Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

AULA SIMFONIA JAKARTA Impian Stephen Tong Sang Hamba Allah

hai hai's picture

Suatu hari sang hamba Allah menyatakan keprihatinannya tentang lagu Indonesia Raya yang semakin jarang terdengar dan semakin jarang dinyanyikan oleh rakyat Indonesia. Apabila terus berlangsung demikian maka cepat atau lambat lagu Indonesia Raya akan dilupakan oleh bangsa Indonesia seperti mereka melupakan Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu tersebut. Keprihatinan sang hamba Allah itu ditanggapi oleh salah satu wakil rakyat yang lalu menyampaikannya kepada seluruh wakil rakyat dan presiden Republik Indonesia. Sejak itulah lagu Indonesia raya selalu dinyanyikan oleh para wakil rakyat dan pemerintah sebelum sidang dimulai.

A good content needs a good container. A good music need a great music hall. Itulah impian seorang anak muda 50 tahun yang lalu. Saat itu dia berumur 19 tahun. Sulit sekali untuk menilai bakatnya yang mana yang lebih hebat, seni musik atau seni lukis atau seni patung atau seni arsitektur? Yang paling hebat tentu saja tekad dan usahanya untuk mengembangkan semua bakatnya tersebut sampai batas akhir. Setelah bermimpi selama 30 tahun, dia mulai mewujudkan impiannya dengan mulai membeli sedikit demi sedikit; satu demi satu barang-barang seni yang akan ditaruhnya di dalam music hall impiannya. Hal itu dilakukannya selama 20 tahun hingga genap harinya. Music hall itu sudah selesai dibangun dan diberi nama AULA SIMFONIA JAKARTA. Dia memimpin empat konser pada tanggal 17, 18, 23 dan 24 Oktober 2009 untuk mendedikasikan music hall impiannya kepada TUANNYA, Allah pencipta langit dan bumi serta memperkenalkannya kepada para pecinta musik, baik pencipta maupun penikmat.

Walaupun tidak bergaul akrab dengannya, namun saya termasuk orang yang sangat beruntung. Sejak tahun 1982 saya mendengarkan kotbah-kotbahnya dan membaca buku-bukunya serta ikut bermimpi dengannya tentang sebuah gereja dan sebuah music hall untuk didedikasikan kepada Allah guna melayani manusia. Pada 20 September 2008 yang lalu sang hamba Allah pelayan manusia mewujudkan impiannya, mendedikasikan Katedral Mesias kepada Allah dan memperkenalkannya kepada dunia. Saya beruntung karena ikut hadir dalam kebaktian tersebut. Dan saya hari ini saya kembali beruntung. Tadi siang, 23 Oktober 2009, bersama Pdt. Thomy Matakupan MDiv dan  Ev. Warsoma, kami menyalaminya, menyelamatinya dan berhaha-hihi dengannya. Malamnya kami menikmati pertunjukkannya.

AULA SIMFONIA JAKARTA. Apabila menggunakan jasa arsitek profesional, biaya designnya berkisar 10 hingga 11 juta US$. Namun biaya tersebut tidak diperlukan karena sang hamba Allah pelayan manusia mendesignnya sendiri. Pada tahun 2002 Singapura membangun Esplanade Concert Hall. Menurut informasi, dari keseluruhan 339 Juta US$, 68 juta US$ digunakan untuk concert hall. Berapa biaya yang dihabiskan untuk membangun AULA SIMFONIA JAKARTA? Saya tidak tahu.  Menurut sumber yang dapat dipercaya biayanya sekitar 11 juta US$.

Mana yang lebih hebat, AULA SIMFONIA JAKARTA atau Esplanade Concert Hall? Esplanade Concert Hall memiliki 1.811 tempat duduk sementara AULA SIMFONIA JAKARTA hanya 1.227 tempat duduk. Esplanade Concert Hall jauh lebih mewah dan besar dibanding AULA SIMFONIA JAKARTA. Namun, AULA SIMFONIA JAKARTA memiliki akustik yang jauh lebih sempurna dan design arsitektur yang lebih indah bahkan sangat unik, terutama dalam hal efisiensi penempatan bangku penonton. 97% penonton dapat melihat dengan jelas semua seniman di pentas, sisanya dapat melihat secara jelas 70%. Untuk sebuah music hall, tidak diragukan lagi, AULA SIMFONIA JAKARTA jauh lebih hebat. AULA SIMFONIA JAKARTA bukan milik sang hamba Allah pelayan manusia juga bukan milik Gereja Reformed Injili Indonesia atau orang Kristen Indonesia namun milik seluruh bangsa Indonesia. Dengan keberadaan AULA SIMFONIA JAKARTA bangsa Indonesia tidak perlu merasa minder lagi dengan keberadaan music hall milik bangsa-bangsa lain di dunia ini. AULA SIMFONIA JAKARTA akan menjadi ikon musik dunia baik karena keindahan dan keunikan design arsitekturnya maupun kesempurnaan akustiknya. AULA SIMFONIA JAKARTA 100% hasil karya anak bangsa Indonesia, mulai dari design, pembangunan sampai pembiayaannya.

 

Jam 19.20, rombongan koor Jakarta Oratorio Sociaty memasuki pentas. Rombongan pemusik Jakarta Simfonia Orchestra memasuki pentas. Setelah menempati posisi masing-masing mereka mencoba alat musiknya dan merasa puas. Pdt. Dr. Stephen Tong memasuki pentas bersama dengan ketua MPR, Taufik Kiemas. Sang hamba Allah lalu mengundang Jahja Ling ke pentas untuk memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Seumur hidup, itulah untuk pertama kalinya saya menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan iringan orkestra dipimpin oleh salah satu conductor terbaik di dunia dalam generasi ini. Rasanya benar-benar luar biasa.

Sang hamba Allah kembali ke pentas lalu bercerita tentang impiannya yang menjadi kenyataan serta memperkenalkan AULA SIMFONIA JAKARTA kepada hadirin. Dia menunjukkan keistimewan design music hall itu juga menunjukkan betapa pentingnya music hall itu untuk bangsa Indonesia, khususnya kota Jakarta sebagai Ibu kota negara. Walaupun berkata-kata tanpa bantuan pengeras suara namun kami dapat mendengar semua perkataannya dengan jelas. Dia lalu mempersilahkan Taufik Kiemas untuk memberi kata sambutan. Beginilah kita-kira kata-katanya yang saya ingat. "Concert hall adalah tanda peradaban manusia, itu sebabnya semua bangsa di dunia berusaha membangunnya. Sejak lama saya dan istri menyadari hal itu dan berusaha untuk mendirikannya, namun sayang hingga saat ini kami belum sanggup mewujudkannya. Dengan adanya concert hall ini maka kita tidak akan merasa minder lagi ketika menghadapi bangsa-bangsa lain, sebab kita juga memiliki apa yang mereka miliki. Terima kasih Pak Stephen Tong sudah mewujudkannya saat ini. Ini adalah karya yang luar biasa. Ini adalah milik bangsa Indonesia yang harus kita jaga bersama-sama. Sekarang kita tidak perlu ke luar negeri lagi untuk mendengarkan musik-musik indah dan untuk mempelajari musik. Sebelumnya para pemusik Indonesia pergi ke luar negeri untuk belajar dan berkarya, nanti anak-anak kita akan belajar dan berkarya di negeri sendiri dulu sebelum mereka tampil di manca negara." Dia akhir kata sambutannya, Taufik Kiemas mengingatkan agar sang hamba Allah tidak lupa mengundangnya ketika ada acara, karena dia dan istrinya benar-benar menyukai musik.

Pipe organ atau organ pipa adalah salah satu alat musik tertua dengan suara terindah di dunia. Yang dimiliki AULA SIMFONIA JAKARTA adalah produksi Cassavant Frères tahun 1962 dengan 3.217 pipa dengan berat total lebih dari 10 ton. Sebagian dari pipa-pipa organ digunakan sebagai hiasan utama dinding di belakang pentas music hall. Billy Kristanto membuka konser dengan memainkan Organ Concerto in B Flat Major OP. 4 No. 6 HWV 294 karya G. F Handel di-conductor-i oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Suara organ pipa yang khas dan mistis memenuhi udara.

Ini sebuah kebetulan yang indah. Beberapa bulan terakhir ini saya menghabiskan waktu untuk menyelidiki kisah penciptaan di dalam Kejadian 1 & 2, sekarang mendapat kesempatan untuk menikmati suguhan Oratorio The Creation karya F.J. Haydn yang disajikan di music hall luar biasa. Benar-benar anugerah yang indah. Terima kasih Tuhan. Terima kasih Pdt. Dr. Stephen Tong. Terima kasih Master Jahja Ling. Terima kasih soprano Huang wei, alto Anna Koor, tenor Daniel Decker, baritone Chen Yong Chen, Jakarta Simfonia Orchestra dan Jakarta Oratorio Society serta semua yang terlibat dalam penyelengaraan ini.

Joseph Haydn (1732 – 1809) memiliki dua orang murid yang sangat terkenal yaitu Ludwig van Beethoven dan Wolfgang Amadeus Mozart. Oratorio The Creation yang dikerjakannya dalam waktu 2 tahun dan ditampilkan pada tahun 1798 dianggap oratorio ketiga teragung di dunia setelah Messiah karya G.F. Handel dan Elijah karya F. Mendelssohn B.

Seumur hidup saya belum pernah menikmati musik klasik demikian indah. Saya yakin itu bukan yang pertama karena sang hamba Allah pelayan manusia berjanji setiap bulan akan ada pertunjukkan musik klasik kelas dunia di AULA SIMFONIA JAKARTA.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

joli's picture

Kapan ada lagi?

Wow, nampaknya sangat menarik.. Clair my daughter sangat suka main piano klasik. Kapan ada lagi ya? pengin ngajak-in Clair menikmati konser klasik.

 

Purnawan Kristanto's picture

Mohon kabar

 Iya nih, mohon kabar-kabar kalau ada agenda pementasan berikutnya.

 


 www.purnawan.web.id

__________________

------------

Communicating good news in good ways

pasikomsi's picture

Wouw..Amaging...PRaise THE LORD..

Wauw...Aku menyesal, sungguh menyesal,tidak dapat menyaksikan,Concert Perdana, Primery Opening  AULA SIMFONIA JAKARTA,kebetulan sdg bertugas di luar kota.yang unik bukan hanya terwujudnya impian sang Maestro untuk menghadirkan Aula Musik klasik di Jakarta,Indonesia,tetapi,sang Maestro ,yang nota bene Gembala GRII,juga sosok yang unik-

Ulasan Hai-hai, yg biasanya selalu saja dapat melihat sisi negative dari suatu perhelatan atau pertunjukan,tapi kali ini dia merilisnya dengan manis dan santun,dan sangat takjub dan bersyukur hadir disana...Aku pun juga demikian barangkali kalau turut menyaksikannya-

Tapi yang pasti,Kita harus bangga dan bersyukur pada Tuhan ,ada Hamba Tuhan , salah seorang yang terus setia mengajar dan Meninggikan Tuhannya bahkan menyembahNya dengan mewujudkan impiannya ,impian banyak hamba-hamba Tuhan yang ingin membuat suatu Altar Musik yang terbaik, bagi Tuhan, berarti Tuhan memang mngizinkan untuk Terwujudnya impian sang Maetro.

Suatu waktu,anda dan saya dapat kiranya menyaksikan pertunjukan Musik Klasik di AULA SYMFONIA JAKARTA ini dengan dapat menyaksikan Kidung-kidung Klasik Gospel gospel terbaik secara Live concert- Thanks LORD JESUS-

Pniel's picture

Merindukan paduan suara kemenangan.

Tiada yang lebih indah daripada paduan suara surgawi yang dinyanyikan oleh segenap umat pilihanNya dan para malaikat pada perayaan perjamuan kawin Anak Domba kelak di hari yang besar dan mulia tsb. Disanalah saya sangat merindukan untuk segera tergabung bersama dengan para umat tebusanNya melantunkan pujian kemenangan bagi Sang Anak Domba. Bersukacita selama-lamanya di kerajaan Surga.

Wahyu.15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."

Adalah penyesalan diatas segala penyesalan kalau moment yang sangat berharga tsb terlewatkan oleh setiap orang yang menyebut dirinya sbg kristen (artinya : pengikut Kristus), karena hanya tersedia satu tempat lain selain itu yaitu paduan suara tangisan pilu yang menakutkan selama-lamanya di gehena.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@joli, Debussy

Joli ma wawan, Tanggal 28 November 2009 akan ada pertunjukkan lagi. Hyesook Kim dan Stephane Lemelin akan membawakan karya Debussy dan Messiaen untuk duo piano:

Lindaraja -  1901 - Claude Debussy

En Blance et noir - 1915 - Claude Debussy

Vision de l'Amen - 1943 - Olivier Messiaen

Hyesook Kim adalah orang Korea, dia adalah Professor of Music di Calvin college - Michigan. Pada tahun 2004 - 2005 dia pernah menggetarkan Amerika dan Canada dengan memainkan Vision de l'Amen karya olivier Messiaen. Sebagian penggemar musik klasik berkata, bila bukan Hyesook Kim pasti Vision de l'Amen biasa.

Stephane Lemelin adalah pianis dari Canada. Dia menjabat Professor of Music di University of Ottawa. Dia mendapat pujian luar biasa ketika memainkan karya-karya Schubert, Schumann, Fauré and Ravel. Karya Debussy bukan barang baru baginya karena dia pernah meluncurkan album memainkan karya-karya Debussy.

Menurut saya pertunjukkan tersebut akan laris manis. Bagi para penggemar berat musik klasik duo piano Debussy dan Mesiaen sangat indah. Sementara bagi para penggemar baru musik klasik duo piano Debussy mudah untuk dinikmati keindahannya.

Duet Hyesook Kim dan Stephane Lemelin akan menjadi pertunjukkan duo piano terbaik yang pernah diadakan di negeri ini. Bila anda suka musik klasik dan suka sejarah nontonlah. Dengan demikian anda bisa bercerita, "Saya memang tidak hadir saat peresmian Aula Simfonia Jakarta,  namun hadir pada pertunjukkan profesional pertamanya. Itu juga untuk pertama kalinya pemusik klasik top dunia main di  sana."

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Huanan's picture

Biaya masuk..

Setahu Saya untuk menonton pertunjukkan di Aula Simfoni jakarta dikenakan biaya mulai dari :Rp 250.000 s/d 1juta.

 

__________________

Huanan

hai hai's picture

@Pasikomsi & Huanan, Penonton Dangdut

Pasikomsi, kekurangan memang ada, namun saya menganggapnya biasa saja. Anda mau tahu apa yang terjadi?

Ketika pertunjukkan belum dimulai, diumumkan tiga kali berturut-turut dalam bahasa Indonesia dan Inggris, agar penonton nggk ribut dan semua HP di matikan. Namun ada saja penonton yang menganggap dirinya sedang nonton dangdut di balai desa, itu sebabnya ada yang asyk ngobrol dan ada yang hpnya berdering.

Ada pula penonton yang nampaknya takut disebut kampungan itu sebabnya mereka segera betepuk tangan begitu sebuah lagu berhenti, padahal lagu itu berlum berakhir, hanya jedah. Tepuk tangan demikian sangat mengganggu konsentrasi pemain musik juga para pendengarnya. Yang membuat saya heran adalah, walaupun sudah tahu SALAH, mereka bukannya betobat eh, malah mengulanginya lagi dan lagi dan lagi.

Namun nggak apa-apa, bila mereka sering datang nonton, saya yakin mereka akan bertobat dan tepuk tangan pada waktu yang tepat, nggak YAK-YAK-O.

Huanan, ticket paling murah Rp. 250.000,- menengah Rp. 500.000,- dan paling mahal Rp. 1.000.000,-  Bila memang ada uang, jangan ragu untuk membeli yang paling mahal, bila hanya mampu membeli ticket paling murah juga tidak ada masalah. Di mana pun anda duduk, suaranya sama. Hal itu terjadi karena kesempurnaan design arsitektur dan akustik yang luar biasa. Dari 1.227 tempat duduk, hanya ada 36 tempat duduk yang posisinya jelek sehingga hanya bisa melihat 70% panggung pertunjukkan. Apabila anda terpilih untuk menduduki salah satunya, itu namanya anugrah. Bila mampu beli yang paling mahal nggak masalah juga. Semakin banyak uang yang terkumpul, maka semakin sering ada pertunjukkan musik klasik.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

king heart's picture

Ko Hai : tidak bisa bertemu

Wah sayang kita tidak bertemu karena pada tanggal nontonnya, kalau tidak pasti saya akan muter muter cari cowok paling gondrong yang hadir ha ha ha 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

hai hai's picture

@Kingheart, Masih Ada Lain Kali

Memang belom jodoh. Namun, kita pasti akan ketemu nantinya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

jesusfreaks's picture

SAAT NATAL, MUNGKIN PASKAH

Waktu natal saya pernah menghadirinya memang saya akui LUARRR BIASAAA.

dan GRATISSS...

nah siap-siap aza, udah mau natal toh...

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

KEN's picture

Aula Simfonia Jakarta

Hari Minggu, 25 Oktober 2009 kemaren, jarang-jarang nonton concert gratis. Dua orang penyanyi asal Taiwan (wanita), seorang penyanyi asal Singapura (pria) dan seorang penyanyi lagi asal Amerika Serikat (pria) --- (saya lupa nama-nama mereka), diundang bernyanyi bersama dalam kebaktian. Dengan diiringi orchest group mereka bernyanyi, dahsyat, selesai mereka menyanyi, sontak tepuk tangan yang riuh dan panjang diberikan kepada mereka dari seluruh jemaat sambil berdiri.

Yuk, nonton... tanggal 28 November 2009, jangan ketinggalan, jarang-jarang loh orchestra concert diadakan di Indonesia dengan bangunan asli Made in Indonesia.

hai hai's picture

@ken, Ini Nama Mereka

Terima kasih soprano Huang wei, alto Anna Koor, tenor Daniel Decker, baritone Chen Yong Chen, Jakarta Simfonia Orchestra dan Jakarta Oratorio Society serta semua yang terlibat dalam penyelengaraan ini.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

KEN's picture

Pak hai

Tengs

antisehat's picture

pinjem ah...

Sejak tahun 1982 saya mendengarkan kotbah-kotbahnya dan membaca buku-bukunya

>> pinjem dong atu...

 

___________________________ 

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com

 

sandman's picture

@antisehat entar gw kasih mau?

Bukuna si hai-hai ada beberapa di aku mau pinjam topik apa?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Vantillian's picture

Stephen Tong, Hamba Allah

Stephen Tong, hamba Allah yang bukan hanya membawa kemuliaan bagi nama Allah, tetapi juga membangkitkan generasi pemuda di dalam teologi reformed sekaligus menaikkan derajat bangsa Indonesia di mata dunia. Mendapat gelar DR dari Filipina, dan juga tahun kemarin mendapatkan gelar DD dari Westminster, sebuah lembaga univ reformed yang paling bergengsi di dunia teologi.

Ketika berada di Malaysia, saya menyempatkan diri menghadiri pembahasan eksposisi Yohanes 5 di gedung PGRM Kuala Lumpur. Melihat jumlah peserta yang hadir, sebagian besar adalah kaum muda-mudi, membuat hati saya bergetar. Sungguh, kehadiran beliau menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan. Banyak hamba Tuhan Indonesia pernah berkhotbah di luar negeri, tetapi secara konsisten mengadakan seminar eksposisi dan dihadiri oleh jemaat di Kuala Lumpur, itu merupakan sesuatu tanda Tuhan bekerja melalui diri beliau. Seminar eksposisinya telah dilaksanakan satu tahun lebih, dan secara konsisten dilaksanakan setiap Senin malam.

Dulu, banyak mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia, pada saat sekarang, banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Malaysia. Tetapi kita patut berbangga, di Indonesia ada seorang hamba Tuhan yang mengajari jemaat Malaysia disana. Hamba Allah ini bukan hanya membawa nama baik Allah, tetapi juga nama baik bangsa Indonesia. Dan semuanya itu dilakukan dengan penuh dedikasi kepada teologi reformed. Apalagi setelah diresmikannya Aula Simfonia Jakarta, sungguh, sekali lagi kita boleh berbangga dan bersyukur. Saya pernah menghadiri Aula konser Esplanade Singapore, tetapi belum pernah hadir melihat Aula Simfonia Jakarta. Setelah membaca uraian Hai-hai, sekali lagi saya boleh berbangga sebagai bangsa Indonesia, sekaligus sebagai seorang Kristen karena dari tangan seorang hamba Allah boleh hadir gedung dan karya yang luar biasa.

dennis santoso a.k.a nis's picture

siapa sih si tong ini?

stephen tong... apa sih istimewanya orang ini? kenapa begitu banyak orang menggilai dia sampe kadang2 kesan yang gue tangkap adalah bahwa rata2 mereka itu fanatik abis? dan apakah si tong ini ga tau akan kelakuan "murid2" nya itu sehingga dia diam saja?

Vantillian's picture

Nis...fanatik dan kagum

Nis, ketika seseorang meninggal, dia meninggalkan dua hal yang penting : Teladan dan Ajaran. Karena itulah Paulus menasehati Timotius untuk mengawasi diri sendiri dan ajarannya. Sosok Stephen Tong adalah pribadi yang benar2 tahu apa yang harus dia kerjakan, khususnya meninggalkan teladan dan ajarannya. Itulah yang akan menjadi suatu pelajaran penting bagi generasi ini. Dia memulai gerakan yang benar2 memutarbalikkan nilai2 dunia. Memulai dari diri, memulai dari kecil, memulai dari susah, itulah nilai yang benar2 sudah dibalikkan oleh dunia sekarang. Sekarang dunia harus instan, cepat, dapat imbalan, tidak usah susah. Dia telah membuktikan bahwa kualitas itu sangat penting, lalu baru disusul dengan kuantitas. Dia telah membuktikan bahwa untuk memulai yang berkualitas, harus memulai dari yang susah dan konsisten. Penerbit buku Momentum adalah bukti bahwa ketika kita ingin mencari buku teologi bermutu ( Indonesia), maka kita akan mencari buku terbitan Momentum. Tetapi ketika memulai, tidak ada yang bisa melihat apa yang akan terjadi. Lalu Aula Konser juga merupakan bukti bahwa untuk memulai semuanya, harus dimulai dengan suatu persiapan yang lama untuk mendapat kualitas yang memuaskan.

Yang bisa mewujudkan itu, tentu harus orang yang bertulang keras karena telah menempa diri dengan berbagai hal. Sungguh, karya ini bukan untuk yang bertulang rawan. Ini bukan masalah apakah seseorang mempunyai impian atau tidak, atau berani bermimpi. Ini adalah karena hati yang telah berpaut dengan nilai kebenaran yang kekal. Itulah yang diwariskan Stephen Tong kepada kita. Itulah dua hal yang bisa kita pelajari dari hidup seseorang : Teladan dan Ajaran. Stephen Tong telah mewariskannya. Tentu dia hanya manusia biasa yang penuh kelemahan. Karena itu, fanatik berlebihan adalah salah. Tetapi ketika rasa kagum membuat kita belajar dari hidupnya, maka itu adalah anugerah bagi kita karena sosok hamba Allah ini hidup di zaman kita.

Murid kadang hanya meneruskan ajaran tanpa memperhatikan nilai hidup. Ada yang ingin seperti Tong, tapi tidak mengerti mengapa dia seperti itu. Ada yang ikut marah2 seperti dia. Coba anda dengar khotbahnya, Stephen Tong justru banyak mengkritik pengikutnya. Yang celakanya justru yang sudah sering mendengar khotbahnya tetapi sering tidak instropeksi diri, malah mengganggap diri sebagai wakilnya dalam membawa teologi reformed. Semoga yang mengganggapnya sebagai guru, tidak hanya sekedar fanatik-fanatikan.

Samuel Franklyn's picture

Stephen Tong menurut Samuel Franklyn

Aku pertama kali mendengar khotbahnya secara langsung waktu aku SMP. Waktu itu Stephen Tong mengadakan KKR di Bogor. Kesanku Stephen Tong adalah seorang pengkhotbah yang sungguh berapi-api dan menguasai Firman. Stephen Tong memadukan semangat penginjilan dan pengetahuan Firman dalam khotbah-khotbahnya. Kali berikutnya aku mendengar khotbahnya adalah waktu SMA dan terlihat semangatnya sama sekali tidak kendor dan pengetahuannya makin bertambah. Walaupun dalam perjalanan hidupku aku lebih banyak berada di lingkungan denominasi pentakosta dan kharismatik tapi Stephen Tong salah satu hamba Tuhan yang aku kagumi. Aku anggap hamba Tuhan yang semangat penginjilan dan pengetahuan Firman agak sebanding di lingkungan kharismatik hanyalah Yeremia Rim. Tapi Tuhan rupanya punya rencana tersendiri dan Yeremia Rim sudah dipanggilNya kembali.

king heart's picture

Yeremia Rim

Ketika Yeremia Rim meninggal beberapa tahun lalu di Surabaya, yang berkotbah pada penguburannya adalah Stephen Tong, Di sana pula Stephen Tong menantang jemaat dan para majelis gereja untuk menggantikan dan meneruskan pekerjaan Yeremia Rim.

Ada kabar, ketika Yeremia Rim meninggal, sebuah gereja besar di Surabaya berniat "mengakuisisi" gereja itu ke dalam gerejanya.

Ketika memperingati tahun kematiannya ( saya lupa berapa tahun ) diterbitkan buku mengenang Yeremia Rim yang di dalamnya terdapat kotbah Stephen Tong pada waktu penguburan itu.

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

hai hai's picture

Stephen Tong, Hamba Allah Pelayan Manusia

Nis, salah satu keistimewaannya adalah dia punya impian membangun music hall saat berumur 19 tahun. Dia belajar arsitektur bahkan belajar arsitektur akustik. Semuanya itu dia lakukan secara otodidak. Design Aula Simfonia Jakarta dihargai 10-11jt US$.

Setelah bermimpi 30 tahun dia mulai membeli barang-barang untuk music hall impiannya. Menurut informasi yang bisa dipercaya, lampu kristal music hall itu dibelinya di pasar loak. Sempat kepikiran, mungkin bakalan seru bila semua barang-barang seni di music hall itu diberi label, yang menceritakan kisahnya, minimal dibeli di pasar loak mana gitu lho. 

Setelah berjuang selama 50 tahun baru impiannya menjadi nyata.

Sebuah kata yang paling cocok buat dia adalah AU BAN.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mama nia's picture

@Ko Hai Hai

Ko Hai Hai, Makasih atas blog yg begitu meng'inspirasi',gimana seseorang bs tetap 'setia' pada impiannya smp impiannya terwujud...luar biasa!! Ko, AU BAN artinya apa ya Ko? Thanks
Huanan's picture

Salut untuk Pak Tong

Bicara mengenai Pak Tong. Saya juga sering beli kaset kotbahnya yang hanya di dapat di Tanah Abang 3 no:1 (bawanya kantor TIKI=titipan Kilat). Biasanya Beliau membahas mengenai eksposisi seperti Yohanes, Yakobus, dll.

Kotbahnya enak di dengar dan mudah dipahami. Saya baru tahu ketika membeli kaset2 Beliau dari penjual kaset tsb. Penjual kaset tsb mengatakan bahwa Pak Tong sekarang sudah jarang bolak balik ke Singapore, HK, Taiwan untuk kotbah, berhubung faktor usia (69 tahun), dan kesehatannya. Karena Beliau pernah operasi Jantung dgn memasukkan Stent (ring) di pembuluh Koronernya sebanyak 7 buah (3 buah waktu operasinya di Amerika dan 4 nya lagi di Malaysia). Tapi Semangat kothbahnya tetap saja menyalah2.

Salut berat untuk Pak Stephen Tong..!

__________________

Huanan