Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Nggak Usah Banyak Tanya

Andreas Priyatna's picture

Suatu hari pada jam istirahat siang, kami berempat teman sekantor mampir ke cafe milik perusahaan yang kebetulan berada di area perkantoran kami. Di cafe itu suasana begitu nyaman, ada sofa yang empuk, ruangan yang sejuk, view taman yang asri dan juga dilengkapi TV LED layar lebar.


Singkat cerita kami nonton film action tentang penculikan, diceritakan ada seorang wanita yang diculik dan dibawa ke area perumahan. Anehnya dua teman si wanita yang diculik tersebut  dengan cepat bisa menemukan rumah dimana temannya disandera. Ada salah seorang teman kami, sebut saja Jack yaa..., dia bertanya, “Koq..., cepet banget dia nemuin rumah itu yaah...?”. Teman saya yang satu bilang, “Jack..., yaa memang harus cepet..., kalo nggak cepet..., film nya bisa lebih dari satu jam”. Geerrrrr..., kami tertawa semuanya.

Setelah itu, kedua wanita itu mencoba masuk ke dalam rumah, namun di depan pintu ada dua laki-laki yang menjaga, kemudian serempak dengan hanya sekali pukul, kedua laki-laki penjaga itu dapat dilumpuhkan. Kembali si Jack bertanya, Koq..., gampang banget..., masa dengan sekali pukul aja..., laki-laki itu pingsan...?”. Teman saya yang tadi bilang lagi, Jack..., Jack..., kalo nggak sekali pukul pingsan..., berantemnya jadi lama..., entar filmnya jadi lebih dari satu jam”. Geerrrrrrrrrrrr..., kami tertawa lebih seru dari yang tadi.

Setelah itu, kedua wanita itu kembali menghadapi beberapa laki-laki komplotan penculik dan kali ini jumlahnya lebih banyak, namun kedua wanita itu kembali dapat mengalahkannya dan komplotan penculik tersebut diikat semuanya, dan akhirnya wanita yang diculik itu dapat dibebaskan. Kembali si Jack bertanya, “Koq..., nggak manggil polisi sih...?”. Teman saya yang tadi bilang lagi, “Aduuh..., Jack..., Jack..., gimana sih luh..., manggil polisi itu..., laaammma..., kagak bakal datang dalam waktu sepuluh menit..., film ini kan harus selesai dalam waktu satu jam..., nggak keburu kalo harus manggil polisi...!”. Geerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr..., kami tertawa lebih seru lagi sampai terbatuk batuk. Teman saya itu kembali menambahkan, “Semuanya itu tergantung sutradara..., luh penonton diem aja..., nggak usah banyak tanya..., pemainnya aja nurut-nurut aja koq...”.

“Nggak usah banyak tanya...”, oh..., kata-kata itu..., begitu mengena..., saya jadi teringat sama Tuhan. Di dalam kehidupan ini..., kita juga terlalu banyak tanya..., mengapa begini..., mengapa begitu..., mengapa saya harus mengalami ini..., harus mengalami itu...,mengapa ini semuanya harus terjadi..., mengapa dan mengapa..., masih banyak mengapa mengapa yang lainnya.

Iya..., mengapa kita semua masih bertanya mengapa yaa..., kan semuanya tergantung sutradara..., kan semuanya tergantung Tuhan..., mau begini keq...,   mau begitu keq..., terserah sutradara..., terserah Tuhan..., kita sebagai pemainnya harus menurut..., mengikuti perintah dan arahan yang diberikan. Pemain nggak perlu kuatir..., nggak usah banyak tanya..., peran apa yang harus dilakukan..., nggak usah kuatir....nanti jadinya seperti apa. Tuhan sudah berfirman: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”(Filipi 4:6).

So..., just make up your mind and do it.

Nggak usah banyak tanya....

Jakarta 11 September 2014

 

Purnomo's picture

Pak Andreas Priyatna

saya senang renungan ini.
Saya menunggu tulisan Bpk berikutnya.
Salam.

jesusfreaks's picture

ikutan pak pur

Saya ikut merenung selama sutradaranya DIA.

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-