Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kemiskinan dan Sedekah

Ulah's picture

Dalam sebuah sinetron reliji “Para Pencari Tuhan jilid 2” dikisahkan tentang seorang bernama “Jalal”.  Pak Jalal, begitulah biasa dipanggil oleh orang di kampungnya.  Ia seorang yang sangat kaya.  Memiliki harta yang berlimpah dan tahu bahwa banyak orang yang berharap pada bantuannya.  Suatu ketika ia ingin ber”sadaqah”, tetapi tidak ditemukan orang yang layak mendapatkan sedekahnya.  Ia bertanya pada seorang nenek apakah ada kesulitan dalam hidupnya, dikatakan tidak.  Ia bertanya kepada orang lain, apakah anaknya memerlukan biaya, orang itu berkata tidak.  Bahkan ketika ia bertanya kepada pengurus RT dan RW tentang siapa yang dikatakan miskin, pengurus mengatakan tidak ada. Mungkin para bloger telah menyaksikan sinetron ini.

Ditengah menonton sinetron tersebut ada yang berkomentar, ”Salah sendiri bertanya-tanya.  Kalau mau memberi, ya beri saja”.  Tetapi ada satu hal yang menggelitik saya yaitu ”bila orang miskin tidak ada”, betapa sulitnya orang untuk berbuat kebaikan melalui sedekah.  Saya mencoba untuk membayangkan dalam sebuah masyarakat Komunis dimana semua kehidupan diatur oleh penguasa, sehingga semua masyarakat memiliki kehidupan yang tidak jauh berbeda.  Betapa sulitnya mereka untuk bersedekah.  Memang disetiap lapisan masyarakat, dimanapun itu, pasti ada yang disebut dengan kemiskinan.  Namun, jika benar-benar kemiskinan itu tidak ada, bagaimana harus menyalurkan sedekah. Kemudian muncul pertanyaan lagi, ”Haruskah kita memelihara kemiskinan untuk sarana sedekah?”. 

Dalam diskusi dengan istri, dikatakan inilah keindahan iman kita. Kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari ”pahala” tetapi sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan.  Dengan demikian, kemiskinan harus ditiadakan, tetapi kita tetap perlu menggunakan berkat kita untuk membantu sesama dalam kesempatan pertama.

gkmin's picture

orang miskin pasti ada

paling tidak, jika kemiskinan adalah ukuran relatif, pasti ada yang lebih miskin, dan paling miskin dari sebuah komunitas, merekalah orang miskin itu, kepada merekalah sedekah itu perlu diberikan...

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

enak's picture

Yang Bener ?

Kadang saya heran, byk orang karismatik yang beranggapan, tidak ada lagi orang miskin kalo ikut YESUS. Miskin dalam arti duit ato materi. Kalo semua kaya atau semua miskin, atau semua jadi bos, semua jadi mandor. Wah... gimana jadinya dunia ini ?
andryhart's picture

Kriteria kemiskinan

Kriteria kemiskinan sukar ditentukan. Ada yang memakai angka konsumsi beras (Prof Sayogyo) ada pula yang menggunakan pendapatan per kapita. Namun, sesungguhnya miskin tidaknya seseorang tergantung orang itu sendiri. Jika seseorang sudah merasa puas dan bahagia dengan apa yang dimilikinya, dia bisa dikatakan kaya. Tetapi sebaliknya jika seseorang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, dia tetap seorang miskin. Sementara itu, kekayaan bisa sama seperti minum air laut. Semakin orang menjadi kaya, semakin haus dia. Kita juga harus memahami bahwa penghasilan yang berlimpah ke kantung kita tidak selalu secara utuh diterima oleh kantung kita. Semakin banyak didapat, semakin banyak pula kehilangan akibat pemborosan dan hal-hal lain yang tidak berguna. Keadaan ini bisa diibaratkan seperti menampung air ledeng dengan sebuah gelas. Jika pancaran airnya sangat kencang, sebagian besar air itu akan muncrat keluar dari gelas. Tetapi bila pancaran airnya sedang-sedang saja, gelas itu akan segera penuh tanpa banyak kehilangan. andryhart
__________________

andryhart

erick's picture

Sedekah

Hi hi hi, aku ga nonton sinetron. Sama sekali ga tau sinetron yang kamu sebutkan. Mengenai sedekah, aku tau banyak dan punya banyak cerita untuk dibagi mengenai hal ini. Dalam memberi kepada mereka yang memerlukan,diskusi yang kamu lakukan dengan istri benar, bahwa "Kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari ”pahala” tetapi sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan". Dan kita memiliki banyak alasan untuk beryukur.
__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

joli's picture

@Ulah .. HAppy Birthday... bersedekah?

Dear Ulah,

Infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/ penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran agama islam

Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil..

diambil dari http://www.dudung.net/artikel-islami/infak-vs-zakat-vs-sedekah.html Memberi infak dan sedekah adalah perintah agam islam

Memberi Infak dan sedekah adalah  perintah di agama islam,

Bagaimana di agama Kita? 

@Ulah said ... Dalam diskusi dengan istri, dikatakan inilah keindahan iman kita. Kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari ”pahala” tetapi sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan. 

Ya di agama kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari "pahala" tetapi sbg tanda syukur atas berkat Tuhan.. Sayang sungguh sayang ternyata di agama kita lebih banyak juga yang mencari pahala dibandingkan yang bersyukur.. so..  itulah sebabnya sedikit sekali yang ber-sedekah dan ber-infak.. (mungkin)

 Btw.. hari ini adalah hari bahagia.. hari untuk bersyukur atas berkat Tuhan.. sooo.. hari ini harusnya hari ber-sedekah..

Happy birthday mas Wib.. Gusti Yesus berkati..

 

Ulah's picture

Makasih

Terima kasih untuk ucapannya.  Juga untuk saran dan peringatannya.  Dihari bahagia layak bagi kita untuk bersyukur dan berbagi syukur dengan orang lain.  Memang benar kata "Tidak selalu yang penting itu bisa diukur dan tidak selalu yang bisa diukur itu penting".  Bersyukur adalah penting dan tidak bisa diukur.

Tuhan memberkati.