Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ini adalah Tulisanku ke-200 di Sabdaspace

Purnawan Kristanto's picture

 PasarIni adalah tulisanku yang ke-200 di situs Sabdaspace, sekaligus sebagai kado ulangtahun buat situs yang dijuluki "Pasar Klewer" oleh anggota-anggotanya ini. Hingga tulisan ini dibuat, saya menduduki rangking teratas dalam hal jumlah tulisan. Namun dalam hal pengumpulan poin, saya masih di urutan ke empat.

Saya menuliskan hal ini bukan dengan maksud jumawa atau memegahkan diri. Tak sekalipun itu terbersit dalam benak saya. Posisi yang saya raih ini merupakan konsekuensi logis dari apa yang sudah lakukan di SS ini. Saya termasuk di antara "jemaat mula-mula" di SS ini. Saya mendaftarkan diri ke SS ini sejak 2 tahun, 32 minggu yang lalu. Postingan pertama saya dibuat pada tanggal 12 Desember 2006.
Sejak membuka kios di sini, saya mengalami pasang-surut dalam menunggui kios, menjajakan dagangan dan kadang kulakan barang. Ada kalanya saya begitu bersemangat menambah dagangan untuk dijajakan di sini. Sesekali melayani orang yang bersanjang ke kios saya. Kalau mereka menawar, maka saya melayani dengan sukacita. Ada juga yang berkunjung ke kios dengan sikap yang tidak menyenangkan. Ada yang bersikap sinis dan melecehkan dagangan saya. Ada juga datang untuk memberikan banyak nasihat tanpa diminta. Ada pula yang pura-pura menawar, namun sesungguhnya tidak bermaksud membeli. Dia hanya ingin menunjukkan eksistensinya.
Saat itu, pasar ini memang dibuka seluas-luasnya. Siapa saja boleh masuk dan menawarkan dagangan di sini. Akibatnya, suasana pasar ini menjadi kumuh, bising dan hampir tak ada aturan. Ada beberapa orang yang tanpa identitas jelas dapat membuang sampah dan kotoran di sini. Mereka datang dan pergi tanpa sepengetahuan lurah pasar ini. Mereka bebas keluar-masuk tanpa perlu mencatatkan diri pada buku register lurah pasar.
Situasi ini menciptakan ketidaknyamanan, terutama dirasakan oleh para pedagang yang setia menggelar dagangannya di sini. Itu sebabnya, lurah pasar memutuskan untuk membuat peraturan baru. Semua orang yang bertransaksi di sini harus mendaftarkan diri pada lurah pasar. Meskipun masih ada peluang mendaftarkan diri dengan identitas palsu, namun setidaknya aturan ini mengurangi jumlah orang yang membuang sampah sembarangan. Apalagi setelah itu lurah pasar lalu membuat aturan yang lebih tegas dan terperinci.
Pada setengah tahun pertama, pasar ini terasa sepi. Selama berhari-hari dagangan yang dipajang di etalase hanya itu-itu saja. Kalau saya memasang dagangan yang baru, dagangan itu bisa nangkring di etalase depan selama berhari-hari. Kadang-kadang saya merasa bosan dan kesepian di kios karena tidak banyak pengunjung yang datang. Lalu datanglah si anak desa yang ingin dahsyat itu. Dia membuat gebrakan dengan cara pemasaran yang nyleneh. Dia tahu kalau hanya memajang dagangan dengan cara biasa, maka dagangannya tidak laris. Maka dipakailah jurus dewa mabuk untuk menarik perhatian pembeli. Dia berdiri di muka kiosnya, lalu memperagakan jurus-jurus tai chi dengan indah. Kadang-kadang ditingkahi dengan akrobat. Sesekali waktu diisi dengan pembacaan puisi. Bahkan dagangan saya pun pernah kena imbasnya. Sekali waktu, dia berkoar-koar bahwa dia tidak menyukai dagangan saya. Darah saya tersirap mendengarnya. "Pedagang ini kurang ajar sekali," batin saya. Namun setelah saya menyimak ucapannya sampai selesai, maka saya justru berterimakasih kepadanya.
Dalam waktu yang singkat, kiosnya disesaki oleh pembeli. Mereka tertarik pada atraksi si anak desa ini yang cukup unik ini. Kabar pertunjukan gratis ini tersiar dengan cepat dan meluas. Orang-orang pulang membawa cerita kepada keluarga dan tetangga. Maka hari berikutnya semakin banyak orang yang datang untuk membuktikan kebenaran itu.
Banyak orang yang datang hanya untuk melihat aksi si anak desa ini. Namun hanya sedikit orang yang membeli barang dagangannya, kemudian mengkonsumsi dan mencernanya dengan baik. Sebagian orang hanya terkesima melihat atraksinya. Sebagian yang lain terkejut menyaksikan cara pemasaran yang nyleneh ini. Ada juga yang mengomel-ngomel karena tersenggol saat si pedagang ini melakukan atraksi. Sementara itu sekelompok orang hanya mengamati dari kejauhan. Tak ada reaksi dari mereka. Namun yang jelas sekelompok orang ini tidak sekadar menonton saja. Mereka menyimak dan diam-diam mencatat setiap polah si pedagang baru ini. Ketika diundang untuk datang mendekat, mereka pura-pura tidak mendengar dan mengalihkan pandangan ke tempat lain.
Cara berdagang ini tak pelak menimbulkan perbantahan di pasar ini. Ada yang berpendapat cara seperti ini tidak lazim. Ada yang beranggapan tak elok kalau pedagang banyak tingkah. Tapi ada pula yang menyukai inovasi ini, karena membuat pasar ini menjadi bergairah. Roh dari pasar adalah pusat keramaian. Ada idiom Jawa yang berujar, "pasar ilang kumandange" untuk melukiskan pasar yang menjadi sunyi karena ditinggal pergi pedagang dan pembeli. Roh pasar adalah "kegaduhan."
Sesungguhnya yang diperdebatkan itu baru sebatas cara berdagang. Dan sesungguhnya pula tidak semua pedagang di pasar ini menjajakan dagangannya dengan cara ini. Ada yang memilih menjajakan dagangan cara konvensional. Dia memajang dagangannya begitu saja sambil berharap ada pembeli yang datang. Ada pula yang menghias kiosnya supaya menarik perhatian. Dia memasang lampu kelap-kelip, mengecat tokonya dengan warna mencolok, dan memutar musik. Ada lagi yang tidak memusingkan apakah dagangannya ini akan laku atau tidak. Yang penting dia bisa menggelar dagangannya di sini.
Sementara itu ada pedagang yang lebih suka berkeliling dari kios ke kios. Dia jarang membuka kiosnya sendiri. Jenis dan jumlah dagangannya jarang sekali bertambah. Ada juga pedagang yang menjual itu-itu saja. Setiap kali membuka kios, barang yang dijualnya hanya itu-itu saja. Sesekali dia seperti menyajikan barang baru. Setelah ditelisik, ternyata hanya kemasannya yang baru. Setelah dibuka bungkusnya, ternyata isinya masih sama dengan yang dulu. Ada juga pedagang yang punya kegemaran menjelek-jelekkan kios orang lain. Anehnya, dia tidak pernah mengurus kiosnya sendiri.
Meski ada berbagai macam perilaku pedagang di pasar ini, tapi karena ada satu-dua pedagang yang menjajakan barang dengan cara yang nyleneh ini, maka kebanyakan pembelanja menganggap semua pedagang di sini memakai cara itu. Ketika pertama kali berkunjung ke pasar ini, mereka terkaget-kaget melihat tingkah beberapa pedagang yang sangat atraktif. Mereka lalu bergegas menyimpulkan bahwa semua pedagang di pasar ini memakai cara seperti ini. Bahkan ada yang ikut naik ke atas panggung untuk menantang si pedagang yang dianggapnya kurang ajar. Dia pun ikut-ikutan menggunakan jurus-jurus yang sama, meski dia sesungguhnya belum memahami esensi dari gerakan-gerakan ini.
Saya sendiri memilih strategi untuk menonjolkan sisi positif yang dimiliki oleh barang dagangan saya. Saya memolesnya dengan kemasan yang rapih, bersih dan menarik. Saya juga menyediakan dagangan yang bervariasi supaya pembeli punya banyak pilihan. Ada berbagai macam jenis dagangan yang tersedia di kios saya. Di antaranya meliputi renungan singkat, humor, tips mengajar Sekolah Minggu, teknik fotografi, artikel perlindungan konsumen, liputan perjalanan, dan catatan harian. Kadang-kadang kalau ada pedagang lain yang menjajakan dagangan dengan kandungan isi yang meragukan, maka saya menjajakan dagangan tandingan untuk menyediakan alternatif bagi pembeli. Pembeli boleh memilih barang dagangan mana yang akan dibelinya.
[Secara pribadi, saya enggan menulis tentang teologis yang njlimet. Ada dua alasan. Pertama, saya tidak memiliki kapasitas dalam hal ilmu ketuhanan. Kedua, ada topik-topik yang telah menjadi perdebatan selama berabad-abad. Sampai sekarang belum ada titik temu dan kata sepakat. Mereka yang berdebat pada masa lalu adalah orang-orang yang hebat di bidangnya. Saya menilai bahwa kesertaan saya di dalam perdebatan itu tidak akan menambah manfaat apa-apa, malah justru menambah kerumitan. Meski begitu, saya menaruh hormat pada orang-orang yang dengan tekun menuliskan dan mendiskusikannya. Ada banyak hal yang saya dapatkan dari mereka].
***
Jika kios saya sedang sepi maka saya sempatkan berkeliling ke kios lain. Ada beberapa kios yang menjadi favorit saya. Saya menyukai kios yang memajang lukisan bumi Kalimantan. Kalau sedang merasa ngantuk, biasanya saya minum kopi di sini. Kalau sedang butuh hiburan, maka saya menyaksikan pertarungan kungfu di sini. Kalau butuh teman mengobrol, biasanya saya kongkow dengan pedagang ini. Saya kadang mengintip kios ini untuk kemudian berusaha mencuri ilmunya. Pemilik kios ini memiliki dagangan yang berwarna-warni dan mampu membungkusnya dalam kemasan yang sangat menarik. Saya juga berteman dengan sesama pedagang di SS ini, tapi juga punya kios di tempat lain. Saya sering bertandang ke kios mas Cahyadi, cik Eha, kang Ebed, mas Antowi dan kios mbak Iik.
Di pasar ini, saya bersyukur bisa berkenalan dan bersahabat dengan pedagangpedagang lain sepeti: nobietea, pwijayanto,Daniel, billyoctora,erick,clara_anita, Samuel Franklyn, y-control, Raissa Eka Fedora, Ari_Thok,Penonton, KEN,Indonesia-saram, king heart,sandman,Priska,Tante Paku dan masih ada beberapa yang mungkin terluput dari ingatan saya.

Kalau pemilik kios yang ini dan ini, saya sudah lebih dulu mengenal mereka secara pribadi sebelumnya.

****
Namanya juga "pasar", maka jangan heran kalau kita menemui bermacam-macam tingkah orang. Selain pedagang, ada juga pengemis yang meminta belas kasihan. Ada juga pesolek yang datang. Tujuannya semata-mata untuk mendapat sorotan perhatian. Kalau musim hujan, muncul pula kodok kintel. Sesekali ada penyamun yang menyelinap. Kalau pedagang tidak waspada, maka dagangan bisa ditilep.
Sekali waktu, ada seorang pengunjung berpakaian putih-putih, berambut kelimis dan sepatu yang mengkilap. Saat melangkahkan kaki ke lantai pasar yang becek dan berlumpur, dia berkelit mencari tempat pijakan supaya sepatunya tidak terlimpas lumpur. Karena kurang hati-hati, dia justru menyenggol kandang ayam. Seketika itu juga ayam-ayam di dalamnya menjadi ribut sehingga menciptakan kegaduhan. Orang ini dibuat kaget sehingga kehilangan keseimbangan dan jatuh terjengkang. Bayangkanlah sendiri akibatnya.
Sambil mengibaskan lumpur di mulutnya, dia berteriak: "Hai semua, adakah pasar lain yang tidak sekumuh, sebising dan seramai pasar ini? Tahukah kalian pasar yang lebih bersih, lebih wangi, lebih sopan dan lebih rapi daripada pasar ini?!!"
Mendengar teriakan itu, para pedagang berhenti dari segala aktivitas mereka dan menoleh pada orang ini.
"Namanya pasar, pasti kumuh dan bising," sahut pedagang bertubuh gendut sambil mengayunkan pisau besar untuk memotong daging ayam.
"Kalau berbelanja di sini, bajuku bisa kotor nih," sahut orang berbaju putih yang sekarang tidak bersih itu, "Apalagi melihat pengunjung di sini yang pada jorok. Idih…amit-amit deh. Aku bisa tertular flu burung dan flu babi nih."
"Daripada mengeluh, lebih baik membuka pasar sendiri saja," sahut pedagang mie ayam yang bertubuh ceking, berkulit hitam sambil mencuci mangkuk di ember yang airnya tak pernah diganti.
"Kalau membuka pasar sendiri, biayanya terlalu besar. Bisakah pasar ini dibenahi sedikit," jawabnya. Dia menurunkan tuntutannya. "Saya masih ingin berbelanja di sini. Tapi bisakah perilaku kalian diubah sedikit, biar lebih intelek dan lebih beradab?"
Para pedagang tidak ada yang menanggapinya lagi. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tinggal orang ini yang terbengong-bengong. Lurah pasar yang melihatnya dari jendela kantor hanya tersenyum-senyum sambil menepok lalat dengan sapu lidi.
 
Catatan ini dibuat di atas kereta Argo Dwipangga dalam perjalanan ke Jakarta

Sumber gambar:

Normal 0 MicrosoftInternetExplorer4 Normal 0 MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";}

 lukisanrani.blogspot.com

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Tante Paku's picture

Kios yang komplit pak wawan

Kalo saya bosen baca sana-sini, terminal akhir saya, ya di kiosnya pak wawan. Mencari bacaan2 yang menarik karena komplit. Bahkan bacanya sering berulangkali, karena suka aja atau mempelajari ilmunya.

Selamat ulang tahun yang 200 tulisannya di Sabda Space.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Purnawan Kristanto's picture

Impromptu

 Terimakasih Tante untuk ucapan selamatnya. Kalau melihat tulisan-tulisan Tante, sesungguhnya ilmu menulis Tante sudah taraf tingkat suhu. Terutama dalam jurus menulis spontan [impromptu].

 


 www.purnawan.web.id

__________________

------------

Communicating good news in good ways

antowi's picture

Pasarnya nggak kalah sama Mall

Banyak Mall di "luar" sana.. tapi saya lebih suka mengunjungi pasar klewer ini. Bukannya "kere" tapi bisa nawar, bukan pula nggak gaul tapi biasanya di mall barang dagangannya sudah di"plastiki" jadi nggak keliatan itu barang masih bagus atau sudah kadaluwarsa. Masalah saya jarang nawar disini ataupun bukak kios itu karena saya cuma beli sesuai kebutuhan. Malah seringnya cuma jalan - jalan atau cuma nongkrong di pojok.(kotak ijo)

Salam..hormat

__________________

Semut,bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, Amsal 30:25

minmerry's picture

@Mr. Wawan...

Hahahaha... Coffee shop min juga ikutan disebutin, yey yey yey!!! Hahaha...  Min juga suka pasar ini, hehe. Rite, rite, Si anak desa, dagangannya memang special. Then,setujuuuuu ama  antowi,  min juga suka  itu lho kotak ijo yang bisa buat ajang chatting-yang kadang kadang bisa jadi sumber inspirasi membuat blog.

Min pernah membuka blog personal Mr Wawan, then, membaca blog Mr. Wawan yang personal, bikin min IRI, JEALOUS, karena pengeeeeennnnn punya personal blog segitu kreatifnyaaa....

Dan berkat Mr. Wawan, min bisa pasang gambar. Arigato.

 200???? Wow... Amazing.

 

^-^

__________________

logo min kecil

Purnawan Kristanto's picture

Nubuatanku buat Min

 Min pernah membuka blog personal Mr Wawan, then, membaca blog Mr. Wawan yang personal, bikin min IRI, JEALOUS, karena pengeeeeennnnn punya personal blog segitu kreatifnyaaa....

Min, Dengan kemudahan CMS, untuk bikin blog pribadi yang keren itu sangat mudah, murah dan cepat. Hanya dalam hitungan jam, Min bisa bikin buka blog seperti itu. Yang lebih susah adalah menjaga konsistensi mengisi blog.

Kalau Min tetap bertekun dalam menulis, saya yakin tahun ini atau pertenghan tahun depan Min bisa menghasilkan satu naskah buku yang dapat diterbitkan. Ini "nubuatan"-ku. Kalau nggak percaya, buktikan sendiri. Tulislah novel dengan gayamu. Selanjutnya tunjukkan padaku. Siapa tahu aku bisa membuka jalanmu ke penerbit buku.

 


 www.purnawan.web.id

__________________

------------

Communicating good news in good ways

joli's picture

@Minmerry.. bantu Wawan wujudkan..

Ini "nubuatan"-ku. Kalau nggak percaya, buktikan sendiri. Tulislah novel dengan gayamu. Selanjutnya tunjukkan padaku. Siapa tahu aku bisa membuka jalanmu ke penerbit buku

Minmerry.. lihat nubuatan Purnawan, sama kan? nah segera tangkap peluang ini dan bantu Wawan untuk bersukacita karena nubuatannya "bener".. segera kirim "novelmu" ke Wawan.. cepetan, hurry up.. keburu berubah pikiran loh..   bila tahun ini berhasil, bukankah itu kado Natal dan kado "hmm" paling top buat Keira dan Glass...

Daniel's picture

mau mencuri?

makasih juga sudah menyebut nama saya, walaupun saya cuma termasuk salah satu blogger tidur di sini :)

bagi yang lain, kalo pingin mencuri ilmu dari pakar yang satu ini, atau cuma sekadar ketemu muka, silakan segera mendaftar ikut kopdarnas ya!

see you there!

Purnawan Kristanto's picture

Promosi acara nih ye?

Promosi acara nih ye?

 


 www.purnawan.web.id

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Samuel Franklyn's picture

Perumpamaan yang indah

"Namanya pasar, pasti kumuh dan bising," sahut pedagang bertubuh gendut sambil mengayunkan pisau besar untuk memotong daging ayam.

Pedagang bertubuh gendut=Samuel Franklyn

Daging ayam=Kiem

Bwa ha ha ha ha.

Hebat pak Wawan ini yang namanya mengisahkan kenyataan rohani dengan perumpamaan. Ilmu tingkat tertinggi yang paling sering digunakan oleh guru kita yaitu Tuhan Yesus. Mantap. Dengan tulisan ini anda menggambarkan kenyataan rohani di Sabdaspace.org/pasar Klewer ini dengan lengkap dan tepat.

Purnawan Kristanto's picture

 Bwa ha..ha..ha saya belum

 Bwa ha..ha..ha saya belum selevel dengan Tuhan Yesus. Namun ada persamaannya: Tidak semua orang memahami makna dari perumpamaan ini.

 


 www.purnawan.web.id

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Ari_Thok's picture

Selamat Ulang Tahun SABDA Space

Wah ... ada namaku disebut :). Yup, selamat ulang tahun Sabda Space, semoga makin maju, tidak hanya isinya tetapi juga teknisnya ;). Kalo bercerita tentang pasar klewer memang bisa panjang banget, banyak kenangan yang terjadi dan terekam di benak saya. Ada banyak keterbukaan di sini dan menjadi contoh nyata yang bisa menguatkan saya disaat lemah :D. Thanks buat teman2 semua yang sudah buka kios, tetap menulis, meski saya jarang menulis di sini dan lebih sering baca dan komentar hehe. 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Purnawan Kristanto's picture

Pak Guru Ari, Tx's

Wah ... ada namaku disebut :). Yup, selamat ulang tahun Sabda Space, semoga makin maju, tidak hanya isinya tetapi juga teknisnya ;)

 Dear pak guru Arie

Aku lupa menyebut kontribusi pak Guru dalam mengajariku ilmu Drupal. Meski tidak mengajariku di pasar ini, tetapi saya mengenal pak guru di sini. Aku menunggu realisasi janji untuk mengajari modul CCK, Panels, dan View. Terimakasih


 www.purnawan.web.id

__________________

------------

Communicating good news in good ways

arie_saptaji's picture

konsistensinya itu

 

200 tulisan? hm, konsistensinya itu yg teruji & terbukti. makin kimplah2 ya, mas, lapaknya...

__________________

Sri Libe Suryapusoro's picture

@ Pak Wawan

Walaupun secara keanggotaan saya lebih tua, tetapi konsistensi Pak Wawan sangat luar biasa. Entah udah berapa banyak buku yang Pak Wawan tulis, menunjukan kehandalannya.

Thanks Pak Wawan karena tetap menghidupkan pasar ini dan memberikan kontribusi dan hawa positif di pasar ini.

GBU

__________________

Small thing,deep impact

iik j's picture

@Pak Wawan, saya belajar berdagang...

Saya sendiri memilih strategi untuk menonjolkan sisi positif yang dimiliki oleh barang dagangan saya. Saya memolesnya dengan kemasan yang rapih, bersih dan menarik. Saya juga menyediakan dagangan yang bervariasi supaya pembeli punya banyak pilihan. Ada berbagai macam jenis dagangan yang tersedia di kios saya.

Ini yang masih terus saya pelajari... pak

Saya juga mau belajar memoles dengan kemasan yang rapih, bersih dan menarik, tanpa kehilangan ' rasa khas' di dalamnya.

he he he... saya masih perlu belajar banyak dari Bapak.

 

passion for Christ, compassion for the lost

logic@faith's picture

Masih perlu belajar banyak...

kreatif, imajinatif, keren, daya khayal tingkat tinggi...itulah sekilas kesan saya membaca tulisan Pak Wawan yg ke 200 ini...hehehe

udah banyak bgt yg blum kebaca nih...kyknya masi byk yg seru2 nih...hehehe

saya masi harus belajar byk dari anda & yg lainnya...masi belum apa2...masi liat2...hehehe

salam kenal ya Mr Wawan...

Jesus Bless

__________________

"Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu"

Evylia Hardy's picture

@Mas Wawan

Aku menyukai cerita Mas Wawan tentang profesi yang dijalani, tentang kehidupan sehari-hari, tentang Kirana.

Sikap terbuka Mas Wawan sangat membantuku memahami apa yang perlu kupelajari. Bila ada alasan yang lain, untuk saat ini hanya Pak Purnomo yang tahu.

eha

__________________

eha

Rusdy's picture

Bocah Ngambek

Rusdy corat-coret dan nyampah di depan kios ketika pedagangnya tutup, ceritanya ngambek

Onekhesi Zega's picture

Selamat

200 tulisan?  Wah, pasti nambah terus, dan ini baru di blog Sabdaspace.  Senang bisa kenalan dengan Mas Pur.  Saya sudah mengunjungi webnya dan ternyata luar biasa, dan sangat memberkati.

Dalam tulisan di atas

... Sampai sekarang belum ada titik temu dan kata sepakat. Mereka yang berdebat pada masa lalu adalah orang-orang yang hebat di bidangnya. Saya menilai bahwa kesertaan saya di dalam perdebatan itu tidak akan menambah manfaat apa-apa, malah justru menambah kerumitan. Meski begitu, saya menaruh hormat pada orang-orang yang dengan tekun menuliskan dan mendiskusikannya. Ada banyak hal yang saya dapatkan dari mereka ...

Nah, poin ini yang harus diperhatikan oleh para penulis dan para pemberi komentar.  Saya seorang Penginjil dan sekaligus sebagai gembala sebuah gereja lokal merasa bangga dengan Mas Pus.  Saya baru mulai menulis dalam blog ini dan saya ingin belajar dari ketekunan bapak.

God Bless,