Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bahkan Tuhan memperhatikan kehidupan si anjing

violinholic's picture

(Jumat, 26 Oktober '07)

Kemarin
malam saya berkabung lantaran Popo, anjing jantan saya dinyatakan RIP.
Popo, si anjing, 4 hari sebelumnya jadi korban kecerobohan kami
tuan-tuannya. Sewaktu saya berangkat dari rumah ke kosan, mobil saya
menabrak si anjing. Tidak kencang sih. Sebenarnya tidak ada yang patah,
namun sepertinya bagian dalam tubuh si anjing rusak karenanya. Setelah
bertahan 4 hari dengan nafsu makan yang makin lama makin menurun dan
tubuh yang semakin kurus dan lesu, akhirnya kemarin malam si anjing
berpamitan dengan orang-orang rumah, satu per satu. Hua, saya sangat
sedih. Popo anjing kesayangan saya yang saya rawat dari kecil, akhirnya
pergi karna kecerobohan kami sendiri. Maafkan kami ya Tuhan.
Kemarin
malam, sayalah yang terakhir mengelus kepalanya yang putih. Saat saya
mengelusnya, tiba-tiba si anjing meringkik seperti kehabisan nafas,
saya tidak berani melihatnya RIP, karena itu saya buru-buru pergi ke
kamar saya. Dan kira-kira pukul 6 sore, si anjing ditemukan tanpa napas
di bawah kursi di ruang tamu. Setelah semua orang pulang ke rumah. Saya
sedih... sedih sekali, tapi saya sudah rela. Malam itu juga si anjing
dikubur di belakang rumah.
Mungkin kepergian si anjing adalah
jawaban atas pertanyaan kami tentang kelahiran anak-anak dari popo si
jantan dan cheri si betina, yang berjumlah 5 ekor, cowok semua. Yup,
sehari sebelum kepergian si anjing, cheri si betina melahirkan dan kami
bingung dibuatnya karena selama ini cheri jarang melairkan anak cowok,
tapi saat itu kelimanya cowok.
Ya... Tuhan benar-benar sudah mengatur semua ini, saya percaya.
Akhirnya,
untuk mengobati rasa sedih saya, orangtua saya mengijinkan saya untuk
memelihara satu dari kelima anak popo dan cheri. Sementara yang empat
lainnya, seperti biasa, akan diberikan kepada para pemesan [hehehe].
Selamat jalan Popo,,,,