Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sunyi

victorc's picture
Shalom saudaraku...
Apakah Anda sering mengalami bahwa Tuhan tidak menjawab apa pun terhadap doa dan permohonan Anda? Apakah doa-doa Anda hanya menemukan kesunyian, justru ketika Anda paling mengharapkan pertolongan-Nya?

Jangan berkecil hati, Yesus juga mengalami hal yang serupa. Waktu Dia memulai pelayanan-Nya, segalanya tampak sangat baik. Buktinya, ketika Ia dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan, langit terbelah dan ada suara dari langit yang menegaskan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi." Lalu waktu Dia berada di puncak gunung bercakap-cakap dengan Musa dan Elia, langit terbelah juga dan ada suara yang berkata:"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Akan tetapi, sewaktu Dia bergumul dalam kesedihan di taman Getsemani, dan memohon supaya cawan penderitaan itu dijauhkan, tidak ada jawaban. Demikian juga sewaktu Dia disalibkan, Yesus berseru: "Eli, Eli, lama sabakhtani." Namun, tidak ada jawaban dari langit.

Bukankah kita sering mengalami hal yang serupa? Waktu kita dipanggil, mungkin kita mengalami penglihatan yang khusus dari Tuhan, sehingga kita membuat sebuah keputusan untuk melayani Dia. Namun, di tengah kesulitan sepertinya Tuhan tidak menjawab apa-apa. 

Sunyi.

Kemarin ada dua orang teman saya yang mengalami kedukaan, yang satu kehilangan ibunya yang dipanggil Tuhan. Dan teman yang satu lagi, adiknya meninggal kemarin pagi karena mobil yang ditumpanginya terguling di jalan tol Jakarta-Bandung. Padahal dia sedang menuju ke sebuah gereja untuk melayani dengan bermain musik. Dan juga beberapa waktu lalu dalam musibah jatuhnya pesawat Airasia jurusan Surabaya-Singapore, banyak di antara korban yang kristen, malahan beberapa di antaranya anggota gereja kami. 

Lalu bagaimana sikap kita: Apakah Tuhan juga membiarkan orang-orang benar untuk tertimpa musibah seperti tabrakan dll? Bukankah seringkali kita beranggapan bahwa Tuhan senantiasa melindungi orang-orang percaya dari berbagai musibah dalam perjalanan? Tapi sepertinya "formula" seperti itu kadang tidak berlaku. Musibah bisa menimpa siapa saja.

Kisah penderitaan yang penuh kesunyian diceritakan secara sangat apik dalam buku karya Susaku Endo berjudul Sunyi (Silence). Endo adalah seorang novelis Jepang yang bergumul dengan iman katoliknya, dan novel Sunyi adalah buah pergumulannya untuk menjawab pertanyaan kenapa Injil tidak mudah diterima dalam "lumpur yang pekat" yaitu budaya Jepang. (Tentu cerita Endo ini mesti dimengerti pada saat itu, sekarang saya mengenal beberapa misionaris dari Jepang yang melayani di luar negeri, yang tergabung dalam persekutuan VIP).

Dikisahkan bahwa sekitar akhir abad 16, kaisar muda yang baru naik takhta berubah sikap. Tadinya ia bersimpati pada orang-orang Kristen di Jepang, tapi kemudian berbalik menganggap bahwa kekristenan adalah produk impor yang dibawa masuk oleh para misionaris dari Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya. Akibatnya semua orang Kristen di Jepang dikejar-kejar untuk dianiaya. Jika tertangkap mereka dimasukkan ke dalam suatu lubang, dengan tergantung secara terbalik. Pelipis mereka disobek sedikit sehingga darah menetes perlahan-lahan. Mereka digantung seperti itu selama berhari-hari sampai mereka menyangkal iman mereka atau mati dengan cara yang amat menderita. Banyak orang kristen yang mati digantung seperti itu. (1)

Suatu kali, seorang misionaris juga tertangkap lalu ia digantung terbalik. Ia diberitahu bahwa jika ia mau menyangkal imannya, maka tidak saja ia akan dibebaskan tapi juga teman-temannya umat Kristen yang lain juga akan dibebaskan. Tapi tidak hanya menyangkal, ia juga harus menginjak-injak gambar Yesus di depan umum. Kemudian, selama berhari-hari dalam lubang, misionaris ini bergumul dalam doa mencari kehendak Tuhan. Haruskah ia bertahan sampai mati? Atau bolehkah ia menyangkal imannya supaya orang-orang lain dibebaskan dari penderitaan tersebut? Tapi ia tidak mendengar jawaban apapun terhadap doanya. Tuhan cenderung diam seribu bahasa. 

Sunyi.

Di akhir cerita, toh akhirnya Yesus menjawab misionaris tadi. Yesus berkata: "Sangkallah, sangkallah! Aku memang datang untuk diinjak-injak."

Penutup
Kita mesti beryukur bahwa kebanyakan di antara kita tidak mengalami nasib buruk seperti yang dikisahkan Endo. Tapi di beberapa negara kita mendengar bahwa banyak orang Kristen yang dianiaya, misalnya beberapa waktu lalu kita mendengar ada 21 orang Kristen Koptik asal Mesir yang dipenggal oleh ISIS. Di tempat lain ada juga yang disalibkan sampai mati karena tidak mau menyangkal iman mereka. Kita perlu berdoa untuk saudara-saudara kita tersebut agar mereka dapat bertahan dengan tabah dalam iman mereka.(2)

Bagaimana pendapat Anda? Tuhan memberkati Anda sekalian.

Jika ada komentar dan saran silakan kirim ke victorchristianto@gmail.com

10 mei 2015, pk. 9:46
VC

Note:
(1) Saya belum selesai membaca novel Sunyi ini, karena hanya sempat membaca satu atau dua jam. Saya mengenal buku ini dari seorang teman adik saya.
(2) lihat misalnya situs www.persecution.org
__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique