Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hukum dan Kasih---Pandangan Seorang Vantillian

Vantillian's picture

Apakah hukum bertentangan dengan kasih? Apakah mungkin mengasihi tanpa ada hukum? Apakah mungkin menghukum dengan kasih? 

Kasih merupakan hukum yang terutama dalam kehidupan Kristen. Kasih juga adalah kegenapan hukum Taurat. Kesalahpahaman orang kristen adalah sering mengganggap bahwa dalam PL, Allah adalah Allah yang suka menghukum, sedangkan dalam PB, Allah adalah Allah yang suka mengasihi. Sehingga muncul antitesis hukum dan kasih. Kasih pasti bertentangan dengan hukum. Kasih duluan muncul, barulah hukum. Bukankah kita sering mendidik anak dengan cara begitu? Kalau ingin membujuk anak, kita gunakan kasih, kalau sudah tidak terbujuk, kita menggunakan hukum. Hukum juga selalu identik dengan hukuman. Ketika Allah memberikan Hukum Taurat, itulah saat Allah mau menghukum. Sepertinya Allah suka menghukum. Apakah memang kasih dan hukum sama sekali bertentangan?

PANDANGAN SEORANG VANTILLIAN

Berbicara tentang hukum, tentu kita berbicara tentang aturan, ketentuan, hukuman/sanksi, perintah, larangan. Semua ini adalah unsur dari hukum. Hukum memang tidak menyenangkan. Siapa yang suka diatur dengan hukum? Siapa yang suka dihukum dengan peraturan? Siswa mana yang suka menaati peraturan sekolah? Tetapi hukum merefleksikan keadilan dan kebenaran. Selain keteraturan, hukum juga mengatur prinsip keadilan. Demikian juga hukum Allah, termasuk di dalamnya Taurat dan kitab PL. Apakah PB tidak mengandung hukum Allah? Tentu saja ada. Bukankah Yesus membahas panjang lebar hukum Allah dalam khotbah di Bukit? 

Apakah ketika berbicara Taurat, kita selalu berbicara hukuman? Tentu tidak. Bacalah kitab Mazmur, bagaimana Daud selalu bergemar dan mau hidup dalam Taurat Tuhan. Hukum Allah mempunyai tujuan dan kehendak dari Pembuatnya.

Mazmur 19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

Mazmur  40:9 aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

Mazmur 94:12 Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu,

Tetapi, Hukum Taurat juga adalah standar penghakiman Allah. Setiap manusia akan dihukum berdasarkan standar ini. Alkitab mencatat, tidak ada manusia yang sanggup memenuhinya. Lalu apakah Allah menggantinya dengan hukum yang lainnya atau Allah mengganti standarNya? TIDAK. Hukum tetap hukum. Meski mengasihi manusia, Allah harus menghukum dosa. Itulah fungsi hukum. Sebagai alat penuntut. Kaum dispensasi berpendapat Allah telah membatalkan hukum Taurat, dan menggantinya dengan zaman anugerah. Teologi ini adalah teologi yang inkonsisten. Hukum Allah tetap relevan sampai langit dan bumi lenyap. Bukankah Yesus Kristus sendiri yang menegaskannya?

Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Allah menghargai hukumNya secara konsisten, Ia yang memberi Hukum, Ia juga yang menggenapinya. Yesus, Sang Anak Allah, menggenapinya di kayu salib. Apakah terhadap Yesus ada pengecualian terhadap hukum? Tidak. Ia harus melalui seperti yang dilalui manusia. Ia harus dihakimi sesuai standar hukum Allah. Yesus tidak kebal hukum. Justru disanalah terwujud Kasih Allah kepada manusia. Melalui hukum, kasih akan terwujud. 

Galatia 4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

Galatia 4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.

Kasih Allah di kayu salib adalah tanda bahwa keadilan Allah telah terpenuhi. Hukum Allah sudah terpenuhi. Orang percaya telah mengambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus, karena itu mereka tidak akan berada di bawah kutuk hukuman Taurat. Hukum Taurat adalah "bayang-bayang" datangnya anugerah iman dalam Kristus. 

Roma  5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Apakah setelah Kristus menggantikan kutuk kita, Hukum Taurat sudah KADALUARSA? Sudah tidak ada manfaatnya? Hukum tetap adalah hukum. Hukum tetap menjadi standar penghakiman bagi orang tidak percaya. Bagaimana mungkin Allah menghukum orang berdosa tanpa adanya satu standar keadilan? Karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah.

Hukum akan menuntun kepada kasih. Kasih akan terwujud melalui hukum. Apakah kita bisa menghukum tanpa mengasihi? Bisa. Apakah kita bisa mengasihi tanpa menghukum? Bisa. Apakah kita bisa mengasihi tanpa hukum? Tidak bisa. ALLAH adalah KASIH. Itulah hakekat dari Allah. Tetapi Allah juga adalah kebenaran. Sifat Benar dan Kasih tidak bertentangan satu dengan yang lain, juga tidak saling meniadakan. Bagaimana mungkin kasih Allah mengingkari hukum Allah dan sebaliknya? Jadi mana yang lebih tinggi, Kasih atau hukum? Di dalam sifat Allah, apakah kasih lebih tinggi dari keadilan Allah? Apakah kasih Allah lebih tinggi dari murka Allah? Adakah Allah menetapkan standar jenjang pada sifatNya sendiri?

Mengasihi tanpa ada aturan itu adalah kasih yang semu. Kasih yang tak terarah. Allah mengasihi kita, karena itu Allah memberikan LARANGAN kepada Adam dan Hawa. Allah mengasihi kita, karena itu Allah memberikan Hukum Taurat. Allah mengasihi kita, karena itu Allah memperingati kita dan memberikan ajaranNya. Allah mengasihi kita, karena itu Allah menyesah dan menghajar kita. 

Amsal 3:11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

Amsal 3:12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

 

I Yohanes 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

I Yohanes 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

 

 

 

 

jesusfreaks's picture

@Vantilian : ini mah cuma mindahin komentar

Kirain ada sesuatu yang baru, dan mencerahkan.

eh podo wae...

 

1. silahkan dipikirkan lagi, soal ADAM dan HAWA, mana kasihnya ? mana keadilannya ?

2. kenapa ADAM & HAWA tidak dihukum ?

3. Jikalau Yesus lebih berharga dari seluruh umat manusia yang adalah SAMPAH ?

kok ALLAH bego banget ngorbanin anakNYA buat SAMPAH itu, gak seimbang dan sama sekali gak worthed. ATAU memang KASIH mengalahkan itu semua.

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Samuel Franklyn's picture

Amunisi buat JF

Mazmur 103:10
(10)  Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,

Rom 5:15
(15)  Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
 

Vantillian's picture

SF, di luar konteks...

SF, Anugerah Allah adalah Anugerah yang menggenapkan Hukum. Ketika Allah tidak menimpakan kesalahan kepada kita, maka nyatalah kasih Allah. tetapi kasih Allah TIDAK MEMBATALKAN hukum Allah. Hanya menggenapkan. Kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Anda bisa jabarkan?

 

Vantillian's picture

JF, supaya gak jd kutu loncat

JF, supaya gak jadi kutu loncat, jd wa kumpulin jadi satu, supaya ada benang merahnya...walapun kadang gak nampak benangnya, hehe...JF, pertanyaan saya kemarin dijawab dulu, bagaimana cara anda mendidik anak? Kalau dengan kasih bagaimana? Kalau dengan aturan bagaimana? Mana yang lebih tinggi? kasih atau aturan?

JF, pertanyaan lo dijawab satu kata aza : karena Kasih Allah. Kalau mengenai HUkum, ternyata Adam dan Hawa melanggar hukum, barulah kita bisa mengatakan karena KAsih Allah menyelamatkan manusia. Lalu kalau gak ada hukum gak ada kasih? Allah adalah kasih. PerintahNya adalah wujud kasihNya. Itulah hukumNya. 

 

 

jesusfreaks's picture

@vantilian : AMUNUSI SF

Itu amunisi, menurut gw SF sedang memberikan gambaran bahwa KASIH LEBIH BESARRRRRRRRRR DARI KEADILAN. DAN TIDAK BERTENTANGAN.

Makanya dibilang KARENA BEGITU BESARRR KASIH ALLAH...

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Vantillian's picture

JF, ini amunisi saya...

JF, bukankah saya juga sepakat hukum dan kasih tidak bertentangan? Kasih Allah begitu besar, tetapi murka Allah begitu nyata dan ngeri

Roma 2:3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?

Roma 2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

Roma 2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.

Roma 2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.

JF, yang mana duluan, anda mesti tahu murka Allah atau Allah adalah kasih? Bukankah Rasul Paulus setelah menjelaskan murka dan hukuman Allah, baru menjelaskan pemilihan Allah dan keselamatan? 

Perintah dan Kasih itu berdampingan. Saya sudah menjelaskan bahwa tanpa perintah, kasih itu omong kosong. Ini amunisi saya JF :

I Yohanes 2:3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

I Yohanes 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

I Yohanes 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

 

 

jesusfreaks's picture

@vantilian : BEGINI CARA GW MENGASIHI

KLIK DI SINI.

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

jesusfreaks's picture

@vantilian : Gw malas nulis panjanggg

Dear brow,

koment gw tuh jarang panjang-panjang, tapi kayaknya kalau gak panjang, susah masuk sama orang - orang kayak lo, hai-hai dan des14.

entar gw usahain yang panjang - panjang.

 

Mengenai ADAM, simple aza.

kalau ALLAH bilang ADAM langsung mati begitu makan buah terlarang, YA MATIIN AZA. BIKIN LAGI AZA ADAM YANG LAIN. ADIL DONK...SESUAI HUKUM DONK...

udah nagkap toh maksud gw. kalau gak nangkap, entar gw pikirin yang panjanggg.

 

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Vantillian's picture

JF, saya kan tunggu selalu

JF, terus terang pertanyaan lo sering bikin saya mikir panjang, jadinya nulis agak panjang, hehe...Tapi, saya akan tunggu selalu koment anda yang panjang, supaya wa bisa ngerti...Memang susah ngerti orang kayak lo..

 

sandman's picture

@Ven

Jangan mau ngertiin dia karena terlalu liar, tapi dibalik keliaran dia itu tersembungi pengajaran yang membuat kita ingin lebih mendalam mempelajari dan membaca serta merenung. Sayangnya kita kadang terlambat menyadari hal itu... JF peace broo

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Vantillian's picture

@sandman...

 Sand, memang susah ngertiin pertanyaannya. Kadang saya nilai agak SKSD dengan pikiran Tuhan. Tapi, memang banyak manfaatnya merenungkan pertanyaannya. Liar boleh, tapi ada aturan. Ada hukumnya...Hahaha....

Samuel Franklyn's picture

@JF: Gua nangkap benar maksud lu

Gua nangkap benar maksud lu. Memang di perkara Adam itu Tuhan sudah menunjukkan bahwa walaupun Dia adil dengan mengkutuk Adam dan Hawa akan tetapi itu hukuman yang terlalu ringan karena Dia mengasihi. Dalam kisah nabi Elia orang yang sekedar kurang ajar saja sama Elia langsung modar di sambar geledek. Di sini kelihatan banget Tuhan jauh lebih mengasihi dari nabi Elia. He he he.

hai hai's picture

Apakah Dosa Ada Kelasnya?

Apakah dosa ada kelasnya? Apa yang menjadi dasar untuk menilai sebuah tindakan adalah dosa besar dan yang lainnya adalah dosa kecil.

Apa definisi kasih? Apakah kasih ada kelasnya? Dengan apa kita mengukur kadas kasih?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Vantillian's picture

Kasih tanpa syarat...

Banyak yang mengumbar tentang kasih tanpa syarat. Atau kasih Agape. Bagaimana kita bisa mengasihi seseorang dengan kasih Agape? Standar kasih harus berdasarkan aturan/hukum. Dalam hal ini perintah Firman. Dosa jelas adalah pelanggaran hukum Allah. Tanpa bicara pelanggaran, kasih Allah akan menjadi STANDAR kasihnya manusia. Karena itu, manusia sering memberi definisi kasih Allah sesuai dengan definisi kasihnya. Pokoknya mengasihi. Gimana caranya? Pokoknya mengasihi deh, TANPA SYARAT.

 

Huanan's picture

Apakah sudah menjadi KehendakNYA?

Pak Ven, anda mengatakan bahwa: "Bukankah kita sering mendidik anak dengan cara begitu? Kalau ingin membujuk anak, kita gunakan kasih, kalau sudah tidak terbujuk, kita menggunakan hukum."  Kita sebagai ortu kadang menghukum anak juga demi kasih supaya menurut dan tidak salah jalan, dsb. Dalam kehidupan sehari-hari kadang2 kita menghadapi banyak masalah dan cobaan hidup, apakah itu juga merupakan Hukuman atau percobaan Tuhan untuk mengasah Iman kita ?, Saya kadang juga merasa kasihan melihat para korban musibah( gempa, kecelakaan, dll). Saya bersyukur pada Tuhan bahwa saya tidak mengalami hal tsb, Tapi mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi pada mereka Apakah Tuhan sedang menghukum mereka?, karena yang mengalami musibah tersebut belum tentu semuanya orang yg tidak ber iman. Atau itu memang sudah kehendakNYA?

GBU

__________________

Huanan

Vantillian's picture

Huanan, musibah dan penderitaan

Huanan, sebenarnya saya sedang menuliskan blog tentang Allah dan penderitaan. Tetapi setelah menulis sebagian, saya sering terhenti. Sampai sekarang saya belum berniat menyelesaikannya. Terkadang berpikir untuk apa BERTEORI begitu banyak, sedangkan sendiri tidak mengalami penderitaan orang lain? Meskipun semua orang bisa menderita, tetapi kadang ada yang menderita lebih dalam. Ada yang merasa tidak melakukan kesalahan, tetapi ditimpa musibah dahsyat. Saya juga tidak bisa membayangkan bagaimana kalau kedua ortu saya meninggal akibat musibah tsunami di Aceh. Saya sangat bersyukur mereka selamat. Tetapi banyak yang terhilang. Kesakitan, penyakit, kepedihan, kegetiran, kejahatan adalah seperti setting kehidupan. Kita semua harus dan pasti mengalaminya. Kadang memang pedih melihat begitu banyak kelaparan dan kesakitan penyakit yang diderita orang. Apakah itu memang kehendakNya? Apakah gempa bumi, tsunami dan letusan gunung adalah kehendakNya?

Mau tak mau , kita akan menghadapi hal yang menggetirkan hidup, dan akhirnya mengarahkan diri kita untuk bertanya kepada YANG DI ATAS. Apakh ini semua adil? Saya sangat berpegang kepada iman Kristen karena berdasarkan Alkitab, banyak tokoh yang telah menjadi teladan dalam menghadapi penderitaan. Kita bersyukur ada kitab AYUB. Saya tidak bisa membayangkan kalau Ayub tahu Allah mengizinkan Iblis mencobai Ayub HANYA supaya membuktikan bahwa Ayub adalah seorang yang setia? Bukankah itu SANGAT KURANG AJAR? Penderitaan yang dialami secara ALAMI/WAJAR saja kadang kita sudah tidak tahan, apalagi kisah Ayub sepertinya menjadi BAHAN PERCOBAAN bagi Allah. Tentu saja kalau kita mendalami kitab Ayub, kita akan mendalami makna penderitaan. Bagi saya, iman Kristen adalah JAMINAN bagi kita dalam menghadapi penderitaan. Semua orang akan mengalami penderitaan. Tetapi apakah semua orang memaknai dalam iman yang benar? Ada yang ketika bersyukur terlepas dari musibah, sementara yang lain bergumul menghadapi hal ini. 

Kadang penderitaan disebabkan oleh dosa manusia itu sendiri. tetapi bagaimanapun Allah tetap berdaulat atas semua kejadian di alam. Semua terjadi sesuai izinNya. 

 

Yesaya 45:6 supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,

Yesaya 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

Kadang Allah memakai penderitaan untuk supaya manusia bisa mengingat dan mengingini Allah, supaya manusia tahu betapa fananya hidup ini, dan betapa Allah adalah tujuan hidup manusia. Contoh yang paling jelas adalah perjalanan sejarah bangsa Israel.

 

Mazmur 78:32 Sekalipun demikian mereka masih saja berbuat dosa dan tidak percaya kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.

Mazmur 78:33 Sebab itu Ia membuat hari-hari mereka habis dalam kesia-siaan, dan tahun-tahun mereka dalam kekejutan.

Mazmur 78:34 Apabila Ia membunuh mereka, maka mereka mencari Dia, mereka berbalik dan mengingini Allah;

Mazmur 78:35 mereka teringat bahwa Allah adalah gunung batu mereka, dan bahwa Allah Yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.

Apakah Allah memakai penderitaan untuk mengajar anak-anakNya? Saya berpendapat begitu, karena memang diajarkan dalam Alkitab.

Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Ibrani 12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Huanan, sekalipun banyak pendapat bisa dikemukan mengenai kehendak Allah dalam penderitaan manusia, jelas bahwa tugas kita adalah memberi penghiburan bagi mereka yang membutuhkan dan menguatkan mereka bahwa Allah tetap berdaulat atas segala sesuatu, termasuk nyawa manusia dan kejadian di alam semesta.

 

 

 

 

 

Huanan's picture

persiapkan iman...

Allah berdaulat atas nyawa manusia. Ini Berarti kita mesti mempersiapkan Iman dan kualitas hidup kita selama didunia ini untuk menuju kehidupan yg kekal nantinya. Karena hidup manusia ibarat antrian yg panjang menunggu panggilan dariNYA. mungkin yg didepan belum di panggil2, tahu2 yg di belakang sudah dipanggil lebih dulu. Jadi Iman,kasih dan perbuatanlah yg harus sudah di persiapkan jauh2 hari. Bukankah demikian Bro Van ?

__________________

Huanan

Vantillian's picture

Huanan, hidup bergaul dengan Allah melalui Firman

Huanan, bagi orang percaya, sebelum ditimpa kemalangan dan penderitaan, baiklah hidup bergaul dengan Allah melalui firmanNya, karena takutlah akan Tuhan sebelum tiba masa itu. Selain itu perlu belajar Firman dan mengenal Allah dengan cara yang benar, supaya tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi. Soal iman, Allahlah yang akan mengerjakan semuanya di dalam hidup kita, sehingga ketika kita dicobai, kita akan bertahan dalam iman. Singkat kata, mari melatih dan membina diri untuk mengenal Allah seumur hidup.

 

Huanan's picture

masih ingin belajar dari Bro Van ...

Bro Van Trims atas penjelasannya. Saya masih mau bertanya mengenai Hukuman.  Anda mengatakan bahwa "Allah memakai penderitaan untuk mengajar anak-anakNya". 

Dan dari kutipan  Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Nah apakah arti penderitaan dan menghajar disini berupa HUKUMAN ataukah berupa batu UJIAN untuk mengasah iman kita demi meningkatkan kualitas hidup rohani kita ?, Terus terang sampai sekarang Saya kurang bisa membedakan antara Hukuman dan Ujian. Yg terlintas dalam benak saya adalah bahwa Penderitaan(Ujian): hanya berupa sakit penyakit, masalah keluarga, ekonomi. Dgn kata lain perbedaan antara Percobaan dan Hukuman(akibat dosa) agak sulit dibedakan.

Mungkin ada orang berprinsip dulu Ia melakukan kejahatan sekarang Ia memperoleh balasannya(hukum Karma),Siapa yg menanam, dia yg menabur. Sebagai contoh seorang perampok yang melakukan kejahatan merampok. Sekarang Ia bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi. Tapi setelah itu banyak masalah2 terjadi misalnya rumahnya dirampok penjahat. Nah.. Ujian atau percobaan dari Allah ataukah berlaku hukum siapa yg menanam dia yang menabur?. atau apakah hukum siapa yg menanam dia yg menabur hanya berlaku bagi manusia yg belum bertobat menerima Yesus, tetapi apabila bagi mereka yg bertobat dan menerima Yesus, maka hukum tsb tidak berlaku lagi dan kita menganggapnya sebagai Ujian atau percobaan di balik penderitaan tsb?.

Satu lagi.. Apakah Bencana alam (gempa,tsunami..dll) merupakan Hukuman Allah ?. Bagaimana dengan gempa di China?, kenapa Allah membiarkan itu terjadi, apakah Allah tidak memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal Tuhan Yesus ?(meskipun harus di akui bahwa sekarang sudah banyak gereja2 rumah di China yang sudah mengenal siapa Yesus, Halleluya !).  kiranya Bro Van bisa menjelaskannya.

GBU

 

 

 

 

__________________

Huanan

Vantillian's picture

Huanan, ujian dan percobaan

Huanan, berdasarkan pemahaman saya, saya akan mencoba menjawab apakah bencana alam adalah hukuman dari Tuhan? Apakah ketika seorang jahat bertobat, ia MASIH harus membayar efek kejahatannya?

Contoh yang agak relevan hubungan antara hukuman dan bencana adalah AIR BAH. Allah menurunkan air hujan untuk memusnahkan manusia yang kejahatannya semakin meningkat. Apakah bencana alam BISA merupakan hukuman Tuhan? Iya. Apakah bencana alam SELALU merupakan hukuman Tuhan? Tidak. Lalu bagaimana kita bisa tahu? Kita tidak akan tahu. Dan itu tidak begitu penting bagi orang percaya. sebab yang terpenting adalah bagaimana kita memaknai kehidupan ini dalam segala bentuk penderitaan yang ada. Setiap bencana dan penderitaan tidak akan diketahui penyebabnya, dan itu adalah salah satu perjalanan iman orang percaya. Setiap manusia pernah dan selalu menderita. Tidak ada yang bebas penderitaan. Jadi, daripada kita bertanya MENGAPA, lebih baik kita bertanya WHAT. Apakah ini merupakan pelajaran bagiku? Apakah ini merupakan peringatan bagiku? Apakah ini harus dilewati meskipun saya merasa tidak bersalah? Apakah ini semakin mendekatkan diri saya kepada Tuhan? Apakah ini semakin mendewasakan saya? Apakah saya harus melewatinya meski dengan penderitaan sampai akhirnya? Orang kristen akan memaknai penderitaan dan kejadian di dunia dengan cara dan sudut pandang berbeda. BUKANKAH penderitaan sering membuat kita BERHARAP? Bukankah penderitaan sering membuat kita beriman? Bukankah penderitaan sering membuat kita menanggalkan kesombongan dan kebenaran diri kita?

Mengenai apakah orang jahat yang bertobat harus membayar efek kejahatannya, itu memang adalah termasuk Kedaulatan Allah. Setiap dosa ada efeknya, tetapi apakah Allah TETAP akan memberlakukan hukuman dosa terhadap orang bertobat, itu di luar kuasa kita. Apakah kita BISA menerima efek kejahatan kita? Bisa. Apakah kita SELALU menerima efek kejahatan kita? Tidak. Ketika suatu tindakan dosa dilakukan dalam proses tertentu, tentu akan akibatnya. Tubuh rusak karena narkoba tentu adalah akibat dari dosa yang diperbuat. Hati rusak karena alkohol juga sama. Tetapi apakah itu bisa berlaku universal? Tentu tidak. Dosa kita telah diampuni, meski ada yang menerima efeknya, ada yang tidak.

Sedangkan mengenai ujian dan godaan, ujian merupaan proses untuk membangun, sedangkan godaan merupakan proses untuk menjatuhkan. Allah tidak mencobai siapapun, tetapi Allah BISA menggunakan ujian dan percobaan sebagai hajaran, didikan bagi anak-anakNya. Orang Kristen memandang semua masalah dan cobaan hidup sebagai ujian,sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. ( Yakobus 1:3)

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.  Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. ( Yakobus 1:12-15)

Allah akan memberikan kekuatan kepada orang percaya untuk bertahan dalam percobaan, karena percobaan yang kita alami tidak akan melampaui kekuatan kita. Marilah kita bersama berseru dengan Rasul Paulus :

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. ( Roma 8:18)