Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Petunjuk Perjanjian Lama (PL)

Dua Saksi Yesus's picture

Petunjuk Perjanjian Lama

       
 
 
        Sekalipun hal yang terutama di tekankan dalam Perjanjian Lama adalah keesaan Tuhan, namun tidak kurang isyarat mengenai adanya berbagai pribadi dalam ke Tuhanan. Demikian juga tidak kurang isyarat bahwa pribadi-pribadi ini merupakan satu ketritunggalan. Tuhan berkali-kali memakai kata ganti jamak (Kejadian 1 : 26; 3 : 7; Yesaya 6 : 8) serta kata kerja jamak (Kejadian 1 : 26; 11 L 7) ketika menunjuk kepada diriNya sendiri. Nama Tuhan yang di pakai dalam ayat-ayat ini ialah Elohim yaitu sebuah istilah jamak yang mungkin saja menyiratkan perihal jamak, sekalipun hal ini tidak dapat di katakan dengan pasti. Bentuk jamak ini barangkali di pakai untuk mengungkapkan kesungguhan dan bukan mengungkapkan perihal jamak.

       Petunjuk-petunjuk yang lebih tegas bahwa keadaan jamak ini merupakan suatu trinitas dapat di temukan dalam kenyataan-kenyataan berikut :

1). Tuhan di beda-bedakan dari Tuhan. Kejadian 19 : 24 berbunyi : “Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit” , sedangkan Hosea 1 : 7 menyatakan, “ Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi Tuhan, Allah mereka”.

2). Tuhan, Anak di beda-bedakan dari Tuhan Bapa. Tuhan Anak yang berbicara dengan perantaraan nabi Yesaya mengatakan, “ Tuhan Allah mengutus aku dengan RohNya” (Yesaya 48 : 16). Mazmur 2 : 7 berbunyi, “AnakKu engkau ! Engkau telah Ku peranakkan pada hari ini”. Yesus tidak saja di sebut Anak Allah (Roma 1 : 4, tetapi juga Anak Tunggal Allah (Yohanes 3 : 16, 18) dan Anaknya yang sulung (Ibrani 1 : 6). Kristus tidak menjadi Anak Allah yang kekal pada saat penjelmaanNya; Dia adalah Anak Allah sebelum Ia di berikan (Yesaya 9 : 5) “ …..yang permulaannya sudah sejak purbakala. Sejak dahulu kala…’(Mikha 5 : 1 b).

3). Roh jelas juga di bedakan dari Allah Bapa. Kejadian 1 : 1 berbunyi. “pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” lalu ayat 2 berbunyi, “….dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air…” . kemudian Kejadian 6 : 3 berbunyi “Berfirmanlah Tuhan, “RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia”. 

4). Di sebutnya “kudus” sebanyak tiga kali dalam Yesaya 6 : 3 dapat di anggap sebagi isyarat mengenai tritunggal, sebagaimana pula berkat lipat tiga dalam Bilangan 6 : 24- 26.

       Istilah yang sering di pakai, yaitu “malaikat Tuhan”, di seluruh Perjanjian Lama, merupakan petunjuk khusus kepada pribadi kedua dalam Ke Allahan sebelum penjelmaanNya. PenampilanNya dalam Perjanjian Lama ini merupakan pertanda dari kedatanganNya sebagai manusia di kemudian hari. Malaikat Tuhan ini di samakan dengan Tuhan, namun berbeda dengan Tuhan. Ia menampakan diri kepada Hagar (Kejadian 16 :  7 – 14), Abraham (Kejadian 22 : 11 – 18), Yakub (Kejadian 31 : 11 – 13). Musa (Keluaran 3 : 2 – 5). Israel (Keluaran 14 : 19), Bileam (Bilangan 22 : 22 - 35), Gideon (Hakim-hakim 6 : 11 23), Manoah (Hakim-hakim 13 : 2 -25), Elia (I Raja-raja 19 : 5 – 7), Daud (I Tawarikh 21 : 15 – 17). Malaikat Tuhan ini membunuh 185.000 orang Asyur ( II Raja-raja 19 : 35), berdiri di antara pohon-pohon murad dalam penglihatan Zakharia (1 : 11), membela Yosua, imam besar, terhadap dakwaan Iblis (Zakharia 3 : 1 – 2), dan merupakan satu dari tiga tamu Abraham (Kejadian 18). Berdasarkan isyarat-isyarat di atas tentang trinitas dalam Perjanjian Lama, dapat di simpulkan bahwa Perjanjian Lama dengan jelas mengantisipasi datangnya penyataan yang lebih lengkap tentang Trinitas dalam Perjanjian Baru. 

 

bersambung ke Ajaran PB
 

__________________

Jika Tuhan Yesus di pihakku siapa lawanku? tidak ada !