Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

70 tahun

victorc's picture

Teks: Mat. 24:34 
    34  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. 

Shalom, selamat pagi saudara-saudariku yang terkasih dalam Tuhan Yesus. Ijinkan saya memberikan sedikit catatan tambahan terhadap artikel sebelumnya tentang "pohon ara."(3)

1. Tidak ada komentar yang perlu diberikan untuk Michio Kaku yang meramalkan bahwa pengangkatan akan terjadi 14 april 2018. Beliau adalah fisikawan yang saya kira kita semua sepakat bahwa beliau tidak berkompeten untuk meneliti teks Kitab Suci tentang akhir zaman (eskhatologi). Mengenai landasan apa yang digunakan untuk menentukan tanggal 14 april itu juga tidak jelas. Selain itu rekam jejak beliau tampaknya menunjukkan ciri doyan sensasi. (Meski di bukunya berjudul "Parallel Worlds," beliau menceritakan masa kecilnya sebagai anak sekolah minggu. Lihat ref. no. 4)

---
2. Namun catatan perlu diberikan untuk "nubuat" Pdt. Dr. Erastus Sabdono, mengingat beliau adalah pengajar Kitab Suci yang kompeten dalam bidangnya, dan saya juga belajar banyak dari beberapa ceramah pengajaran beliau.
Kalau saya mengingat ulang apa yang pernah beliau sampaikan, memang tidak secara spesifik membicarakan tentang kapan kedatangan Yesus kali kedua, beliau hanya mengatakan kira-kira begini: "Waspadalah, bukan tidak mungkin akhir zaman sudah sangat dekat...kalau menurut Alkitab, pohon ara melambangkan negara Israel, dan Israel merdeka tahun 1948. Dan ungkapan ayat "angkatan ini tidak akan berlalu sebelum semuanya ini terjadi," menunjukkan bahwa angkatan yang sama yang menyaksikan kemerdekaan Israel masih akan ada pada saat akhir zaman. Dan masa hidup satu generasi adalah 70 tahun, jadi bisa disimpulkan: 1948+70=2018." (kutipan bebas dari apa yang penulis ingat).

---
3. Saya menghormati bpk Erastus sebagai pengajar Kristen, dan saya yakin beliau juga memiliki argumen sendiri. Dan bukan tidak mungkin beliau juga mengatakan hal ini dari studi yang mendalam atau pewahyuan khusus tertentu, namun ijinkan saya mencatat dua hal:

(1) Dalam ilmu penafsiran Kitab Suci, ada dalil yang mengatakan bahwa tidak boleh mendasarkan suatu pengajaran dari penafsiran suatu ayat saja. Apalagi ayat yang dimaksud bersifat multitafsir.

(2) Kalaupun angka 70 memang memiliki signifikansi dalam pengajaran Kristen. Dan bahkan mungkin ada paralelnya dengan ayat tentang 70 tua-tua Israel atau "70 masa" dalam Daniel 9:24-26, tetap saja kita mesti berhati-hati sebelum menyimpulkan Matius 24:32-24 sebagai kemerdekaan Israel plus 70 tahun, karena masih memiliki kemungkinan tafsiran lain.
Bahkan teks Daniel 9:24 juga tidak menyebut tentang 70 masa, melainkan 70x7 masa (artinya 490 masa), lihat ref. (2).

Daniel 9:24
"Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus."

Daniel 9:25
"Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan."

Daniel 9:26
"Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan."

---
4. Dan omong-omong tentang pewahyuan khusus, seorang rekan hamba Tuhan yang saya tanyai mengenai hal ini menunjukkan kepada saya bahwa penafsiran bpk Erastus tentang pohon ara yang melambangkan kemerdekaan Israel tidak sepenuhnya keliru, namun ada yang perlu diluruskan.* Yakni masa hidup sebuah generasi tidak bisa dipastikan dengan jelas : 70 tahun. Memang ada orang-orang yang dipanggil Tuhan bahkan sebelum mencapai usia 50 tahun, ada yang sekitar 60 tahun, ada yang 70 tahun, namun ada juga yang mencapai 80 bahkan 90 tahun. Jadi angka 70 sebagai masa suatu generasi kurang tepat.
Terlebih lagi, rekan hamba Tuhan itu mengutip bahwa ada mazmur yang digubah Musa yang menubuatkan akan hal ini:

"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mzm. 90:10)

Dengan kata lain, jika kita ingin mendapatkan gambaran tentang masa kesukaran dan penderitaan yang akan datang, tampaknya memang perlu menafsirkan Matius 24:32-34 dalam terang Mzm. 90:10, artinya bisa jadi akan banyak perubahan dan kesukaran bagi umat manusia, dimulai dari 1948+70 sampai 1948+80.

---
5. Artinya, penafsiran pohon ara dari bp. Erastus di atas, dengan segala hormat, tampaknya perlu diluruskan menjadi masa akhir zaman itu tampaknya memang akan berkisar antara 2018-2028. Dan masa itu akan penuh dengan kesukaran dan penderitaan. Setelah itu, mereka yang terpilih dari ujian kesukaran tersebut akan melayang lenyap (rapture). -- namun inipun hanya suatu interpretasi.

Dan jika benar bahwa masa kesukaran dan penderitaan itu bisa jadi akan berlangsung mulai 2018 hingga 2028, maka itu berarti kita mesti hidup kudus dan sungguh-sungguh berkenan di hadirat Tuhan. Artinya, memang tidak ada seorang pun yang dapat meramalkan kapan tanggal rapture atau kedatangan Yesus kali kedua, tepat seperti ayat terkenal berikut:

"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Mat. 24:36)

Dan bagi Anda yang agak kaget bahwa masa kesukaran itu akan berlangsung cukup lama, jangan khawatir: Tuhan akan mempersingkat waktunya

Matius 24:22
"Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat."

Penutup
Kiranya catatan kecil ini berguna untuk menolong para pembaca agar dapat memahami dengan lebih baik makna nubuat Yesus dalam Matius 24.
 Menurut hemat penulis, jika ada yang kurang tepat dalam penafsiran bp Pdt. Erastus tentang makna pohon ara ini tentunya masih dapat dimengerti mengingat: (1) beliau tampaknya bukanlah spesialis topik akhir zaman, dan (2) nubuat Matius 24 ini merupakan teks yang paling sulit dipahami maknanya, dan masih terus diperdebatkan.
Dengan demikian, telah diberikan catatan seperlunya tentang pengajaran bpk Pdt. Erastus Sabdono tentang makna perumpamaan pohon ara. Kiranya berguna bagi kita semua.

Tuhan memberkati Anda sekalian. Amen.

Versi 1.0: 4 mei 2018, pk. 1:56
VC


*Note: Terimakasih kepada Bp. Ev. Paulus S. Soetedjo

Referensi:
(1) http://www.sarapanpagi.org/khotbah-yesus-kristus-di-bukit-zaitun-matius-24-1-25-46-vt2287.html
(2) Agustinus Sawkar Pramod Anand & The Stefanus Tan. Akhir zaman sudah berlalu. Bandung: Kalam Hidup, 2014.

(3) http://www.sabdaspace.org/pohon_ara

(4) https://www.amazon.com/Parallel-Worlds-Journey-Creation-Dimensions-ebook/dp/B000GCFCL4


__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique