Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Karakteristik Kerajaan Allah (4)

sandiputra's picture

7. Perumpamaan tentang Perjamuan kawin.

Mat. 22:1-14

Spoiler: Highlight to view
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus Kristus mengumumkan bahwa Kerajaan Allah itu diperuntukan bagi semua orang, baik orang yang hidup saleh maupun orang yang hidupnya salah. Tetapi bagi mereka yang mau menerima undangan Tuhan yaitu Pemberitaan Injil, mereka harus mempunyai hidup yang baru, hidup yang sesuai dengan panggilan imannya, yang diperumpamakan dengan 'pakaian pesta'. Dan bagi mereka yang menerima pemberitaan Injil tetapi tidak mempunyai hidup baru yang indah akan ditolak Tuhan. Hidup baru yang indah bagi Tuhan adalah hidup yang penuh dengan kesucian, yaitu kesucian yang timbul dari dalam hati, yang mendasari segala pikiran, ucapan, dan tindakan di dalam hidupnya.

Pada mulanya undangan diperuntukan bagi bangsa terpilih, yaitu bangsa Israel, tetapi mereka tidak mau memenuhi undangan itu, karena mereka tidak mau percaya pada pemberitaan Injil Kerajaan, bahkan mereka menyiksa dan membunuh orang-orang yang di utus Nya. Tetapi dengan demikian bangsa-bangsa asing mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan undangan itu.

Jadi dengan demikian Kerajaan Allah diperuntukan bagi semua orang yang mempunyai hidup baru yang indah; dan mereka yang mau menerima pemberitaan Injil tetapi tidak mempunyai hidup baru akan ditolak Tuhan (Mat.7:21-23).

Mat.7:21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang berseru kepada Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama Mu, dan mengusir setan demi nama Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

8. Perumpamaan tentang benih yang tumbuh.

Mrk. 4:26-29 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

Dengan perumpamaan tentang benih yang tumbuh Tuhan Yesus memberitahukan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah tidak tergantung pada pekerjaan manusia, karena Kerajaan Allah bertumbuh dengan sendirinya sesuai dengan kehendak Allah. Kerajaan itu bertumbuh semakin lama semakin besar dan proses terjadinya tidak dapat dimengerti oleh orang yang memberitakan firman Injil Kerajaan. Dan firman Injil Kerajaan bertumbuh dalam diri orang-orang beriman, baik secara kwantitatif maupun secara kwalitatif, sehingga ketika jumlah orang-orang beriman yang menjadi dewasa jumlahnya sudah genap maka Kerajaan Allah baru dinyatakan di bumi.

Secara kwantitatif, Kerajaan Allah berkembang dari dua belas murid yang dipilih Tuhan Yesus menjadi sejumlah bilangan yang tidak terhitung banyaknya, dan ketika jumlahnya genap seperti yang dikehendaki Allah maka Kerajaan Allah akan dinyatakan kepada dunia. Secara kwalitatif, Kerajaan Allah akan dipenuhi oleh orang-orang kudus yang sempurna, tidak bercacat-cela, murni seperti perawan (Wah.14:3-5). Karena orang-orang yang demikianlah yang dikehendaki Allah untuk menghuni Kerajaan Nya.

Jadi Kerajaan Allah akan dinyatakan kepada dunia setelah genap sejumlah orang-orang kudus yang mencapai sempurna dan yang tidak terhitung banyaknya.

Wah.14:3-5 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Kesimpulan:

Dari perumpamaan-perumpamaan yang diungkapkan Tuhan Yesus di atas, dapat diketahui seperti apakah Kerajaan Allah yang dimaksudkan Nya.

Kerajaan Allah berkembang dimulai dari benih iman dan yang pertumbuhannya membutuhkan waktu (Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi).

Kerajaan Allah adalah sekumpulan orang-orang beriman yang bertumbuh menjadi orang-orang kudus, yang menghasilkan buah roh dalam hidupnya (Perumpamaan Ilalang Diantara Gandum).

Kerajaan Allah diberikan kepada orang beriman yang mau menyerahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan Yesus Kristus (Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara berharga).

Kerajaan Allah tidak menerima orang-orang yang masih hidup dalam dosa (Perumpamaan tentang Pukat).

Kerajaan Allah hanya dapat diperoleh karena adanya pengampunan dosa oleh darah Tuhan Yesus Kristus (Perumpamaan tentang pengampunan).

Kerajaan Allah diberikan kepada semua orang yang mau hidup menuruti imannya (Perumpamaan tentang orang-orang upahan di ladang anggur).

Kerajaan Allah hanya diberikan kepada orang beriman yang mempunyai hidup baru yang indah (Perumpamaan tentang Perjamuan kawin).

Kerajaan Allah berkembang tidak bergantung pada seseorang, melainkan oleh kehendak Allah (Perumpamaan tentang benih yang tumbuh) .

Kerajaan Allah akan dinyatakan setelah terdapat orang-orang kudus yang sempurna dan genap jumlahnya  (Wah.14:3-5).

Dengan perkataan lain dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Allah dimulai dari benih iman, yang pertumbuhannya membutuhkan waktu, dimana sekumpulan orang-orang beriman banyak sekali yang tumbuh menjadi orang kudus, yang menghasilkan buah Roh. Mereka adalah orang-orang yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan. Di dalam Kerajaan Allah tidak ada seorang pun yang masih hidup dalam dosa, hal ini dimungkinkan karena adanya pengampunan dosa oleh kuasa darah Tuhan Yesus Kristus, yang diberikan kepada semua orang yang mau percaya dan hidup menuruti imannya itu, sehingga mempunyai hidup baru yang indah. Oleh karena itu perkembangan Kerajaan Allah tidak bergantung pada orang-perorangan, melainkan oleh kehendak Allah, yang akan dinyatakan Nya setelah orang-orang kudus yang sempurna genap jumlahnya.

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46