Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kuman di seberang lautan VS balok di pelupuk mata - dukacita Muji

mujizat's picture

Shalom,

Gatal, melihat judul sebuah blog. Lama ditahan-tahan, akhirnya Muji nge-garuk-garuk juga disertai permohonan maklum. Mudah2an tidak mengganggu ke-khidmadt an acara, mengingat blog itu akan dilombakan.

Mengadopsi _A.V.R_ , saya tulis ini lantaran ada yang melontarkan pertanyaan atau mungkin pernyataan:

" Kalau ada Injil Sepenuh yang lakukan penginjilan kepada gereja2 yang sudah ada (mungkin Injilnya dianggap tidak penuh) - apakah berarti orang2 yang berjemaat di gereja yang ( injilnya tidak penuh), mereka tidak selamat? " 

Jika pelontar pertanyaan adalah seorang Protestan atau seorang Reformed sejati, mungkin ada baiknya kita sama-sama berusaha memahami perasaan jemaat Katolik ketika mereka mendengar sejarah Reformasi Gereja.

Sangat mungkin kelompok Katolik mempunyai pertanyaan yang sama:

"Dengan adanya gerakan Reformasi Gereja (baca = Protestan) , apakah itu berarti semua warga Katolik tidak selamat?"

Muji sebenarnya sudah mempunyai jawaban, tetapi guna menghormati mas Rogermixtin, belum perlu Muji ungkapin, nanti diskusi di Kopdar ngak ramai.

Ha ha haaa,...

Ini saja yang Muji ingat dari Sabda Yesus:

Lukas 6:41  Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

http://gkbigombong.wordpress.com

__________________

 Tani Desa

rogermixtin09's picture

MENGGEMPUR

Salam bang muji

Wah maaf sudah membuat bang Muji kelewat gatal sampai ngga bisa ditahan. ha ha ha.

Bicara soal sejarah reformasi dan gerakan Asuza street,kayaknya terlalu jauh bedanya bang Muji.Tidak bisa dijadikan tolok ukur.

Pada saat reformasi, ada sesuatu hal mendesak yang harus dirubah meskipun itu membawa resiko kehilangan nyawa sekalipun. Sementara pada saat gerakan Asuza street , wah jauh beda lah bang Muji.

Maaf bang Muji,berbicara soal sejarah masa lalu,pahit manisnya tentu harus kita terima. Bukan begitu bang Muji ?

Sekali lagi ini hanya soal menilai sejarah :

Saya hanya tidak tahan (mungkin sama seperti bang Muji tidak tahan ketika membaca judul saya ) dengan kalimat MENGGEMPUR dalam sebuah tulisan sejarah sebuah denominasi.

mengapa tidak menggempur Madura atau Aceh malah menggempur Ambon, Minahasa dan daerah-daerah yang sudah mengenal Injil. Apakah sudah menyerah ketika gagal menggempur Bali, sehingga akhirnya berita sukacita itu diberitakan lagi pada orang yang sudah mendengar dan menerimanya ?

Jadi ingat kata Paulus lagi :

 2 Korintus 10:13-16

13 Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga.

14 Sebab dalam memberitakan Injil Kristus kami telah sampai kepada kamu, sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu.

15 Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.

16 Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.

Salam

 

Oh iya bang Muji,syarat ke kopdar itu harus banyak jempolnya.

 

 

 

mujizat's picture

@Roger, setali tiga uang

Shalom,

Muji mencoba membayangkan perasaan "gembala2" yang dirampasi "domba2nya,"  yang juga sekaligus tertohok juga hatinya, uups,... saya tahan dulu koment saya soal itu, biar topik Anda tetap ramai.

Reformasi bertingkat, saya rasa,...

Dari Katolik digempur Protestan,...

Protestan DIGEMPUR lagi oleh Reformed Injili (Stephen Tong? )

Pokoknya pakai yang Reformed-reformed gitu lah,...

Mungkin masih ada lagi,...

Reformed Injili DIGEMPUR lagi sama Kharismatik,...

Lalu Kharismatik DIGEMPUR lagi sama yang lebih kharismatik,....

Yha mirip-mirip rantai makanan gitu Bro,...

Satu hal yang Boss Roger perlu cermati:

GKJ tidak mungkin MENGGEMPUR sesama GKJ (contoh saja)

atau Reformed Injili juga tak mungkin GEMPUR Reformed Injili, bukankah ini namanya apa?  (Hi hii, kasih nama sendiri,...)

Ngak beda kok Boss,...

Katolik --> Protestan --> Reformed Injili --> Kharismatik --> dst

Kali setelah Kopdar, jika hasil diskusi DARAT kurang menarik, kita lanjutkan soal Dukacita Paulus.

Tentang Lomba, Muji tahu dikit2 peraturannya koq,... dan Muji tahu diri lah,...

Selamat melayani.

http://gkbigombong.wordpress.com

__________________

 Tani Desa

rogermixtin09's picture

Domba

Muji mencoba membayangkan perasaan "gembala2" yang dirampasi "domba2nya,"  yang juga sekaligus tertohok juga hatinya, uups,... 

Ha ha ha,,,saya setuju dengan ungkapan anda diatas.saya kira itu ungkapan yang jauh lebih tepat daripada "mengabarkan Injil".

salam

king heart's picture

Bang Muji sedang kalap, bung Roger!

Bung Roger selamat buat anda atas anugerah Calvin buat anda sekeluarga.

Ha ha ha, bung MUji lagi ketempelan Roh Ngawur, pakai gempur gempuran segala tapi tidak akurat babar blas hanya pokoknya menumpahkan semua kekesalan di hati. Peduli itu salah yang penting ngomong dulu. Hai hai sampai sampai menyarankan dia berobat dulu ha ha ha ha, baru kali ini si gondrong sesat tak mampu bicara banyak

Usul saya bung Roger tengking dari sana saya dari sini yang mau ikutan boleh menengking dari tempat masing masing, supaya Roh Ngawur cepat berlalu. Roh nGawur itu bahkan mulai melukai mukanya sendiri dengan "batu" ha ha ha

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

rogermixtin09's picture

Terima kasih King heart

King Heart,terima kasih ucapanya.

Kata suhu gondrong ngga boleh sembarang tengking,ha ha ha ha

Salam

mujizat's picture

KingHeart,... haiyaaaaa!!

KH:

Ha ha ha, bung MUji lagi ketempelan Roh Ngawur, pakai gempur gempuran segala tapi tidak akurat babar blas hanya pokoknya menumpahkan semua kekesalan di hati. Peduli itu salah yang penting ngomong dulu. Hai hai sampai sampai menyarankan dia berobat dulu ha ha ha ha, baru kali ini si gondrong sesat tak mampu bicara banyak

Muji:

Haiyaaa,...

Sampeyan berani "ngarani" Juragan Gondrong sebagai sesat ?

Jangan ketularan ngawur Gan !

Ha haa,...

Salam buat "Kerbau" dan "Sapi" mu.

__________________

 Tani Desa

minie's picture

@Muji, MENGGEMPUR Kiem Nabi Palsu Kharismatik Tabernakel

Mujizat:

Jika pelontar pertanyaan adalah seorang Protestan atau seorang Reformed sejati, mungkin ada baiknya kita sama-sama berusaha memahami perasaan jemaat Katolik ketika mereka mendengar sejarah Reformasi Gereja.

Sangat mungkin kelompok Katolik mempunyai pertanyaan yang sama:

"Dengan adanya gerakan Reformasi Gereja (baca = Protestan) , apakah itu berarti semua warga Katolik tidak selamat?"

Minie:

Pertanyaan anda diatas sangat tolol jika dilihat dari umur dan profesi anda sebagai guru. Jangankan semua warga katolik, Paus dan Uskup yang melakukan pembersihan etnis diberbagai belahan dunia pun kita TIDAK MUNGKIN TAHU apakah mereka selamat atau tidak, apalagi SEMUA yang beragama Khatolik!

Atau barangkali Muji TAHU PERSIS apakah mereka selamat atau tidak?

 

Mujizat:

Satu hal yang Boss Roger perlu cermati:

GKJ tidak mungkin MENGGEMPUR sesama GKJ (contoh saja)

Minie:

Saya kurang pasti dengan yang anda maksud MENGGEMPUR diatas, apakah sama dengan mengkritik?

Dapatkah yang saya (Kharismatik) lakukan selama ini kepada Kiem si Nabi Palsu Kharismatik Tabernakel terhitung sebagai tindakan menggempur?

 

Mujizat:

atau Reformed Injili juga tak mungkin GEMPUR Reformed Injili, bukankah ini namanya apa?  (Hi hii, kasih nama sendiri,...)

Minie:

Otokritik?

Apapun alirannya, Tuhan Yesus tidak melarang kita untuk memberitahukan kekeliruan (apalagi kesesatan) berdasar kebenaran Alkitab, bukan berdasar aliran dan golongan.

mujizat's picture

@minnie, Muji musti jawab apa?

Shalom,

Kali ini Muji ngak paham bahwa kamu ngak paham dengan contents tulisan Muji.

Coba dibaca baik-baik paragraf demi paragraf , baru ngasi koment yang agak menantang. Ok ?

Salam, 

__________________

 Tani Desa

mujizat's picture

Minnie, baiklah,...

@Minnie,

Beberapa pertanyaan Anda di bawah ini kekanak-kanakan atau menunjukkan Minnie kurang memahami isi blog Muji, itulah sebabnya tidak/belum Muji jawab. Namun untuk menjawab rasa penasaran Minnie, maka dengan ini Muji coba jawab.

Mujizat:

Jika pelontar pertanyaan adalah seorang Protestan atau seorang Reformed sejati, mungkin ada baiknya kita sama-sama berusaha memahami perasaan jemaat Katolik ketika mereka mendengar sejarah Reformasi Gereja.

Sangat mungkin kelompok Katolik mempunyai pertanyaan yang sama:

"Dengan adanya gerakan Reformasi Gereja (baca = Protestan) , apakah itu berarti semua warga Katolik tidak selamat?"

Minie:

Pertanyaan anda diatas sangat tolol jika dilihat dari umur dan profesi anda sebagai guru. Jangankan semua warga katolik, Paus dan Uskup yang melakukan pembersihan etnis diberbagai belahan dunia pun kita TIDAK MUNGKIN TAHU apakah mereka selamat atau tidak, apalagi SEMUA yang beragama Khatolik!

Atau barangkali Muji TAHU PERSIS apakah mereka selamat atau tidak?

Muji:

Dear Minnie,

Kecenderungan kaum reformed untuk melakukan reformasi dipicu oleh sebuah keyakinan bahwa apa yang dia lihat sebagai tidak benar, tidak tepat atau ada penyimpangan. Martin Luther, misalnya, tentulah beliau meyakini adanya praktek2 penyimpangan dalam ajaran Katolik (saat itu) yang cukup jauh dari kebenaran Firman yang terbaca pada Alkitab kanon aslinya.

Kaum reformed berkeyakinan, dengan kondisi penyimpangan itu, maka gereja Tuhan sedang berjalan menuju kesesatan, yang pada akhirnya dapat mencelakai jemaat. Jadi Martin Luther melihat bahwa "infra struktur" kekristenan sedang rusak berat oleh penyimpangan2 itu, seperti jalan menuju surga yang dibelokkan. Minnie tahu makna "jalan yang berbelok" khan?  Dan bisa lihat bahayanya khan?

Nah, kalau arah jalan saja sudah salah, maka bagaimana orang yang meluncur di atasnya bisa sampai ke tujuan?

Nah,...

Sudah paham belum?

Mujizat:

Satu hal yang Boss Roger perlu cermati:

GKJ tidak mungkin MENGGEMPUR sesama GKJ (contoh saja)

Minie:

Saya kurang pasti dengan yang anda maksud MENGGEMPUR diatas, apakah sama dengan mengkritik?

Dapatkah yang saya (Kharismatik) lakukan selama ini kepada Kiem si Nabi Palsu Kharismatik Tabernakel terhitung sebagai tindakan menggempur?

Muji:

Maksud "menggempur" adalah menginjili.

Mujizat:

atau Reformed Injili juga tak mungkin GEMPUR Reformed Injili, bukankah ini namanya apa?  (Hi hii, kasih nama sendiri,...)

Minie:

Otokritik?

Apapun alirannya, Tuhan Yesus tidak melarang kita untuk memberitahukan kekeliruan (apalagi kesesatan) berdasar kebenaran Alkitab, bukan berdasar aliran dan golongan.

 

Muji:

Ya,... begitulah Minnie,

Jika suatu aliran meyakini sebagai benar, memang tidaklah perlu harus "murka" jika diserang oleh kritik-kritik. Justru akan kelihatan siapa yang sejatinya benar, dan siapa-siapa yang kebenarannya baru relatif.

Bagi Muji, lebih baik "berdarah-darah" selagi "di bumi" dari pada nantinya ditolak Tuhan lantaran kekeh jumekeh ketika diperingatin.

Salam,

__________________

 Tani Desa