Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kekhawatiran

Andreas Priyatna's picture

Masalah kekhawatiran

Sinonim dari kata khawatir adalah cemas atau takut, sedangkan kekhawatiran dapat diartikan sebagai kecemasan atau ketakutan. Secara lebih rinci kekhawatiran dapat diuraikan sebagai alarm yang timbul di dalam diri seseorang untuk memberikan peringatan pada dirinya sendiri, bahwa ada bahaya atau masalah atau kejadian atau sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan terjadi pada dirinya. Kekhawatiran ini dapat membuat seseorang menjadi stress di dalam menghadapi hidup ini atau depresi atau yang lebih parah lagi dapat membuat seseorang menderita sakit jiwa.
 
Hidup di kota metropolitan saat ini memang sangat sulit, apa yang diinginkan sangat jauh dengan apa yang didapatkan, apa yang dimimpikan bertolak belakang dengan realita yang ada dan apa yang tidak diharapkan justru terjadi. Itulah kenyataan hidup yang ada.  Semua kejadian itu datang silih berganti dan berulang walaupun hanya beda versi dan beda waktu saja. Hal ini cenderung membuat seseorang menjadi khawatir terus menerus dalam hidupnya. Maka akan selalu timbul reka-mereka diri, kalau aku begini pasti nanti akan begitu jadinya, kalau aku begini pasti nanti akan begitu juga akhirnya, sepertinya tidak ada pilihan. Kondisi demikian sedikit demi sedikit akan mengikis iman seseorang.
 
Mengapa harus khawatir?
 
Bukankah di dalam Alkitab ada tertulis: Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah sehari. (Matius 6:34)
 
Semua masalah hidup di dunia ini adalah sulit dan dilematis. Jangan terlalu memikirkan masalah-masalah yang masih jauh dan belum terjadi. Jangan melakukan prediksi-prediksi yang belum jelas, nanti begini nanti begitu, terus nanti bagaimana?. Pikirkanlah masalah yang paling dekat yang akan dihadapi, mohon bimbingan Nya, ambil keputusan dan hadapi segala resiko yang ditimbulkan. Kesusahan hari ini cukuplah untuk hari ini. Selanjutnya serahkanlah pada Tuhan, mohon Tuhan campur tangan dalam masalah hidup ini.
 
Alkitab menyarankan: Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:7)
 
Jangankan hidup di zaman kiwari yang segalanya serba sulit dan segala-galanya penuh dilema dan mengandung resiko, di zaman Yesus pun para murid-murid Yesus sering khawatir dengan apa yang akan mereka makan dan khawatir dengan kebutuhkan pokok hidup mereka, karena mereka sudah tidak lagi mencari nafkah untuk mendapatkan uang. Yesus mengetahui hal ini dan Yesus memberitahu murid-murid Nya untuk tidak khawatir dengan apa yang akan kamu makan dan minum serta kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya, karena Allah Bapa di Surga mengetahui akan kebutuhan-kebutuhan mereka dan akan memenuhinya dengan sukacita. Dia hanya ingin agar kita memberi Dia tempat yang utama dalam hidup kita.
 
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? (Matius 6:26)
 
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang kan akami minum? Apakah yang akan kami pakai?. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
(Matius 6 : 31 – 33).
 
Jadi apabila kamu menghadapi suatu masalah dalam hidup ini, janganlah kamu khawatir dan janganlah berusaha mencari jalan keluar menurut caramu sendiri, tetapi berucaplah syukur, bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.
 
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4 : 6 – 7)
 
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau, kemanapun engkau pergi. (Yosua 1 : 9)
November 2009
 
 
ooo0ooo