Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sebuah Sketsa

Maria's picture

Ada 2 orang novelis Indonesia yang paling sering aku baca karya2nya. Mira W dan Marga T. Dalam bayanganku selama ini, Marga T adalah seorang laki-laki. Eh ternyata dia seorang wanita berumur 63 tahun berlatar belakang edukasi kedokteran. Apa ya, kepanjangan T? Nama Marga T bila disingkat menjadi MT (baca emti dari empty=kosong). Jadi Marga T artinya adalah kosong, sebagai pengakuan si novelis terhadap kekuasaan TriTunggal.

Belum pernah timbul keinginan sebesar ini dalam diriku untuk memiliki sebuah novel. Tapi aku terlalu sayang merogoh 50rb dari kocek gajiku:) Setelah beberapa kali ke Gramedia, melepas kerinduan sambil memandangi novel impian dipajang di rak, novel itu akhirnya jatuh ke tanganku atas kebaikan hati seseorang yang tak tega melihat tampang senduku saat hanya mampu melihat novel itu di toko buku::p

Novel yang mampu menggugah minatku itu berjudul Sekuntum Nozomi: buku ketiga. (btw, ada ngga sih, bunga nozomi?)

Berikut sedikit testimonial yang ada di back cover novel tersebut.

"...kekaguman saya akan kepiawaian Marga menulis fiksi dengan fakta yang membawa saya kembali kepada
emosi seperti saat saya mengumpulkan fakta tragedi 13-15 Mei 1998...sangat palpable."
Dr. Rosita S. Noer
"...Terima kasih untuk Marga T atas keberaniannya merekam dan memaksa kita bercermin pada lembar-lembar
gelap sejarah negeri kita."
Melani Budianta
"...Masih banyak orang yang tidak mau mengakui peristiwa hitam ini telah terjadi...Mudah-mudahan hati nurani bangsa terketuk oleh buku monumental ini."
Wimar Witoelar

Memperingati Sewindu Jakarta Diperkosa, Dijarah, Dibunuh, dan Dibakar
12-15 Mei 1998

Pada cover novel ini dilukiskan sebuah meja sembayang yang biasa ada di depan keranda (peti mati), di atasnya terpampang foto seorang gadis yang menjadi korban perkosaan. Dan diatasnya dilukiskan massa yang sedang sibuk membakar dan berteriak2.

Gadis di cover itu bukanlah karangan novelis belaka. Dia memang korban perkosaan, tapi tidak dibunuh. Lantas, kenapa dia meninggal? ...bunuh diri minum Baygon saking ngga bisa menanggung penderitaan. Dia dikuburkan dalam 1 peti mati bersama anjing kesayangannya. Lho, kenapa anjingnya? Rupanya si anjing menjilati mulut majikannya sehabis minum Baygon. Jadinya ya...ngikut. dan pada hari yang seharusnya menjadi hari pernikahan si gadis, tunangannya menyusul gantung diri di plafon rumah.
Trenyuh sekali membacanya... Cry

Masih banyak korban-korban lain yang kita mungkin tidak akan pernah tau bagaimana nasib mereka. Juga seorang gadis muda yang dibunuh karena berniat memberikan kesaksian di hadapan badan HAM internasional. Berbagai perdebatan dituangkan dalam novel ini, membuatku jadi berpikir, mungkinkah sang novelis tau siapa yang ada di balik layar peristiwa hitam ini? Mungkin kasus ini tak akan pernah terungkap, dan aku pun tidak berharap untuk bisa terungkap. Mungkin besok di surga, kita bisa bertanya padaNya: Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?

Novel ini mengaduk-aduk emosiku. Perasaan yang terkunci rapat di relung terdalam, dipaksa meluap ke permukaan. 8 tahun lalu saat kuhabiskan hari bersejarahku di tempat pengungsian, tergores luka di hatiku yang tak pulih sampai sekarang. Dan aku ngga berniat untuk memulihkannya. Karena aku sadar, luka hati itu menjadi motivator buatku. Luka itu telah mencetakku menjadi seseorang yang cukup ambisius, yang punya impian kuat dan harus bisa kucapai dan ngga ada seorangpun yang bisa mematahkannya.

clara_anita's picture

Wah selamat ya akhirnya

Wah selamat ya akhirnya novelnya bisa terbeli. Saya setuju sekali kalau kita bisa belajar banyak dari buku. Saya juga terlalu sayang menghabiskan uang untuk membeli buku, tapi saya sudah menemukan solusi: Beli Buku Second Hand. Kebetulan saya juga ada di JKT di tengah kekacauan Mei 98 dan memang mengenaskan situasinya dan memang bikin trauma... thx ya sudah menulis tentang kejadian itu..
Ari_Thok's picture

Suatu saat pasti terungkap !!

Aku membaca novel Sekuntum Nozomi juga karena mendapat tawaran dan pinjeman dari seseorang. Bagian awal-awal kubaca ceritanya sedikit membingungkan, mungkin karena edisi-edisi sebelumnya tidak mengikuti. Memasuki bagian tengah sampai belakang novel ini, sejenak diingatkan tentang kerusuhan tahun 1998 yang lalu. Brutal, sadis, dan tentu saja memalukan!! Perkosaan yang terjadi saat itu memang di masyarakat masih simpang siur beritanya, mungkin memang ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengaburkan peristiwa memilukan itu, tetapi fakta dilapangan tak bisa dipungkiri. Laporan dari saksi-saksi serta kesaksian dari para korban cukup menjadi bukti bahwa peristiwa hitam itu benar-benar terjadi.

Sekeras apapun manusia atau sekelompok manusia mencoba menyembunyikannya, suatu saat akan ketahuan juga. Toh mereka hanya manusia, heheh, kalau Tuhan sudah berkehendak, bisa apa sih mereka. Kalau pengadilan manusia belum bisa menyelesaikannya, ya, aku setuju dengan Maria, Tuhan yang akan turun tangan sendiri entah di bumi ini atau di surga kelak.

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Maria's picture

ternyata kompleks ya...

kayanya sudah pernah ada yang bilang deh, faktanya itu ada di pertengahan..jadi langsung baca aja dari tengah2..:p
lagian..novel itu kan umumnya konsumsi cewe, tapi ternyata ada juga cowo yang suka ngintip novel..hehe Tongue out

sebenarnya aku penasaran banget, pingin kasus ini terungkap, pingin tau siapa sutradara yang mungkin patut dapet piala citra untuk kategori achievement of a life time karna mampu mengoordinir sebegitu banyaknya aktor dan menghasilkan 'film' yang unforgetable

dulunya aku sama sekali ngga berpikir kalo ternyata peristiwa ini sekompleks itu, pikirku hanya karena preman2 yang ngamuk..

ah...mungkin aku terlalu naif memandang dunia ini....Innocent

btw, fotonya mas ini kok bikin silau ya....efek cahayanya itu lho....Tongue out