Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Aku1

theis's picture

Sebut saja namaku Theis. Tentu saja ini bukan nama asli, hanya nama samaran yg sengaja kupilih karena artinya. Ya, artinya menunjukkan siapa aku, seseorang yang mengakui adanya Tuhan tapi tidak beragama.

Di mata orang lain, aku beragama tapi aku sendiri merasa aku tidak beragama, karena aku tidak lagi percaya pada agama yang diwariskan secara turun menurun dari orangtuaku. Aku tidak tahu kenapa ini semua bisa terjadi, kenapa semua pertentangan ini harus ku lalui. Mungkin kehausan akan Tuhan yang sudah lama menghantui. Tuhan kok menghantui.....hihihihi....

Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup baik pemahamannya pada agama, apalagi kedua orangtuaku berasal dari daerah yang dikenal sangat teguh pada ajaran agama ini . Dari kecil aku dan abang2ku diharuskan belajar mengaji dan aku juga sempat ikut madrasah walaupun ga sampai selesai. Seingatku, pelajaran2 ini hanya sekedar menempel di kepala dan dihapalkan untuk ujian. Apalagi aku hampir tidak pernah sepaham dengan guru agama, sejak dari SD sampai kuliah. Ada saja yang membuat kami bertentangan, kebanyakan sih menurut mereka karena aku nakal atau pembangkang. Padahal aku bukan membangkang, aku hanya tidak sepaham dengan cara berpikir mereka, kadang aku melihat mereka sebagai manusia munafik yang sibuk mengajar moral berdasarkan agama, padahal aku lihat sendiri prilaku mereka tidak sesuai dengan ajaran agama.

Ini yang membuat aku berpikir, bukankah ajaran agama ini begitu baik tapi kenapa mereka yang bergelut dengan ajaran ini setiap hari tidak mencerminkan semua itu? Kenapa mereka senang menghakimi? Apakah mereka tidak berkaca pada diri sendiri sebelumnya?

Kejadian2 tadi ditambah kematian mama membuat pemikiranku berubah. Tuhan yang selama ini aku kenal maha pengasih & maha penyayang berubah total. Apa salahku sampai Dia menguji begitu dahsyat? Mengapa aku? Kenapa aku tidak boleh bahagia seperti teman2ku yg lain?

Memang, sampai aku menyelesaikan kuliah, aku masih mengakui agama orangtuaku, tapi dalam batin aku berontak. Aku ingin kenal Tuhan! Aku ingin kenal Dia, yang telah membuat hidupku sengsara!

Ujian2 hidup semakin membuatku membenci Dia. Knp Dia begitu kejam padaku. Kenapa hidupku hanya berisi masalah2. Masalah yg satu belum selesai, yg lain sudah datang lagi. Mau apa sih Dia?? Kadang aku sampai mengutukNya dan aku sempat berkata, dengan beribadah pun hidupku tak berubah, jadi buat apa mempercayai Dia. Dia sama sekali tidak pernah mau susah-susah mentu hidupku. Dia diam saja, ga ngapa2in. Aku lah yang mengatur nasibku sendiri!

Menjauh dari ajaran membuatku malah makin banyak berpikir mengenai Tuhan dan agama. Siapakah Tuhan, mengapa Dia menciptakan manusia, mengapa Dia diam saja melihat banyak kesengsaraan dan kejahatan di muka bumi, kalau Dia ingin manusia berbuat baik kenapa tidak Dia ubah saja semua manusia menjadi bersifat baik dan menyembah Dia? Kenapa banyak agama di dunia? Kalau Dia mampu melakukan apa saja kenapa tak Dia ciptakan satu agama saja yang berkuasa di bumi? Apa benar satu agama lebih benar dari agama yang lain? Kalau agamaku mengajarkan hanya manusia yang beragama seperti kami saja yang bisa masuk sorga, lalu kemanakah perginya Gandhi, Bunda Theresa dan manusia2 berhati mulia lainnya ? Bukankah mereka lebih berhak atas sekapling tanah di sorga dibandingkan aku yang hanya bergama ktp saja?

Pertanyaan2 ini terus mendesak, sampai aku memutuskan untuk tidak beragama saja. Dan ternyata aku tidak bisa membohongi nurani kalau ternyata 'diam-diam' aku masih mempercayai keberadaan Tuhan. Sejak itu aku lebih suka berdoa pada Tuhan Universal, begitu aku menyebutnya. Tuhan yang bukan berdasarkan agama tertentu melainkan Tuhan yang kubentuk berdasarkan imajinasiku semata. Anehnya, 'Tuhan' ini terasa lebih dekat dan setiap berdoa aku merasa berdialog dengannya. Dia tak pernah marah, Dia mungkin kecewa dengan kelakuannya tapi tak pernah sedetikpun Dia meninggalkanku, berpalingpun tidak. Kalau aku buat dosa, Dia kecewa dan berkata kalau Dia memberikan aku pilihan antara benar dan salah. Dan kalau akhirnya aku memilih jalan yang salah Dia akan kecewa tapi kesalahan itu akan membuat aku belajar sesuatu.

Ini mungkin hanya imajinasiku, tapi begitulah yang aku jalani. Aku merasa yakin, bukan agama yang membuat seseorang berguna di mata Sang Pencipta dan manusia lain tapi jiwa yang mulia-lah yang akan membuatnya jauh lebih berharga.

DIam-diam aku sebenarnya sudah lama tertarik mempelajari agama lain. Setiap ada program agama lain di televisi, aku sering tertarik menyaksikannya. Hanya sekedar ingin tahu, aku juga sering bertanya pada teman2ku yg beragama lain soal ajaran agama mereka. Semuanya hanya sekedar rasa ingin tahu. Aku juga makin mempelajari ajaran agama orangtuaku, tentu dengan caraku sendiri karena aku sudah tidak percaya lagi pada pengajar agama.

Makin banyak yg aku pelajari, rasanya batinku makin menentang ajaran agama orangtuaku. Akibatnya aku makin malas beribadah, padahal dulu aku termasuk rajin sampai2 aku pernah berniat suatu hari akan mengenakan jilbab. Sinting....aku sampai bingung sendiri, mau sampai kapan begini. Apakah suatu hari aku akan tersadar sendiri dan akhirnya menjadi penganut setia paham agama warisan orangtuaku?

Lama-lama aku pusing sendiri dan membiarkan semuanya berjalan apa adanya. Berharap suatu hari Tuhan yang akan turun tangan sendiri menyadarkan aku. Itu pun kalau Dia memang ada.

Dan Tuhan menjawab...........................

Kolipoki's picture

Menunggu ...

Menunggu kelanjutan ceritanya .... Menunggu keputusan akhirnya ... Pertamakali baca, saya pikir Theis seorang laki2, eh...ternyata perempuan ya:) Saya tunggu kelanjutannya ya
__________________

www.talentakasih.or.id

Tut Wuri Handayani's picture

Tuhan yang universal...

Tulisan Anda enak dibaca. Kayaknya Anda punya bakat menulis, ya? Tapi yang paling menarik perhatian saya bukan cara Anda menulis, tapi pergumulan Anda dalam mencari Allah yang sejati. Istilah yang Anda pakai tentang "Tuhan yang universal ..." mengingatkan saya pada beberapa ayat Alkitab yang menceritakan hal yang sama.

 

"Sebab ketika aku (Paulus) berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada." (Kisah Para Rasul 17:23-31)

 

Aku doakan supaya Allah yang sejati itu menemui Anda secara pribadi. Jadi bukalah hati Anda untuk menerima-Nya.

 

Tut Wuri Handayani

garamdunia's picture

Selamat Datang (Mubazir) Saudari Theis

Kebetulan saya sedang membaca masukan dari blogger lain yang sudah lama (dibanding saya) di komunitas ini dan menemukan blog saudari (Theis)

Sungguh kesaksian yang sangat (sekali lagi, sangat) menguatkan iman saya untuk melihat pekerjaan Tuhan yang begitu nyata di kehidupan anda.

Kesaksian ini (dan saya yakin banyak cerita lain dari saudara-saudari seiman, mungkin bisa dibagi di komunitas ini juga?) semakin membuat saya yakin bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang bekerja dengan aktif hingga detik ini untuk menyelamatkan umat manusia yang memberontak padaNya.

Tentunya seperti kesaksian anda, ini bukan pekerjaan siapapun juga, melainkan Tuhan sendiri (Yohanes 6:44). Kita sebagai pengikut Tuhan, hanya bisa setia memberitakan kabar baik ini, dan berharap Tuhan di dalam kasihNya, membawa 'domba-domba' hilang, kembali padaNya

Sekali lagi, selamat datang di kerajaan Tuhan, saya harap anda juga boleh merasa terkuatkan untuk memiliki saudara-seiman di dalam Kristus, tersebar di seluruh dunia!