Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Krisis adalah anugerah?

joli's picture

 

Recycle atau daur ulang, setiap kali mendengar daur ulang selalu teringat kata sampah... ternyata sampah kalau di kelola dengan baik di tangan orang-orang yang kreatif akan menghasilkan karya yang luar biasa..

Hari ini tadi berkunjung ke pusat  kerajinan di daerah Plered dan Tembi di Jogjakarta, untuk  melihat mock up barang-barang yang akan di pamerkan di Eropa dan USA di bulan Januari yang akan datang dengan tema Green Product Indonesia, kali ini khusus untuk product mebel dan kerajinan..  dari perusahaanku membuat mebel dari recycle wood atau kayu-kayu bekas rumah, sedangkan dari Jogja banyak yang memamerkan produk kerajinan dari serat-serat alam,  yang paling menarik perhatianku adalah product dari kertas dan majalah daur ulang  dibuat dengan sangat kreatif sehingga menghasilkan produk yang luar biasa elegan..

 

Lihat photo-photo di atas adalah stasionari alat-alat tulis dari guntingan-guntingan majalah bekas yang di rajut dengan benang, sangat colorful dan halus sekali pekerjaannya.. barang-barang yang sangat bagus yang tidak di jumpai di toko-toko buku di Indonesia, namun banyak di jumpai di toko-toko di luar negeri dengan harga yang aduhai..

Ketika melihat banyak karya indonesia yang sangat wow.. jadi kepikir kenapa ya anak-anak kita di sekolah SD, SMP tidak/belum kita ajarkan dan latih ke-kreatif-an yang seperti ini,  juga pancing ide-idenya untuk membuat rancangan design yang bagus dengan memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar kita.. dan kalau perlu kita ajarkan juga untuk me-market-kan karya mereka..

Ketika ide edukasi ini joli lontarkan kepada pemilik produksi mendapat sambuatan luar biasa.. bahkan akan di buatkan paket untuk anak-anak belajar merajut, membuat karya mereka sendiri.. wow.. nanti mereka bisa menggunakan kotak pensil buatan sendiri wow..

Dalam perjalanan pulang, di mobil....  jadi keinget juga ada banyak hal di sekitar kita yang bisa kita share-kan dengan anak-anak untuk mengenal lingkungan dan budaya juga alam sekitar.. ada Borobudur dan candi Prambanan pusat budaya dunia pada jamannya, ada museum dan kerajaan2 besar  di Jogja dan Solo, bahkan museum gunung berapi (mungkin satu-satunya) yang menceritakan terjadinya Gunung  Merapi di Ketep....  dengan pemandangan yang sungguh aduhai.. ada buanyak hal yang bisa kita ceritakan...

Banyak keinginan bahkan sangat banyak untuk di ceritakan, ada banyak hal yang bisa kita lakukan, bahkan ketika orang bilang Krisis-pun masih banyak hal yang bisa kita kerjakan.. bangkitkan semangat untuk lebih berkreasi, untuk lebih menghargai alam dan budaya, untuk lebih... dan lebih... nanti kita akan melihat banyak peluang di masa krisis sekalipun..

Ada teman yang bertanya kepadaku.. "Do you know the Chinese Characters for the English word "Crisis"?" ... (waduh nggak tahu mesti tanya suhu Hai2 nih..)  two charaters....One is DANGER, The other is OPPORTUNITY !!!!!

Krisis-pun adalah anugerah.. karena melaluinya kita menjadi kreatif dan  tahan uji..

 

hai hai's picture

@ Joli, Weiji

Nona Joli, dalam bahasa mandarin, Krisis adalah WEIJI (dibaca weichi). Wei artinya BAHAYA sementara JI artinya mesin, KESEMPATAN, rahasia.

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 membuat banyak orang kaya bangkrut, namun juga membuat banyak orang menjadi kaya. Minimal, silahkan hitung, berapa banyak suhu hongsui dan dukun yang kaya karena krisis tersebut.

Pemikiran yang bagus nona. Anak-anak Indonesia saat ini di sekolah diajarkan untuk tahu banyak hal, namun tidak diajarkan untuk mengurus dirinya sendiri dan menjalani hidup dengan benar.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

joli's picture

Tour anak-anak sekolah..

Thanks Hai-hai.. untuk WEIJI-nya

Sebenarnya di blog tersebut di atas ada photo-photo-nya namun aneh bin ajaib.. kadang muncul namun sering ilangnya.. photo stasionari dari kertas daur ulang yang aku photo kemarin dan sudah di simpan di picasa lalu di copy ke blog.. kenapa ya kok bisa aneh.. bisa menghilang dan muncul semaunya sendiri? HELP..

Rencana mau arrange tour khusus buat anak-anak sekolah ke Jogja-Solo.. (ayuk.. Clara, Josua, Priska.. ).. ajak-in anak-anak ke kota gede pusat kerajinan perak, ke Tembi pusat kerajinan dari bahan-bahan alam termasuk dari "sampah" sambil di latih cara membuatnya.. semua itu adalah trigger untuk memunculkan ide-ide lalu di buat design competition unt stasionari or apapun thema-nya supaya anak2 yang mendesign.. design yang menang akan di produksi dan di jual di sekolah2 dan di toko buku di indonesia and LN.. wah asik tuh.. 10 tahun berikutnya akan banyak menuai anak-anak indonesia yang Wow..

setelah dari Jogja dengan kerajinannya bisa diajak mampir Solo dengan budaya dan belajar mem-batik dan melihat tari-tarian yang luar biasa .. banyak performance berkelas international di adakan di STSI Solo.. seniman LN berkolaborasi dengan seniman lokal.. dll.. (banyak yang nggak tahu nih..) sangat bagus dan gratis lagi..

Lalu ke Ketep.. di Keteb ini ada museum gunung berapi yang menggambarkan terjadinya gunung Merapi.. dengan melihat ini nanti akan terbayang Lapindo masa mendatang he.. he.. jadi bisa ber"nubuat"

wis.. ada banyak lagi..

Selain mem-belajari anak-anak sebenarnya kita secara tidak langsung juga akan men-belajari para guru untuk bisa lebih "melek" dikit.. tentang Indonesia yang kaya warna dan kaya alam-nya dan kaya budaya-nya..

Btw.. tour ini juga bisa berlaku untuk ibu-ibu PKK dan ibu-ibu arisan he.. he.. dari pada ngerumpi lebih asik kalau ikut tour edukasi ini.. setelah pulang nanti bisa buat kerajinan (kertas koran dan majalah bekasnya tidak di buang or di jual kiloan lagi), berkreasi sambil nonton TV.. juga produktif dan sukur-sukur bisa menambah penghasilan.. he.. he..

 

 

 

clara_anita's picture

@bu joli: wah jadi inget nih...

Dear Bu Joli,

Membaca cerita daur ulang, saya jadi ingat kegiatan yang sempat kami adakan awal tahun ini. Temanya memang cinta lingkungan hidup, jadi kami mengkampanyekan pada anak-anak untuk memilha-milah sampah yang masih bisa didaur ulang dan yang tidak, mnyerukan untuk berhemat menggunakan tisu (he.. he.. saya termasuk yang sering melanggar ), dan yang paling seru anak-anak diminta membuat mainan dari barang bekas....

Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut kami bekerjasama dengan salahs atu LSM yang bergerak di area lingkungan hidup, dan dari pembicaraan dengan salah satu aktivis yang berasal dari negeri kangguru sana, saya baru tahu kalau mainan hasil daur ulang tersebut laku dengan harga yang bagi saya luar biasa tinggi di kalangan pemerhati lingkungan di negara asalnya...

Jadi, sebelum jalan-jalan ke tulung agung, sebaiknya anak-anak diajak jalan-jalan keliling rumah dan mencari sampah-sampah untuk didaur ulang; kreativitas terasah, lingkungan bersih, dan siapa tahu bisa menghasilkan rupiah...

Let's go green

GBU

anita

joli's picture

@Clara.. memilah sampah

Bapak teman saya mempunyai kebiasaan memilah sampah sejak jaman dahulu.. ketika menyapu halaman biasa di sebut latar.. sampah daun-daun tidak di buang di sampah, tapi bapak ini membuat galian lalu daun2 tersebuh di tanam di lubang galian dan di timbun kembali.. begitu terus.. nah ketika tanah galiannya sudah habis terpaksa kembali ke lokasi galian awal.. ternyata sampah yang tertyanam di lubang lama sudah menjadi tanah humus.. wow pelajaran indahnya siklus alam..

Nah untuk sampah sampah plastik, kaleng dia buang di tempat sampah.. tahukah anda? bapak ini selalu di sukai dan di nanti-nantikan para pemulung sampah.. karena sampah buangan sang bapak sudah terpilah.. yaitu plastik dan kaleng.. yang tidk bisa hancur oleh alam.. tetapi laku bila di jual oleh para pemulung sampah.. untuk di daur ulang lagi.. kaleng sama kaleng, plastik sama plastik.. untuk di lebur kembali menjadi kantong kresek dll..

Nah belajar dari bapak ini untuk melestarikan alam sekaligus menyukakan pemulung.. alangkah baiknya kita juga belajar memilah sampah-sampah kita..

Clara mulailah buat 2 kotak sampah di kelas.. di tulis.. recycling dan tidak.. supaya anak2 tahu dan bisa membedakan .. kasih warna kotak sampahnya yang berbeda.. merah dan ijo untuk yang green sampah..

GO GREEN..

 

Rya A. Dede's picture

pemulung

Joli,

Akhir-akhir ini saya disebut pemulung, gara-gara suka ngumpulin sampah. Prihatin dengan kondisi di sini, di mana orang suka membuang sampah seenaknya. Di halaman terdapat dua kotak sampah besar tanpa ada tulisan apa-apa, dan tidak ada bedanya. Saya pikir, itu pasti untuk sampah organik dan tidak. Ternyata... setelah sampah menumpuk di tempat yang satu, mereka membakarnya, dan barulah tempat yang satunya lagi berfungsi. Jadi dua tempat sampah dipakai bergantian gitu.

Bagusnya, untuk sampah-sampah kemasan plastik dan kaleng, mereka tidak membuangnya karena bisa dijual.

joli's picture

@Rya.. kita seprofesi

Dear Rya

Salam kenal.. Rya tinggal di Bali ya.. Pantai Brawa?

Ternyata kita seprofesi rya.. sesama pemulung.. aku juga pemulung.. spesialisasi kayu bekas.. kalau Rya apa? kaleng2.. nanti kalau ada kaleng2 bekas aku kirim ke kamu ya..

Memang sih kotak sampah dibuat dua berdampingan dengan maksud untuk membedakan dua jenis sampah (organik dan non organik).. namun maksud baik ternyata sering tidak diketahui dan salah pelaksanaannya bila tidak dikomunikasikan dengan baik..

 

Rya A. Dede's picture

@joli

Kok tau Pantai Brawa? Aku jelas tidak tinggal di pantai, hehe... cuma 2 kilometeran dari Pantai Brawa.

Aku bukan spesialis pemulung, cuma memanfaatkan apa yang ada. Adanya sisa kain dan koran bekas, ya kumanfaatkan itu untuk berbagai keperluan.