Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Aku Tak Tahu

iik j's picture

Sabtu sore. Aku jalan dengan seorang teman ke suatu mall dengan maksud nyamperin ‘teman-teman’ yang baru kami kenal beberapa waktu ini.


Sambil duduk nongkrong di depan sebuah counter, kami mulai bicara dengan teman pertama kami. Mengamati orang lewat, melihat orang-orang yang membeli ini dan itu, menggendong hewan peliharaan, dan mendorong kereta belanjaan. Pembicaraan kami dimulai dari ‘tanggal muda’, hasrat belanja, ‘trend’ sampai hewan peliharaan yang membutuhkan biaya berjuta-juta


“He’eh .. aku lihat di Pet Shop sebelah sana, anjing aja dicreambath lho.., sisirnya harganya huiiihhh... sama sisir kita aja mahalan mereka... udah gitu shampoonya.. ha ha.. ha... sama shampoo kamu pun kalah harganya.. heran ya... banyak orang bersedia mengeluarkan berjuta-juta untuk memelihara hewan...” kataku sambil tertawa


“Kenapa ya? Padahal mereka juga cuma hewan...” jawab teman kami itu


“Aku sendiri juga pelihara hewan, tapi nggak sampai gitu deh.. anjingku dikasih makan tempe aja udah hepi!” jawabku

 

“Lho kenapa?” tanya dia


“Pertama, karena aku nggak menjadikan mereka menjadi nomor satu lagi, kedua karena nggak punya banyak uang... ha ha ha ha....”


Dan kami semua tertawa. Pembicaraan kami terus berlanjut pada kebutuhan dasar manusia tentang sebuah kasih, perhatian, dan ‘sesuatu’ yang bisa mengisi hati mereka. Dia hanya tertawa tertawa saja, hidupnya seolah baik-baik saja meski aku tahu ada ‘peng-hindaran’ dari pembicaraan tentang Tuhan dalam hidupnya. Kami menutup pembicaraan dengan janji suatu saat nanti kami akan mampir lagi.


***

 

Teman kedua yang kami temui seorang operator pijat refleksi. Cengengesan dan terlihat hepi saja. Namun dia janji akan bertemu lagi dengan kita esok hari. Saat ketemu hari Minggu, akhirnya terbongkarlah kalau dia ternyata penipu. He he he..  sayang dia belum mengambil keputusan untuk ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh.. yaaaah mungkin besok atau lusa...(beriman neh...)

 

***

 

Teman ketiga kami adalah seorang mahasiswa yang sedang stress dengan kehidupannya. Kami berbicara tentang buku-buku fiksi yang dulu dia sukai tapi sekarang tidak lagi.

 

“Kenapa tidak lagi suka fiksi?” tanyaku

 

“Habis ceritanya begitu-begitu aja, happy ending... pacaran, perselingkuhan, dll.. Nggak nyata! Kalau kamu, suka baca apa?” jawabnya

 

“True Story, motivasi, pengembangan diri, leadership, menggambar, dan politik. Nggak nyambung ya? Ha ha ha... masalah politiknya tuntutan pekerjaan sih!” jawabku

 

Kami berbicara banyak hal lagi bahkan akhirnya menyerempet tentang “jawaban hidup”. Tetapi sayang  pembicaraan kami berakhir karena dia harus pergi.

***

 

“Kira-kira bagaimana cara Injil bisa masuk kepada tiga orang tersebut?” tanya temanku setelah semua pertemuan itu

 

“Kamu mau tahu jawabannya? Beneran?” tanyaku

 

“Iya dong..! Gimana?”

 

“Aku tak tahu!! 100% aku tak tahu bagaimana bisa memasukkan Injil kepada mereka semua. Dimana celahnya, dimana kelemahannya, ... Kita tidak bisa berpijak pada pengetahuan, pengalaman, pikiran, atau apapun yang berasal dari diri kita sendiri. Bukannya ‘sok nge-roh’ tapi kita benar-benar hanya bisa bergantung kepada Tuhan untuk semua jawaban itu. Setiap orang unik di mataNya! Dia yang menciptakan mereka semua, Dia yang tahu kebutuhan, celah dan senjata apa yang tepat bagi mereka semua. Yang kita harus lakukan sekarang hanya terus berdoa dan meminta Dia membukakannya bagi kita, dan terus melangkah. Itu saja!! Besok atau kapan, kalau kita terus setia, pasti DIA kasih jawabannya. Yuk jalan lagi! Aku percaya Tuhan akan memberikan kepada kita orang yang sungguh-sungguh haus dan lapar akan Dia, radikal bagi Yesus dan setia sampai mati, bukan orang Kristen biasa biasa dan inginkan hidup aman!!!” jawabku sambil menggandeng tangannya dan melangkah pergi

 

***

 

 

Rya A. Dede's picture

@iik: semangatmu

Semangat penginjilanmu luar biasa, mbakyu!

Keep working! Tetapi memang Tuhan-lah yang berkarya, kita hanya menabur.

iik j's picture

@Rya: Keep Working too.

Dear Rya,

Yes! Amen! Semua kita lho harusnya , nggak cuma beberapa orang.

Rise Up n Shine...

To Love God Is To Obey God