Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Penerimaan Yesus (Acceptance Of Christ)

maruli.s's picture

PENERIMAAN YESUS ACCEPTANCE OF CHRIST Didalam pengertian tentang Penerimaan Yesus (Acceptance Of Christ) mungkin kita telah banyak mengerti dan mempelajarinya tetapi disini saya mencoba memberikan pandangan yang saya peroleh dari Himat dan pengertian yang saya dapat. Kiranya Tuhan kita Yesus yang patut kita Tinggikan dan kita Sembah. Didalam Penerimaan Yesus ada 3 (tga) tingkatan ya itu : 1. Penerimaan Yesus secara Tubuh 2. Penerimaan Yesus secara Jiwa 3. Penerimaan Yesus secara Roh 1. Penerimaan Yesus secara Tubuh. Penerimanan Yesus tipe ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut : 1. Beridentitas Kristen tetapi jarang bahkan tidak pernah melaksanakan ibadah Kristen (Kristen K.T.P). 2. Hidup didalam Dosa dan hidup dalam kebenaran manusia dan dunia belaka 3. Menjadi Kristen disebabkan dari segi faktor keturunan, pernikahan dan suku dan lainnya. “Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan didalamnya tidak ada kebenaran” (I Yohanes 2:4). Contoh : Seorang Presiden yang berkedudukan penting disebuah Negara, pasti dikenal oleh banyak orang, tetpi belum tentu orang-orang mengetahui latar belakang kehidupan pribadinya, rencananya, pikirannya, kehendaknya dan sifat-sifatnya. Seseorang menerima Yesus hanya secara tubuh dalam pengenalannya akan Tuhan, bagaikan mengenal seseorang Presiden salah satu Negara seperti didalam contoh dan melalui khotbah, cerita, dan Alkitab namun bukan secara pribadi 2. Penerimaan Yesus secara Jiwa. Jiwa terbagi dalam 3 (tiga) bagian (psikologi) : 1. Akal (iltelegenci) 2. Perasaan (emotion) 3. Kehendak (will). Berdasarkan ke 3 (tiga) bagian ini dan definisinya, maka Penerimaan Yesus yaitu : - Penerimaan Yesus taraf Akal - Penerimaan Yesus taraf Perasaan - Penerimaan Yesus taraf Kehendak Penerimaan Yesus taraf Akal. Penerimaan Yesus dalam taraf ini lebih berdasarkan pada usaha manusia untuk mengenal Tuhan dengan mempergunakan kemampuan akalnya sendiri. Sebagian bentuk usaha semacam ini ialah dengan cara mendengarkan khotbah-khotbah, berdiskusi, membaca dan mempelajari Alkitab, buku-buku Rohani, menghadiri kebaktian, berdoa dll. Dalam taraf ini seseorang mulai berusaha memperhatikan dan mengaktifkan diri dalam hal-hal Rohani. Sayangnya hal ini baru sebatas pengetahuan belaka tampa memiliki arti yang benar untuk merubah hidupnya, sehingga walaupun aktif beribadah tapi tidak mengalami perubahan hidup dari dosa. “Bangsa ini memuliakan aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia” (Matius 15:8-9). Penerimaan Yesus taraf Perasaan. Penerimaan taraf ini setingkat lebih baik dari pada taraf akal. Disini sese orang mulai menyesali dosa-dosanya dan rasa bersalahnya mulai muncul setiap kali berbuat dosa, tahap kesadaranya tentang kebenaran sudah tampak. Namun sering kali tidak dibarengi dengan usaha untuk mengubah yang salah itu. “Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawanafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Efesus 4:19) Contoh : Didalam suatu kebaktian kebangunan Rohani (KKR) Roh Kudus menjamah sese orang yang hadir , mereka menangis dan menyesali akan dosa-dosanya yang selama ini diperbuatnya. Namun setelah selesai Kebaktian ternyata orang ini masih tetap terpaku dalam hidup masa lalunya. Penerimaan Yesus taraf Kehendak Penerimaan taraf ini adalah titik klimax dan menerima Yesus secara jiwa itu, dimana dengan akal dia mempercayai Tuhan, dengan perasaan dia menyesali dosanya, dan dengan kehendak dia mulai bertekad untuk mengikuti dengan sungguh-sungguh. Penerimaan taraf ini juga kita kenal dengan istilah “Menerima Yesus secara Pribadi”. Sedangkan kesulitan yang dialami oleh orang-orang didalam taraf ini ialah masih adanya suatu kekuatan lain yang menghalangi mereka sehingga usah-usaha untuk berbuat baik, terpuji, dan berkenan cenderung berakhir pada kekecewaan belaka karena semakin mereka berusaha untuk mengubah diri menjadi Rohani, maka semakin mereka ditekan oleh kekuatan lain dank arena sulit untuk mengatasi lama kelamaan menimbulkan frustasi Iman, sehingga akan sangat menyulitkan untuk pertumbuhan Rohaninya. “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melaikan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam didalam aku” (Roma 7:19-20) Contoh : Seseorang selama 4 (empat) bulan begitu aktif didalam ibadah kebaktian, dia berusaha untuk memperbaiki dirinya sebaik mungkin, dia berusaha keras untuk mencoba dengan sungguh-sungguh untuk menjadi orang yang nampak Rohani. Akan tetapi bulan-bulan selanjutnya mulailah tampak semangat yang mengendor sehingga, akhirnya dia mengalah dan kebali kedalam dosa dengan segala tekananya dan kembali kepada kehidupan yang lama 3. Penerimaan Yesus secara ROH Didalam Alam semesta ini ada terdapat 3 (tiga) jenis Roh : 1. Roh Allah (Tuhan) 2. Roh iblis (setan) 3. Roh Manusia ( Roma 8:14 ; Wahyu 16:14a ; Roma 8:16 ) Para Malaikat Terang atau makluk Sorgawi adalah termasuk didalam katagori jenis roh dalam ruang lingkup Roh Allah (Tuhan). Sedangkan roh jahat atau setan-setan , termasuk didalam kategori jenis roh iblis. Sewaktu manusia dilahirkan didalam dunia, maka roh manusia itu langsunG ditempati oleh roh iblis. Hal ini disebabkan oleh jalur keturunan dosa Adam sebagai moyang manusia pertama. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk kedalam dunia oleh satu orang , dan oleh dosa itu juga maut , demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Roma 5:12) , (Efesus 2:1-2) Sebagai kejatuhan Adam kedalam dosa, maka iblis sisumber dosa tersebut menganggap memperoleh hal untuk bertahta didalam roh manusia. Hal inilah titik pangkal penyebab banyak orang Kristen kecewa dan gagal didalam usahanya untuk mengubah hidup dan melakukan kehendak Allah (Tuhan). Masalah Rohani atau Iman adalah masalah Roh (perlu kita ketahui bahwa rohani diambil dari kata dasar roh), sehingga meskipun tubuh dan jiwa berusaha untuk berbuat baik dan nampak beribadah, ataupun berusaha untuk melepaskan diri dari kebiasaan –kebiasaan yang buruk dari suatu kehidupan yang penuh dengan dosa , tetap saja hal ini nihil belaka sebab sumber dosa yaitu iblis masih mendominasi kebagian yang paling dalam sekaligus paling fatal yaitu roh manusia. Manusia sendiri tidak sanggup menanggulangi dominasi kuasa iblis, sebab kekuatan iblis adalah jauh lebih kuat dari kekuatan manusia. Agar manusia dapat terbebas dari dosa , maka yang dibutuhkan ialah suatu kekuatan yang lebih besar dan lebih kuat dari kekuatan iblis. Dan hanya ada satu kekuatan yang dapat menaklukkan kuasa si iblis dan kekuatan itu adalah kekuatan Allah (Tuhan) atau kuasa Roh Kudus. Untuk merebut kembali benteng yang telah dikuasai oleh musuh dibutuhkan kekuatan yang lebih besar agar dapat menaklukkan musuh, demikian halnya dengan hidup manusia yang semula dikuasai oleh iblis. Hanya dengan kekuatan Allah (Tuhan) , manusia dapat dibebaskan dari sumber kehancuran yaitu dosa. Dan hal ini dapat terjadi melalui penerimaan Yesus secara Roh. “Tuhan itu Roh adanya“ (Yohanes 4:24 ; 2Kor 3:17). Dan apa bila seseorang hendak menerima Dia di dalam hidupnya , maka haruslah menerima Dia didalam Roh dan bukan hanya sekedar dibagian Tubuh atau Jiwa sebab jenis mencari jenis. Hal ini berarti apabila Roh Allah (Tuhan) itu ada didalam hidup manusia, maka Dia berada dalam roh manusia. “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita , bahwa kita adalah anak-anak Allah (Tuhan)” (Roma 8:16) Biarlah pandangan ini bias menjadi berkat buat kita semua , sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil

Kejarlah Kasih's picture

@ADMIN, error.

Sepertinya halaman depan sabdaspace jadi error.

__________________

Kejarlah kasih, follow the way of love.

http://kejarlahkasih.wordpress.com