Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jalinan Kasih yang Tak Terlupa

apink's picture

Dua bulan yang lalu, tepatnya Desember, rasanya seperti "Christmas Carol". Bagaimana tidak, bulan Desember adalah bulan Natal, dan pada bulan ini pula, saya dan teman-teman sepelayanan berkunjung ke rumah saudara seiman untuk berbagi kasih dan menjalin kekeluargaan dengan mereka.
Tepat jam 5 sore, saya sudah tiba di rumah Mbak Okti. Rupanya, saya adalah orang yang pertama kali sampai di rumah Mbak Okti, sementara teman-teman yang lain masih belum berangkat. Ketika saya tiba, saya disambut dengan hangat oleh tuan rumah, yaitu Mbak Okti sendiri, Bening anaknya, dan Tante Sari. Rumah Mbak Okti nampak sudah ditata dan dipersiapkan sedemikian rupa, sehingga keliatan bersih, rapi dan pohon Natal sudah berdiri di samping pintu. Setengah jam kemudian, teman-teman yang lain akhirnya tiba pula di rumah Mbak Okti.

Membuka acara pada sore hari ini, kami bersama-sama menyanyikan lagu "Selamat, Selamat Datang" yang dipimpin oleh Hadi, dilanjutkan dengan renungan Natal yang dibawakan oleh Ko Benny. Usai ibadah berakhir, kami melanjutkan dengan bercerita dan mendengar kesaksian yang disampaikan oleh Tante Sari. Acara sore ini ditutup dengan berdoa bersama.

Pada kunjungan kali ini, kami berterima kasih karena mendapat cerita dan pengalaman yang dibagikan oleh Tante Sari. Tante Sari adalah tante dari Mbak Okti, beliau adalah orang yang suka melayani Tuhan, aktif dalam mengikuti persekutuan-persekutuan, hobi untuk membaca buku "Selamat" yang ditulis oleh Andar Ismail dan sangat suka mendengarkan siaran radio Kristen. Tante Sari memang tidak menikah, beliau hidup dan tinggal bersama keluarga Mbak Okti. Keberadaan Tante Sari yang selibat ini justru membuat beliau bersukacita, karena ia bisa terus melayani Tuhan dan mengikuti persekutuan-persekutuan tanpa ada kendala. Pada cerita yang disampaikan, beliau menyampaikan pula bahwa ia sudah melayani Tuhan sejak masih muda, pernah menjadi pengerja di GKJ Margoyudan selama 10 tahun, dan sampai sekarang ini sekalipun tidak menjadi pengerja, tetapi ia masih semangat dalam mengikuti persekutuan wanita, kelompok paduan suara, dan kegiatan yang ada di dalam gereja.

Dapat dikatakan bahwa Tante Sari adalah seseorang yang bertumbuh dalam gereja. Sekalipun usianya sudah lebih dari separuh abad, tetapi semangatnya melebihi kami yang masih muda. Kami bersukacita dapat membagi sukacita Natal dengan keluarga Mbak Okti, sekalipun dalam suasana sederhana, tetapi kekeluargaan kami dapat dipererat. Semangat Natal dapat dibagi kepada sesama. Jalinan kasih kami semakin dipererat dan kami semua bersukacita menyambut lahir-Nya Mesias dengan kegiatan jalinan kasih ini.