Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kebosanan

Raissa Eka Fedora's picture

Entah kenapa dan mengapa, ada kebosanan hidup akhir-akhir ini. Setiap hari banyak sekali yang musti mesti harus wajib kudu must be dilakukan. Busy banget........ boro-boro nyapa orang, nyapa Tuhan aja sudah tiga kali aku kelupaan.

Waktu aku jalan-jalan di pasar klewer ini, maksudnya sabdaspace, rasanya aku dateng pas jam-jam sepi. Gak ada si hai hai, gak ada si Ndut pink dennis santoso, gak ada yang laen. Sepiiiii banget. Lalu aku cuma jalan jalan jelajah dikit, ku matikan komputer lalu mengerjakan hal-hal lain yang menurutku penting sekali.

Sedikit kehilangan. Lalu aku matikan komputer dan main game lain. Sudah berjam-jam hari ini aku main game. tetapi teteeeeeeeeeeeeeep aja rasanya bosen banget. kubuka kembali sabdaspace, dan memang gak ada yang online. Lalu kembali kumatikan komputer.

kudengarkan lagu kesukaanku. seratus satu lagu rohani. Sudah tiga kali kuulang keseratus lagu..... Ada yang hilang.

 Aku sedikit berdosa kali ini. Dan aku sudah merasa menyesal telah melakukannya. Tetap saja diriku sepi sekali. Aku melihat komentar-komentar dan artikel tadi, merasa bahwa mereka senang tanpa aku.Tak apa.

Aku memutuskan untuk tidur dan lewati hari ini. Namun, dapat kupastikan, besok akan terjadi lagi. Sayup-sayup Tuhan memperdengarkan suara-Nya. "Raissa, Aku masih ada di sini. Aku menunggumu dari tadi pagi untuk mendengar sapaanmu. Kamu lupa. Aku memberikan semua untuk kamu agar kamu tidak kesepian, tapi kamu merasa Aku tidak ada. Aku ada di sebelahmu, kamu tidak peduli. Aku membelai hatimu dengan kasih, kamu acuh tak acuh. Kuberikan permainan yang kamu tahu tidak bisa dijalankan, tetapi Aku membantu kamu, tetapi kamu tidak mau tahu."

Aku sadar, aku telah meremehkan kehadiran Tuhan. Aku merasa Tuhan bukan segalanya. Aku merasa satu sahabat saja, Tuhan, bukanlah berarti ketimbang semua teman di sabdaspace. Aku lupa bahwa lebih baik ada satu Tuhan, yakni sahabatku, daripada seribu teman-teman di sabdaspace atau di sekelilingku.

"Sekalipun ayah dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku" Mazmur 27:10.

 

Kuubah menjadi versiku sendiri, "Sekalipun semua kenalan dan sahabatku melupakan kehadiranku, tapi Tuhan mencintai kedatanganku."

 

Ayat bulan September yang aku dapat dari sekolah, Yeremia 33:3 "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau, dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui."

Berpatokan dari ayat itu kubuat menurut pendapatku.

"Tuhan pasti menjawabku ketika aku berteriak karena tidak mengerti, dan Tuhan akan menjelaskan semua yang belum pernah terlintas di pikiranku dan memberitahukan bahwa Tuhan mencintaiku melalui setiap detik kehidupanku, Bahkan yang aku tidak pernah tahu."

Mungkin aku berdosa telah menggubah Alkitab, tapi percayalah, Tuhan menjelaskan kepadaku semua yang tidak kumengerti bahkan mengenai ayat Alkitab.

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

anakpatirsa's picture

Login sebagai "diri sendiri"

Setiap kali ke pasar klewer ini, aku tidak pernah login sebagai "diriku", kecuali kalau mau posting sesuatu. Banyak alasan kenapa kulakukan, tetapi salah satunya aku merasa bersalah karena hanya lewat, dan hanya memperhatikan blog-blog tertentu saja. Aku merasa bersalah kelihatan sedang online, tetapi tidak memberi komentar apa-apa. Jadi aku ingin memberi kesan aku memang tidak sempat memberi komentar. Aku ingin memberi kesan kalau datang ke pasar klewer ini hanya kadang-kandang. Tadi aku lewat ke pasar klewer yang dekat kraton. Sekarang aku ingat kalau datang ke pasar klewer, aku tidak perlu memasuki semua tempat, aku hanya jalan-jalan dan melihat-lihat. Tetapi aku datang sebagai diriku sendiri. Di pasar ini aku tidak perlu merasa bersalah jika datang hanya melihat-lihat. Tiba-tiba aku menyadari sesuatu, aku tidak perlu merasa bersalah kalau tidak bisa memperhatikan semua blog, juga tidak perlu merasa bersalah jika tidak memberi komentar. Itu adalah hakku. Dan aku juga menyadari seringkali yang kami bicarakan adalah orang-orang di 'pasar klewer' ini, karena ada beberapa orang unik di sini, dengan sifat-sifatnya yang unik, yang kelihatan dari tulisan mereka. Dan tiba-tiba aku ketakutan, apakah aku telah menjadi orang "yang hidup dalam dunia maya". Semoga tidak. Aku akan tetap ke pasar ini, datang sebagai diriku sendiri. Berusaha untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hatiku, apa yang kupikirkan, bahkan kadang-kadang mengungkapkan apa yang kualami. Aku hanya takut aku akan menjadi orang yang hidup di dunia maya.
Josua Manurung's picture

terkadang...

terkadang saya juga sempat berpikir... apakah saudara-saudari saya di sabdaspace adalah nyata atau hanya didunia maya... tapi saya menjadi terhibur setelah meyakinkan diri saya sendiri... bahwa di luar sana saya punya banyak saudara-saudari yang sehati sepikir dengan saya... yang gak sehati sepikir juga banyak.... hehehe.... tapi yang penting kita semua mau kenal TUHAN lebih dekat lagi...

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

hai hai's picture

Login Sebagai Bukan Siapa-Siapa

Akhir-akhir ini aku mulai berpikir, mungkin di antara tamu-tamu itu ada banyak orang yang sengaja menyembunyikan diri, log in sebagai bukan siapa-siapa. Untuk memahami teman-teman demikian, maka akupun lalu mencoba untuk log in sebagai bukan siapa-siapa, di YM pun aku login dengan menyembunyikan diri. Setelah membaca tulisan anakpartisa, aku baru mengerti, kenapa banyak teman-teman menyembunyikan diri atau tidak mau mendaftar sebagai pengguna.

Mereka takut dikenali, di sapa, mereka takut, bila menyapa, mereka takut diabaikan, bahkan dituduh sok akrab. Ketika di dunia maya, prilaku orang-orang persis sama seperti di dunia nyata. Tidak menyapa takut dibilang tidak ramah, bila menyapa, takut dibilang sok akrab, ketika ingin cuek, takut dibilang sombong.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Josua Manurung's picture

TUHAN tahu...

disadur dari postingan email karya NN:

Jika kau merasa bosan dan hidup terasa jenuh...

Tuhan ada di jenuhmu...

untuk menunjukkan

bahwa Hidup itu indah...

 

Ketika kau sudah melakukan segalanya

dan tidak tahu mau berbuat apa lagi...

Tuhan punya jawabannya...

 

Ketika segala sesuatu sudah sangat menghimpit

dan kau merasa tertekan...

Tuhan dapat menenangkanmu...

 

Jika kau berpikir hidupmu sedang menunggu

dan terasa sangat lama sekali...

Percayalah...

Tuhan juga sedang menunggu waktu yang tepat untukmu....

 

Ingat bahwa dimanapun kau berada

kemanapun kau menghadap...

Berkat-Nya takkan berkurang bagimu...

rambutmu sudah terhitung lengkap...

untuk semua beban hatimu...

TUHAN tahu!

 

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

Rusdy's picture

Kesalahan yang Sama

Raissa nulis:

"...aku telah meremehkan kehadiran Tuhan..."

 

Wah wah, kayaknya kita semua melakukan yang sama nih! Tiap kali ada sesuatu, entah masalah, kebosanan, kekecewaan, atau lainnya, bukannya Tuhan yang dicari pertama, malah sesuatu yang lain Cry

Waskita's picture

Namanya juga sedang jenuh,

Namanya juga sedang jenuh, seperti tadi saya juga jenuh banget. Mo ngapa-ngapain malez. Mo nge-game aja malez.

Akhirnya iseng-iseng puter mp3 pas playlist rohani, karena malez bikin playlist baru. ya yang ada saja trus langsung di play.

Dengar dikit... akhirnya mulai ikut nyanyi dikit ... trus keterusan, trus malez ilang dikit-dikit ... ilang dikit, dikit.

Malu juga sih, dapet solusinya datang ke Tuhan tapi sarananya kok lantaran iseng.

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

Ari_Thok's picture

Awal Minggu yang Menjemukan

Sama, hari Senin ini kok tambah runyam dengan kejenuhan yang melanda, rasanya capek banget. CryKalau jenuh aku biasa dengerin musik, nyanyi-nyanyi, godain or isengin teman, ngekek-ngekek lah hehe. Kadang ya gini, ngomentar aja di sabdaspace, sekalian ngramein. Tongue out
__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*