Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

The Prita Story

y-control's picture

"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act", demikian kata George Orwell. Apakah kita sudah berada di negara di mana deceit (kebohongan) sudah menjadi sedemikian universal? Barangkali iya. Adalah Prita Mulyasari, ibu rumah tangga dua anak yang hari ini berbagi berita dengan Manohara dan kapal perang diraja Malaysia, dengan selingan, tentu saja para capres-cawapres. Merasa mendapat pelayanan yang buruk, diagnosa keliru yang mengarah malapraktik dari RS Omni International, Prita menuliskan keluh kesahnya di sebuah milis. Tapi, alih-alih melakukan klarifikasi, pihak rumah sakit memilih menggunakan kekuasaannya yang diuntungkan oleh sebuah UU aneh bernama UU ITE untuk membalas dendam pada si ibu yang juga blogger ini. Prita pun mereka laporkan dan polisi menangkapnya berbekal delik pencemaran nama baik dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun penjara atau denda 1 milyar rupiah. Semua orang sama di mata hukum sehingga tidak ada alasan untuk mempertimbangkan salah satu anaknya yang masih menyusui dan membutuhkan keberadaan sang ibu di sisinya.

UU janggal bernama UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronika) ini adalah produk hukum bikinan DPR yang disahkan tahun lalu. Janggal terutama karena sejak masih menjadi RUU, aturan ini memang kontroversial, hampir sama meski tidak seheboh kontroversi mengenai RUU Pornografi yang sudah disahkan di tahun yang sama. Bukannya melindungi para pengguna internet, beberapa pasal justru sangat multiinterpretasi dan bisa mengancam aktivitas-aktivitas umum yang dilakukan di internet seperti blogging, berkomunitas di internet, atau berdiskusi di forum diskusi. Seperti dikatakan Agus Sudibyo dari Yayasan Sains Estetika dan Teknologi, "Aturan dalam UU ITE itu sangat aneh. Kalau di negara lain kan yang ingin diatur sebetulnya sebatas terkait kejahatan internet (cyber crime). Lha, kalau di Indonesia ini kan tujuannya malah ingin membatasi kebebasan informasi dan mengkriminalkan warga negaranya sendiri." Beberapa kalangan menuduh UU ini adalah ide yang disponsori seorang tokoh yang mengaku pakar telematika dan diketahui dekat dengan pemerintah yang berkuasa (bahkan akan segera duduk di DPR). Beberapa pihak lagi menenggarai, sponsor yang lain adalah kalangan garis keras yang jengah dengan perkembangan internet yang memungkinkan bebasnya suara-suara yang menjelekkan agamanya, memberikan kemudahan mengakses bahan-bahan bacaan yang kekiri-kirian, belum lagi masalah klasik seperti pornografi.
 
Berita terakhir memang mengatakan status Prita saat ini sudah diturunkan menjadi tahanan kota, tentu saja akibat desakan dari banyak kalangan. Bagi RS Omni sendiri yang jelas sangat gegabah, kehebohan berita ini justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Namun, kasus Prita ini saya kira masih dalam tahap rendah. Sikap otoriter RS Omni, citra rumah sakit sebagai tukang peras tapi mau tak mau dibutuhkan, dan kerugian Prita yang jelas cukup besar, membuat resistensi masyarakat terhadap penahahan Prita cukup kuat. Media pun cukup mendukung Prita. Tapi, entah jika kasusnya adalah menyangkut serangan terhadap kelompok yang lebih kuat, lebih berkuasa, dan lebih banyak pendukungnya dengan media yang punya kepentingan untuk mengail di air keruh. Secara hukum, saya kira penahanan Prita memang legal, hanya saja tidak etis. Akan tetapi, paling tidak hal ini perlu menjadi pemikiran kita semua. Silakan saja melakukan trafikking (maksudnya, menulis blog hanya untuk traffic), tapi tetaplah belajar menulis dan melakukan analisa yang lebih dewasa. Kasus Prita ini tentunya bukan supaya kita berhenti menyampaikan kebenaran, tapi agar kita melawan upaya untuk membungkam kebebasan menyampaikan kebenaran itu. Opini, selama itu tidak mengatasnamakan orang lain, menurut saya adalah kebenaran pribadi yang jika pun keliru harus dihadapi dengan data dan fakta dari kebenaran yang lebih terbukti, bukan dengan pemberangusan. Terakhir, semoga dari kasus ini juga, kita bisa lebih berpikir matang-matang dulu sebelum berkata, lanjutkan! 
Daniel's picture

tulisan cerdas

Silakan saja melakukan trafikking (maksudnya, menulis blog hanya untuk traffic), tapi tetaplah belajar menulis dan melakukan analisa yang lebih dewasa.

Amin! Setuju! Horas! Apa lagi deh.... :)

Jangan cuma nulis untuk popularitas, tapi menulis dengan cerdas

sandman's picture

Prita, Malangkah?

Semakin mengelinding semakin membesar, berita tentang PRITA ini ternyata mulai memasuki kancah politik, lihat begitu boomingnya dan hebohnya kasus ini sampai para petarung di pilpres menyediakan waktu sejenak untuk menempel popularitas dari kasus PRITA ini.

Apakah ini sebuah keberuntungan bagi PRITA atau kah sebuah kerugian bagi RS Omni International.? Kita lihat saja nanti bagaimana reaksi dari PIHAK rumah sakit mengetahui orang-orang macam apa yang sedang mendekati popularitas PRITA diatas.

Membaca kasus PRITA ini saya jadi ingat BLOG yang dibuat salah seorang blogger dari SS ini,  tentang HUMOR FACEBOOK, saya tidak terbayang apa yang akan terjadi apabila orang atau kelompok yang merasa tercemarkan namanya bertindak. 

Saya kira cukup kiranya apa yang terjadi terhadap PRITA menjadi cerminan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menulis di jagad maya ini, tentunya selain para blogger keterlibatan core user dan admin sangat diperlukan sebagai SARINGAN dari tulisan-tulisan yang ada.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

y-control's picture

masalah dari blog berjudul

masalah dari blog berjudul humor facebook itu bagi saya adalah masalah si blogger (dede) yang menyerempet2 policy SS. tapi, kalo dede wijaya dilaporkan atau ditangkap polisi karena blog seperti itu, maka penangkapan itu harus ditentang! inilah masa ketika perangkat negara (dalam hal ini, UU) makin menghamba pada kepentingan lobi kelompok, termasuk pengusaha (seperti RS Omni).. UU yang jelek harus ditentang, tulisan yang jelek harus ditunjukkan kejelekannya

 

Don't Swallow the Press

smile's picture

Sebuah keberuntungankah sampai masuk penjara?

keberuntungan seperti apakah yang bisa kita dapatkan bila kita merasakan masuk dalam terali besi selama hampir 3 minggu? untuk suatu keluhan yang kita keluhkan benar terjadi pada kita?

Mungkin yang jadi suatu kekurangan adalah seharunya ibu Prita melakukan keluhan langsung kepada pihak yang bersangkutan.

Dan apabila merasa tidak ditanggapi baru minta LSM untuk membantu nya.

Tapi, sebagai sesama pengguna jasa internet, yang suka berpetualang didunia maya, suka ber-kirim email dan menerima email, saya selalu mendukung anda,...dan smoga Keadilan akan selalu adil seadil adilnya terhadap kasus anda sekarang.

Teruskan perjuangan mu,bu Prita

Tuhan selalu bersamamu....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Belajar dari yang baik akan membuat kita makin baik

Belajar dari yang pintar akan membuat kita makin pintar

Belajar dari yang teliti akan membuat kita makin teliti

JB us



---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

jesusfreaks's picture

@y-control : win dan pro

Lo benar, negara ini harus MEMENANGKAN dan PRO rakyat. Pribadi diatas institusi. HAM bukan HAI (HAK ASASI INSTITUSI).

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

y-control's picture

emoh

kalo win dan pro yang dimaksud adalah dua cawapres, saya tidak setuju.. kalo cuma bahasa inggris saya no komen (karena bingung apa maksudnya).. 

Pribadi diatas institusi.
HAM bukan HAI (HAK ASASI INSTITUSI).

sejak revolusi industri, masalah kekuasaan bukan lagi masalah jumlah orangnya, tapi masalah berapa banyak uang dan alat produksi yang dimiliki . tugas negara seharusnya adalah lebih melindungi pihak yang dikalahkan oleh modal dari eksploitasi yang punya kuasa.

 

Don't Swallow the Press

Miyabi's picture

Perlukah nama-nama dokternya disebut?

Begitu baca soal Ibu Prita Mulyasari, saya langsung mendukung.

Namun tadi pagi saya baru baca salinan email asli email beliau. Berbeda dengan versi yg pertama saya baca, di versi yg (katanya) asli ini nama-nama dokter disebutkan dan bukan inisialnya.

Ibu Prita Mulyasari menulis dengan gaya himbauan. Serupa dengan email-email forward pada umumnya yg biasa berupa himbauan waspada bahaya sesuatu.

Terlepas dari isi kesaksian dalam email tersebut benar atau salah, dan terlepas dari nama-nama orang yang dicantumkan tersebut bersalah atau tidak, saya berpendapat bahwa Ibu Prita Mulyasari tidak perlu menuliskan nama para dokter tersebut. Apalagi salah satu dokter disebutkan juga praktek di RSCM.

Persebaran email forwarding tidak bisa dikontrol oleh pengirimnya.  Saya tidak bisa bayangkan jika ada email-forwarding yang mencantumkan nama saya dari gereja anu di daerah anu telah melakukan sesuatu yang buruk yaitu anu. Ini tentu cobaan yang berat untuk saya dan keluarga saya dan juga teman-teman saya. Terlepas dari berita itu benar atau salah. Hukum positif menerapkan prinsip praduga tak bersalah. Dulu ada istilah "trial by the media" (pengadilan oleh mediamassa) sekarang ada "trial by the internet."

__________________

".... ...."

king heart's picture

Tidak Menyebelah

Dengan adanya kasus Prita, mata kita bisa dicelikkan bahwa masih banyak PR sehubungan dengan kebebasan berekspresi, mau dikontrol salah, mau dibebaskan begitu saja tidak bijaksana juga.

Buat saya keadilan memang harus ditegakkan. Permasalahan yang ada memang harus dipikirkan dari segi kemanusiaannya. Titik temunya harus diupayakan juga, berdiri di dan kukuh di satu sisi saja tidak melenyapkan masalah, malah mungkin menimbulkan masalah baru.

Bela yang perlu dibela, adili yang harus diadili.

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Josua Manurung's picture

tahan dokternya.... bebaskan ibu Prita!

beberapa waktu yang lalu ada anak tetangga terkena stroke...

saat itu jam 4 pagi... hari Minggu...

kami memutuskan untuk dibawa ke klinik terdekat...

sampai di klinik itu ternyata tidak ada dokter....

ini teguran keras untuk para dokter di Indonesia...

tidak usah bikin klinik sampai membangun kamar-kamar...

hanya untuk bisnis saja...

tapi tidak ada dokter sama sekali

padahal tulisannya klinik 24jam....

akhirnya setelah 2 jam ditunggu dokternya baru berangkat katanya...

saya mengamuk sejadi-jadinya....

lalu membawa anak tetangga itu ke rumah sakit...

apakah hari minggu memang tidak ada dokter?

apakah klinik-klinik rawat inap itu hanya untuk bisnis saja...?

dokter-dokter bangsaku yang bodoh.... mana tanggung jawabmu?

untuk kasus prita...

Tangkap dokternya....

bebaskan Ibu Prita!!!

harga mati!!!

 

 

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

DAN-DAN's picture

hiiiaaa...hhiiiiiaaaa...!!!!

Wah tega banget seh...!!!!

Blum pernah ngerasain JURUS CIMAHI ya???

hhiaaa...hiiiiaaaaa...hhheeeaaatttttttt...hheeaaatttt...!!!!

 

DAN-DAN

 

saya suka bebek panggang...

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

Penonton's picture

Pro Prita......

.

Dear All.

 

Menanggapi kasus Prita saya hanya akan memberikan dukungan moral sebagai rasa solideritas bagi sesama Bloger.

saya berharap agar rumah sakit terkait dapat diselidiki, serta dibukakan kebenaran yang sesungguhnya....

Praktek tipu-tipu yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dan dokter'nya memang harus "dibabat" habis.

Praktek-praktek seperti itu memang sudah lama menjadi buah bibir dan rumor di masyarakat, tampa ada tindakan nyata guna menghentikannya.

Mereka ( dokter2...)selayaknya seperti tikus-tikus yang berlindung di dalam lumbung padi.Menggunakan kesempatan dalam kesempitan guna menggerogoti pasien-pasien yang tidak berdaya.....

Maju terus...para Bloger.......

Buka kedok para dokter tipu-tipu...!!!

 

From Oz far..far..away

__________________

xxx

y-control's picture

prita tidak sendiri

baca berita ini

BIG BROTHER is watching you!!

 

Don't Swallow the Press

ground's picture

@y-c;...

Bagi saya, dua-duanya sama-sama keliru. Prita terlalu 'gegabah' dengan mengutarakan keluhannya di tempat yang 'bebas dan tidak jelas batasnya'. Sementara itu RS itu terlalu paranaoid dan legalistik (bagi saya sih agak malpraktik jg).

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

y-control's picture

@ground

bagi saya, pihak rumah sakit semena-mena dan prita tidak layak dipenjara. beberapa kalangan memang masih belum paham komunikasi dalam bentuk tulisan sekalipun itu dokter 

 

Don't Swallow the Press

ground's picture

@y-c;

Kupikir Prita (sebaga seorang blogger) pasti sdh tahu soal UU ITE ini. Jadi kalo beberkan keluhannya (yang tampak sistematis) di sebuah milis (walau aslinya gak pake sebut nama2 dokter), seharusnya dia sudah berpikir dulu apakah sdh tepat menulis di sana. APa gak lebih baik tulis di suara pembaca di koran terkenal saja supaya gak di up-date oleh orang lain?

Saya sendiri gak terlalu paham soal komunikasi dalam bentuk tulisan di Internet, jadi masih orang baru-lah. Namun kalo saya ada keluhan berat sekali soal beginian, saya lebih cenderung memilih tempat yang aman dari up-date pesan oleh org lain dan dari kontroversi krn UU ITE ini. Mana ini menghadapi RS (atau dokter2) yang biasanya "SELALU BENAR" sekalipun mal-praktek.

 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

y-control's picture

era internet

bagi seorang yang gemar menulis di internet, entah ngeblog atau kirim milis, tulis di twitter atau status facebook sudah jadi kebiasaan seperti kita ngobrol dengan teman, dan memang saat menulis di internet saya rasa kita membayangkan bahwa target market kita adalah orang-orang yang kita kenal. nggak mungkin donk kita kirim e-mail ke alamat e-mail acak? ngga semua orang juga tahu alamat blog kita kan? dan hanya orang-orang yang ada di network kita sajalah yang bisa membaca status kita di twitter atau facebook.

UU ITE jelasnya adalah reaksi dari orang-orang yang tidak mengerti atau terlalu mengerti akan hal ini, sehingga mereka menganggap hal itu satu saat bisa membahayakan posisi mereka. pada dasarnya itu adalah langkah awal untuk mencari celah untuk membatasi kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat/berkumpul (di UUD 45). beruntung, meski pembikin UUD tidak akan membayangkan ada internet, ternyata UUD mereka tetap relevan di zaman internet ini. beruntung bagi rakyat, tidak beruntung bagi penguasa.

menulis surat pembaca di koran? bukankah ada yang ditangkap juga? 

 

Don't Swallow the Press

ground's picture

@y-c;

Memang benar, tapi sampe masuk ke dtk.cm itu kan sudah menjadi terlalu luas. Saya pikir si Prita ini sdh di"ikutin" oleh si RS krn komplain-komplainnya itu he he he :)

Target yg kita kenal tidak garansi untuk disebarluaskan sambil di tambah-tambahin isinya, hasilnya multiplikasi kualitas dan jumlah pesan itu. Maunya si Prita, kalo di milis internet, pake main 'pancing-pancingan' dulu, jangan langsung tembak krn ada UU ITE yg ajaib itu.

Sejujurnya saya belum mendengar penangkapan org yg komplain lewat surat pembaca. Kalo krn isi blog, sdh beberapa kali baca ada penangkapan.

Saya (tidak secara langsung) pernah alami sih tapi lewat berita koran mengenai kelompok orang yg bikin "kesusahan"....hasilnya "musyawarah utk mencapai mufakat" yang mana sebelumnya itu sukar dilakukan.

 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

y-control's picture

ground

ground, ketika mesin cetak membuat orang bisa membuat begitu banyak buku dengan cepat, beberapa kalangan mengeluh 'terlalu banyak buku yang ada sehingga kita tidak akan punya waktu membaca semua..' skarang, zamannya internet dengan paradigma web 2.0 yang salah satunya memunculkan istilah 'citizen journalism', jurnalisme warga. tentu saja, beberapa pihak yang lebih suka status quo dan elitisme, termasuk pemerintah dan korporat, merasa terancam, sekarang semua orang bisa ngomong dan semua bisa membacan omongannya. saat perubahan justru dihadapi dengan penindasan, sejarah selalu membuktikan bahwa si penindas itu cepat lambat akan tergilas. penangkapan karena surat pembaca bisa anda lihat di link komentar ini

 

Don't Swallow the Press

ground's picture

@y-c;

Memang ini perubahan, namun perubahan yang terlalu cepat. Apa gak nantinya bisa menuju chaos kalo gak ada "aturan" jelas dari pemerintah?

 

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

y-control's picture

selalu

saya rasa, perubahan selalu terasa terlalu cepat..

coba saja tanya para orang tua yg punya anak remaja :-)

 

Don't Swallow the Press

ground's picture

@y-c;

Tidak selalu-lah, namun yang sekarang ini benar-benar terlalu cepat sampe orang-orang pada gak siap sama konsekuensi perubahan itu. Salah satunya adalah pihak yang memiliki otoritas dalam pemerintahan. Jadi mungkin kasus Prita bisa jadi akibat ketidak-siapan beberapa pihak dalam hal gaya komunikasi di milis yang (bagi saya) gegabah dan bebas.

oh ya, pihak lain yang mungkin paling panik dengan perubahan yang terlalu cepat ini , kupikir adalah orang tua. Tapi Prita adalah orang tua yang gegabah dalam hal perubahan yang terlalu cepat ini dan yang tak tersadari olehnya mengenai konsekuensinya. Sekarang dia trauma internet, mudah-mudahan ada pelajaran yang baik didapatnya.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

y-control's picture

@ground

saya rasa, kalo memang pemerintahan indonesia masih mengaku berlandaskan demokrasi, mereka juga harus konsekuen dan siap dengan suasana ketika orang bisa mengeluarkan pendapat.. kalo tidak siap, mending pemerintah jangan mengaku demokrasi, apalagi menamai partai dengan demokrat hehehe.. (ya, saya sudah baca blog anda tentang demokrasi di gereja kok)

trauma itu adalah ketakutan, pendidikan terburuk adalah yang menggunakan metode menakut-nakuti, menurut saya, sama sekali tidak ada hal baik yang bisa dipelajari dari ketakutan.. yang ada hanya tadi, pelanggengan status quo pihak tertentu 

 

Don't Swallow the Press

ground's picture

@y-c;...

yah, namanya juga sistem demokrasi, janji-janji kan gak harus selalu ditepati. Atau bisa juga pelan-pelan saja menepatinya, little by little lah....:) Memang demokrasi bentuk yang lamban jadi gak bisa secepat itu mau cope with perubahan teknologi informasi.

Iya deh, trauma itu buruklah. Maksudkku, si Prita itu bisa belajar untuk lebih berhati-hati dalam keterbukaan di dunia maya.

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

sandman's picture

Ada yang punya?

E-mail aslina dari si prita yang dikirimkan keteman2nya?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________