Equilibrium

Pernah nonton film berjudul Equilibrium? Kemarin, setelah Batman Begins selesai, mulailah film itu, film yang juga dibintangi oleh Christian Bale, yang juga main di Machinist, di mana ia menjadi sangat kurus. Ia memang hebat dalam berakting, tapi jelas ngga seterkenal Nelson Mandela dan mungkin ngga sereligius Kaka dalam menggunakan talentanya untuk memuliakan Tuhan, klik sini untuk lihat Kaka. Anyway, balik ke film tadi.

Inti ceritanya adalah tentang suatu bangsa yang mematikan emosinya dengan secara rutin mengkonsumsi suatu obat. Ngga ada yang namanya cinta, kebencian, senang, sedih, dll.. Ngga ada yang ketakutan dan panik saat sekarang ini sedang marak kompor gas yang mudah meledak (lihat sini). Ngga akan ada yang namanya STT Setia diserang massa (lihat sini) atau tempat ibadah yang ditutup (lihat sini). Pematian emosi itu memang ditujukan untuk memusnahkan yang namanya perang (bahkan mungkin juga perang rohani), konflik, dan sebagainya. Ngga ada emosi, maka dunia damai.

Tapi apakah itu setimpal dengan apa yang dikorbankan untuk mencapai kedamaian -- emosi cinta, bahagia, gembira, bahkan sedih. Seperti kebahagiaan saat nonton film Batman gratis (lihat sini), atau saat Tabut Perjanjian Israel kembali (lihat sini), atau saat menjadi orang yang beruntung di mana saja dan kapan saja (lihat sini). Apakah kedamaian itu layak dicapai jika kita tidak memiliki perasaan, apa jadinya jika kita tidak merasakan bahwa ada Seseorang yang selalu menunggu kita (lihat sini).

Mungkin ada yang menganggap bahwa semua itu pantas dikorbankan, tapi ada juga yang tidak. Pun di flim itu, ada yang mau, ada juga yang berontak, mereka memilih untuk dieuthanasia aktif (klik sini untuk lihat euthanasia aktif), alias dihukum mati hanya (misalnya) untuk dapat membaca buku karya C.S Lewis (klik sini) dan terhanyut dalam perasaan.

Hah ... benar-benar dunia yang aneh ....