Anak SD dan HP

Submitted by tilestian on

Belum lama sih anakku sempat bilang, "Mah, kalau aku sudah SD, aku dibeliin HP ya?"
Jadi ingat dulu pas aku masih SD, aku hanya mainan kasti ... sampai sore, sampai dipanggil-panggil oleh Ibu untuk segera mandi. Kalau anakku sejak SD sudah kukasih HP, emmm ... nggak papa juga sih asal aku bisa membimbingnya dengan baik dan bertanggung jawab. Mau nggak mau memang dunianya sudah beda ... beda jauh banget dengan dunia mamaknya ... haha. Hanya, kupikir-pikir lagi, kalau aku kasih HP, buat apa juga coba, belum ada kebutuhan yang penting bagi anak SD untuk punya HP. Kalau anak SMP/SMU okelah. Pasti akan ada grup dari sekolahan, bahas PR, tugas, latihan, olahraga, dan topik-topik lainnya. Lha kalau masih SD, mau bikin grup anak-anak SD? Membayangkan apa isinya sudah mau ngakak sendiri saya ... seputaran ini kali ya:

Kacamata Positif untuk Anak dan Remaja Broken Home

Submitted by karintanojo on

“Ah dia memang anak broken home, pantas begitu perilakunya”. Demikianlah stigma yang diberikan oleh masyarakat terhadap anak/remaja yang berasal dari keluarga broken home. Keluarga broken home merupakan keluarga yang tidak utuh lagi, dalam arti keluarga mengalami perpecahan (broken).

Jesus is God, Arianism-the first heresy

Submitted by manguns on

Tulisan ini ditujukan utk pengusung dogma Jesus adalah Allah. Sebelum berdebat panjang lebar dan copas ayat, agar mempelajari schism yg pernah terjadi dua milenia lalu, tentang hal yang sama. Skisma yang berbuah banjir darah, adu cap heresy, adu excommuniacted, kerusuhan jemaat dijalan dan perepecahan gereja tubuh Kristus.

Seminar Seru, Kuliner Seru

Submitted by Purnawan Kristanto on

13432183621789221378

Perjalanan pelayanan ke Medan berubah menjadi reuni. Bagaimana tidak. Penerbangan dari Jogja ke Jakarta saya duduk bersebelahan dengan mbak Rita yang berasal dari Wonosari. Kami sama-sama berkelahiran ibukota Gunungkidul itu. Tidak hanya itu kesamaan kami. Mbak Rita adalah kakak dari adik ipar saya. Adik laki-lakinya menikah dengan adik perempuan saya. Ini adalah kejutan karena kami tidak janjian untuk duduk bersebelahan.  Dia terbang ke Jakarta dalam rangka mengikuti seminar ke Yunani.
Sesampai di Jakarta, saya dan mbak Tina, --teman seperjalanan--, menyempatkan diri untuk sarapan di bandara. Sebelumnya kami belum sempat mengisi perut karena harus sudah check in sebelum pukul 06.30 di bandara Adicupto, Yogyakarta. Kami memesan dua mangkuk soto dan dua gelas teh manis seharga Rp. 66 ribu. Cukup mahal memang. Tapi apa boleh buat, kami tidak punya waktu banyak karena harus terbang lagi ke Medan.

Subscribe to anak