Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Adam Hawa berdosa;kehendak Allah atau Pilihan Manusia?

guang ming's picture

Saya selalu bertanya, jika Allah telah memilih  lebih dahulu manusia yang diselamatkan itu berarti ada manusia yang ditetapkan untuk binasa. Keselamatan adalah anugerah Allah semata, artinya jika Allah tidak memberikannya maka tidak mungkin ada yang selamat. Itu benar, tapi sejauh pengetahuan saya yang sederhana terhadap alkitab, Allah juga senang menantikan respon manusia, atau Allah menghargai kehendak bebas manusia.

Yang buat saya bingung, saya pernah baca bahwa jika Keselamatan adalah berdasarkan pemilihan Allah semata, lebih dari segala respon manusia, maka itu berarti keselamatan adalah 100 persen pekerjaan Allah. Kalau demikian mengapa Allah tidak meniadakan kehendak bebas Adam dan Hawa dan dengan demikian manusia akan terus tetap di taman eden? Jika Allah memberi kehendak bebas pada manusia pertama untuk memilih apakah tetap taat dan tingal di taman Eden apakah itu tidak berarti bahwa manusia bisa selamat jika ia berespon positif terhadap anugerah keselamatan yang sudah Allah sediakan?

Apakah bukan bahwa keselamatan adalah seratus persen pekerjaan Allah dan untuk menerimanya adalah seratus persen respin manusia? Jika bukan apakah itu berarti Allah menghendaki manusia pertama jatuh dalam dosa?

Please pencerahannya,

 

__________________

Alkitab sering membuatku banyak bertanya dan sering tidak mendapatkan jawaban yang pas

handoko's picture

siapa yg ciptakan ?

siapa yang ciptakan pohon (dosa) pengetahuan baik buruk ?
edy's picture

Saya setuju dengan anda

Keselamatan itu 100% anugerah dan 100% respon manusia. GBU
guang ming's picture

kan Allah adalah Pencipta

Pohon itu pasti Allah yang menciptakan, tapi jika nanti ujungnya bahwa Allah yang menciptakan dosa maka nampaknya gak benar deh. Karena ketika pohon itu ada, dosa belum berada.

Alkitab sering membuatku banyak bertanya dan sering tidak mendapatkan jawaban yang pas

__________________

Alkitab sering membuatku banyak bertanya dan sering tidak mendapatkan jawaban yang pas

peterlauw's picture

Jika Adam tidak berdosa maka sejarah tidak ada

Sdr Guang Ming, Allah menciptakan dunia dan segala isinya, sesuai dengan rencana Nya yang Agung. Dan untuk mewujudkan rencana Nya itu, Dia sebelumnya sudah menetapkan segala sesuatu sesuai dengan tujuannya masing2 (Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuatNya untuk hari malapetaka, Amsal 16:4 ).

Tidak ada kuasa manapun juga yang dapat menggagalkan rencana Allah dan bila ada maka kuasa itu lebih besar dari Allah sendiri.

Jadi kegagalan Adam & Hawa di Taman Eden, bukanlah kegagalan Allah, melainkan justru menggenapi rencanaNya. Adam jatuh kedalam dosa, karena kehendaknya sendiri, sehingga tidak dapat dikatakan Allah yang menjadikan Adam berdosa.

Seandainya Adam tidak jatuh kedalam dosa dan manusia sampai saat ini masih tinggal ditaman Eden, maka sejarah, ilmu pengetahuan (sains), sastra &kebudayaan, Juru Selamat dan hal2 lain yang ada sekarang, menjadi tidak ada karena manusia tidak memerlukannya. Apakah itu yang dibutuhkan manusia dan yang dikehendaki Allah? Tentu tidak, bukan ?

Setelah Adam sebagai wakil manusia didunia jatuh kedalam dosa, maka manusia membutuhkan anugerah keselamatan dari Allah sendiri.

Dari sisi manusia yang pengetahuannya sangat terbatas dan anggapannya seringkali salah, maka manusia menganggap anugerah Allah itu harus direspon atau disambut dan dipertahankan.

Dari sisi Tuhan yang tidak bisa salah, Allah memberikan anugerah kesela matan kepada orang yang dipilihNya sejak semula. ( semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Kis.13 : 48b )

Nah, terserah anda untuk memilih dari sisi mana anda melihat keselamatan itu, dari sisi manusiakah atau dari sisi Tuhan ?

Kalau kita sudah percaya, itu berarti kita sudah ditentukan untuk hidup kekal dan respon kita adalah melakukan kehendak Tuhan, hidup kudus dan penuh kasih serta sukacita sebagai ungkapan syukur telah dipilih untuk hidup kekal.

God Bless You.