Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Resign?

mujizat's picture

Seorang kristen, namanya Kang Harto, sudah 2 tahun melayani sebagai fulltimer,secara mendadak timbul niatan untuk mundur, rupa-rupanya gesekan dengan teman pengerja membuatnya tidak tahan lagi.

Lalu dia tertidur pulas dan bermimpi: Seorang lelaki berjilbab menemuinya, dan mereka ngobrol:

Lelaki berjilbab   : " Harto, benarkah kamu mau undur dari pelayanan?"

Kang Harto           : " Ya, Tuan"

Lelaki berjilbab    : " Cobalah kamu renungkan, Harto !!  Ketika Aku berpuasa 40 hari 40 malam, apakah Aku menyerah?  Ketika Aku selalu lakukan kebaikan, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan-setan, tetapi para Rahib Yahudi selalu mencari-cari kesalahan-Ku, apakah Aku menyerah?"

Kang Harto            : " Tidak, Tuan,..."

Lelaki berjilbab     : " Aku berdoa di Getsemani, Aku membayangkan derita yang harus Aku alami, waktu itu Aku meminta kepada Allah agar cawan penderitaan itu dijauhkan dari pada-Ku, dan Allah bungkam seribu bahasa, apakah Aku menyerah?"

Kang Harto             : " Tidak, Tuan,..."

Lelaki berjilbab      : "Ketika Aku diludahi di muka-Ku, bahkan di mata-Ku, ketika telinga-Ku di jewer-jewer buat mainan, ketika mata-Ku dicolok-colok, ketika seseorang kentut di dekat hidung-Ku dengan maksud menghina-Ku, untuk merendahkan harga diri-Ku,  apakah Aku marah dan menyerah?"

Kang Harto             : " Tidak, Tuan,..."

Lelaki berjilbab      : " Ketika kepala-Ku dan separuh badan-Ku dari perut ke atas dimasukkan ke karung Goni, lalu mereka memukuli wajah-Ku sambil berteriak : Hayo tebak, siapa yang memukuli kamu, hai anak tukang kayu?... Apakah Aku menyerah ?"

Kang Harto              : " Tidak, Tuan,..."

Lelaki berjilbab       : " Ketika Aku memikul kayu salib yang begitu berat, setelah semalam-malaman begadang dan diinterogasi, lalu Aku terjatuh dan hidung-Ku berdarah-darah, apakah Aku menyerah ? "

Kang Harto               : " Tidak, Tuan,... "

Lelaki berjilbab        : "Syukurlah kalau kamu mulai paham. Bahwa Aku tidak menyerah, bahkan ketika Bapa-Ku mendiamkan Aku dalam derita, bahkan meninggalkan Daku, namun Aku menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Bapa-Ku, walau itu sesuatu yang sangat sangat berat. Tetapi kasih-Ku kepada-Mu dan kepada species macam kamulah yang mendorong-Ku menjalani Baptisan Api-Ku dengan rela.

Aku mengikis setiap benih kesombongan dalam diri hamba-hamba-Ku dengan menggesekkannya dengan orang yang lebih sombong dari dia, sampai benih keangkuhan itu menjadi sirna. Sama seperti pedang, diasah dengan menggesekkannya dengan batu asah yang lebih keras dari mata pedang"

Kang Harto                : " Ya, Tuan, hamba paham. "

Lelaki berjilbab        : " Apapun yang sedang terjadi pada dirimu, Aku selalu melihatnya, sebab kamu adalah hamba-Ku,... Jadi, masihkah kamu ingin mundur dari pelayanan? "

Kang Harto               : " Tidak Tuan, hamba-Mu minta ampun ".

Kang Harto terbangun dari mimpinya, ... eh, rupa-rupanya dalam mimpi-pun bisa menangis. Semangat baru sudah bangkit.

"Baik, Tuhan Yesus, ini hamba-Mu, ini pelayan-Mu. Baptisan api, siapa takut? Ada Yesus di sisiku! " teriaknya dalam hati.

 

 

__________________

 Tani Desa

coldwind's picture

Jangan lelah

Seperti lagu,

Jangan lelah bekerja di ladangnya TUHAN
ROH KUDUS yang memberi kekuatan
yang mengajar dan menopang...