Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jangan Tabukan Kata Maaf

sarlen's picture

Banyak orang yang tidak bisa mengucapkan kata-kata maaf ketika ia
berbuat salah. Kata MAAF itu bahkan sangat sulit sekali untuk
"dipertimbangkan" agar dapat terucap dari mulut seseorang. Bahkan pada
sejumlah orang, bisa dikatakan bahwa kata MAAF memiliki nilai yang
teramat "SAKRAL".

Dikatakan demikian karena memang banyak
sekali orang yang tidak mampu mengucapkannya ketika ia berbuat salah.
Banyak sekali orang yang tidak mau mengakui kesalahan yang telah
diperbuatnya…

Kemungkinan besar, hal itu terjadi karena ada beberapa faktor :

Faktor pertama adalah MALU
Semua orang sangat takut mendapat malu atau dipermalukan. Ini dapat
mempengaruhi sisi psikologis seseorang karena memang tidak ada orang
yang siap untuk "dipermalukan" atau menerima suatu keadaan yang
dikatakan "menanggung malu".

Faktor kedua adalah EGO
Sikap egoisme pribadi sering menjadi penentu pertama, karena orang yang
telah berbuat salah, sudah tidak bisa menutupi perasaan bersalahnya
lagi. Sedangkan untuk mengakuinya, seseorang tersebut akan merasa
kehilangan nama atau wibawa apabila mengakui kesalahannya.

Faktor
ini adalah faktor yang kedua terbesar, yang sering terjadi dan
dilakukan orang, kenapa orang  tersebut sangat sulit untuk meminta
maaf.

Faktor ketiga adalah KERAS KEPALA
Ini dilandasi oleh pemikiran bahwa ada prinsip-prinsip yang tidak dapat
dihindari dan di pegang teguh oleh orang tersebut. Sikap keukeuh itu
sangat terkait-erat dengan keinginan seseorang agar prinsip atau
pilihan sikap yang di pegangnya tersebut juga diperhatikan atau
didengarkan orang lain, meskipun pada banyak kejadian, prinsip yang
dianut tersebut adalah sebuah prinsip yang salah.

Sesungguhnya,
mengakui sebuah kesalahan bukanlah sesuatu hal yang salah, namun justru
merupakan suatu sikap dan pola pikir yang benar. Orang cenderung
menilai bahwa mengakui sebuah kesalahan merupakan sebuah sikap yang
gentle...

Apakah
kita akan memperoleh kemenangan apabila kita tetap mempertahankan diri
untuk tidak mengucapkan sebaris kata MAAF saat kita telah berbuat
salah? Apakah kita akan memenangkan sebuah perkara apabila kita tetap
bersikeras untuk tidak mengakui kesalahan yang telah kita perbuat?

Apakah
yang ingin diraih apabila kita cenderung mengutamakan takut memperoleh
rasa malu, cenderung menggunakan ego pribadi atau sikap keras kepala,
dibandingkan kita berani mengungkapkan kebenaran serta penyesalan
berupa kata MAAF atas kesalahan yang telah kita perbuat?

Jawabnya
adalah sebuah kesia-siaan. Dan orang lain pun akan memunculkan satu
penilaian negative baru atas pilihan sikap kita itu.

Apabila
kita melakukannya (berani mengungkapkan kata MAAF sebagai sebuah
pengakuan karena telah berbuat salah), orang lain justru akan
menghargai apa yang telah kita lakukan. Dan lagi, efek sebab-akibat
yang dihasilkan kemudian, tidak akan mengakibatkan berlarut-larutnya
sebuah masalah dan orang lain pun dapat segera melupakan kesalahan yang
telah diperbuat.

Ungkapan ini bukanlah sesuatu hal yang manis
dikatakan saja. Namun banyak kejadian membuktikan, bahwa setiap kata
MAAF yang terucap, mampu menghentikan pertikaian serta menebarkan damai di antara mereka yang bertikai.

Semoga tulisan ini bermanfaat...


GBU everybody…

 

.Ir. Sarlen Julfree Manurung