarkan kita memaknai tiap peristiwa.  Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah "menyapaku" lewat Pak Sopyan dan mengajariku untuk terus mensyukuri setiap hal.

 

Submitted by Daniel on Thu, 2008-08-07 08:23
Permalink

memang kalo bersama Tuhan, tidak ada perkara yang kebetulan, semua sudah diatur dengan indah oleh-Nya... tapi... jauh2 ke warnet di kota... cuma buat nulis blog ini doang? walah... :)

Submitted by noni on Thu, 2008-08-07 13:25

In reply to by ely

Permalink

Dear 3m1..
Koh Daniel dan Koh Dennis hobinya berantem d dunia maya, tapi kalo ketemu langsung kayaknya mereka malah bisa mesraaaa...
Romeo n Juliet lewat dah!:-D

~Jesus love's Us~ 

Submitted by Penonton on Thu, 2008-08-07 13:45

In reply to by noni

Permalink

Noni.....mungkin mereka tuh yang namanya jodoh langit........

"Butuh seumur hidup untuk menjadi teman...tapi kalau yang namanya jodoh..harus melalui 1000 reinkarnasi baru bisa bertemu......wuuuiiiih.....muaantap....."

.Kisses

Mirip kaya pilem apa itu namanya......hmmmm....

Oh...iyaa....Beuty and the Biss....

eh salah diiing.....maksutnya....Metromini dan Bis.......

Love Letter

 "Oh...Denise...teganya dikau menyakiti diriku..."

From OZ....far...far...away..

 

Submitted by noni on Thu, 2008-08-07 12:43

In reply to by Daniel

Permalink

Thx Koh Daniel dah ngasih comment ke curhatanku...
Sebenarnya rencana awal ke warnet karena pengen curhat tentang kopdar versi noni (tanpa berniat nyaingin kopdar versi admin/pak Pur/y-control,dll,hehe...),tapi malah akhirnya curhat tentang Pak Sopyan. Ini bukan kebetulan kan,Koh..? Ini rencanaNYA to?;-)

~Jesus love's Us~ 

Submitted by Ari_Thok on Fri, 2008-08-08 10:36
Permalink

Kebiasaan menolong orang yang tidak dikenal kayaknya sudah semakin langka. Yang seharusnya menolong semakin cuek, yang ditolong curiga. Untung masih ada desa-desa tertentu dimana hubungan antar manusianya masih tulus untuk saling tolong-menolong. Untung masih ada Noni dan Pak Sopyan ..

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

Submitted by hai hai on Fri, 2008-08-08 17:16

In reply to by Ari_Thok

Permalink

Noni, kamu baik sekali! Semoga Allah sumber berkat membalas kebaikkan kamu itu beribu-ribu ganda.

Wah, anda serus toh ke Solo hanya mau melihat hai hai? Saya jadi Ge Er setengah mati nich. Bila tahu kamu serius, pasti saya akan berlaku lebih ramah dan akrab sama kamu dan membungkuskan kue semprong sebanyak mungkin untuk kamu. Katanya kamu tinggal di Wonosobo? Punya koneksi ke kebun teh Tambi? Teh Tambi nikmat sekali. Saat ini saya lagi ngblog sambil minum teh tambi. Hmm...

Ari_thok benar. Sepuluh tahun terakhir ini bila hendak menolong orang yang sedang kesulitan di pinggir jalan. Hal pertama yang saya lakukan adalah memperkenalkan diri lalu memberikan Alkitab dan KTP saya untuk mereka pegang sebagai jaminan.    

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by noni on Fri, 2008-08-08 21:31

In reply to by Ari_Thok

Permalink

@Ari_Thox:
Sebenarnya bukan:"untung masih ada noni dan pak sopyan" tapi :"untung ada Pak Sopyan", karena keberadaan beliaulah yang membuatku belajar lebih menghargai hidup...
Hehe...sok bijak banget,ya? Ah,biarin deh...

@Om Hai-hai..
Sbnrnya pas Kopdar aku liat om Hai-hai bawa teh Tambi (waktu itu aku lagi ngobrol sama Tante Joli). Sebenarnya aku mau tanya om Hai-hai beli dmn?Tp om Hai-hai sptnya gak 'tertarik' padaku,hahaha...kasian deh aku! Pdhl aku paling pengen ketemu sama om Hai-hai..Walah!!
Aku penasaran kok om Hai-hai bs bawa teh kebanggaan orang Wonosobo? Kalau om Hai-hai mau lagi tehnya, kirim aja alamat mana yang bisa dikirimin teh Tambi dari Wonosobo. Gratis deh kalo buat om Hai-hai,hehe...
Tentang pak Sopyan, menurutku teman2 SS yang lain pasti akan melakukan hal yang sama. Mgk caranya saja yang beda, contohnya kalo om Hai-hai pake keluarin Alkitab&KTP,kalau aku nggak pake keluarin 2 barang itu,hehe...

~Jesus love's Us~ 

Submitted by hai hai on Sat, 2008-08-09 00:38

In reply to by noni

Permalink

Teh itu oleh-oleh teman waktu ke dieng libuaran kemarin. Semua maniak teh di indonesia tahu bahwa teh Tambi adalah teh terbaik di Indonesia, bahkan salah satu teh trbaik di dunia. Yang dapat menyaingi teh Tambi hanya teh dari Kayu Aro, di gunung Kerinci, Jambi.

Waktu di solo Info yang saya terima bilang kamu akan menginap itu sebabnya saya agak cuek karena masih banyak waktu untuk kita untuk ngobrol. Eh nggak tahunya kamu malah ngabur duluan.

Saat ini stock teh ku msih cukup namun bila abis nanti aku pasti akan minta tolong kamu untuk cari mas Eko (orang Tambi) untuk meracik teh terbaik untukku. Thanks sebelumnya nona! 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by noni on Sat, 2008-08-09 09:00

In reply to by hai hai

Permalink

Masalah teh tambi, pokokmen berez om!
Buat om Hai-hai, apa sih yang enggak..kekeke...
Rencananya awalnya memang mau nginep pas kopdar, tapi karena satu dan lain hal aku batal nginap. Kecewa bgt nggak bisa ngobrol byk ma teman2 SS (especially om Hai-hai)... Mg2 pas kopdar di Aussie (kayak mimpinya tante Joli), aku bisa ikutan acara dari awal-pertengahan-hingga akhir!!

~Jesus love's Us~ 

Submitted by Hanna on Fri, 2008-08-08 22:02
Permalink

menolong orang...tanpa syarat, ada kepuasan batin sendiri yaa..kl noni dimana? :) lega rasanya bisa anter pak sopyan mpe rumah...beruntung buat noni dikasi kesempatan berbuat baik. kebanyakan sekarang ini orang sudah dikasi kesempatan berbuat baik tapi milih untuk tidak dengan
berbagai alasan.

Submitted by noni on Sat, 2008-08-09 08:51

In reply to by Hanna

Permalink

Dear sister Hana...
Menolong orang membuatku (kita) merasa berarti.. dan kompensasinya timbul juga rasa puas walau yg kulakukan cuma hal kecil yang bisa dilakukan semua orang...
Aku yakin, kamu juga pasti akn berbuat hal yang sama sist dan pasti kamu juga udah pernah melakukan hal itu, tapi kamu lebih rendah hati karena kamu nggak meng-ekspos di SS, hahaha....
Btw, aku curhat mslh Pak Sopyan karena pengen berbagi berkat, bahwa sesederhana apapun hal yg kita kerjakan, ada Tangan Tuhan yang bekerja disana. Dia-lah yang membuat kita mau menolong, melalui teladanNYA dan firmanNYA yg tiap Mgg kita dengar d greja : "kasihilah sesamamu manusia....dst...dst..."
Oke deh sist, have a nice weekend ya?GBU!
~Jesus love's Us~