Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

apa itu merendahkan diri?

marchi kuncoro's picture

 

3 Implikasi  “merendahkan diri “
 Filipi 2:5-9 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Dalam terjemahan Alkitab KJV kita akan menemukan ayat ini dengan kata “humble” (Sederhana,rendah). Merendahkan diri memiliki arti yang jelas berbeda kata “minder” melainkan merendahkan diri merupakan lawan kata dari meninggikan diri, merendahkan diri berarti membiarkan diri kita berada ditempat yang lebih rendah dari orang lain. Tentunya kita tidak perlu untuk merendahkan diri sampai kita kehilangan nyawa kita, namun dari teladan Yesus ini setidaknya ada satu tolak ukur bagi kita. Bagaimana keadaan kita? Apakah kita pernah merasakan direndahkan ? Sampai dimana orang lain merendahkan kita? Apakah kita dihina, harga diri kita diinjak-injak? Apakah kita marah dan mulai membalas dengan merendahkan orang lain juga? Sebelum melakukan hal itu ingatlah akan teladan Yesus Tuhan kita.
Pertama-tama mari kita lihat perumpamaan yang dikatakan Yesus tentang hal ini, ( Lukas 18: 9-14) “Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Ada dua sikap yang berbeda yang bisa kita lihat di antara pemunggut cukai dan orang farisi ini. Yang pertama kita melihat gambaran orang farisi yang begitu sombong dengan kelebihannya; bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah,bukan pemungut cukai,berpuasa 2 kali seminggu dan memberikan persepuluhan dari setiap penghasilannya. Dengan mengungkapkan semua kelebihannya dia berharap kekurangannya bisa tidak terlihat, dia menjelekan orang lain supaya dia kelihatan baik. Sebaliknya pemungut cukai terbuka dengan kekurangannya, dia mengaku bahwa dia adalah orang berdosa dan firman Tuhan jelas mencatat bahwa sikap pemungut cukai inilah yang dibenarkan Allah. Kita perlu mengingat bahwa sosok pemungut cukai ini bukanlah gambaran dari orang miskin rendahan yang tidak berdaya, melainkan dia adalah orang yang memiliki harta dan memiliki hubungan dengan pemerintahan romawi, bisa saja dia meningikan diri dan membalas siapapun orang yang merendahkannya, namun dia memilih untuk merendahkan diri dan dia beroleh pembelaan Tuhan dan pengampunan atas segala kesalahannya.
Bagaimana cara kita merendahkan diri itu yang paling penting. Sekali lagi merendahkan diri itu tidak akan menyebabkan kita bersikap rendah diri atau minder, justru saat kita bersikap minder itu berasal dari kesombongan kita. Hal ini bisa terjadi karena kita sementara menutupi kekurangan kita dan membangun tembok yang sangat tinggi agar orang lain tidak bisa mengenal dan tahu siapa kita yang sebenarnya, terkadang saat kita bersikap minder kita merasa bahwa kita sementara merendahkan diri, salah! Justru itu saat dimana kita sementara meningikan diri kita. Dengan merendahkan diri seharusnya kita lebih percaya diri, karena kita sementara bersikap apa adanya, terbuka dengan kelemahan kita dan tidak melebih-lebihkan kelebihan kita.
Yang pertama: “Merendahkan diri berarti kita terbuka dengan kekurangan kita dan tidak memandang kekurangan orang lain.”
1 Petrus 5:6 “Karena itu rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya”
Yang kedua : Merendahkan diri adalah suatu proses, proses dimana kita akan ditinggikan. “
Dalam beberapa kesempatan Yesus dengan tegas mengatakan “barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan” (Mat. 23:12,Luk.14:11;18:14). Artinya, hidup kekristenan kita dibentuk melalui proses ini, sebelum kita merasakan campur tangan Tuhan untuk menolong kita, mengangkat hidup kita dari keterpurukan, bahkan meninggikan kita, kita harus rela untuk merendahkan diri kita.
Bagaimana dengan keadaan kita saat ini? Apakah kita sementara menanti pembelaan Tuhan untuk mengangkat kita atau bahkan membebaskan kita dari setiap persoalan dalam hidup kita? Mulailah merendahkan diri dan lihatlah bagaimana Firman Tuhan akan digenapi dalam hidup kita.
Yang ketiga: Merendahkan diri berarti bergantung sepenuhnya kepada kedaulatan Tuhan.”
Matius 18:4 “Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga”
Anak kecil yang dimaksud oleh teks ini adalah seorang balita/bayi (infant). Dengan mengambil contoh seorang anak kecil Yesus sementara memberikan pengertian tentang bagaimana kita harus merendahkan diri. Dalam kerajaan Allah semakin kita menjadi seperti anak kecil, kitalah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Seorang bayi adalah seorang yang sepenuhnya bergantung pada orang tuanya, semakin dewasa dia akan semakin independent dan tidak bergantung lagi kepada orang tuanya atau bahkan tidak akan mendengar dengan sepenuhnya nasihat orang tuanya karena mungkin telah memiliki cara pandang yang berbeda. Prinsip Kerajaan Sorga adalah kebalikannya, kita yang sebelumnya independent semakin kita dewasa dalam kerohanian kita, kita akan semakin bergantung kepada Allah, bahkan bergantung sepenuhnya dan hidup dalam pemerintahan Allah, sehingga kita tidak menjalani hidup dengan cara pandang kita tetapi cara pandang Allah..
marchi@Gsjacc.org
 
__________________

marchi@gsjacc.org

M23's picture

@marchi kuncoro,

Amin.....

Kiranya kita senantiasa bertumbuh didalam kebenaran Firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

 

salam kenal saudara Marchi

dennis santoso a.k.a nis's picture

dua hal tentang merendahkan diri

  • merendahkan diri adalah "terlentang" dan bukan "tiarap"; karena ketika kita terlentang, maka wajah kita akan keliatan, tidak ada yang tersembunyi, tidak ada yang perlu disembunyikan.
  • merendahkan diri bisa diukur - walau ukuran nya hanya 1 atau 0 (nol) - yaitu: "ketika seorang merasa dirinya rendah, maka saat itulah dia pastinya tidak merendahkan diri".
Purnawan Kristanto's picture

Andhap Asor

Kata temanku: "Kalau kamu mau ANDHAP ASOR (merendahkan diri), maka kamu harus rela untuk NDLOSOR (merebahkan badan sampai hampir rata dengan tanah)"

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

pwijayanto's picture

Apa perlu sampai nyungsep masuk ke tanah.. ya Pak?

Apa perlu sampai nyungsep masuk ke tanah?

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

Purnawan Kristanto's picture

Namanya juga ungkapan

Namanya juga ungkapan pak . Biar kelihatan ada persanjakannya gitu lho ("Sor"ketemu dengan "Sor") Kalau masih kurang rendah, nyungsep aja sekalian ke kubangan.

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

yosuaagung's picture

apa masih berkaitan dngan

apa masih berkaitan dngan penyangkalan diri?

 

salam kenal