Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Modern Babel (Self Senstris)

tonypaulo's picture

Sesungguhnya dalam kitab Wahyu ada nubuatan tentang kejatuhan babel di akhir jaman, dan jelas kejatuhan babel itu BERBEDA dengan kejatuhan naga tua (iblis), artinya spirit Babel itu bukanlah spirit dari naga tua. 

Asal muasal spirit babel itu datang dari manusia itu sendiri, ketika manusia diciptakan dengan KEHENDAK BEBAS, kehendak bebas tersebut menjadikan manusia adalah mahluk yg memiliki PILIHAN, apakah manusia tersebut mau tunduk kepada kehendak Bapa atau mau mengikuti kehendak dirinya sendiri.

Babel adalah simbol perlawanan manusia kepada kehendak Allah Bapa, pada kejadian 1:28 jelas maksud Tuhan adalah manusia memenuhi bumi

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

sementara manusia memiliki keinginan sendiri (Kej 11:24)

Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.

Destiny manusia dari Tuhan tidaklah membangun sebuah kota dengan menara yg puncaknya sampai ke langit, destiny manusia lebih dari itu yaitu menaklukan dan memerintah di bumi ini

Tentu dari perspektif manusia, membangun sebuah kota adalah baik bagi mereka, supaya mereka tetap bersatu, namun mereka tidak bertanya terlebih dahulu kepada diri mereka apa mandat yg diberikan oleh Tuhan untuk mereka kerjakan? atau bertanya serta meminta konfirmasi kepada Tuhan mengenai pembangunan sebuah kota. Jelas semangat yg mereka bangun adalah SELF SENTRIS, dengan argumen untuk kebaikan manusia itu sendiri

Manusia lupa, bahwa sejatinya manusia tidak pernah tahu apa yg baik dan BENAR bagi dirinya sendiri,  karena itulah melibatkan Tuhan dalam segala perkara adalah suatu keharusan bagi manusia, tanpa Tuhan sia-sialah rumah yg dibangun, tanpa Tuhan sia-sialah jerih payah siang dan malam

Kemudian semangat Babel sudah memodernisasi dirinya sendiri, dengan kemasan yang menarik dan bahkan terlihat sesuai dengan iman kristiani, yang celakanya banyak orang2 kristen itu sendiri tidak sadar perangkap2 dari new babel ini. Tidak jarang pula bahkan orang yg mengaku Kristen justru menjadi pakar atau mempraktekan spirit babel ini sebagai mata pencahariannya.

New babel yang sedang tren saat ini adalah NLP (Neuro Linguistik Program), sebuah pendekatan pseudo sciene yang mencoba merubah seseorang dengan mengakses alam bawah sadarnya dan memanipulasi emosi kejiwaan seseorang

Ketidaksesuaian new babel tersebut dengan kesejatian Firman adalah, manusia bukan terdiri dari jiwa dan tubuh saja, namun terdiri dari tubuh, jiwa dan ROH, ketika manusia menekankan pada hal-hal yg jiwani, maka roh manusia tersebut akan terkondisikan sesuai dengan stimulus dari kejiwaan tersebut, dimana praktek ini juga pernah dilakukan oleh suatu denominasi gereja seperti INNER HEALING.

Para motivatorpun sekarang berlomba2 untuk mengunakan pendekatan ini, dan celakanya beberapa gereja pun sudah bergaya seperti itu, menstimulasi kejiwaan seseorang kemudian mengakses alam bahwa sadar dengan pesan-pesan yang sejatinya bukan merupakan intensi dari Tuhan

Daud pernah dalam suatu situasi yang justru ia memaksa JIWANYA untuk memuji Tuhan, karna Daud sadar bahwa jika ia digerakan oleh jiwa dan bukan rohnya, maka segala sesuatu yg sudah menjadi destiny ilahinya tidak akan terlaksana. Jiwa cenderung bersifat self sentris, instictly, pleasure seek dan self rightouesness, sedang Roh memiliki kecenderungan self sacrifice, compasion, truth seeker dan divine nature, jika yang diakses jiwa maka anda akan menjadikan firman sebagai PEMBENARAN yang akan memadamkan roh anda, namun jika yang diakses roh maka anda akan menjadikan firman sebagai KEBENARAN untuk MENGKOREKSI jiwa anda

Pesan2 Succes is my right, demonstrasi berjalan di bara api dan pecahan kaca, praktek hypnosis untuk mencuci memori buruk, adalah manifestasi nyata dari jenis2 NLP yg marak berkembang, bagi saya  NLP mirip okultisme, namun dimensinya bukan spiritisme. NLP bisa menyediakan argumen pseudo-sciencenya agar bisa menimbulkan kesan scientific, padahal sampai kapanpun NLP hanyalah eksperimen yg secara empirik bersifat relatif

Selain penghulu2 udara, manusia juga menghadapi musuh dari dalam dirinya sendiri, spirit babel masih merajai hampir setiap aspek kehidupan dimana, anak2 Tuhanpun masih kurang kreatif dalam mengembangkan suatu pola sebagai anti thesis dari NLP, bila NLP saat ini sedang marak di market-place, tentu anda sebagai seseorang yg mungkin akan menghadapinya memerlukan pembekalan mengenai bagaimana harus bersikap secara asertif. Mungkin anda kelak akan ikut pelatihan NLP karna diutus oleh kantor dan anda tidak bisa menolak, ketika dalam pelatihan tersebut andapun bebas untuk bersikap secara santun untuk menolak metode hypnoterapi dengan menyatakan ini tidak sesuai dengan iman saya, walaupun mungkin trainer tsb akan memanipulasi anda dengan argumen, yah sudah anda pikirkan saja bagaimana Tuhan mati bagi anda dsb, tapi tetap praktek hyppnosis atau hypnotherapy jauh sangat dengan nilai-nilai kebenaran