Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hidup yang berdampak

Sri Libe Suryapusoro's picture

Teman saya bilang, setiap kehidupan akan mendatangkan kebahagiaan. Sebagian membuat bahagia ketika mereka datang dan sebagian lagi membuat kita bahagia ketika mereka pergi. Dan setahu saya, memang hal itu benar. Hidup kita mau tidak mau, suka tidak suka akan menimbulkan dampak buat orang lain.

 

Jika kita tidak atur, dampak apa yang akan kita timbulkan, akan membuat kita dalam keadaan berbahaya. Yang jelas, kita seperti bermain tinju tetapi tidak tahu keadaan lawan kita. Kita meninju ke segala tempat. Akhirnya kita lelah dan kita tidak menghasilkan apa-apa. Seandainya kita mengatur dampat yang akan kita timbulkan, itu akan lebih baik. Kita tahu sasaran tinju kita dan kita terus menerus meninju pada tempat yang sama. Hasilnya? Jelas sekali bahwa akan ada dampak yang lebih nyata.

 

Empat tahun yang lalu saya mengikrarkan, jika kehadiran saya tidak menimbulkan dampak apa-apa maka sebaiknya saya tidak hadir. Sampai sekarang pun masih terngiang di telinga saya. Tujuannya jelas, supaya kehadiran saya, dimana pun akan menimbulkan dampak dan dampak yang saya inginkan adalah dampak positif.

 

Beberapa hari yang lalu, seseorang direktur menyerahkan tulisan-tulisan yang dia buat untuk saya edit. Sebenarnya permintaan dia sederhana, saya mengedit lalu selanjutnya urusan dia untuk menerbitkannya. Tetapi dengan semangat memberikan dampak, saya pun menghubungi mentor penulis saya dan berdiskusi dengannya. Inti diskusi sebenarnya seberapa dampak yang harus ditimbulkan oleh tulisan tersebut dan seberapa besar tenaga dari saya yang dibutuhkan. Memang yang punya ide tulisan bukan saya tetapi orang yang lebih ahli dalam bidangnya. Tetapi itu tidak berarti saya tidak punya kesempatan untuk memberikan dampak.

 

Kesempatan akan selalu ada di depan kita. Bahkan teman-teman melalui media ini juga telah memberikan dampat buat setiap pembacanya. Dan saya percaya semua orang sudah memberikan dampak. Yang jadi masalah apakah dampak yang dihasilkan sudah seperti yang diharapkan?

 

Selamat memberikan dampak buat orang-orang disekitar Anda.

__________________

Small thing,deep impact

Joseph Wise Poriman's picture

membawa keharuman

Betapa bahagianya hidup ini bila kita jalani dengan penuh semangat dan optimisme yang tinggi. Betapa indahnya hidup ini bila hari-hari kita jalani dengan senyum kebahagiaan dan sikap positif memandang masa depan. Betapa sejuknya bila kita sabar menghadapi setiap permasalahan, kita serahkan semuanya kepada Tuhan, sebab Dialah Bapa yang sangat baik, yang tidak pernah mengabaikan kita, tanganNya sll terulur untuk menolong kita, amen ?

 Saya berikan sebuah contoh : Paku. Sebuah pakupun akan menghadapi masalah pada tubuhnya bila tidak tepat menempatkan diri. Bila ia terletak di tanah basah, suatu saat ia akan berkarat, tidak memiliki guna, terinjak, bahkan mungkin suatu saat akan terkubur bersama karat yang menyelimutinya. Tapi bila kita bisa menempatkannya di tempat yang tepat, kita tancapkan pada sebuah dinding, walaupun ia berkarat, paku itu berguna bagi manusia, sebagai penyangga, sebagai tempat gantungan, atau sebagai penyatu berbagai benda. Begitu pula dengan kita, kalau kita ingin memberikan dampak yang baik, yg poisitf bagi orang sekitar, kita harus tahu menempatkan diri dengan benar, biarlah kita menjadi paku yang tertancap di dinding. Jangan menjadi paku yang terletak di tanah basah. Tapi jadilah paku yang dapat menyangga kehidupan manusia. Walaupun kecil, tanpa paku itu sebuah bangunan besar tidak akan pernah berdiri.

Biarlah dimanapun kita berada, kita bisa menjadi sesuatu yang berguna dan membawa keharuman bagi Kristus. II Kor 2 : 14b-15 “ Dengan perantaraan kami IA menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia dimana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. “

Pertanyaan dari Pak Sri Libe :Yang jadi masalah apakah dampak yang dihasilkan sudah seperti yang diharapkan? Kalau saya, masih belum, karna seorang blogger pernah mengatakan bahwa tulisan saya sama sekali tidak menjadi berkat. Ah, ternyata dampak yang saya berikan bukanlah dampak yang positif. Hmmm…semoga komentar ini akan membawa sedikit dampak seperti yang diharapkan Pak Sri LIbe…. Laughing

 

Tq, God bless you..

Garam Dunia's picture

Ukuran Keberhasilan untuk Orang Kristen

Dikutip dari Sri Libe Suryapusoro:
"Yang jadi masalah apakah dampak yang dihasilkan sudah seperti yang diharapkan?"

Memang benar, kita sebagai manusia selalu ingin mengukur keberhasilan kita. Dari pekerjaan, kehidupan berkeluarga, sosial, keberhasilan finansial, dan banyak lainnya, kita selalu mengukur 'sukses' dengan seberapa tinggi, banyak atau ukuran lainnya.

Nah, sebagai pengikut Tuhan, apakah kita menggunakan hasil nyata sebagai 'kesuksesan' kita? Berapa banyak yang terberkati? Diselamatkan melalui kita? Atau ukuran lainnya?

Untung saja Firman Tuhan tidak tinggal diam di dalam hal ini. Tuhan sudah menjanjinkan berkat ini dari dahulu kepada kita. Contoh, kepada Abraham:

"Olehmu segala bangsa akan diberkati" Galatia 3:8

Kita tahu, bahwa berkat ini sebenarnya melalui satu orang saja:

""Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus" Galatia 3:16

Nah, akibatnya ke kita, sebagai pengikut Kristus, kita hanya bisa meneruskan berkat ini, hanya karena yang sudah dilakukan Yesus di kayu salib:

""Tetapi harta yang berharga ini, yaitu terang dan kuasa yang sekarang bercahaya di dalam diri kami, seolah-olah tersimpan di dalam wadah yang rapuh (bejana tanah liat di terjemahan yang lain), yaitu tubuh kami yang lemah. Semua orang dapat melihat, bahwa kuasa yang penuh kemuliaan di dalam kami pasti berasal dari Allah dan bukan milik kami sendiri"" 2 Korintus 4:7

Kesimpulan, kita hanya bisa menjadi berkat (atau aroma, seperti yang dikutip oleh saudara Joseph Wise Poriman) karena isi kehidupan kita, yaitu berdasarkan Yesus Kristus semata.

Akibatnya, kita hanya bisa setia kepada FirmanNya, dan tidak bersandar pada hasilnya, karena ini pekerjaan Tuhan, bukan kita. Karena itu, seperti saudara Joseph Wise Poriman katakan, ketika orang lain tidak merasakan berkat melalui kita, kita hanya bisa tetap setia kembali pada FirmanNya, berkat atau tidak, itu terserah Tuhan Wink

Sri Libe Suryapusoro's picture

kunci memberikan dampak

Sebenarnya sederhana saja. Ketika kita melakukan kehendak Tuhan maka kita pstilah memberikan dampak yang sesuai dengan Tuhan inginkan. Hanya saja untuk amsalah detail di dalam hidup kita, kadang kita tidak tahu mengapa kita melakukan itu semua. hasil yang diharapkan tidaklah selalu berupa jumlah, kesuksesan, sosial, financial atau lainnya. Ada orang yang saya kenal dia ingin membuat orang lain tersenyum. Sesuatu yang sederhana. dampak ini sangat berhubungan dengan panggilan kita masing-masing. Jika ada seorang yang mengatakan kita tidak memberikan dampak positif, jangan menyerah. Ada dua kemungkinan, yang pertama, apakah kita memang tidak memberikan dampak positif atau karena orang tersebut tidak mampu merasakan dampak positif. Apapun yang terjadi, teruslah berdampak positif. Atau istilah rohaninya, menjadi berkat.
__________________

Small thing,deep impact

Waskita's picture

Saya sangat setuju dengan

Saya sangat setuju dengan Anda Mas Sri Libe Suryapusoro, dengan terus memberi dampak. Meski mungkin tidak terlihat saat itu juga.

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (I Korintus 3:6-7)

Bukankah setiap firman, setiap keteladanan akan kebenaran yang ditaburkan tidak akan kembali dengan sia-sia? Jadi mungkin kita tidak akan pernah melihat hasilnya ... jangan itu menjadi alasan untuk kita merasa gagal dalam memberi dampak. Kadang kala kita hanyalah bagian kecil dari sebuah rangkaian yang semua akan mencapai sasaran seturut waktu Tuhan. Dia yang memberi pertumbuhan. Laughing

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini