Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jangan anggap Anda tahu segalanya

Sri Libe Suryapusoro's picture

Tadi siang, saya berbincang-bincang dengan seorang rekan kerja yang karena ksibukan yang ada kami jarang bertemu. Sesuatu yang menarik ketika saya mendengar seseorang yang selalu menganggap dirinya benar.

 

Orang terbodoh sedunia adalah orang yang menganggap dirinya paling pintar. Saya masih ingat, minggu kemarin ketika pendeta saya berkotbah. Kebetulan Ibu saya sedang bermain ke rumah saya sehingga kami pergi ke gereja bersama. Kotbah yang diberikan pun saya dengarkan. Sejujurnya, saya tidak terlalu tertarik dengan isi kotbah tersebut. Saya merasa sudah tahu. Sedangkan ibu saya sangat memperhatikan kata demi kata. Dia merasa dirinya bodoh sehingga dia mau belajar dari siapa saja. Akhirnya saya tidak mendapatkan apapun dan ibu saya mendapatkan banyak hal. Sederhana saja, ibu saya tidak merasa tahu segalanya.

 

Saya pernah menuliskan kata-kata di buku notes saya, “Tuhan, buatlah aku orang terbodoh supaya aku bisa belajar dari siapa saja dan buatlah aku menjadi orang yang terpintar supaya aku bisa menolong siapa saja.” Sering sekali orang terjebak karena mereka merasa lebih pintar atau karena terbiasa menjadi merasa bisa.

 

Seorang pengkotbah terkenal, pernah ditanya berapa lama dia mempersiapkan kotbahnya. Dan dia menjawab “tiga jam”. Berapa lama jika Anda mengkotbahkan hal yang sama? Dan dia menjawab,”Tiga jam.” Kesimpulannya, sudah bisa atau belum bisa tentang sesuatu hal, dia akan tetap memberikan waktu persiapan yang sama yaitu tiga jam.

 

Hati-hati dengan kepandaian kita karena justru orang-orang pandai banyak yang akhirnya tidak bisa memahami hikmat Allah. Hati-hati juga dengan perasaan kita sudah tahu banyak hal karena keadaan seperti itu justru bsia menutup diri dari kehendak Allah.

 

Akhirnya saya menulis ulang kata-kata di notes saya,”Buatlah aku orang terbodoh sehingga aku bisa belajar dari siapa saja dan buatlah aku menjadi orang yang terpintar supaya aku bisa menolong siapa saja.”

 

__________________

Small thing,deep impact

Joseph Wise Poriman's picture

kejatuhan saul

Dikutip dari tulisan Bpk. Sri Libe “Hati-hati dengan kepandaian kita karena justru orang-orang pandai banyak yang akhirnya tidak bisa memahami hikmat Allah. Hati-hati juga dengan perasaan kita sudah tahu banyak hal karena keadaan seperti itu justru bsia menutup diri dari kehendak Allah.” 

Saya jadi teringat kepada raja Saul, mulanya dia adalah seorang yang punya potensi, berperawakan tinggi..dan penuh rendah hati ( I Sam 10 : 21b-23), seorang yg dipilih, diurapi ( I Sam 10 : 1-1 ),  bahkan ia juga punya karunia untuk bernubuat ( I Sam 10:10-11 ).Dia begitu dihargai, dan dikagumi oleh rakyatnya ( I Sam 10 : 24 ), namun sayang seribu sayang hanya karena sebuah kobodohan membuat semuanya jadi tinggal nostalgia. Kebodohan itu terjadi karena ia tidak dengar-dengaran pada perintah Tuhan, ia tidak menunggu kedatangan nabi Samuel utk mempersembahkan korban yang seharusnya memang hanya boleh dilakukan oleh seorang imam. Itu sebabnya Samuel berkata pada Saul “ Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak megikuti perintah Tuhan…. ( I Sam 13 : 13  ). 

Sejak itu jabatannya dialihkan kepada Daud dan akhir hidupnya berakhir dengan begitu tragis, ia bunuh diri, sungguh disayangkan. Ah, semuanya terjadi hanya karena sebuah kebodohan, karena dia merasa dirinya hebat dan pintar, dia merasa dirinya seorang raja, katakanlah seorang yang lebih pandai dari orang biasa, seorang yang punya otoritas, kedudukan dan lain sebagainya. Akibatnya membuat dia tidak bisa menyelami kehendak Tuhan, seharusnya ia menunggu sampai nabi Samuel datang sebab yang Tuhan kehendaki adalah Samuel yang mempersembahkan korban bakaran, bukan Saul ( I Sam 13 : 8-12 ).  Sebaliknya Saul merasa dia telah mengambil tindakan yg sangat tepat dan penuh hikmat saat ia mempersembahkan korban bakaran, padahal seperti yg tercatat dalam Roma 1 : 22 “ Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. “ 

Roma 12 : 16b “ Jangan menganggap dirimu pandai !” 

God bless ya.