Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Di Ujung Pelangi

clara_anita's picture

Di Ujung Pelangi

Alkisah di negeri kurcaci, hiduplah kurcaci-kurcaci mungil yang begitu gembira. Betapa tidak, meskipun kecil dan tak terkenal negeri itu begitu subur, makmur, dan indah. Ada cukup banyak makanan untuk semua. Cuacanya pun hampir selalu bersahabat. Penduduknya senantiasa bekerja bersama dengan giat dan tak pernah mengeluh. Kapanpun ada yang kesusahan, akan datanglah yang lain untuk menghibur dan membantu. Meskipun menurut ukuran materi penduduknya tak bisa dikatakan kaya, mereka yang bersahaja senantiasa bahagia.

Begitupun, seeorang kurcaci kecil merasa jenuh dengan kehidupan di negeri itu. Ia adalah seorang pemimpi. Ia begitu terobsesi untuk menjadi kaya dan terkenal. Tentunya kedua obsesinya sulit kesampaian di negeri kecil nan terpencil itu.

Suatu hari ia mendengar berita bahwa bila ia dapat pergi ke ujung pelangi, maka ia akan mendapatkan sepeti besar emas. Dengan emas itu pastinya ia akan jadi kaya dan terkenal. Dibutakan oleh ambisi dan obsesinya, maka tanpa menghiraukan teman dan keluarganya ia berkelana mencari ujung pelangi.

Entah berapa tahun telah berlalu saat akhirnya sampailah ia di ujung pelangi itu. Dan benar saja, didapatinya sebuah peti besar berkilauan tertempa sinar matahari. Tak sabar diraihnya peti itu. Namun bukan emas yang ditemuinya, melainkan sebuah cermin retak yang tak berharga.

Kurcaci tersebut kemudian memadangi pantulan wajahnya di cermin retak itu. Tidak ada kebahagiaan di sana. Tiba-tiba ia teringat sanak keluarga dan kawan karibnya di negeri kurcaci. Saat itu pelangi membusur dengan indahnya. Betapa terkejutnya si kurcaci. Ternyata ujung pelangi jatuh tepat di negeri asalnya. Dan seketika itu ia tersadar bahwa kekayaan sejati sebenarnya sudah ia miliki.

Maaf bila kualitas dongeng saya tadi kurang baik. Maklumlah saya bukan pendongeng ulung.

Mungkin paparan saya berikut tentang dongeng saya di atas mungkin lebih menarik.

Sedikit pengakuan  . .

Saya adalah seorang guru sekolah dasar di sebuah kota kecil. Anda mungkin dapat memperkirakan berapa penghasilan seorang guru sekolah dasar, dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap profesi ini. Kami selalu dianggap orang-orang yang tak cukup pintar untuk mendapatkan pekerjaan yang "lebih baik" meskipun dalam kenyataannya tak sedikit guru SD yang lulus cum laude dari universitas.

Di tengah pergelutan saya dengan masalah "citra" itu, saya pun menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru. Hati saya tak pernah tenang. Tubuh ada di kantor, tapi pikiran mengembara entah kemana. Tiap hari saya mengeluh pada Tuhan, dan memohon kehidupan yang "lebih baik." Pikir saya, saya tak akan mampu meraih mimpi-mimpi saya bila saya "terkurung" di sini.

Dan akhirnya sekali saya coba melompat. Berhasilkah?

Tidak . . .

Awalnya saya menangis karena Tuhan tidak mengijinkan saya untuk berada di tempat yang "lebih baik." Sampai akhirnya Tuhan mencelikkan mata saya akan betapa indahnya tempat ini.

Disini saya memiliki teman-teman yang begitu baik. Kerja tim kami bisa dikatakan kompak. Ruang gerak untuk berkreasi pun sangat bebas. Penghasilan saya pun mulai merangkak naik. Dan yang paling menyenangkan adalah bekerja dengan anak-anak selalu menawarkan petualangan baru yang tak membosankan. 

Dan pada saat yang tak terduga Tuhan mengabulkan doa saya (yang cukup saya sendiri yang tahu.)

Ternyata ini memang tempat saya.

Seiring berjalannya waktu, saya akhirnya tahu bahwa bukan saya seorang yang mengalami pergumulan ini. Beberapa teman juga mengeluhkan hal serupa; memburu emas di ujung pelangi namun justru kekecewaan yang didapat.

Namun saya bersyukur atas kecewa itu. Kalau tidak ada kekecewaan maka saya tidak akan sadar bahwa sejatinya saya telah berada di ujung pelangi.

Dan saat inilah sebuah puisi karangan Grace Easley benar-benar saya pahami maknanya.
Ijinkan saya membagi puisi tersebut

A Place For Me

There is a special place in life, that needs my humble skill,
A certain job I'm meant to do, which no one else can fulfill.

The time will be demanding, the pay is not too good,
And I wouldn't change it for a moment, even if I could.

There's a special place in life, a goal I must attain,
A dream that I must follow because I won't be back again.

There's a mark that I must leave, however small it seems to be,
A legacy of love for those who follow after me.

There is a special place in life, that only I may share.
A little path that bears my name, awaiting me somewhere.

There's a hand that I must hold, a word that I must say,
A smile that I must give, for there are tears to blow away.

There is a special place in life that I was meant to fill.
A sunny spot where flowers grow, upon a windy hill.

There's always a tomorrow
and the best is yet to be.
For somewhere in this world,
I know there is a place for me.