Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jalan yang Berlumpur

stev_an's picture

Suatu ketika aku sedang berjalan-jalan di sebuah taman yang sangat indah. Bunga-bunga indah bermekaran di kiri dan kanan. Angin bertiup sepoi-sepoi membuat rambutku yang panjang menjadi terurai. Orang-orang yang berada di sekelilingku bersenda gurau satu dengan yang lain, menambah rasa nyaman pada hari soreku disana. 

 

Aku terus melangkahkan kakiku ke jalan setapak yang dikelilingi dengan rumput yang hijau. Pemandangan yang sangat indah, ditambah dengan langit sore yang bersahabat. Aku memejamkan mataku dan menikmati sepoi angin yang terus menerus bertiup. Hatiku bernyanyi-nyanyi senang. 

 

Aku merasakan bahwa Yesus sedang bersamaku saat itu. Sedang menggenggam tanganku. Aku tidak merasakan takut sama sekali. 

 

Tiba-tiba, aku tiba di jalan yang berlumpur. Di sana sini penuh dengan tanah yang becek dan lumpur yang sangat menjijikan. Aku menjadi bingung harus berjalan kemana karena hanya itu saja jalan satu-satunya untuk dapat sampai ke seberang. 

 

Aku diam sejenak, aku berpikir, tetapi semakin lama aku berpikir, semakin aku menjadi takut dan gusar. Ditambah lagi ada banyak orang yang terhambat di dalam jalan berlumpur itu. 

 

Suasana yang tadinya sangat bersahabat, berubah menjadi suasana yang membingungkan dan menakutkan. Aku lupa bahwa Yesus bersamaku. 

 

Akan tetapi, aku merasakan tanganku di genggam erat. Aku menolehkan kepalaku dan Yesus melihatku dengan senyum di wajahNya. Ia berkata, “Berjalanlah anak-Ku, aku akan selalu menyertaimu.” 

“Tapi Tuhan, tidak ada jalan disana dan banyak orang yang terhambat untuk sampai di ujung jalan itu.” balasku 

“Anak-Ku, janganlah takut, Aku ada di sini dan memegang engkau dengan tangan tanganKu yang kuat. Tetap percaya dan berjalanlah bersamaKu, Aku sudah menyiapkan batu-batu kecil untuk kau injak agar kau dapat sampai di ujung jalan ini. Hanya saja, Aku ingin kamu mendengarkan setiap kataKu dan ikuti yang Aku sampaikan kepadamu.” 

 

“Iya, Tuhan. Tetapi, aku ragu…” 

“Percayalah kepadaku, Anak-Ku, Aku tahu yang terbaik untukmu.” 

“Baiklah Tuhan, aku percaya, tuntunlah aku.” 

Aku melihat batu-batu kecil yang sudah tersebar di tengah-tengah jalan yang berlumpur itu. Awalnya aku ragu. Akan tetapi, aku mencoba untuk tetap percaya kepadaNya. 

 

“Maju kedepan, anak-Ku,” kataNya 

 

Aku berjalan terus sambil mendengarkan dengan seksama apa kataNya. Tibalah aku di tengah-tengah jalan lumpur itu, sekelilingku penuh dengan orang yang terseok-seok jalan di dalam lumpur tersebut. 

 

Aku kembali tetap percaya dan fokus pada setiap kata yang keluar dari mulutNya. Setiap aku melangkahkan kakiku, ada rasa takut bagaimana bila aku jatuh dan bagaimana jika batu itu tidak kuat. 

 

Dan akhirnya, aku tiba sampai di ujung jalan tersebut. Aku kembali melihat Yesus yang ada di sampingku. Ia tersenyum bangga kepadaku. 

 

“Aku bangga kepadamu, anak-Ku.” 

 

*** 

Demikianlah dengan hidup kita. Terkadang, hidup kita tidak selamanya indah dan baik. Tidak jarang kita menemukan jalan berlumpur tersebut. Akan tetapi, ketika kita menemukan hambatan dalam hidup kita, apakah kita lupa kepada Tuhan? 

 

Seringkali kita lupa bahwa Tuhan berjalan bersama-sama dengan kita. Tetapi, kita sibuk memikirkan ketakutan kita, kecemasan kita, dan kekuatiran kita. 

 

Dan ketika Tuhan berkata kepada kita, apakah kita ragu dan tidak percaya? Ia adalah pencipta kita dan Ia tahu yang terbaik untuk kita. Tetaplah percaya kepadaNya apapun yang terjadi. Memang mungkin semuanya itu kelihatan sepertinya mustahil. Tetapi, percayalah sepenuhnya kepada Tuhan. Dan pada akhirnya, Ia akan berkata kepada kita, “ Aku bangga kepadamu, AnakKu” 

 

Apakah kita sudah percaya sepenuhnya kepada Tuhan? Atau masih ada kekuatiran dan ketakutan dalam hati kita?

 

jesusfreaks's picture

Amin Puji Tuhan

Yup harus terus mengingatkan diri, menguatkan diri untuk tetap teguh percaya Tuhan. Ketika petir kita terkejut, ketika hujan kita kedinginan, ketika mati lampu kita panik, itu wajar. Mungkin kita ketakutan, itupun wajar. Tapi ingatkan diri, kuatkan diri menghadapinya.

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-