Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mematahkan pendapat orang lain

rahseto's picture

Sewaktu saya masih SD, saya adalah salah satu murid yang nyeleh, suka punya ide aneh dan ternyata guru saya tidak menyukainnya dan bahkan seblum saya mengutarakannya guru tersebut sudah mengatakan bahwa saya salah tanpa ada alasan jelas. baru sekarang saya sadar bahwa itu salah, pendapat saya dipatahkan guru saya tersebut.

saat-saat ini juga dalam kehidupan saya, saya menjumpai kejadian serupa dengan kasus berbeda. ada orang yang senang mematahkan pendapat orang lain seakan-akan idennya yang paling benar. seakan-akan hidupnya hanya masalah menang dan kalah.

saya hanya bisa melihat motifnya saja, mungkin orang itu waktu kecil suka dipatahkan idennya oleh orang yang lebih tua, atau emang orang itu belum pernah dipatahkan idennya karena kekerasan hatinya (Tuhan gemburkanlah hatinya dan tanamilah dengan kasihmu).

ke=egoisan rupanya masih jadi masalah bagi kita, tidak mau menerima pendapat orang lain dan maunnya hanya pendapatnya sajalah yang harus benar (sedikit dipaksan)

saya ajak saudara-saudara untuk berdoa dan mengasihani orang-orang berhati keras itu supay digemburkan hatinnya oleh Tuhan untuk dapat mengasihani sesama dengan mau menerima pendapat orang lain.

GBU

clara_anita's picture

Sahabatku Seto,

Teman,

Sepertinya saat ini anda sedang mengalami saat-saat sulit dengan "seseorang." (yang sepertinya saya tahu siapa)

 Kembali pada pesanku yang terdahulu.

 (Maaf kalau menggurui) Kita tidak mungkin dapat mengubah cara pandang orang lain, yang bisa kita lakukan hanyalah mengubah cara pandang kita terhadap orang itu.

So Let's see the bright side, and keep on praying. OK?

GBU

garamdunia's picture

Benar belum tentu mengasihi

Ya, marilah kita kembali ke kepada Yesus dan ajaranNya. Kalau Yesus datang ke dunia untuk sekadar menyatakan benar/salah, maka seluruh manusia sudah musnah (karena kenyataannya manusia hanya pantas untuk hukuman mati), tetapi Dia datang karena kasihNya.

Aplikasinya, marilah kita saling mengasihi, karena ini lebih penting dari benar/salah. Sama juga dengan prinsipnya dalam memberitakan 'kabar baik', berdebat dengan non-kristen siapa yang benar/salah kadang bukan masalahnya, karena:

"Kalau kita menang perdebatan itu, tetapi menjadi musuh, apa gunanya?"
Josua Manurung's picture

terkadang...

terkadang pendapat yang salah atau bertele-tele memang layak untuk dipatahkan... tergantung cara kita mematahkannya... karena ada beberapa orang yang sudah bisa menebak ke arah mana pembicaraannya dan apa big idea dari semuanya itu... sementara yang lain hanya manut-manut saja... berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa bahkan tidak mau tahu... TUHAN Memberkati.
__________________

BIG GBU!

rahseto's picture

banyak tipe manusia

Pekerjaan saya menuntut untuk berhubungan dengan orang banyak, murid yang masih kecil-kecil ataupun orang tua mereka yang kadang-kadang banyak menuntut. Belum lagi kegiatan sosial di gereja dan dikampung. walaupun berbeda latar belakang tapi mereka memiliki kharakteristik yang hampir sama. ada yang "nriman" apa-apa ikut orang laen yang penting damai , ada yang semuannya harus harus teliti tapi kadang gak masuk akal, ada yang temannya banyak karena pintar omong dan ngemong tapi pelupa, ada juga yang galak "saklek" bertangan besi tapi seorang pemimpin yang handal. kadang saya memiliki kesulitan untuk membaca dan bahkan memahami banyaknya tipe manusia, salah dikit bisa barabe, ada konflik. Didalam hati saya sadar bahwa konflik sehat dan dewasa(tidak adu jotos) adalah cara pendewasaan yang diri yang paling alamiah, tetapi lebih dalam lagi di hati saya masih ada rasa "nriman". Suatu saat saya harus menghadapi orang tua murid yang cerewetnya minta ampun, maunnya itu dan ini banyak sekali, padahal waktu itu anak-anak pada ribut dan masih banyak beban akademis yang belum selesai rasannya hati ini panas ingin damprat orang itu, tapi saya berpikir jika tidak ada yang ngalah dan berpikir lebih dingin apakah masalah akan cepat selesai. disatu sisi, sebagai guru yang melayani murid, saya kadang harus menegur keras murid-murid yang melakukan pelanggaran perjanjian kelas (ramai atau nakali temannya) Segala sesuatu ada masannya kata orang bijak, tapi prakteknya luar biasa susah bin sulit sekali untuk menempatkan diri berperilaku di waktu tertentu.
Josua Manurung's picture

salut untuk rahseto...

tidak banyak Pria yang mau jadi guru...

tidak banyak Pria yang bisa jadi guru...

tapi saya...

baru saja bertemu...

dengan seorang "guru".

 

BIG GOD BLESS YOU!!!

__________________

BIG GBU!