Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Elohim Yang Mahaesa

hai hai's picture

Ketika diikuti kata kerja TUNGGAL, LAI menerjemahkan ELOHIM menjadi Allah. Bila diikuti kata kerja jamak, LAI menerjemahkannya sebagai ilah-ilah atau allah lain. Para teolog mengajarkan bahwa kata ELOHIM adalah bentuk jamak dari kata ELOAH. Mereka menggunakan ajaran demikian sebagai salah satu dasar doktrin Allah Tritunggal. Menurut mereka ELOHIM artinya Allah Tritunggal. Ketika Alkitab mencatat kata ELOHIM yang dimaksudkannya adalah Allah Tritunggal. Apakah yang diajarkan oleh para teolog itu benar?

Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN. Kejadian 4:26

Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. Keluaran 6:2

Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Kejadian 14:18

Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, Kejadian 14:19

 
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Kejadian 14:20
 
Kejadian 4:26 mengajarkan bahwa sebelum Enos, manusia belum memanggil Sang Pencipta (TUHAN) dengan NAMA. Kejadian 6:2 mengajarkan bahwa kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Sang Pencipta menggunakan nama Allah Yang Mahakuasa (El Shadday). Kejadian 14:18-20 mengajarkan bahwa Melkisedek memperkenalkan Allah Yang Mahatinggi (El Elyown) sebagai nama Sang Pencipta. Itu berarti baru kepada Musalah Sang Pencipta menggunakan nama YHWH (TUHAN) dan ELOHIM (Allah).

Mustahil meragukan apa yang diajarkan oleh para teolog ahli bahasa Ibrani bahwa ELOHIM adalah bentuk JAMAK dari ELOAH. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai nama-Nya atau bentuk jamak dari ELOAH? Apakah bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama Sang Pencipta atau bentuk jamak dari ELOAH?

Menurut saya Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai nama-Nya itu sebabnya bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama Sang Pencipta BUKAN bentuk jamak dari ELOAH. Kenapa menarik kesimpulan demikian? Dari generasi ke generasi bangsa Israel percaya bahwa Sang Pencipta yang mereka sembah adalah Sang Pencipta Yang Mahaesa alias SATU alias ECHAD. Apabila bangsa Israel memahami ELOHIM adalah bentuk JAMAK dari ELOAH mustahil mereka kekeh-jumekeh meyakini bahwa Sang Pencipta yang mereka sembah adalah ECHAD alias MAHAESA alias SATU. Apabila Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai bentuk jamak dari ELOAH mustahil Dia membiarkan bahkan mengajarkan kepada bangsa Israel bahwa diri-Nya adalah ECHAD alias MAHAESA alias SATU.

ELOHIM memang bentuk jamak dari ELOAH namun ketika menggunakan kata tersebut, TUHAN Allah memaksudkannya sebagai nama dari Allah Bapa, bukan bentuk jamak dari ELOAH. Bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama lain dari YHWH alias YHWH Elohim Alias Malak YHWH karena mereka tidak tahu bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah Tritunggal.

Bagaimana orang Kristen yang mengetahui bahwa Allah yang disembahnya adalah Allah Tritunggal HARUS memahami ELOHIM? Alkitab Perjanjian Lama mencatat dengan konsisten bahwa ELOHIM digunakan secara KONSISTEN oleh TUHAN Allah untuk nama Allah Bapa. Alkitab Perjanjian Lama juga mencatat dengan konsisten bahwa ELOHIM digunakan secara KONSISTEN oleh manusia Perjanjian Lama sebagai nama lain dari TUHAN Allah.

tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kejadian 3:5

Bagaimana kita harus memahami Kejadian 3:5? Ayat tersebut mencatat perkataan Adam alias Iblis kepada Hawa. Yang  berinteraksi dengan Adam adalah TUHAN Allah. Itu berarti Adam HANYA mengenal SATU Allah. Itu berarti Adam hanya tahu bahwa Allah itu SATU. Itu berarti  ELOHIM di dalam ayat tersebut yang dimaksudkan oleh Adam alias Iblis adalah TUHAN Allah. Itu berarti MUSTAHIL memahami bahwa ELOHIM di dalam ayat tersebut adalah Allah Bapa karena yang dimaksudkan oleh Adam adalah TUHAN Allah. Itu sebabnya saya katakan hanya orang Kristen bodoh yang menggunakan ayat tersebut sebagai STANDARD untuk memahami Kejadian 3:22. Bukan karena ayat tersebut diucapkan oleh Iblis sebagai DUSTA namun karena diucapkan oleh Iblis alias Adam alias Ular yang saat itu hanya tahu bahwa Allah itu MAHAESA alias SATU alias ECHAD.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mama nia's picture

@Ko Hai Hai: thanks

Syalom Ko Hai Hai,

Bagaimana kita harus memahami Kejadian 3:5? Ayat tersebut mencatat perkataan Adam alias Iblis kepada Hawa. Yang  berinteraksi dengan Adam adalah TUHAN Allah. Itu berarti Adam HANYA mengenal SATU Allah. Itu berarti Adam hanya tahu bahwa Allah itu SATU. Itu berarti  ELOHIM di dalam ayat tersebut yang dimaksudkan oleh Adam alias Iblis adalah TUHAN Allah. Itu berarti MUSTAHIL memahami bahwa ELOHIM di dalam ayat tersebut adalah Allah Bapa karena yang dimaksudkan oleh Adam adalah TUHAN Allah. Itu sebabnya saya katakan hanya orang Kristen bodoh yang menggunakan ayat tersebut sebagai STANDARD untuk memahami Kejadian 3:22. Bukan karena ayat tersebut diucapkan oleh Iblis sebagai DUSTA namun karena diucapkan oleh Iblis alias Adam alias Ular yang saat itu hanya tahu bahwa Allah itu MAHAESA alias SATU alias ECHAD.

Thanks Ko atas pencerahannya...

 

 

hai hai's picture

@mama nia, Kembali Kasih

Mama nia, terima kasih kembali.

Namun jangan senang dulu karena gerombolan itu akan menyerang habis-habisan dengan menuduh membabibuta bahwa hai hai tidak percaya Allah Tritunggal. Ha ha ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Adrina's picture

Hai hai: Gimana ?

 

Hai hai, saya akan tanggapi persoalan Elohim, di blok saya:

Siapakah Yesus Kristus Ditinjau Dari Tiga 'Era' KeberadaanNya

Mengapa disana ? karena itu memang adalah pembahasanmu untuk menentang kata Elohim yang saya gunakan di Kej 3:5.

 

Saya berharap anda mau menanggapinya kembali, di blog saya tersebut, supaya topiknya bisa terkonsentrasi di satu blog.

Biarlah blog anda ini ditanggapi oleh orang-orang lain, tetapi khusus kita berdua, saya ingin diskusi di blog saya saja.

Jika tidak demikian, saya menganggap anda ngacir lagi.

OK ?