Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

digigit anjing

josh putra's picture

Untuk meningkatkan kualitas hidup jemaat dan menambah keyakinan akan talentanya, saya mengadakan kelas “Self Confidence Training” di gereja. setiap peserta diberi kesempatan untuk berbicara di depan dengan topik dan waktu tertentu.

 

Cerita favorit tentunya adalah peristiwa masa kecil, karena diceritakan apa adanya, kebanyakan lucu, konyol, walaupun ada yang menyedihkan. Peristiwa masa kecil yang paling sering diceritakan adalah pengalaman digigit anjing, hampir setiap kelas ada yang menceritakan peristiwa ini. Biasanya mereka bercerita digigit anjing di tangan, di kaki, di pantat, dsb dan mereka selalu berkata sejak saat itu trauma dengan anjing, takut deket-deket anjing, ga mau pelihara anjing lagi, pokoknya musuhan sama anjing sampai hari ini!

 

Satu hari di kelas pelatihan ada seorang anak SMU, perempuan, gemuk, pake kaca mata, pokoknya tampangnya tidak menyakinkan dan terkesan ikut pelatihan sambil main-main, dia bercerita digigit anjing … duh bosen pikir saya. Dia mulai bercerita, “waktu kecil saya suka sama anjing, tapi satu hari entah kenapa, saat bermain dengan anjing kesayangan saya, anjing itu menggit tangan saya sampai menembus daging di tangan , sakit sekali, bahkan tangan saya harus dijahit.” Sambil menunjukan bekas lukanya, dia cerita lagi, “tapi saya suka dan sayang sama anjing, saya tetap suka sampai hari ini, hehehe….” Lalu duduk lagi.

Ah… ada-ada aja pikir saya…. Cerita yang sangat biasa dan tidak berkesan.

 

Namun dirumah saya mulai merenungkan cerita anak SMU itu. Wah ternyata mengandung filosofi yang luar biasa…. Hidup ini pilihan setiap orang mungkin pernah digigit anjing, tapi tindakan selanjutnya untuk takut/tidak takut, untuk benci/sayang, untuk musuhan/baikan lagi sama anjing tentunya pilihan kita sendiri. Ada banyak orang yang kemudian membenci anjing, tapi perempuan ini memilih untuk tetap senang dengan anjing.  

 

Bukankah setiap orang mengalami masalah dan persoalan dalam hidup ini!? Menyerah, menghindar, sembunyi, stress, takut, putus asa, memendam rasa benci adalah pilihan tapi bukankan ada pilihan lain untuk maju, pantang mundur, tetap kuat, berani, terus berjuang dan percaya bahwa Allah bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.

 

ORIGINAL