Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Djalan-djalan ke Masa Laloe

Kolipoki's picture

Saya dibesarkan di sebuah perumahan BUMN, tempat ayah bekerja, namanya Tirus (persis nama suatu tempat di Alkitab:p). Saya sangat bangga mengingat tempat di mana dulu saya tinggal. Perumahan tempat saya tinggal itu berbentuk segiempat, rumah-rumah karyawan berjejer membentuk kubus. Uniknya, lewat bentuk rumah akan ketahuan jabatan orang yang tinggal di situ. Maka tidak heran, ketika seorang karyawan naik pangkat, ia akan buru-buru pindah rumah, ... biar ketahuan kalau jabatannya sudah naik:)

Fasilitas dan sarana umum terletak di tengah-tengah perumahan, seperti gudang alat-alat berat, tempat menyimpan peralatan perusahaan dan merangkap bengkel. Gudang beras, tempat para karyawan mengambil jatah beras dan gula setiap bulannya. Kantor, tempat karyawan darat bekerja (karena karyawan tempat ayah saya bekerja terbagi dua, di darat dan di laut). Garasi, tempat parkir kendaraan perusahaan dan tempat karyawan menyimpan kendaraan mereka (bisa kalian bayangkan betapa besarnya garasi kami). Di sebelah bangunan garasi terdapat tempat pencucian mobil yang sering kami manfaatkan untuk bermain kejar-kejaran. Rumah sakit letaknya persis di depan rumahku. Kalau sore, kami sering bermain-main di sini karena luas dan anginnya sepoi-sepoi. Sekolahku terletak di tengah-tengah perumahan, hmm... tidak benar-benar di tengah, saya menyebutnya di tengah karena gedungnya terletak paling belakang dari semua bangunan dan menjadi pusat, dapat dijangkau dari segala arah.

SEKOLAHKU

Di sekolahku terdapat enam kelas, dari kelas satu sampai kelas enam. Kelas satu merangkap kelas dua, hal ini dikarenakan kelas satu pulang pada pukul 10.00 (kalau tidak salah:p) lalu kelas tersebut akan dipakai oleh anak-anak kelas dua. Di sebelah kelas satu/dua adalah kelas tiga, dan di sebelah kelas tiga, ruang perpustakaan merangkap laboratorium. Kami jarang sekali masuk ke ruangan ini, padahal bukunya lumayan bagus-bagus, maklum, pada saat itu saya sangat haus bahan bacaan sehingga buku apa saja saya baca (termasuk novel untuk orang dewasa ... keterlaluan:p). Tadi saya katakan bahwa perpustakaan kami merangkap sebagai Lab, jadi selain menemukan rak-rak yang berisi bahan bacaan, di sana juga terdapat kerangka manusia (hiiii ...). Dulu saya berpikir kalau kerangka ini benar-benar kerangka manusia sehingga pada waktu seorang teman iseng mengunci saya dan beberapa orang teman saya di dalam... berapa paniknya saya. Lab kami juga memiliki peralatan yang lengkap berupa tabung-tabung kimia, mikroskop, dan alat-alat lain yang tidak saya ketahui apa manfaatnya. Namun ketika di SMP dan SMA, saya sadar betapa lengkapnya peralatan Lab yang ada di SD saya dulu! Ruang perpus merangkap Lab ini sanga bau, ... bau debu.

Antara kelas tiga dan kelas enam dipisahkan oleh sebuah lorong dan kantor, kantor guru dan kepala sekolah. Lorong ini lumayan luas dan lebar, sehingga menjadi tempat strategis bagi anak-anak untuk bermain. Lorong ini juga dimanfaatkan untuk acara foto dan imunisasi. Sebenarnya ini tidak cocok dikatakan lorong, ... kami mengira-ngira bahwa sekolah kami salah rancang mengingat lorong ini benar-benar seperti teras, menghadap ke halaman depan dan belakang. Di samping ruangan kantor, adalah ruangan kelas enam. Nah, diantara teras kantor (kami menyebutnya ruangan guru) dan kelas enam terdapat kursi tempat biasanya para guru duduk saat jam istirahat, dan di depannya terdapat koridor terbuka yang menuju ke W.C. Di sebelah kelas enam adalah kelas lima, dan terakhir kelas empat. Jadi, karena adanya kedua lorong tersebut, sekolahku terbagi menjadi sayap kanan dan sayap kiri:) dan menjadi 'ukuran status'. Kalau masih kelas 1-3, kesannya masih keci, namun ketika 'terlepas' dari kelas 3, rasanya seperti sudah dewasa:)

Masing-masing kelas memiliki kebun bunga yang terdapat di halaman kelas masing-masing, selain itu, masing-masing kelas juga punya kebun yang ditanami singkong. Kalau sudah panen, singkongnya di jual kepada peternak babi.

Kami memiliki lapangan sepak bola yang terletak di samping kelas satu (tidak persis sih). Di situ juga terdapat tangki air raksasa yang akan dibuka kalau kami mengalami kesulitan air, sayangnya, sampai saya pindah dari sana, tangki itu tidak pernah dibuka:( Waktu saya duduk di kelas satu, kami pernah memakai lapangan ini untuk bermain penjala ikan, sayang saya sudah lupa permainannya:p

Lapangan bola kasti dan lapangan badminton terletak di depan kelas tiga. Kami lebih sering memanfaatkan lapangan bola kasti karena itulah permainan yang sangat kami sukai. Tidak ada tiang khusus yang kami jadikan tiang 'base' 1&2 (saya harap Anda dapat mengira-ngira apa yang saya maksudkan dengan base). Base 1 ialah pohon jambu air dan base 2 adalah ponon bonsai yang terletak di ujung kelas satu. Setelah memukul bola, seorang pemain wajib lari ke tiang base. Jika pukulannya tidak terlalu jauh, seorang pemain hanya bisa lari ke base 1, berhenti di sana dan menunggu teman satu tim lainnya memukul bola baru sesudah itu ia bisa lari ke base 2. Nah, kalau seorang pemain memukul bola dengan kencang dan terlempar sangat jauh (home run), ia bisa langsung lari ke base dua tanpa melewati base 1, dan kembali lagi ke 'markas'.

Lapangan wajib dimasuki adalah lapangan upacara. Terletak di depan kelas 4-6. Di sebelahnya terdapat lapangan basket, dan di depan lapangan basket adalah lapangan voli. Cek...cek....cek...., sekolahku ternyata besar sekali ya?!:p

__________________

www.talentakasih.or.id

y-control's picture

history mystory

nulis sejarah hidup memang paling asik, selain bagus untuk otak, orang lain juga ga bisa mendebat karena cuma kita yang paling tahu.. bahkan kalo kita tambahi, kurangi atau dramatisir cerita itu malah bisa dianggap atau dijadikan cerpen sekalian..